Kategori: Berita

Pakar UNAIR: Curhat Menjadi Obat Bagi Kesehatan Mental 

UNAIR NEWS – Sebagai makhluk sosial manusia memiliki berbagai cara untuk melakukan sosialisasi antar individu. Namun, apabila individu tersebut memiliki masalah yang sulit untuk diceritakan pada orang lain akan menjadi sebuah pikiran mendalam. Hal tersebut berdampak pada seluruh aspek kehidupannya, mulai dari kesehatan, konsentrasi hingga timbulnya rasa bunuh diri. Melalui berbagi cerita atau lebih dikenal dengan curhat, akan menjadi salah satu obat bagi orang tersebut. 

Pakar Psikologi UNAIR, Atika Dian Ariana M Sc M Psi  mengatakan masalah yang bertumpuk lambat laun akan menjadikan pikiran kita menjadi jenuh dan menimbulkan stres. Hal tersebut tersebut terjadi karena kemampuan diri kita tak sebanding dengan tekanan yang kita alami. 

“Masalah itu bertumpuk di kepala dan terpaku pada persoalan itu menjadikan kita seperti terokupasi atau bahasa sekarang itu overthinking atau stress,” katanya. 

Dampak Kesehatan dan Psikis 

Dosen Fakultas Psikologi UNAIR tersebut  mengungkapkan berbagai dampak kesehatan dan psikis dapat timbul bagi seseorang yang stres karena menahan cerita. Beberapa diantaranya adalah daya tahan tubuh, konsentrasi yang menurun dan peningkatan sensitivitas. 

“Gejala kesehatan yang timbul seperti daya tahan tubuh menurun, mudah lelah, serta penurunan kekuatan otot kaki. Sedangkan pada psikis akan sulit berkonsentrasi, semangat menurun dan semakin sensitif. Seperti mudah marah dan muncul perasaan kesepian. Padahal itu terjadi karena kita menolak untuk berbagi cerita,” ungkapnya.  

Membuka Perspektif Baru 

Atika Dian Ariana mengatakan masalah berat yang sedang dipikirkan memang menjadi salah satu momok menakutkan bagi seseorang. Terutama dalam memikirkan jalan keluar dari permasalah tersebut. Dengan curhat, kita akan mendapat berbagai perspektif baru dari berbagai solusi yang mungkin dapat kita coba. Karena walaupun orang lain memberikan sarannya, tetapi diri sendirilah yang akan mengeksekusi hal tersebut. 

“Dengan membagikan cerita, kita akan memiliki perspektif berbeda dari apa yang dialami  

melihat persoalan lebih objektif. Namun bagi orang yang diam saja, pintu solusi  mungkin akan tertutup karena terpaku pada perspektif yang kita gunakan,” katanya. 

Perasaan Lega 

Selain membuka perspektif baru bagi masalah yang dihadapi, seseorang akan merasakan perasaan lega setelah bercerita. Karena masalah yang lama terpendam akhirnya dapat dikeluarkan dari pikirannya. 

“Akan ada efek lega dari apa yang kita pendam selama ini,” tuturnya. 

Hilangkan Trust Issue 

Beberapa individu mungkin tidak ingin bercerita pada orang lain karena rasa percaya terhadap orang lain. Trust Issue dapat terjadi pada orang dengan pengalaman kurang menyenangkan dalam berelasi. Pada umumnya seseorang yang mengalami trust issue akan menganggap dirinya sendiri kurang berharga. Sehingga mendapatkan respon yang menyakitkan dari orang lain menjadi wajar. Maka individu tersebut perlu membangun kepercayaan dirinya terlebih dahulu. 

“Yang perlu dibangun adalah untuk percaya diri bahwa dirinya cukup layak dan berharga. Sehingga ia akan memiliki daya untuk membangun rasa percaya pada orang lain secara perlahan,” kata Atika Dian Ariana. 

“Caranya melalui afirmasi, evaluasi yang berimbang dan memberikan kalimat positif bagi diri sendiri,” tambahnya. 

Dosen Psikologi Atika Dian Ariana M Sc M Psi
Temukan Orang yang Tepat 

Pengalaman komunikasi yang buruk di masa lalu dengan orang lain dapat menjadi media dalam mengevaluasi diri sendiri. tidak melulu pernah disakiti dan menganggap layak untuk disakiti. Salah satu caranya komunikasikan kekhawatiran bagi pasangan 

“Sebagai dukungan awal, pasangan perlu tau sehingga bersama bisa berprogress untuk relasi yang sehat. Sebelum suatu krisis terjadi kita punya pilihan yang nyaman untuk bercerita termasuk keluarga, sahabat, pacar, teman sebaya, maupun teman dekatmu,” tuturnya. 

Apabila memang kita tidak memiliki seseorang yang dirasa tepat. Dengan kemudahan teknologi informasi, kita dapat memanfaatkan berbagai layanan kesehatan mental digital yang dapat diakses melalui perangkat komunikasi. 

“Pun jika tidak ada kita bisa buat simple, banyak sekali yang bisa dipakai  seperti layanan konseling online yang dapat dipakai kapanpun dan dimanapun. Tak perlu memaksakan pada yang kita kenal,” jelasnya 

Atika Dian Ariana berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan kesehatan mental yang ada. Karena kesehatan mental tanggung jawab diri kita sendiri. 

Penulis: Monika Astria Br Gultom 

Editor: Feri Fenoria 

Mahasiswa FH UNAIR Bagikan Pengalaman IISMA di Negeri Jiran

UNAIR NEWS – Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil mengirimkan sembilan mahasiswanya menjadi penerima beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). IISMA merupakan program beasiswa yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk mengenyam pendidikan singkat di perguruan tinggi di luar negeri. Salah satu mahasiswa penerima IISMA dari FH UNAIR adalah Raymond Jonathan. Ia menerima IISMA di Universiti Malaya, tepatnya di Faculty of Arts and Social Studies.

Dalam kesempatan wawancara dengan UNAIR NEWS pada  Kamis (29/12/2022), Raymond menyampaikan rasa senangnya sebagai penerima IISMA. IISMA, tambahnya, merupakan suatu privilese yang tidak dapat dimiliki oleh semua mahasiswa Indonesia.

“Rasanya menyenangkan dan luar biasa. Saya merasa bersyukur karena bisa mendapat privilese untuk berkuliah di luar negeri, yaitu di Universiti Malaya, salah satu dari tiga universitas terbaik di Asia Tenggara dan merupakan universitas terbaik yang ada di Malaysia. Selain itu, Universiti Malaya masuk dalam tujuh puluh besar universitas terbaik dunia,” jelas Raymond.

Raymond juga menjelaskan bagaimana pengalamannya berkuliah di luar negeri. Ia merasa bahwa tidak ada kendala yang dialami selama berada di Malaysia ketika ia bersosialisasi. Hal itu karena Malaysia dan Indonesia merupakan negara serumpun.

“Tidak begitu banyak culture shock karena Malaysia serumpun dengan Indonesia, tetapi memang ada sedikit perbedaan dalam hal budaya dan bahasa yang tidak seluruhnya sama antara Indonesia dan Malaysia. Karena itu, saya lebih banyak menggunakan bahasa Inggris untuk menghindari miskomunikasi. Orang-orang di sini juga bersahabat. Apalagi, Universiti Malaya memiliki fasilitas yang menunjang mahasiswa internasional untuk dapat beradaptasi terhadap kondisi lokal,” jelas Raymond.

Selanjutnya, Raymond menjelaskan bagaimana perbedaan yang ia rasakan dari segi akademik di Universiti Malaya dibandingkan dengan Indonesia. Dalam penjelasannya, ia merasakan perbedaan yang lumayan dari segi kualitas dan juga beban belajar.

“Di sini, akademiknya sangat bagus karena terdapat sumber daya yang mumpuni sehingga tujuan saya untuk belajar di sini tercapai. Apalagi fasilitas dan akses di sini lebih mudah dibanding di Indonesia, seperti halnya akses terhadap referensi bacaan berkualitas yang mudah. Namun, berbanding lurus dengan kualitas, beban belajar di sini lumayan dibandingkan dengan Indonesia. Hal itu karena ada jam mata kuliah dan jam untuk tutorial yang dibedakan dan itu dilakukan di tiap minggunya,” terang Raymond.

Terakhir, Raymond menyampaikan kesannya terhadap IISMA secara keseluruhan. Ia memahami bahwa IISMA merupakan program yang sangat kompleks dan lebih dari sekadar memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia berkuliah di luar negeri. Namun, IISMA merupakan bagian dari misi kebudayaan.

“Melalui IISMA, saya mendapat banyak wawasan. IISMA bukan cuma soal transfer of academic knowledge, tapi juga culture knowledge, yaitu mahasiswa Indonesia menjadi agen dari kebudayaan Indonesia, contohnya ketika saya melakukan penampilan kebudayaan di Universiti Malaya untuk memperkenalkan budaya Indonesia,” tutup Raymond.

Penulis: Fredrick Binsar Gamaliel M

Editor: Nuri Hermawan

Evaluasi Kegunaan Exergame Sistem Medical Interactive Rehabilitation Assistance untuk Tele-Rehabilitasi

Rehabilitasi atau rehabilitasi adalah proses untuk membantu pasien yang telah mengalami cacat fisik dan/atau kognitif karena cedera atau penyakit untuk mendapatkan kembali kemampuan fungsional sebanyak mungkin. Rehabilitasi dapat dibedakan menjadi: (a) Rehabilitasi medis berkonsentrasi pada perawatan medis secara intensif oleh fisioterapis, dokter dan klinisi; sedangkan (b) Rehabilitasi sosial berkonsentrasi pada kebutuhan sosial pasien seperti layanan dari terapi wicara (untuk melatih pasien untuk berbicara atau meningkatkan komunikasi verbal), terapi psikologi (untuk membantu pasien menstabilkan emosi), terapi okupasi (untuk melatih pasien untuk mandiri dalam rutinitas sehari-hari seperti mandi, berganti pakaian, dan lain lain), terapi dietetik (memantau pola makan dan konsumsi nutrisi pasien) dan lain-lain.

Terapi rehabilitasi merupakan kebutuhan mendasar bagi pasien yang menderita penyakit, efek setelah kecelakaan atau operasi. Pasien perlu melakukan rehabilitasi tradisional untuk menjalani sesi terapi klinis yang ditangani oleh terapis dalam memantau perkembangan pasien. Setelah pasien keluar, pasien perlu melakukan latihan jarak jauh secara konsisten di rumah atau di luar dari pusat rehabilitasi,

Tele-rehabilitasi atau dikenal dengan TeleRehab adalah program rehabilitasi interaktif modern yang disampaikan dalam jarak jauh melalui fasilitas teknologi baru (seperti Internet, video conferencing) yang membantu pasien dalam pemulihan. TeleRehab menyediakan dua fitur utama: (a) penilaian klinis yaitu dokter dan pasien dapat mengakses catatan kinerja; dan (b) terapi klinis yaitu dokter dan pasien dapat menjalani terapi melalui video, audio, game. Baru-baru ini, TeleRehab telah menarik minat penelitian yang signifikan dan perhatian masyarakat umum, termasuk dokter, pasien, dan anggota keluarga.

Exergame adalah sebuah video permainan yang  dapat dikatakan sebagai bentuk lain olahraga. Exergame menggunakan teknologi untuk mendeteksi gerakan dan reaksi tubuh. Platform Medical Interactive Recovery Assistant (MIRA) adalah jenis aplikasi exergame yang dikembangkan untuk membuat fisioterapi menghibur dan menyenangkan pasien. Platform ini mengubahlatihan terapi fisik menjadi video game yang dirancang secara klinis. MIRA terdiri lebih dari 450 exergames yang dapat disesuaikan dan dipersonalisasi sesuai dengan kondisi pasien. MIRA adalah sistem efektif yang memungkinkan pasien memainkan jalannya menuju pemulihan.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kegunaan exergame MIRA. Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner pada empat puluh lima pasien dan sudah melakukan uji etis dari Pusat Rehabilitasi Sosco di Malaka, Malaysia. Kuesioner terdiri dari dua bagian:

  1. Bagian A tentang penggunaan MIRA berfokus pada keefektifan, efisiensi, kepuasan pengguna, desain sistem dan peningkatan psiko social.
  2. Bagian B tentang pendapat peserta tentang desain umum, saran untuk perbaikan, dampak sistem MIRA terhadap proses rehabilitasi mereka, perasaan psikologis mereka setelah keterlibatan mereka dengan sistem MIRA dan kebutuhan sistem MIRA dalam proses rehabilitasi mereka.

