Gangguan endokrin yang paling umum pada wanita usia subur adalah sindrom ovarium polikistik (SOPK) atau polycystic ovary syndrome (PCOS). PCOS timbul ketika ovarium memproduksi terlalu banyak hormon androgen, testosteron, dan androstenedion. Proses terjadinya sindrom ini melibatkan interaksi perubahan genetik dan epigenetik, kelainan primer ovarium, dan perubahan neuroendokrin, endokrin, dan metabolik. PCOS juga sangat erat kaitannya dengan peradangan dan stres oksidatif. Sistem endokrin mengontrol respon imun dan radang, produksi, dan pelepasan sitokin proinflamasi. Produksi reactive oxygen species (ROS) meningkat dikarenakan sel darah putih, pro-inflammatory transcription factor nuclear kappa B (NF-𝛋B), dan peningkatan sitokin pro-inflamasi dan protein C-reaktif. Studi telah menunjukkan bahwa tingkat ROS yang tinggi dapat menyebabkan PCOS karena pasien PCOS memiliki lebih banyak penanda stres oksidatif dalam darahnya daripada orang normal.
Syzygium polyanthum atau tanaman salam merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan dalam pengobatan. Dengan menggunakan pendekatan in silico, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah senyawa bioaktif dalam tumbuhan salam dapat mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan.
Ekstraksi berbantuan ultrasonografi atau ultrasound-assisted extraction (UAE) digunakan untuk mendapatkan S. polyanthum, dan analisis LC-HRMS (Liquid Chromatography–High Resolution Mass Spectrometry) digunakan untuk mencari senyawa bioaktif. PASS Online Server digunakan untuk memprediksi aktivitas biologis senyawa S. polyanthum dalam penelitian ini. Sebelum docking, kami melihat jaringan protein-protein interactions (PPI) dengan TNF, NF-B, SOD, dan KEAP1. Autodock Vina di software PyRx digunakan untuk melakukan docking molekul, dan Discovery Studio digunakan untuk visualisasinya. Probability to be active (Pa) telah ditentukan .
Senyawa bioaktif yang ditemukan pada S. polyanthum dan digunakan dalam penelitian ini adalah deoxyphomalone, NCGC00169066-01, dan phloretin, yang memiliki waktu retensi [menit] masing-masing sebesar 0,886, 0,907, dan 8,323. Anti radang, imunosupresan, penghambat ekspresi TNF, imunomodulator, dan penghambat ekspresi HIF1 adalah prediksi aktivitas biologis senyawa dan kontrol (Pa>0,5 untuk semua senyawa S. polyanthum dan Pa0,5 untuk SPD304, MG-132, dan MDF). Berdasarkan analisis jaringan PPI, TNFα, NF-𝛋B, SOD, dan KEAP1 semuanya terhubung. Analisis docking molekuler menunjukkan bahwa deoxyphomalone, NCGC00169066-01, dan phloretin dapat memblokir TNFα dan NF-𝛋B serta menghidupkan SOD. Hal ini dikarenakan beberapa residu pada interaksi antara senyawa dengan protein sama dengan interaksi antara inhibitor SPD-304 dan MG-132 dengan aktivator asam galat dan protein. Residu mungkin memiliki cara menghambat atau aktivasi yang sama seperti kontrol. Tetapi senyawa bioaktif dari S. polyanthum mungkin masih dapat menghambat kerja KEAP1 melalui residu Ala548, yang juga terlibat dalam interaksi DMF-KEAP1.
Dengan demikian, senyawa bioaktif S. polyanthum menunjukkan potensi untuk mengurangi peradangan dan bertindak sebagai antioksidan. Ini dapat membantu dalam mengobati PCOS, tetapi masih perlu lebih banyak penelitian in vitro atau in vivo untuk memastikannya.
Penulis : Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.O.G., Subsp.F.E.R
Link: https://jppres.com/jppres/pdf/vol10/jppres22.1408_10.4.725.pdf