Peralatan yang digunakan antara lain TV flat 42″ yang terhubung dengan kamera Microsoft Kinect (untuk XBox 360) dan kursi plastik. Kursi tersebut terletak sekitar 2 meter dari TV dan kamera Microsoft Kinect terletak 1 meter di atas tanah.  Sistem MIRA menyediakan daftar latihan yang berkonsentrasi pada beberapa gerakan tubuh. Namun, hanya latihan terpilih yang dipilih berdasarkan kemampuan dan kesesuaian pasien.

Pasien diminta mengikuti gerakan yang ditampilkan di layar untuk mengkalibrasi gerakan tubuh pasien dengan Microsoft Kinect. Beberapa pasien membutuhkan dukungan untuk menggerakkan tubuhnya untuk bermain game (misalnya pasien yang mengalami stroke sisi kiri memerlukan tangan kanannya untuk mendukung gerakan tangan kirinya). Setelah selesai, data akan disimpan di MIRA. Di akhir sesi, pasien diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan terkait pengalaman pasien dengan permainan tersebut. Untuk beberapa pasien yang tidak dapat menandai jawaban di kertas kuesioner, dibantu membaca pertanyaan dan mencatat jawaban yang diberikan oleh pasien.

Setelah dilakukan percobaan dan pengisian kuisoner, hasil kegunaan exergame dengan MIRA menunjukkan secara keseluruhan, umpan balik positif dari pasien terhadap penggunaan sistem exergame sebagai bagian dari latihan rehabilitasi. Sistem MIRA mencerminkan faktor efektivitas, efisiensi, kepuasan pengguna, desain dan psiko-sosial. Saran dari pasien difokuskan pada fitur tambahan untuk sistem. Pekerjaan masa depan dari penelitian ini akan fokus pada pengujian jumlah pasien yang lebih beanyak dengan waktu yang lebih lama. Selain itu, akan ada jumlah pasien yang sama berdasarkan kondisi fisik untuk memperkuat reliabilitas penelitian.

Penulis: Rimuljo Hendradi

Link Jurnal:

https://aip.scitation.org/doi/abs/10.1063/5.0104337?journalCode=apc

Tatalaksana Pseudomeningocele Setelah Operasi Tumor Fossa Posterior Tanpa Disertai Hidrosefalus

Pseudomeningocele adalah cairan otak yang terkumpul di lokasi operasi setelah operasi tulang kepala atau tulang belakang. Kondisi ini biasanya terjadi karena penutupan lapisan otak (duramater) yang btidak baik atau ketika cairan otak mengisi  ruang yang dibuat selama operasi. Hidrosefalus dan scar subarachnoid terlibat sebagai faktor yang berkontribusi terbentunya komplikasi ini.

Kasus pseudomeningocele setelah operasi terjadi sekitar 4 sampai 23%. Kondisi ini mungkin menyebabkan komplikasi, seperti nyeri, kelainan bentuk kosmetik, nyeri kepala, meningitis kronis, dan gangguan pada struktur vital yang mengakibatkan kelainan neurologis. Sebagian kecil dari pseudomeningocele menjadi persisten atau berulang dan menimbulkan risiko penutupan luka yang tidak baik, pembentukan lubang atau fistula pada saluran cairan otak, rendahnya tekanan darah didalam kepala, meningitis, dan terkadang kematian.

Pasien anak laki-laki berusia 5 tahun dengan gejala sakit kepala dan muntah di tiga hari terakhir. Terdapat riwayat penyakit sering terjatuh saat berjalan dan mengeluarkan air liur sejak usia 2,5 tahun. Tidak ada riwayat benjolan ataupun riwayat keluarga dengan keluhan serupa. Pemeriksaan fisik menunjukkan juling (strabismus konvergen), kelumpuhan wajah sisi kiri, kesulitan menelan, gangguan gerak tubuh, pergerakan mata yang cepat dan tanpa disadari, dan pemeriksaan jari ke hidung (finger to nose) didapatkan nilai positif. Hasil pemeriksaan MRI didapatkan adanya tumor pada batang otak curiga suatu pontin glioma.

Selanjutnya dilakukan tindakan operasi pengangkatan tumor. Hasil pemeriksaan patologi anatomi adalah ganglioglioma WHO grade 1. Satu minggu pasca operasi, didapatkan adanya  benjolan di daerah operasi. Tidak ada mual, muntah, sakit kepala, atau kelainan neurologis yang berhubungan dengan keluhan baru tersebut. CT scan evaluasi menunjukkan adanya pseudomeningocele di daerah belakang kepala dan tidak didaptkan adanya hidrosefalus. Selanjutnya dilakukan tindakan punksi pada benjolan dan dilakukan bebat tekan dengan menggunakan elastic bandage. Dalam waktu 14 hari setelah operasi, pembengkakan berkurang secara signifikan tanpa ada keluhan tambahan.

Pseudomeningocele merupakan komplikasi yang umum terjadi pasca operasi kranial atau spinal namun hingga saat ini belum ada algoritma atau konsensus yang menjelaskan tatalaksana komplikasi ini. Pengobatan biasanya terdiri dari tindakan non-operatif termasuk punksi cairan, bebat tekan, tirah baring, dan drainase lumbal. Jika tindakan konservatif ini gagal, intervensi bedah dapat dilakukan untuk kondisi tertentu. Pseudomeningocele pasca operasi dapat terjadi akibat kebocoran cairan akibat luka bedah atau dari perubahan pergerakan aliran cairan otak yang beredar di bawah kapisan otak, tengkorak, dan jaringan kulit. Jika dibiarkan, maka dapat terjadi pseudomeningocele berlapis.

Pada kasus pseudomeningocele tanpa adanya hidrosefalus, observasi atau intervensi nonoperatif lebih diutamakan dan ahli bedah cenderung mengamati jangka panjang dengan manajemen konservatif selama 7-14 hari. Pada kasus pseudomeningocele dengan hidrosefalus, ahli bedah biasanya akan langsung melakukan intervensi bedah. Kasus seperti ini menunjukkan bahwa pseudomeningocele terjadi sebagai akibat dari hidrosefalus dan tidak akan membaik kecuali hidrosefalus segera diobati. Faktor lain yang harus diperhatikan yaitu beban pada pasien saat pseudomeningocele serta evolusinya. Jika pasien mulai mengalami keluhan seperti merasa yeri berat pada area benjolan, tidak bisa berbaring dengan nyaman, atau sangat tertekan oleh kelainan tersebut maka dapat dipertimbangkan untuk segera dilakukan tindakan operasi.

Penulis: Dr. Muhammad Arifin, dr.Sp.BS

Link Jurnal:Dustur, S., Parenrengi, M. A., & Suryaningtyas, W. (2022). Management of pseudomeningocele following posterior fossa tumor surgery with absence of hydrocephalus: A case report. International journal of surgery case reports, 98, 107552. https://doi.org/10.1016/j.ijscr.2022.107552

Guru Besar FKH Ungkap Manfaat Bahan Herbal sebagai Obat Kanker pada Hewan

UNAIR NEWS – Bahan herbal menjadi salah satu bahan yang dapat ditemukan di sekitar kita. Harga yang murah atau bahkan tersedia bebas di alam menjadikan herbal sebagai salah satu pilihan dalam penyembuhan penyakit. Tidak hanya penyakit pada manusia, bahan herbal ternyata dapat digunakan dalam penyembuhan penyakit pada hewan.

Prof Dr Iwan Sahrial Hamid drh MSi mengungkapkan potensi bahan herbal pada hewan tersebut saat orasi ilmiah guru besar dengan judul makalah Kajian Etnofarmakologi Veteriner sebagai Kemopreventif Karsinogenesis. Ia dukukuhkan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR) pada Rabu (28/12/2022) di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen Kampus MERR C.

Kanker pada Hewan

Semua hewan memiliki potensi untuk mengidap kanker. Kanker terjadi akibat pertumbuhan sel yang tidak normal serta tidak terkendali. Penyakit ini dapat terjadi kepada hewan akibat terinfeksi virus atau mikroorganisme yang beberapa diantaranya bisa menyebabkan kanker. Infeksi tersebut dapat terjadi akibat interaksi dengan induk hewan sebelum atau saat lahir, namun dapat pula diperoleh melalui kontak antar hewan lain.

Ketika hewan sakit maka akan memberikan kerugian ekonomi yang begitu besar bagi pemiliknya. “Ada beberapa jenis hewan tertentu yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi jadi kalau terkena penyakit akan sangat merugikan pemiliknya,” ungkap guru besar pada bidang Ilmu Farmakologi Veteriner tersebut.

Manfaat Bahan Herbal

Kasus penyakit keganasan seperti tumor ganas atau kanker yang terjadi pada hewan membutuhkan perawatan kemopreventif. Perawatan ini merupakan upaya untuk mencegah, menunda, atau menghentikan perkembangan sel kanker. Seperti yang diketahui bahwa saat ini sedang marak di masyarakat penggunaan bahan-bahan herbal sebagai obat.

Salah satu contohnya adalah penggunaan bahan herbal seperti kunyit dalam penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat merebak beberapa waktu lalu. Hal ini yang membuat Prof Iwan tertarik untuk meneliti bahan herbal sebagai obat kanker pada hewan. Pada penelitian yang dilakukan ditemukan 3 bahan herbal yang dapat digunakan sebagai obat kanker pada hewan yaitu daun sambung nyawa, kunyit putih, dan daun tin.

Manfaat Daun Sambung Nyawa

Daun sambung nyawa ternyata bermanfaat sebagai obat kanker payudara pada hewan. Proses penelitian menggunakan bantuan tikus putih. “Setelah diteliti ekstrak daun sambung nyawa ternyata bermanfaat untuk penurunan insidensi tumor serta multiplikasi tumor,” jelasnya. Sementara itu kunyit putih dapat menghambat peningkatan jumlah sel dan pembentukan sel pada tumor paru.

Sedangkan penggunaan telur ayam berembrio usia 8 hingga 9 hari digunakan untuk menguji daun tin sebagai obat anti kanker pada hewan. “Setelah dilakukan penelitian ditemukan bahwa daun tin dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru atau yang disebut anti angiogenesis,” ucapnya. Ketika pertumbuhan pembuluh darah baru dihambat maka akan menyulitkan sel kanker untuk mendapat oksigen serta nutrisi sehingga sel kanker tersebut akan mati. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh

Dikukuhkan Gubes, Prof Ferdiansyah Paparkan Terobosan di Bidang Rekayasa Jaringan

UNAIR NEWS – Prof Dr Ferdiansyah dr Sp OT(K) resmi dikukuhkan sebagai guru besar UNAIR pada Rabu (28/12/2022). Pengukuhan itu menjadikannya Guru Besar ke-123 yang dimiliki Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR.

Dalam paparan penelitiannya, ia menyebutkan bahwa dewasa ini ilmu kedokteran regeneratif sedang berkembang dengan sangat pesat. Ilmu ini bertujuan untuk melakukan regenerasi pada jaringan atau organ yang rusak. Salah satu bagian dari ilmu kedokteran regeneratif, tutur Prof Ferdiansyah, adalah rekayasa jaringan.

“Rekayasa jaringan adalah metode terapi yang menggunakan kombinasi sel-sel hidup dan protein,” tutur alumnus program doktor Sekolah Pascasarjana UNAIR tersebut.

Pengobatan melalui rekayasa jaringan sangat bergantung pada organ apa yang rusak dan seberapa parah kerusakannya. Biomaterial dan protein yang digunakan juga akan berbeda. Penelitian Prof Ferdiansyah menunjukkan bahwa rekayasa jaringan berpotensi digunakan dalam bidang ortopedi.

“Ortopedi adalah cabang ilmu kedokteran yang fokus pada promosi, pencegahan, terapi penyakit, dan trauma sistem muskuloskeletal (otot dan tulang),” ujarnya. Rekayasa jaringan, lanjut Prof Ferdiansyah, menjadi harapan baru dari ilmu pengobatan regeneratif.

“(Rekayasa jaringan, red) telah menjadi harapan baru dalam mengatasi kerusakanyang terjadi akibat penyakit pada sistem muskuloskeletal. Komposit ini akan memperbaiki kerusakan yang terjadi melalui proses regenerasi dan menghindari terjadinya sikatrik sehingga diharapkan dapat mengembalikan fungsi jaringan yang rusak,” jelas peraih AOS Award 2018 tersebut.

Penelitian Lanjutan

Penelitian Prof Ferdiansyah tidak berhenti di sana. Sebagai penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, ia terus meneliti dan berkolaborasi. Salah satunya ditunjukkan dari Instalasi Bank Jaringan dan Sel di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

“Instalasi Bank Jaringan dan Sel RSUD Dr Soetomo telah melayani dan mendistribusikan berbagai jaringan dari donor secara terbatas ke seluruh Indonesia,” terang ketua prodi Orthopaedi dan Traumatologi FK UNAIR tersebut.

Menurutnya, kolaborasi antara UNAIR dan RSUD Dr Soetomo perlu terus ditingkatkan untuk menghasilkan karya anak bangsa dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien di Indonesia.

“Rekayasa jaringan merupakan metode baru yang akan menjadi harapan pasien dalam pengobatan gangguan ortopedi, meliputi kerusakan jaringan bahkan organ yang belum bisa disembuhkan dengan metode yang tersedia,” ucapnya. (*)

Penulis: Ghulam Phasa Pambayung

Editor: Binti Q. Masruroh

Guru Besar FEB UNAIR Dorong UMKM Lakukan Omnichannel

UNAIR NEWS – Di pengujung tahun 2022,Prof Dr Sri SE Msi Hartini resmi dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Strategi Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Rabu (28/12). Dalam orasi ilmiahnya, Prof Sri Hartini menyampaikan penelitian yang berjudul Digitalisasi dalam Pengembangan Bisnis pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Mengawali orasi ilmiah, Sri Hartini menyebut data dari Kemenkeu bahwa UMKM menyumbang 90 persen dari kegiatan bisnis dan membuka lebih dari 50 persen lapangan pekerjaan di seluruh dunia. Namun sayangnya, hanya 20 persen UMKM yang paham digital. Senada dengan hal tersebut Prof Sri menegaskan bahwa UMKM harus mendapat dukungan penuh untuk meningkatkan daya saing. Salah satu caranya yakni melakukan digitalisasi.

“Cara sederhana digitalisasi UMKM misalnya menggunakan aplikasi Point of Sales (PoS). Aplikasi ini bisa memudahkan pencatatan pendapatan, pengeluaran dan laba otomatis, termasuk pencatatan barang masuk dan keluar yang ada di gudang,” papar Guru Besar FEB aktif ke-31 itu.

Digitalisasi UMKM

Selanjutnya, ia menyebut AR dan VR menciptakan pengalaman pelanggan sehingga meminimalisir risiko pembatalan. Sebab, VR bisa membuat interaksi lingkungan 3D. Sementara AR bisa menggabungkan unsur-unsur dunia virtual ke dalam dunia nyata melalui objek yang dihasilkan komputer.

“Misal saja mau beli mobil, bisa trial di ruang virtual dan bisa menyesuaikan ruang di dunia nyata. Artinya bisa memperkirakan ukuran mobil untuk akses masuk rumah,” ucap profesor kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, itu.

Dirinya meyakini AR dan VR dapat memperkuat kemampuan digital marketing dalam mempersuasi konsumen.

Online review

Prof Sri menyarankan, UMKM sebaiknya menggunakan online review pada semua aspek yang berhubungan dengan pelanggan. Dalam penelitiannya, Prof Sri menunjukkan bahwa online review menentukan keputusan pembelian konsumen baik produk maupun jasa. Namun, menurutnya review jasa lebih tinggi dibanding review produk.

“Karena ternyata calon konsumen jauh lebih membutuhkan review jasa yang bersifat experience. Sebab jika review produk, calon konsumen bisa mengevaluasinya sendiri melalui spesifikasi produk sehingga mengabaikan online review,” paparnya.

Menyesuaikan Strategi Bisnis

Sri juga menyebut ketika masa pandemi telah selesai, tidak semua orang menerapkan kebiasaan lama seperti belanja offline. Pasalnya, konsumen cenderung tetap mencintai belanja online sebagai kebiasaan baru saat pandemi. Di lain sisi, beberapa start-up mulai berjatuhan, seperti halnya PHK massal pada GoTo, Ruangguru, dan Shopee. Selain itu, Sayurbox juga menutup layanan.

Dengan demikian, UMKM harus menyesuaikan strategi bisnisnya dengan perubahan lingkungan di era society 5,0 dengan cara paham digital marketing. “Harus ada keseimbangan baru antara pembelian online dan ofline, sehingga UMKM perlu menyiapkan omnichannel,” tuturProf Sri.

Sebagai informasi omnichannel ialahmemuaskan pelanggan tanpa batas saat berbelanja online maupun offline melalui saluran komunikasi ke dalam satu bentuk antarmuka secara universal. Dalam hal ini, misalnya pembelian produk dari instagram bisa saling terhubung dengan berbagai platform di toko tersebut.

Diiringi rasa haru, Prof Sri pun mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga, civitas akademika UNAIR, dan setiap pihak yang memberikan dukungan. Ia pun berkomitmen menjadikan FEB sebagai garda terdepan dalam menyiapkan digitalisasi UMKM agar bisa bersaing di pasar global. (*)

Penulis : Viradyah Lulut Santosa

Editor : Binti Q. Masruroh

Guru Besar UNAIR : Efisiensi Produksi Minyak Kelapa Sawit Jadi Solusi Ancaman Resesi

UNAIR NEWS – Tingginya harga minyak mentah dan gas di pasar internasional menghambat laju pemulihan ekonomi secara global. Hal itu disampaikan oleh Prof Dra Ec Dyah Wulansari MEc Dev Ph.D saat pengukuhan Guru Besar oleh Rektor UNAIR di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR C, Rabu (28/12/2022). Prof Dyah menuturkan, menurunnya perekonomian itu disebabkan krisis energi. Salah satunya ditandai dengan kenaikan harga minyak mentah dunia dan minimalnya jumlah ekspor Indonesia.

“Krisis energi membuka peluang industri minyak kelapa sawit untuk menembus pasar minyak dunia. Minyak kelapa sawit merupakan bahan dasar pembuatan biodiesel dan merupakan energi yang ramah lingkungan,” tuturnya.

Membaca kebutuhan pasar yang besar terhadap minyak kelapa sawit, memberikan peluang dan tantangan kepada Indonesia untuk terus meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan pasar internasional. Meski  menduduki jumlah ekspor tertinggi sebesar 60,85 persen, tren harga minyak kelapa sawit Indonesia masih rendah dibandingkan dengan Malaysia. Sehingga diperkirakan permintaan minyak kelapa sawit di Indonesia akan meningkat dengan tantangan pembukaan areal hutan.

“Jutaan hektar areal hutan konversi berubah menjadi lahan terlantar berupa semak belukar dan lahan kritis baru. Akibat perluasan lahan perkebunan sawit ini, bisa dipastikan Indonesia mendapat ancaman hilangnya keanekaragaman hayati dari ekosistem hutan hujan tropis,” tegasnya

Efisiensi Peningkatan Produksi Minyak Kelapa Sawit

Prof Dyah menjelaskan, untuk meningkatkan produksi minyak tanpa mengancam kekayaan alam Indonesia, upaya efisiensi dapat dimulai dengan perhitungan penggunaan lahan menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA). Selain itu, efisiensi produksi dan efisiensi skala juga dapat diukur menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).

“Rata-rata skor efisiensi penggunaan lahan di setiap provinsi di Indonesia relatif sama. Jumlah usaha yang dapat perkebunan yang dapat memanfaatkan lahannya secara optimal baru 0,31 persen dan sisanya 99,69 persen belum dikelola,” ujarnya.

Hasil perhitungan metode DEA, kata Prof Dyah, menunjukkan perusahan minyak kelapa sawit dari hasil tandan buah segar, CPO (Minyak Sawit Mentah) senilai 4,8 persen, dan PKO (Minyak Inti Sawit, red.) 26,83 persen dinilai belum optimal. Produksi Indonesia sendiri dalam kurun waktu produktif hanya mampu memproduksi 9-15 ton TBS/hektar.

“Upaya yang bisa kita lakukan untuk meningkatan produksi minyak kelapa sawit dapat dilakukan dengan mengunakan faktor input yang lebih efisien, mengoptimalisasikan skala produksi melalui peningkatan keterampilan dan kualitas pekerja serta dukungan kemajuan teknologi melalui pengembangan R&D,” tutupnya saat menyampaikan orasi pengukuhan Guru Besar UNAIR 2022. (*)

Penulis: Rosita

Editor: Binti Q. Masruroh

Mengenal Dolikoektasia Vertebrobasilar, Salah Satu Faktor Risiko Terjadinya Stroke Iskemik

Stroke merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas tertinggi di Indonesia. Berdasarkan jenisnya, stroke dapat dibagi menjadi 2, yakni stroke iskemik dan stroke perdarahan. Stroke iskemik secara epidemiologi lebih sering dijumpai, namun memiliki angka mortalitas yang lebih rendah bila dibandingkan dengan stroke perdarahan. Terjadinya stroke tak luput dari peran berbagai faktor risiko yang meningkatkan peluang seseorang untuk terkena serangan stroke.

Dolikoektasia vertebrobasilar merupakan salah satu faktor risiko yang jarang dijumpai namun berpotensi menyebabkan serangan stroke berulang. Kondisi ini ditandai dengan arteri vertebrobasiler yang mengalami elongasi, berkelok-kelok (tortuosity), pembesaran, dilatasi, yang mengakibatkan perubahan hemodinamik. Ibarat pipa saluran air yang seharusnya lurus dan tipis menjadi berkelok-kelok dan melebar tentu saja akan membuat darah menjadi lebih lambat untuk mencapai otak. Hal ini yang berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi seperti serangan stroke sesaat (transient ischemic attack), stroke iskemik, penekanan batang otak, penekanan saraf kranial otak, dan hidrosefalus obstruktif.

Penyebab pasti dari kondisi ini masih belum diketahui, namun terdapat dua hipotesa yang mencoba menjelaskan terjadinya dolikoektasia, yakni dolikoektasia senilis dan juvenilis. Pada dolikoektasia senilis, terjadi perubahan morfologi pembuluh darah akibat proses hipertensi dan aterosklerosis yang berkepanjangan. Sedangkan pada dolikoektasia juvenilis, beberapa penyakit genetik seperti Ehlers-Danlos atau sindrom Marfan diduga berperan dalam hilangnya lapisan membrana elastika interna dan tunika media pada pembuluh darah.  

Sebuah laporan kasus yang ditulis oleh Sari et al (2022) menceritakan suatu kasus stroke dengan onset kurang dari satu jam yang disebabkan oleh dolikoekasia vertebrobasilar. Adapun defisit yang dimiliki oleh pasien meliputi kelemahan separuh badan sisi kiri, penurunan kesadaran, disatria berat, dan adanya wajah perot sisi kiri. Riwayat penyakit pasien sebelumnya signifikan untuk penyakit jantung koroner dan rutin mengonsumsi obat antiplatelet. Pasien mendapat skor awal National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) sebesar 17, yang artinya pasien mengalami stroke derajat sedang-berat. Pada gambaran CT Scan kepala, tidak didapatkan adanya tanda-tanda infark ataupun perdarahan intrakranial, sehingga pasien merupakan kandidat untuk terapi trombolisis intravena.

Pemberian trombolisis intravena dikerjakan pada onset 2 jam 45 menit dari serangan dengan dosis 0.9 mg/kgBB/jam (10% bolus dalam 1 menit diikuti 90% secara drip dalam 1 jam). Pasien berangsur mengalami perbaikan klinis dimana 24 jam paska serangan, skor NIHSS pasien turun dari 17 menjadi 12. Pemeriksaan imaging evaluasi dilakukan pada onset hari ke-6 dengan modalitas Magnetic Resonance Imaging dan Magnetic Resonance Angiography menunjukkan adanya area iskemi pada lobus frontal kanan serta adanya penekanan oleh arteri pada daerah pons. Didapatkan adanya dilatasi dan tortuous pada arteri vertebrobasilar dengan lebar diameter sama seperti arteri karotis interna, sehingga disimpulkan sebagai suatu dolikoektasia vertebrobasilar. Pada hari ke-7, pasien hanya memiliki disatria ringan, wajah perot sisi kiri ringan, dan kelemahan separuh badan sisi kiri yang membaik. Skor NIHSS pasien pada hari ke-7 adalah 7 dan pasien diperbolehkan untuk rawat jalan.

Sebagai penutup, dolikoektasia vertebrobasilar merupakan salah satu kondisi yang langka namun dapat menyebabkan terjadinya serangan stroke berulang. Trombolisis intravena dinilai cukup efektif dan aman untuk diberikan pada pasien-pasien dengan dolikoektasia vertebrobasilar. Walaupun demikian, studi lanjutan dengan sampel yang lebih besar diperlukan untuk menentukan efektivitas dan keamanan pemberian trombolisis intravena pada pasien dengan dolikoektasia vertebrobasilar.

Artikel Jurnal

Sari PM, Sani AF, Kurniawan D. Intravenous thrombolysis in patient with vertebrobasilar dolichoectasia and antiplatelet medication. Radiol Case Rep. 2022;17(9):3355-3359. Published 2022 Jul 18.

Link Artikel Jurnal

doi:10.1016/j.radcr.2022.06.061

Dentition 2022, BEM FKG Tanamkan Budaya Solidaritas dan Kontribusi pada Mahasiswa Baru

UNAIR NEWS –  Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UNAIR gelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada bulan Agustus hingga Desember 2022. Kegiatan yang bernama Dentition itu diikuti oleh 248 mahasiswa FKG UNAIR angkatan 2022. Bertemakan rise up together, go higher, be the change maker, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan solidaritas dan kontribusi mahasiswa untuk membawa perubahan bagi FKG UNAIR.

Kepada pihak UNAIR NEWS, Wakil Ketua BEM FKG UNAIR, Wafiq Dwi Permana Hibatullah mengatakan bahwa kegiatan Dentition tersebut dimulai dengan pengenalan departemen BEM dan komunitas FKG, kerohanian, keilmiahan, LKMM pra TD, team building dan ditutup dengan pengumuman kelulusan maba dentition. Menariknya, team building tersebut dikemas dalam bentuk outbond yang penuh dengan filosofi penguatan karakter maba.

“Kegiatan outbond ini ditujukan agar memutus rantai senior dan junior serta menjalin silaturahmi dan relasi yang lebih baik kedepannya,” katanya.

Kegiatan outbond tersebut, sambung Wafiq terbagi menjadi empat pos. Tentunya setiap pos tersebut memiliki esensi yang berbeda-beda. “Pada pos 1 bertujuan untuk melatih kerjasama tim dan kecermatan, pos 2 menumbuhkan sikap solidaritas, pos 3 dan 4 menumbuhkan jiwa kontribusi antar mahasiswa,” sambungnya.

Potret Kegiatan PKKMB FKG UNAIR 2022. (Foto: Istimewa)

Wafiq menambahkan bahwa mahasiswa baru juga diberikan penugasan salah satunya yaitu carving gigi. “Carving gigi ini merupakan proses mengukir atau membentuk pola pada bahan tertentu seperti sabun sehingga berbentuk seperti anatomi gigi asli,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, sambung Wafiq, untuk membantu menghafal istilah-istilah dasar di perkuliahan FKG UNAIR mahasiswa baru juga harus menghafalkan lagu Dentistry Repertoire.

Serangkaian kegiatan Dentition tersebut disambut baik oleh mahasiswa baru FKG UNAIR. Hal tersebut terbukti dari antusiasme yang aktif dan mahasiswa baru dapat menerapkan budaya yang ada di FKG UNAIR. Menanggapi kegiatan tersebut, Wafiq berharap mahasiswa yang telah mengikuti ospek dapat mengerti dan menerapkan nilai-nilai yang sudah ditanamkan oleh panitia.

“Kedepannya semoga bisa mencetak generasi yang unggul dalam attitude, solidaritas, kontribusi, serta menjadi generasi yang berprestasi untuk almamater UNAIR,” pungkasnya.

Penulis: Indah Afsari

Editor: Khefti Al Mawalia

Pamerkan Produk Karya Mahasiswa di UAS Prodi Teknik Industri

UNAIR NEWS – Ujian Akhir Semester Gasal 2022/2023 Prodi Teknik Industri FTMM, Jum’at (23/12) lalu sekaligus menjadi momen ajang pameran mahasiswa. Sebanyak 18 kelompok, menyajikan produknya dalam mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk.

Dimulai presentasi di depan dosen penguji, masing-masing kelompok menunjukkan prototipe produk, presentasi sampai uji coba. Karya mahasiswa di antaranya kotak pengering pakaian, sendok selai, kotak obat untuk tunanetra, box barang kiriman anti maling, gelas minum dengan kompartemen es, kursi kelas disertai meja yang bisa diganti posisi, dan lain-lain.

Obstick, satu diantara produk karya mahasiswa yang mencuri perhatian. Tongkat tunanetra ini punya teknologi sensor benda apapun dengan jarak 1,5 meter. Jadi dinilai memberi rasa aman penggunanya.

“Jadi kalau pemakai tongkat ini mendekati jarak 1,5 meter dengan obyek dari sisi kiri-kanan-depan, sensor akan menghasilkan vibrasi,” ujar Safira, anggota tim Obstick. Produk ini lahir dari latar belakang masalah klasik tunanetra, yang belum bisa menemukan produk tongkat sensor dengan harga terjangkau.

Menurut Gunawan Setia Prihandana, Ph.D Dosen Prodi Teknik Industri, sebelum produk itu lahir, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk merancang produk lewat proposal. Ide apa yang dibuat mahasiswa yang dikuatkan dari latar belakang di lingkungan masyarakat. Mahasiswa mengajukan proposal di awal semester 5.

“Proposal itu juga harus memuat solusi dari produk yang dihasilkan,” jelas Gunawan. Lanjut Gunawan, tiap hasil produk juga memiliki aspek bisnis model, keuntungan, menarik bagi investor, sampai punya potensi rintisan bisnis.

Sampai akhir masa perhitungan suara penentuan pemenang via barcode, obstick terpilih sebagai produk terbaik, meraih total suara 21,2 persen, disusul smart dying 11,7 persen, dan bathies perlengkapan mandi 10 persen. (*)

Penulis: Andri Hariyanto

Bahas Realisasi APBD, BEM FEB UNAIR Gelar Audiensi dengan Pemkot Surabaya

UNAIR NEWS – Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan guna membentuk sumber daya yang berkualitas dan setiap masyarakat berhak menerimanya. Untuk melaksanakan jalannya pendidikan, pemerintah berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik terkait infrastruktur di sekolah maupun bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan fasilitas pendidikan.

Untuk membahas terkait persoalan tersebut, Departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) BEM FEB UNAIR melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Surabaya yang merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan ‘Kawal APBD 2022’, pada Senin (26/12/2022), di Gedung Balai Kota Surabaya.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengawal jalannya APBD Kota Surabaya agar berjalan dengan tepat dan menyampaikan beberapa poin rekomendasi kebijakan yang nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun proses realisasi APBD di Kota Surabaya, khususnya pada sektor pendidikan.

Kedatangan BEM FEB UNAIR disambut baik oleh perwakilan dari Pemkot Surabaya, Praptining Rahayu selaku Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi. Ia menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa karena telah peduli dengan jalannya APBD Surabaya dan berharap kedepannya kegiatan ini terus dilaksanakan.

“Terima kasih kepada rekan mahasiswa yang telah melaksanakan kegiatan Kawal APBD karena telah peduli terhadap jalannya APBD Kota Surabaya, dan saya berharap kegiatan ini dapat terus terlaksana sehingga dapat menjadikan Kota Surabaya menjadi lebih baik lagi,” ucap Prapti.

Selain itu, Ketua Pelaksana Kawal APBD 2022, Afrizal Naufal Ghani berharap melalui kegiatan ini, pendidikan surabaya dapat semakin baik lagi. Dari kegiatan ini, menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa, kita harus tetap peduli dengan keadaan sekitar termasuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

“Harapan dari kegiatan ini dapat menjadikan pendidikan Kota Surabaya lebih baik lagi, dan hal ini menunjukkan bahwa kita sebagai mahasiswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar kita termasuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi,” ucap Afrizal.

Sampaikan Rekomendasi

Dalam pertemuan tersebut, BEM FEB UNAIR menyampaikan beberapa poin rekomendasi kebijakan terkait dengan realisasi APBD Surabaya sektor pendidikan. Pertama, pemutakhiran data siswa yang perlu dilakukan dalam waktu yang singkat.

Kedua, mempercepat responsivitas terhadap pengajuan renovasi atau pembangunan fasilitas pendidikan. Ketiga, melakukan kerjasama antara pemerintah, lembaga, serta stakeholder dalam meningkatkan kualitas pendidikan kota Surabaya. Menyediakan fasilitas ruang belajar yang lebih banyak seperti coworking space.

Sebagai hasil tindak lanjut dari audiensi kali ini, untuk kedepannya, poin rekomendasi ini akan disampaikan lebih lanjut kepada pimpinan, terkhusus Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun kebijakan selanjutnya. (*)

Penulis : Muhammad Ghufron Ariawan

Editor : Binti Q. Masruroh

Ptolemeus Project FKM UNAIR Gelar Webinar Dukung Hard Skill Mahasiswa

UNAIR NEWS – Ptolemeus Project merupakan wadah supportif bagi mahasiswa FKM UNAIR dalam meningkatkan kemampuan bidang akademik. Ptolemeus Project menyelenggarakan webinar dengan tajuk Normalisasi KTI, Hantarkan Mahasiswa ke Gerbang Prestasi pada Sabtu (24/12/2022) melalui Zoom meeting. Webinar itu mengundang Aisyah Putri Rahvy, SKM selaku Poster Presenter WCPH Roma Italy 2020 dan Sigit Dani Perkasa selaku Research Centre for New and Renewable Energy Engineering.

“Latar belakang kegiatan ini yakni keberagaman program Kemendikbud-Ristek untuk mahasiswa. Keberadaan berbagai program tersebut membuat mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk dapat lolos dalam hal tersebut. Ptolemeus Project hadir sebagai wadah pengembangan diri mahasiswa di bidang kepenulisan ilmiah seperti publikasi jurnal, lomba essai atau paper, dan konferensi ilmiah,” ujar Sofia selaku ketua pelaksana kegiatan.

Mahasiswa semester lima tersebut berharap melalui kegiatan ini dapat memperluas cakrawala mahasiswa dalam memahami langkah dalam mempersiapkan konferensi ilmiah dan strategi jitu dalam persiapan publikasi ilmiah terindeks Scopus.

Terdapat beberapa hal yang disampaikan oleh dua narasumber tersebut diantaranya pengantar tentang konferensi ilmiah dan persiapannya serta pengantar jurnal Scopus.

Pengantar Konferensi Ilmiah dan Persiapannya

Narasumber Aisya Putri Rahvy menyampaikan, “Konferensi ilmiah adalah pertemuan ilmiah dengan penyampaian secara langsung melalui media presentasi yang berisikan tulisan dan inovasi ilmiah yang digagas oleh seorang peneliti”.

Terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum mengikuti konferensi ilmiah di antaranya:

  1. Mengenali ketertarikan secara personal terhadap topik. Sehingga mampu mempersiapkan individu secara matang dalam memahami hal yang akan disampaikan dan dibawakan.
  2. Mengetahui kalender pelaksanaan konferensi ilmiah. Web penyelenggara pada umumnya akan memberikan informasi lengkap tentang batas waktu, batasan tulisan atau pembahasan, dan kerangka abstrak tulisan ilmiah.
  3. Mempersiapkan pendaan dalam mengikuti program konferensi ilmiah. Tindakan menemukan sponsor dalam pemberian dana kegiatan konferensi ilmiah. Temukan perusahaan atau organisasi yang linear dalam penyediaan konferensi ilmiah tersebut.
Pengantar Jurnal Scopus

Narasumber Sigit Dani Perkasa menuturkan bahwa jurnal akademik adalah publikasi periodik yang berkiatan dengan akademik tertentu. Scopus merupakan basis data literatur akademik terbesar yang menampung hasil penelitian terbaik di seluruh dunia.

Scopus memiliki beberapa klasifikasi quartal yang mengkategorikan kredibilitas jurnalnya. Quartal tersebut yaitu Q4 (75-100%), Q3 (50-75%), Q2 (25-50%), dan Q1 (25%). Faktor yang mempengaruhi pembagian quartal tersebut adalah impact factor, citations, and indexing” ujar mahasiswa semester lima teknik elektro tersebut. (*)

Penulis: Afan Alfayad

Editor: Binti Q. Masruroh

Deo dan Monika Terpilih Jadi Nahkoda Baru Garuda Sakti UNAIR 2023

 UNAIR NEWS – Roda organisasi yang terus berputar membutuhkan sosok pemimpin selanjutnya. Dalam menyongsong kepengurusan baru tersebut, Garuda Sakti Universitas Airlangga menyelenggarakan Musyawarah Besar pada Sabtu (10/12/2022) di Gedung Kuliah Bersama (GKB) Universitas Airlangga, Kampus Mulyorejo. Agenda tersebut merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan setiap akhir periode kepengurusan.  

Proses Pemilihan

Musyawarah dilakukan dengan sesi pemaparan visi-misi, program kerja, sesi orasi oleh calon ketua serta wakil ketua. Dilanjutkan tanya jawab dari staf aktif Garuda Sakti dan juga para alumni Garuda Sakti yang hadir. Calon ketua dan wakil ketua tersebut merupakan mahasiswa terpilih dari survei elektabilitas yang dilakukan BPI sebelumnya.  

Pasca-sesi tersebut dilaksanakan musyawarah seluruh angg ota Garuda Sakti. Yang menghasilkan suara bahwa Amadeo Lemuel terpilih sebagai ketua terpilih dan Monika Astria Br Gultom sebagai wakil ketua.

Amadeo Lemuel Terpilih Menjadi Ketua

Ketua Garuda Sakti terpilih, Amadeo Lemuel merasa senang dan bangga. Di sisi lain kepercayaan tersebut merupakan tanggung jawab yang besar bagi dirinya. Karena akan memimpin seluruh anggota Garuda Sakti selama satu periode kepengurusan kedepannya dengan berbagai arus dinamika yang mungkin terjadi. 

“Saya jujur saja tidak pernah menyangka akan diberi kepercayaan untuk menjadi seorang ketua apalagi di Garuda Sakti Universitas Airlangga,” tuturnya. 

Perjalanan panjang Deo dari divisi PSDM hingga mengantarkannya menjadi ketua Garuda Sakti terpilih bukanlah jalan yang mudah. Awalnya Deo merasa kecewa karena tidak mendapatkan posisi yang dia inginkan saat pertama kali mendaftar di Garuda Sakti pada periode 2020/2021. Namun dengan proses dinamika yang terjadi, memberikan dampak dan pengalaman yang menyenangkan bagi dirinya. Salah satunya adalah belajar banyak hal, salah satunya mengenai kepemimpinan. 

“Awalnya saya mendaftar untuk masuk di pilihan pertama saya yaitu PKM. Namun, pada akhirnya saya diterima di divisi PSDM,” ungkapnya. 

Mahasiswa FTMM tersebut mengatakan tantangan memang akan muncul kedepannya yang sepatutnya tidak ditakuti. Dengan memaksimalkan peran SDM Garuda Sakit yang ada melalui bonding, pelatihan, dan juga kolaborasi utamanya dari internal maupun eksternal.  

“Saya yakin bahwa periode 2023 Garuda Sakti akan mengalami perubahan yang baik dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya,” harap Deo. 

Ungkapan Wakil Ketua Terpilih 

Rasa senang dan bangga juga dituturkan oleh Wakil Ketua Garuda Sakti terpilih, Monika Astria Br Gultom. Sempat ragu untuk menjajaki posisi tersebut, karena sudah berada diposisi semester 6 yang ingin fokus di bidang akademik, magang, PKL maupun MBKM. Dengan pengalaman dan rasa percaya diri dalam proses manajemen waktu, Monika memastikan bahwa dirinya dapat menjalankan posisi tersebut dengan baik. 

“Ngerasa ragu gitu akankah saya sanggup menjadi wakil yang dimana posisinya cukup strategis. Namun saya melawan rasa takut dan overthinking saya dan menghadapi setiap rintangan yang ada. Saya percaya bahwa masa muda sangatlah singkat, maka ketika saya masih muda saya ingin membuat cerita indah dan menikmatinya,” ungkapnya. 

Mahasiswa FIB itu telah menyiapkan berbagai langkah yang akan dipersiapkan. Seperti Menentukan tujuan, menentukan skala prioritas, membuat time manajemen seadil mungkin, hingga mengenali situasi dan kondisi yang terjadi untuk membuat keputusan yang tepat. Sehingga akan berdampak bagi orang disekitarnya. 

Penulis: azhar burhanuddin 

Editor: Feri Fenoria 

Sistem Pengukuran Kinerja Petani Garam Menghadapi Covid-19 Pandemi Menggunakan Metode FAHP Interval Tipe-2

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.000 km dan memiliki berbagai sumber daya hayati dan nonhayati yang sangat besar. Posisi sebagai negara kepulauan dengan laut yang sangat luas menyebabkan setiap daerah berpotensi menghasilkan garam. Pandemi Covid-19 telah menimbulkan berbagai dampak negatif pada beberapa bidang seperti ekonomi, sosial, UKM dan pengabdian masyarakat.

Covid-19 juga mengakibatkan produksi garam menurun dan petani juga kesulitan memasarkannya. Permasalahan penelitian adalah banyaknya jumlah petani garam dan banyaknya indikator dalam memberikan pendampingan sehingga diperlukan suatu model untuk mengukur kinerja petani garam. Model pengukuran kinerja ini berpedoman pada beberapa indikator yaitu luas lahan (K1), hasil produksi (K2), modal usaha (K3), dan sistem pemasaran (K4). Metode yang digunakan adalah Interval tipe-2 Fuzzy Analytic Hierarchy Process (IVFAHP). IVFAHP digunakan untuk menentukan indikator yang paling mempengaruhi pengukuran petani garam. Kajian ini bertujuan membangun model pengukuran kinerja petani garam untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dan kemampuan sumber daya manusia dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Kontribusinya adalah keputusan berbasis kelompok dengan mengembangkan metode fuzzy interval tipe-2 dengan bilangan fuzzy triangular (TFN) satu titik tengah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa indikator yang paling berpengaruh dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah modal usaha dan pemasaran garam. Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi perbaikan petani garam dalam upaya peningkatan produksi garam.

Penulis: Purbandini, S.Si., M.Kom.

Link Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/salt-farmer-measurement-performance-system-facing-covid-19-pandem

Algoritma Regresi Terpadu dan Pengoptimalan Paus untuk Analisis Pasca Rehabilitasi Stroke

Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan jangka panjang di seluruh dunia. Tujuan utama pasca stroke rehabilitasi adalah untuk memaksimalkan kemandirian yang terkena dampak individu dengan memfasilitasi baik neurologis dan kompensasi pemulihan fungsional dalam kehidupan sehari-hari mereka. Makalah ini menyajikan sebuah studi terpadu, menggunakan regresi linier berganda (MLR) dan algoritma pengoptimalan paus, untuk mengoptimalkan pasca-stroke kinerja rehabilitasi menggunakan Medical Interactive Asisten Rehabilitasi (MIRA). MIRA adalah salah satu yang serius game menggunakan virtual reality.

Tujuan penelitian menemukan pengaturan game terbaik untuk MIRA. Analisis varian dan uji-F dilakukan untuk membenarkan kebaikan fit yang dikembangkan model matematika, serta signifikansi dari pengaturan input MIRA individual dari game. Hasil menunjukkan bahwa model MLR yang dikembangkan rata-rata percepatan dan jarak yang signifikan, dengan P = 0,018 dan P <0,000, masing-masing. Data dari 41 pasien stroke terungkap bahwa kekuatan otot maksimum yang dapat dicapai adalah 2,56 cm/s2 sedangkan jarak maksimum 104,83 cm. Itu hasil menunjukkan bahwa semua pasien mengungguli yang optimal nilai percepatan rata-rata antara 6% dan 29%, sedangkan hanya dua pasien mengungguli nilai jarak optimal. Itu hasil dari penelitian ini dapat diintegrasikan dengan menggunakan MIRA (exergames) untuk memandu terapis dalam menemukan kombinasi terbaik pengaturan input yang dapat memaksimalkan kinerja output pasien pasca stroke.

Penulis: Dr. Rimuljo Hendradi, S.Si, M.Si.

Link Jurnal: https://ieeexplore.ieee.org/stamp/stamp.jsp?arnumber=9633382

Analisis Daya Penerimaan Konsumen terhadap Metode Penjulan dan Pengemasan Produk Olahan Bandeng yang di Produksi oleh UMKM

Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang tidak asing bagi masyarakat karena memiliki harga yang relatif murah, memiliki kandungan protein tinggi, berkadar lemak rendah dan memiliki kolesterol rendah. Untuk dapat meningkatkan konsumsi ikan bandeng ini maka perlu adanya pengolahan produk olahan siap saji dengan harga terjangkau diantaranya yaitu dengan mengolah menjadi otak-otak bandeng. Peminat produk olahan bandeng di Surabaya terbilang cukup besar yang didukung oleh banyaknya tambak ikan Bandeng di daerah sekitar Surabaya yang mendukung pasokan bahan baku. Salah satu pengolah olahan bandeng yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM yang menjadi target dalam riset dan pengabdian masyrakat yaitu UMK Ayah Olala. Saat ini UMKM ayah olala masih menggunakan kemasan yang sederhana untuk memasarkan produk bahkan untuk bandeng presto tidak menggunakan kemasan pada saat dijual di pasar, sedangkan otak otak bandeng dijual dengan kemasan daun. Oleh sebab ini pada kegiatan riset dan pengabdian masyrakat dilakukan analisis nilai gizi pada produk dan analisis penerimaan konsumen dengan kemasan yang didesign oleh tim berupa kemasan primer dan sekunder.

Kemasan primer yang digunakan berupa vakum kemasan. Pengemasan vakum adalah salah satu cara pengemasan yang dapat diterapkan dan efektif pada produk olahan hasil perikanan. Pengemasan vakum merupakan pengemasan yang memberikan kondisi tanpa oksigen dengan cara mengeluarkan udara di dalam kemasan. Keberadaan oksigen di dalam kemasan dapat menurunkan kualitas produk dikarenakan oksigen memicu pertumbuhan mikroorganisme dan reaksi kimia. Penggunaa kemasan vakum pada bandeng presto dan otak-otak bandeng mampu mempertahankan kualitas produk dan dapat memperpanjang umur simpannya. Sehingga proses pemasaran produk dapat dilakukan secara optimal dan tidak terkendala dengan resiko kerusakan produk selama penyimpanan. Pada kegiatan ini, dilakukan survey pada konsumen mengenai daya penerimaan kemasan pada produk bandeng (Gambar 1). Hasil survey menunjukan bahwa konsumen lebih memilih produk dengan kemasan yang bagus meskipun ada kenaikan harga dari produk yang dijual (Gambar 2). Selain itu, pada kegiatan survey juga yang menjadi slah satu konsen yaitu tipe pemasaran produk. Untuk respon metode penjualan, konsumen lebih memilih membeli dengan metode online yang menggunakan platform platform e-commerce.Penggunaanplatform e-commerce memiliki keunggulan yaitu memiliki cakupan pasar yang lebih luas di banding proses penjualan secara langsung tanpa platform digital. Penggunaan e-commerce lebih efisien karena memberikan kemudahan akses dalam bertransaksi, pengurangan biaya, serta mempersingkat waktu transaksi dibandingkan metode konvensional. Oleh sebb itu, penjulan dengan menggunakan platform digital bisa menjadi alternatif metode pemasaran produk UMKM sehingga jangkauan pemasarannya lebih meluas.  

Informasi lain yang bisa didapatkan kegiatan ini yaitu mengenai presepsi konsumen terhadap olahan ikan. Hasil survey menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai olahan ikan (72%) karena alasan praktis, umur simpan produk yang relatif lama (20%), memiliki nutrisi/ nilai gizi yang tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh (4%), dan tidak memerlukan pengolahan ulang (2%) (Gambar 3). Bahkan riset juga menunjukan  bahwa hampir 90% konsumen menerima produk olahan ikan. Hal ini menunjukan bahwa pangsa pasar pengolahan ikan sangat tinggi dan ini menjadi peluang untuk pengembangan dan pemasaran produk hasil perikanan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat Indonesia secara umum. Dampak secara spesifik yang dihasilkan menujukan bahwa UMKM pengolahan ikan berpeluang untuk meningkatan kesejahtraan mereka melalui menjual produknya.

Penulis: Penulis: Patmawati

Link Jurnal: https://www.e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/view/31382

Perbedaan Efek NSAIDs untuk Atasi Kolik Ringan pada Kuda

Kuda merupakan hewan yang memiliki sistem pencernaan berbeda dengan herbivora lainnya. Kuda memiliki tipe pencernaan hindgut fermenter dengan sekum dan kolon sangat besar yang berfungsi sebagai tempat fermentasi ingesta dan mencerna serat agar dapat diserap tubuh. Kuda bisa menghabiskan waktu selama 10-12 jam dalam periode 24 jam untuk merumput. Kebiasaan kuda memungkinkan lambung tetap terisi dan memberikan nutrisi secara berkelanjutan baik untuk host maupun komponen bakteri non patogen dalam saluran pencernaannya.

Domestikasi kuda dilakukan sejak 6000 tahun yang lalu dan dimanfaatkan sebagai alat transportasi dan diternakkan. Saat ini, kuda populer digunakan untuk olahraga berkuda dan program terapi berkuda. Berbanding lurus dengan manfaat kuda, transformasi manajemen yang modern saat ini membuat kuda lebih banyak menghabiskan waktu di kandang, diberikan pakan tambahan konsentrat beberapa kali dalam satu hari serta melakukan pelatihan secara intensif. Pemberian pakan harus diberikan dalam jumlah dan frekuensi yang tetap. Perubahan aktivitas dan diet baik frekuensi maupun kualitasnya dapat menjadi salah satu penyebab risiko terjadinya peningkatan kejadian kolik pada kuda.

Kematian kuda dewasa sebesar 50% disebabkan oleh penyakit pencernaan, seperti kolik, diare, atau enterotoksemia. Insiden kolik diperkirakan 13,6% per tahun pada kuda berusia 6 bulan atau lebih di 28 negara bagian AS. Meskipun 75% kasus kolik sembuh dalam waktu kurang dari 24 jam, 67% kuda dengan kolik diperiksa oleh dokter hewan, dimana 85% menerima perawatan intensif. Probabilitas tingkat kematian kuda sangat tinggi ketika dirujuk ke klinik hewan. Kolik adalah istilah umum yang digunakan untuk gejala sakit perut yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang berbeda. Sakit perut adalah gejala yang harus diantisipasi oleh pemilik kuda karena dapat menyebabkan kematian kuda. Dalam beberapa kasus, kolik bisa menyebabkan kematian dalam beberapa jam.

Tingkat keparahan kolik dapat bervariasi dari ringan hingga parah berdasarkan penyebab utama dan kecepatan penanganannya. Gejala kolik yang paling umum terlihat diantaranya anoreksia, berkeringat, gelisah, sering melihat ke abdomen, menendang atau menggigit abdomen, berputar-putar di dalam kandang, menggaruk-garukan kaki, cenderung ingin tidur, dan berguling. Gejala klinis yang muncul bersifat umum dan biasanya tidak bisa dibedakan antara kolik semu dan kolik sejati. Selain mengidentifikasi sejarah penyakit dan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan nilai hematologi dan kimia darah dapat dilakukan untuk menunjang diagnosa penyebab penyakit.

Kolik juga terkait dengan bahan makanan, infeksi parasit, penyakit gigi, akses ke air, tetapi penyebab mayoritas kasus kolik tidak diketahui. Flunixin, ketoprofen, dan phenylbutazone termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) senyawa. Senyawa lain seperti salisilat (aspirin), asam propionat (ibuprofen, fenoprofen, ketoprofen dan naproxen), pirazolon (fenilbutazon), asam antranilat (Asam meclofenamic), dan asam aminonicotinic (flunixin) adalah juga termasuk sebagai turunan NSAID. Penggunaan NSAID adalah sebagai anti-piretik, anti-inflamasi, dan analgesik compound.

Penelitian terbaru menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan ketiga NSAIDs tersebut. Artinya salah satu NSAIDs saja dapat digunakan untuk mengobati kuda dengan gejala kolik. Variabel aspartate aminotransferase (AST), alkaline phosphatase (ALP), gamma-glutamyltransferase (GGT), kreatinin, urea, epinefrin, norepinefrin, dan kadar kortisol membuktikan tidak ada perbedaan signifikan untuk ketiga NSAIDs tersebut.

Obat NSAID penting bagi sebagian besar spesies mamalia. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan NSAID telah meningkat pesat untuk menangani kasus klinis. 10 NSAID dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan tanpa efek samping imunosupresif dan metabolik yang terkait dengan kortikosteroid. Flunixin meglumine digunakan dalam praktik dokter hewan sebagai obat analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Penggunaan flunixin dalam ruminansia untuk pengobatan berbagai kondisi inflamasi seperti endotoksemia, mastitis, dan gangguan muskuloskeletal. Flunixin menghambat pembentukan prostaglandin dan mediator inflamasi dengan menghambat Cox. Prostaglandin adalah komponen pelindung utama dalam fungsi hemodinamik ginjal. 63% NSAID dimetabolisme melalui glukuronidasi dan 34% melalui sulfasi di hati.

Penulis: Muhammad Thohawi Elziyad Purnama, drh., M.Si.

Sumber: Wicaksono AP, Hendrawan D, Izzudin M, Ismail AA, Purnomo A, Chhetri S, and Purnama MTE. 2022. Evaluation of serum biochemical, plasma catecholamine and serum cortisol in Delman horses with mild colic after various NSAIDs drug administration: A comparative study. Indian Veterinary Journal, 99(10), 58-61. Link: https://ivj.org.in/journal-article-viewer/31c7408c-f39b-459b-96fb-1c7b1765684f/

“Potensi dan Resesi” Potret Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi

Pariwisata Indonesia pasca pandemi kini berangsur pulih. Data menunjukkan pada Juli 2022, kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai lebih dari 470 ribu orang. Ini merupakan rekor tertinggi sejak pandemi Covid-19. Secara kumulatif kunjungan wisman sepanjang semester I, 2022 mencapai 1,2 juta orang. Angka tersebut terbilang baik dibanding dengan tahun 2021 yang dalam setahun jumlah kedatangan wisman hanya sebanyak 1,6 juta orang.

Indonesia memiliki sejumlah potensi yang telah dikembangkan guna mendorong akselerasi pemasaran pariwisata pasca pandemi, diantaranya: Potensi Pasar Wisatawan Mancanegara (wisman) dan Wisatawan Nusantara (Wisnus) yang terus berkembang. Pasca pandemic, pemerintah melakukan sejumlah strategi untuk membangkitkan pariwisata di Indonesia. Salah satunya adalah sertifikasi cleanliness, health, safety (CHS), sebanyak 6000 unit usaha yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia telah memperoleh sertifikat ini. Hal ini dilakukan demi menarik kembali minat wisman dan wisnus untuk traveling ke Indonesia.

Citra Positif di Berbagai Event dan Peristiwa Penting

Indonesia terus membangun citra positif sebagai destinasi pariwisata yang aman, nyaman dan berdaya saing. Beberapa event seperti ASIAN Games 2018, ajang balap kelas dunia Moto GP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, serta yang saat ini sedang berlangsung yaitu KTT G20 di Bali. Selain event internasional, kita juga mencatat peristiwa penting seperti perhelatan pemilu 5 tahunan. Menjelang  tahun politik 2024 nanti, kita bisa kembali mengulang kesuksesan Pemilu 2019, yang mempromosikan revolusi mental yang dikaitkan dengan pengawasan pemilu partisipatif. Sebagai negara terbesar ketiga di Dunia,  Indonesia berpotensi mempromosikan sistem pemilu yang partisipatif ke Dunia, yang dapat dirangkum pada sebuah program wisata pemilu atau demokrasi. Kita dapat mengundang wisatawan mancanegara untuk secara langsung menyaksikan pesta demokrasi Indonesia yang hanya terjadi 5 tahun sekali.

Perkembangan tren teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, memberikan nuansa baru bagi pariwisata Indonesia. Informasi mengenai produk dan destinasi pariwisata disampaikan melalui metode baru seperti travel blog, online media sosial, aplikasi mobile, dsb. Berdasarkan laporan We Are Social mengungkapkan bahwa jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia pada Januari 2022 tumbuh sebesar 12,35% dari tahun lalu, dengan tingkat penetrasi internet di kelompok usia 13-18 tahun mencapai 99,16%. Lebih tepatnya jumlah pengguna aktif medsos pada awal 2022 mencapai 191 juta orang. Dengan total populasi 273.5 juta lebih hal tersebut berarti hampir dari setengah penduduk Indonesia telah menjadi pengguna aktif media sosial. Dengan strategi media sosial yang tepat dan eksekusi strategi yang baik, industri pariwisata di Indonesia dapat meningkatkan awareness dan citra positif pariwisata nasional sehingga jumlah kunjungan dan pergerakan wisatawan mancanegara dan nusantara akan meningkat.

Kemitraan merupakan kunci penting dalam membangun strategi pemasaran pariwisata, yang dapat dibangun antara Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah dengan swasta maupun antar pelaku industri pariwisata. Kemitraan dengan cara co-marketing dan co-branding atau keterlibatan public-private partnership mampu memperluas jangkauan target pemasaran. Dengan banyaknya kerjasama yang tertuang dalam Memorandum of Understanding  baik dari dalam dan luar negeri menunjukkan banyak pihak yang tertarik terhadap pariwisata Indonesia.

Promosi yang terfokus pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) serta fokus pasar wisman dan wisnur menjadi dasar dalam pemilihan strategi promosi dalam rangka pencapaian target tepat sasaran. Pelaksanaan Otonomi Daerah juga merupakan salah satu yang berpotensi untuk mempromosikan destinasi wisata. Setiap daerah berusaha mempromosikan keunikannya masing-masing dengan mengadakan event lokal yang menarik sehingga dapat mengundang daya tarik wisatawan.

Country Brand Ranking yang dipublikasikan oleh Bloom Consulting sebagai alat ukur citra kepariwisataan suatu negara. Wonderful Indonesia masuk dalam Top 10 Asia pada 2019. Country Branding Indonesia ini mencerminkan positioning dan dan differentiating Pariwisata Indonesia. Marketing 4.0 yang merupakan teori pemasaran terkini, mengkombinasikan interaksi online dan offline antar perusahaan dan pelanggan. Marketing 4.0 juga mengkombinasikan antara style dan substance yang artinya merek tidak hanya mengedepankan branding bagus, tetapi konten yang relevan dengan pelanggan atau menyuguhkan konten yang bagus dan up-to-date.

Resesi global yang diperkirakan akan terjadi pada 2023, merupakan situasi yang sulit untuk dihadapi oleh sektor pariwisata, karena dinilai bukan sektor primer sehingga tidak menjadi prioritas. Namun ini akan menjadi tantangan tersendiri, membuat sektor pariwisata tetap stabil di tengah resesi.  Salah satu caranya yaitu dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah. Kegiatan itu kemudian dapat dimasukkan ke dalam kalender kegiatan daerah dan diharapkan dapat mengundang masyarakat untuk berwisata ke daerah tersebut. Beberapa program yang disiapkan pemerintah untuk UMKM termasuk program insentif, bantuan promosi, fasilitas, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) lokal, subsidi, dan pemerataan bantuan modal bagi para pelaku usaha, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Sehingga, pelaku UMKM diharapkan lebih berkembang.

Penulis: Tanty  (Mahasiswa S2 PSDM Universitas Airlangga)

Core–Shell Tembaga Emas Nanopartikel Dimodifikasi pada Boron-Doped Diamond Electrode untuk Sensor Oksigen

Kualitas air penting karena air memainkan peran penting dalam kehidupan manusia dan organisme hidup lainnya. Namun, mempertahankan kualitas air agar dapat dikonsumsi atau digunakan untuk kegiatan lain merupakan tantangan karena pembangunan perkotaan dan pertumbuhan penduduk, yang umumnya disertai dengan kurangnya pengolahan air dan polusi air yang tinggi. Pada titik ini , pemantauan berkala yang cepat diperlukan.

Di sisi lain, oksigen terlarut, termasuk kebutuhan oksigen biokimia (BOD) dan kebutuhan oksigen kimia (COD), merupakan salah satu parameter penting yang digunakan untuk menunjukkan kualitas air. BOD menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik dalam air dengan menggunakan agen biologis, sedangkan untuk COD oksidasi dilakukan oleh agen kimia. Kedua metode tersebut dilakukan dengan pengukuran oksigen. Secara umum, deteksi elektrokimia oksigen dilakukan melalui reaksi reduksi menggunakan elektroda berbasis emas karena emas tidak hanya sensitif terhadap reaksi reduksi oksigen tetapi juga memiliki biokompatibilitas yang tinggi terhadap sel hidup.

Nanopartikel bimetal tembaga-emas (Cu @ Au) disintesis dan digunakan untuk memodifikasi elektroda boron-doped diamond (BDD). Partikel nanorod dengan ukuran diameter sekitar 10 nm dan panjang sekitar 20 nm berhasil disintesis. Nanopartikel ini kemudian ditempelkan pada permukaan BDD dengan menggunakan allylamine sebagai jembatannya. Perbandingan antara BDD yang dimodifikasi dengan [email protected] dan nanopartikel emas individu menunjukkan bahwa nanopartikel [email protected] menciptakan cakupan emas sekitar 3 kali lebih tinggi pada permukaan BDD daripada nanopartikel emas normal. Ditemukan juga bahwa penggunaan allylamine sebagai jembatan dapat mengikat lebih banyak emas daripada nanopartikel tembaga. Selain itu, sekitar dua kali respons reaksi reduksi oksigen yang lebih tinggi diamati pada BDD yang dimodifikasi Cu @ Au. Linearitas yang baik pada rentang konsentrasi 2 hingga 9 ppm dapat dicapai dengan sensitivitas 0,0138 mA ppm 1 dan batas deteksi 1,98 ppm. Aplikasi BDD yang dimodifikasi untuk sensor kebutuhan oksigen biokimia (BOD) menggunakan Rhodotorula mucilaginosa UICC Y-181 sebagai agen biosensing juga didemonstrasikan dengan larutan glukosa sebagai model larutan. Sensitivitas setara dengan 17,4 mA mM 1 BOD dapat dicapai. Sistem menunjukkan stabilitas yang baik dengan RSD 3,45% dalam 10 kali pengukuran.

Artikel dapat dibaca lebih lengkap di DOI: 10.1039/d1ay01942b

Penulis Jarnuzi Gunlazuardi, Anghel D. Kurniawan,Prastika K. Jiwanti, Yasuaki Einaga  and Tribidasari A. Ivandini

Ionic Liquid-Based Gels untuk Aplikasi Elektrokimia Penyimpanan Energi dan Konversi

Ionic liquid (ILs) adalah garam cair yang seluruhnya terdiri dari ion dan memiliki suhu leleh di bawah 100 ◦C. Ketika diimobilisasi dalam matriks polimer dengan sol-gel atau polimerisasi kimia, mereka menghasilkan gel yang dikenal sebagai gel ion, ionogel, gel ionik, dan sebagainya, yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi elektrokimia. Salah satu domain penelitian paling signifikan untuk gel berbasis IL adalah industri energi, terutama untuk perangkat penyimpanan dan konversi energi, karena meningkatnya permintaan akan energi yang bersih, berkelanjutan, dan lebih hijau. Karena karakteristik seperti nonvolatilitas, stabilitas termal yang tinggi, dan konduktivitas ionik yang kuat, gel berbasis IL tampaknya memenuhi tuntutan/kriteria yang ketat dari beragam domain aplikasi ini. Artikel ini berfokus pada jalur sintesis elektrolit polimer gel berbasis IL/elektrolit gel organik dan aplikasinya dalam baterai (Li-ion dan seterusnya), sel bahan bakar, dan superkapasitor. Selain itu, keterbatasan dan kemungkinan gel berbasis IL di masa depan dalam domain aplikasi yang disebutkan di atas dibahas untuk mendukung evolusi cepat bahan ini di sektor yang sesuai.

Gel berbasis IL menawarkan kombinasi preparasi yang sederhana, jendela potensi elektrokimia yang luas, konduktivitas ionik yang tinggi, dan daya regang yang dapat ditingkatkan. Namun, gel berbasis IL sering mengalami kekuatan mekanik yang buruk. Selain itu, beberapa gel berbasis IL yang dibuat dari IL atau polimer hidrofilik tidak stabil di lingkungan yang lembab. Sebaliknya, gel berbasis IL terdiri dari ILS hidrofobik memiliki stabilitas tegangan yang sangat baik dan tahan udara dan air dan tidak korosif terhadap elektroda logam. Meskipun konduktivitas gel berbasis IL lebih rendah daripada IL murni, para peneliti mengeksplorasi elektrolit gel berbasis IL sebagai alternatif yang stabil untuk baterai Li, SC, aktuator, sensor, perangkat elektronik yang dapat dikenakan, dan internet of things. Sementara itu, gel yang dapat langsung ditempatkan pada chip banyak digunakan sebagai sumber daya perangkat mikro/nano-elektronik dengan memberikan daya puncak efektif secara instan. Kebutuhan mendesak akan perangkat yang trendi, portabel, cerdas, dapat dipakai, dan perangkat komunikasi real-time telah mengarahkan para ilmuwan untuk merancang dan mengkomersialkan mikroelektronika berbasis IL dalam beberapa tahun terakhir. Dengan demikian, prospek masa depan yang ditawarkan oleh gel berbasis IL patut untuk diteliti lebih lanjut.

Artikel ini dapat dibaca lebih lengkap di https://doi.org/10.3390/gels8010002

Penulis Sharmin Sultana , Kumkum Ahmed, Prastika Krisma Jiwanti, Brasstira Yuva Wardhana  and MD Nahin Islam Shiblee

Terapi Myofungsional Menggunakan Alat Twin Block pada Pasien Maloklusi Kelas II dengan ADHD

Salah satu gangguan perilaku yang paling umum ditemukan, pada anak-anak, yang bahkan bertahan hingga dewasa, adalah Perhatian Hiperaktivitas Defisit (ADHD). Bila dilihat dari angka kejadian nya , ADHD di seluruh dunia adalah sekitar 5,3% dari total penduduk di dunia. Dari data yang diperoleh dari tahun 2002 hingga 2004 menyatakan bahwa prevalensi ADHD di Indonesia setidaknya 10% dari populasi anak-anak dan terjadi pada remaja berusia 3-18 tahun, dan data tahun 2009 menunjukkan meningkat menjadi 15,8% pada rentang usia tersebut.  Defisit Perhatian Hyperactivity Disorder memiliki tiga gejala utama, yaitu kurang perhatian, hiperaktif, dan impulsif, atau kombinasi dari ketiganya. Gejala ini sering menyebabkan kesulitan dalam perawatan gigi anak dengan ADHD. Maloklusi adalah keadaan dimana gigi tidak terletak tidak sejajar pada tempatnya atau terkadang disebut juga gigi dalam dalam poisisi berantakan. Maloklusi terbagi dalam berbagai macam antara lain  klas I, kals II, klas III  didasarkan atas hubungan anteroposterior antara rahang atas dan rahang bawah, dengan molar pertama permanen sebagai kunci oklusinya.

Kebanyakan pasien dengan maloklusi kelas II hadir dengan hiperaktif perioral otot dan perubahan posisi lidah. Maloklusi kelas II adalah masalah yang sering ditemukan pada sepertiga pasien normal yang datang untuk mendapatkan perawatan koreksi maloklusi atau disebut juga  ortodontik. Perawatan ortodontik lepasan, seperti alat myofungsional, pada anak-anak dengan ADHD, memberikan tantangan khusus bagi dokter, kareana keberhasilan prosedur sangat tergantung pada kepatuhan dan kasus yang dialami oleh pasien. Banyak dokter gigi yang cenderung untuk menyerah atau tidak melanjutkan perawatan orthodontik utamanya pada pasien dengan ADHD. Pada artikel ini kami ingin membagikan bahwa ternyata perawatan orhtodontik pada pasien anak dengan ADHD memungkinkan untuk dilakukan, hanya saja memerlukan adaptasi khusus. 

Pada kasus yang telah dirawat, kami melakukan perawatan pada seorang pasien ADHD laki-laki berusia 9 tahun dengan maloklusi dentoskeletal kelas II datang ke Rumah SAkit Gigi dan Mulut bagian Kedokteran Gigi Anak Universitas Airlangga, Surabaya, dengan keluhan utama gigi tampak menonjol pada rahang atas. Dimana pasien mengalami gangguan perilaku ADHD yang cukup memberikan tantangan bagi dokter gigi untuk melakukan perawatan. Setelah dilakukan pemerikasaan ditemukan bahwa pasien dalam keadaan maloklusi klas II. Maloklusi klas II hadir dengan otot perioral yang hiperaktif dan perubahan posisi lidah. Oleh karena itu, alat myofungsional adalah perawatan yang paling sesuai sebagai terapi pilihan. Karena pasien memilki gangguan perilaku , maka aturan khusus dimana pasien diminta untuk fokus pada instruksi operator selama 10 menit lalu istirahat 5 menit, diterapkan pada pasien ini untuk mengatasi gejala ADHD sebagai strategi manajemen perilaku. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa anak-anak dengan ADHD rentan terhadap gangguan, menyebabkan mereka memiliki waktu yang lebih pendek durasi fokus, rentang perhatian berkelanjutan yang terbatas, kontrol impuls yang buruk, dan aktivitas motorik yang berlebihan dibandingkan dengan anak-anak normal. Strategi ini memberikan hasil yang positif dalam menjaga kerjasama pasien dengan menggunakan twin block selama 6 bulan yang mengarah pada kemajuan positif dalam koreksi maloklusi. Dari sini maka dapat terlihat bahwa melakukan perawatan koreksi maloklusi pada anak dengan ADHD dapat dilakukan.

Penulis: Mega Moeharyono Puteri

Link Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/myofunctional-therapy-using-twin-block-appliance-in-a-class-ii-ma/fingerprints/

Potensi Scaffold Hidroksiapatit Kulit Telur Ayam, Kolagen, dan EGCG (HAp-Col-EGCG) sebagai Material Induksi Regenerasi Pulpa

Scaffold hidrogel merupakan biomaterial yang dapat memfasilitasi pembentukan struktur jaringan dengan mendukung terjadinya adeshi, migrasi dan proliferasi sel. Penelitian terbaru telah berfokus untuk membuat bahan scaffold baru dari sumber alami.  Penelitian formulasi scaffold dari bahan hidroksiapatit, kolagen dan EGCG (HAp-Col-EGCG) telah dilakukan, dan diawali dengan karakterisasi ketiga bahan composite ini.

can be initiated by hydrogel scaffold application in the pulp

Formulasi dan Karakterisasi Scaffold HAp-Col-EGCG

Formulasi bahan HAp-Col-EGCG dilakukan dengan mencampurkan beberapa konsentrasi HAp dengan kolagen dan EGCG 10 mmol/L. Campuran ketiga bahan ini ditambahkan bahan suspensi hidroxipropil metil selulosa agar tercapai kestabilan gelasi yang baik. Beberapa karakterisasi dilakukan untuk mengetahui potensi scaffold HAp-Col-EGCG sebagai bahan regenerasi pulpa, yaitu kemampuan injektabilitas bahan, pH, waktu gelasi, analisis morfologi scaffold, rasio kalsium fosfat , gugus fungsi material, analisis kristal hidroksiapatit, dan tokisistas bahan.

Potensi Scaffold HAp-Col-EGCG Sebagai Bahan Regenerasi Pulpa

Hasil injektabilitas scaffold HAp-Col-EGCG menunjukkan hasil mencapai 90% di setiap kelompok penelitian. Menurut Bendstein et al., 2017 waktu gelasi optimal adalah 5 – 30 menit dan scaffold HAp-Col-EGCG memiliki waktu rata – rata gelasi 5 menit. Nilai pH meningkat sejalan dengan peningkatan konsentrasi hidroksiapatit. Analisa morfologi scaffold menunjukkan diameter mikroporositas yang dapat mendukung pertumbuhan dan proliferasi sel pulpa. Rasio kalsium fosfat yang didapatkan juga mendekati stoikiometri.

Analisa gugus fungsi menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red) menunjukkan ikatan kovalen antar bahan, dan terdapat ikatan hidrogen dari hidroksiapatit. Kolagen juga tidak terdenaturasi dengan penambahan hidroksiapatit maupun EGCG. Analisis kristal hidroksiapatit menunjukkan struktur kristal heksagonal. Hasil tes sitotoksisitas menunjukkan bahan ini biokompatibel dan dapat mendukung terjadinya proliferasi sel pulpa manusia.

Formulasi baru Scaffold HAp-Col-EGCG telah memenuhi beberapa kriteria scaffold hidrogel yang ideal. Beberapa karakteristik yang telah diteliti menunjukkan scaffold hidrogel HAp-Col-EGCG  berpotensi untuk digunakan sebagai material induksi regenerasi pulpa.

Penulis: Drg. Elline SpKG  (K), Prof. Dr. Kun Ismiyatin, drg., MKes., SpKG(K), Prof.Dr. Theresia Indah Budhy. S.,drg., M.Kes., Sp.PMM (K), Dr.Anuj Bhardwaj

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1013905222001365?token=64FDAA5CDD554FE2C734959206259A68E06C54C2899C53C683F50649E30A46C377DADE98297B70BEFE145A4B46F83BBF&originRegion=eu-west-1&originCreation=20221129160616

Elline1,2, Kun Ismiyatin3,Theresia Indah Budhy4,Anuj Bhardwaj5,6 The Potential Of Eggshell Hydroxyapatite,Collagen,EGCG (HAp-Col-EGCG) Scaffold As A Pulp Regeneration Material.2022. Open Access Journal.

https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1013905222001365?token=64FDAA5CDD554FE2C734959206259A68E06C54C2899C53C683F50649E30A46C377DADE98297B70BEFE145A4B46F83BBF&originRegion=eu-west-1&originCreation=20221129160616

Vaksin Nano dalam Imunoterapi Kanker

Imunoterapi kanker ditujukan untuk menghilangkan tumor dengan cara merangsang kekebalan anti-tumor host/pejamu melalui penggunaan berbagai pendekatan terapeutik. Vaksin kanker telah menjadi pendekatan yang menjanjikan untuk imunoterapi kanker di antara konsep yang diusulkan, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan agen terapeutik lainnya. Karena efikasi vaksin kanker yang kurang optimal dalam uji klinis dan munculnya nanoteknologi di bidang biomedis, para peneliti mengembangkan platform nano, seperti nanopartikel (NP), komponen cell-derived, dan nanokompleks, untuk menghantarkan komponen vaksin ke  dalam sel dan jaringan target, sehingga mendukung efikasi anti-tumor dan meminimalkan efek samping yang merugikan. Untuk meningkatkan efek terapeutik vaksin nano dalam terapi kanker, target sel dendritik (DC) melalui modulasi struktur vaksin, seperti menggunakan ligan DC-spesifik, sangat menarik untuk dikembangkan. Pada penulisan ini mengulas berbagai bentuk vaksin nano dalam terapi kanker dan efek terapeutiknya, sifat dan fungsi DC sebagai sel penyaji antigen utama dalam respons imun dan berfokus pada target DC dalam mengembangkan vaksin nano.

Imunoterapi kanker merupakan proses memori dan manipulasi sistem kekebalan host/pejamu untuk menargetkan dan menghilangkan sel tumor, dengan mengubah sistem pengobatan keganasan hematologi dan atau solid melalui oncolytic virotherapy, tumor-infiltrating lymphocytes (TILs), chimeric antigen receptors (CAR) T-cells, immune checkpoint blockade (ICB), dan dendritic cells (DCs)-based. Semua strategi tersebut melibatkan sistem kekebalan kanker, yaitu sel penyaji antigen (APC), termasuk DC, sel B, dan makrofag, yang akan menyajikan antigen tumor setelah menangkap dan memprosesnya ke sel T. Karena kemampuannya membawa antigen tumor ke kelenjar getah bening untuk mengaktifkan sel-T, serta mengatur respons sel T dalam lingkungan mikro tumor (TME), maka dalam imunoterapi DC ditempatkan sebagai pusat respons anti tumor dari sel T. Dengan demikian, DC adalah sel target utama untuk pengembangan vaksin kanker.

Munculnya nanoteknologi dalam biomedis sangat mengubah bidang diagnosis dan pengobatan penyakit, seperti pemberian obat/vaksin. Dalam pengembangan vaksin, kompleks antigen dan imunostimulan berskala nano yang mengaktifkan DC dan sel T disebut vaksin nano. Selain itu, partikel nano (NP) menawarkan beberapa keunggulan lain dibandingkan dengan antigen terlarut: 1) melindungi antigen dari degradasi melalui enkapsulasi, 2) meningkatkan paparan antigen ke sistem kekebalan dengan mengontrol dan memperpanjang pelepasannya, dan 3) pengiriman bersama antigen dan bahan pembantu untuk meningkatkan imunogenisitas yang rendah dari vaksin subunit. Untuk memperoleh respons imun yang kuat, maka memanipulasi permukaan partikel dengan bagian yang dikenali oleh DC dapat meningkatkan penyerapan antigen, dengan cara dimediasi reseptor yang mengarah pada aktivasi dan pematangan DC.

Saat ini, imunoterapi kanker menggunakan vaksin telah banyak dikembangkan untuk memerangi sel tumor karena penyimpanannya yang mudah, pembuatannya yang mudah, dan keamanannya yang tinggi. Namun, beberapa hal membatasi penggunaannya dalam imunoterapi kanker, termasuk mudah degradasi dalam tubuh, stabilitas rendah, dan imunogenisitas yang buruk. Dengan demikian, vaksin nano diyakini untuk mengatasi kelemahan ini. Ada beberapa pertimbangan dalam penargetan DC dalam imunoterapi kanker. Misalnya, C-type lectin receptor (CLR) memicu respons anti-tumor yang kuat melalui peningkatan produksi interferon tipe I dan tipe II, sementara CLR dapat memediasi penghindaran kekebalan tumor dengan meningkatkan ekspresi FasL, menurunkan regulasi molekul MHC, dan menginduksi produksi IL-10/TGF-β. Oleh karena itu, perancangan peptida atau antibodi untuk penargetan CLR bisa lebih tepat.

Penulis: Hendrik Setia Budi

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1567576922009195

Achmad H, Saleh Ibrahim Y, Mohammed Al-Taee M, Gabr GA, Waheed Riaz M, Hamoud Alshahrani S, Alexis Ramírez-Coronel A, Turki Jalil A, Setia Budi H, Sawitri W, Elena Stanislavovna M, Gupta J. Nanovaccines in cancer immunotherapy: Focusing on dendritic cell targeting. Int Immunopharmacol. 2022 Nov 16;113(Pt B):109434. doi: 10.1016/j.intimp.2022.109434. Epub ahead of print. PMID: 36402068.

Sindroma Stroke Berulang akibat Penyempitan Arteri Otak dengan Hasil MRI Kepala yang normal

Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat gangguan pembuluh darah otak, baik berupa penyumbatan ataupun pecah, menimbulkan gejala neurologis yang mendadak, dan disertai adanya bukti objektif dari lesi tersebut. Penyempitan pembuluh darah arteri otak atau yang dikenal sebagai stenosis intrakranial merupakan salah satu faktor risiko dari stroke yang sering ditemui untuk populasi Asia. Adanya stenosis dapat menghambat aliran darah menuju otak dan menyebabkan terjadinya stroke hemodinamik akibat kurangnya aliran darah otak. Salah satu modalitas yang paling peka untuk melihat kerusakan jaringan otak pada fase awal stroke iskemik adalah Magnetic Resonance Imaging (MRI), yang dapat mendeteksi perubahan jaringan otak pada jam-jam awal serangan stroke. Namun, pemeriksaan MRI tidak selalu berhasil dalam mendeteksi adanya lesi stroke, bahkan setelah berulang kali serangan.

Pada suatu studi kasus yang dipublikasikan oleh Choriqoh et al (2022), seorang pasien yang mengalami stroke berulang hingga 3 kali serangan memiliki hasil MRI kepala normal. Tidak ada lesi ataupun abnormalitas yang nampak pada pemeriksaan imaging walaupun secara klinis didapatkan adanya gejala kelemahan separuh tubuh sisi kiri yang menetap. Tim dokter akhirnya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan angiografi menggunakan modalitas digital subtraction angiography dan didapatkan adanya stenosis derajat berat pada arteri serebri media kanan. Hal ini mungkin saja mengakibatkan gejala kelemahan yang dialami oleh pasien karena terganggunya aliran darah ke capsula interna yang merupakan tempat berkumpulnya seluruh serabut saraf motorik. Pemeriksaan perfusi dengan modalitas MRI menunjukkan adanya penurunan aliran darah otak sisi kanan dibandingkan sisi kiri.

Adanya stenosis intrakranial dapat diibaratkan sebagai pipa air yang mengalami penyempitan, sehingga tidak bisa mengalirkan air dengan volume yang cukup. Tubuh mensiasati kelainan ini dengan cara meningkatkan tekanan darah, dengan harapan dapat mencukupi kebutuhan aliran darah pada otak. Apabila kita menurunkan tekanan darah tersebut, jumlah volume darah yang diterima otak juga akan berkurang, sehingga otak mengalami kekurangan aliran darah untuk mempertahankan fungsi metaboliknya. Hal inilah yang dapat bermanifestasi sebagai stroke akibat hipoperfusi jaringan otak.

Bila kita menghitung di atas kertas, dengan derajat stenosis arteri otak yang sangat berat, pasien seharusnya mengalami gangguan klinis yang lebih berat seperti kelumpuhan total pada anggota gerak tubuh sisi kiri. Namun, pasien hanya mengalami kelemahan ringan pada tangan dan kaki sisi kiri, dan berangsur mengalami perbaikan kondisi. Inilah peran penting dari adanya pembuluh kollateral, yakni pembuluh darah lain yang turut memberikan suplai pada area otak yang sama. Adanya pembuluh kollateral dapat mempertahankan aliran darah otak agar tetap adekuat, walaupun terjadi sumbatan pada satu segmen pembuluh darah otak.

Sebagai penutup, stenosis intrakranial merupakan salah satu penyebab serangan stroke berulang yang perlu diwaspadai. Pada pasien yang telah memenuhi kriteria diagnosis stroke, walaupun pada pemeriksaan MRI tidak ditemukan kelainan, kita perlu melakukan terapi layaknya pasien stroke sambil melakukan pemeriksaan imaging lanjutan untuk mencari faktor risiko vaskular pada pasien.

Penulis : Achmad Firdaus Sani, Dedy Kurniawan, Ajibatul Choriqoh, Jovian Philip Swatan

Artikel Jurnal

Choriqoh A, Sani AF, Kurniawan D. Recurrent stroke syndrome without abnormality on magnetic resonance imaging caused by stenosis of middle cerebral artery: A case report. Radiol Case Rep. 2022;17(8):2771-2774. Published 2022 Jun 3. doi:10.1016/j.radcr.2022.05.008

Link Artikel Jurnal

https://doi.org/10.1016/j.radcr.2022.05.008

Peran Sistem Visualisasi Langsung Spyglass pada Pasien dengan Striktur Bilier Tak Tentu

Diagnosis striktur bilier menjadi sebuah tantangan karena adanya jumlah tak tentu pada striktur bilier setelah evaluasi pra operasi yang dapat mencapai 20%, sehingga diagnosis pasti dituntut untuk melakukan evaluasi lebih lanjut melalui pembedahan reseksi dan pemeriksaan patologis. Selain itu, beberapa kondisi jinak bisa meniru proses ganas, misalnya pada striktur pasca inflamasi dan sklerosis primer kolangitis. Cedera iatrogenic pasca transplantasi hati dan pasca kolesistektomi adalah penyebab paling umum dari striktur bilier jinak. Sementara itu kanker pankreas dan cholangiocarcinoma adalah sumber utama dari keganasan striktur bilier.  Secara umum, terdapat sekitar 13-24% pasien striktur bilier yang dirujuk untuk operasi namun pada akhirnya ditemukan jinak dan reseksi bedah membuktikan bahwa 20% dari striktur yang dicurigai ganas sebenarnya berada pada kondisi jinak. Operasi berlebihan untuk penyakit bilier yang masih jinak harus dihindari tetapi apabila dilakukan penundaan pengobatan pada keganasan juga berbahaya bagi pasien. Oleh karena itu, evaluasi pra operasi memainkan peran penting untuk mengeliminasi keganasan.

Tes yang ideal mengenai sensitivitas, spesifisitas dan akurasi belum pernah dilakukan, meskipun variabilitas tes sudah tersedia baru-baru ini. Beberapa metode telah digunakan sebagai alat diagnostik dalam evaluasi striktur bilier, seperti: kolangiografi trans-hepatik perkutan atau aspirasi empedu selama Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP). Nantinya, pengembangan metode sitologi sikat saluran empedu akan menjadi cara yang umum untuk diterapkan dan akan menjadi pilihan metode pemeriksaan. Sitologi sikat saluran empedu menggunakan bahan sitologi kering udara untuk Diff-Quick noda atau difiksasi dalam etanol yang digunakan untuk pewarnaan Papanicolaou. Baru-baru ini, SpyGlass komersial yang merupakan sistem visualisasi langsung dari Boston Scientific Perusahaan (Marlborough, Massachusetts, Amerika Serikat) sudah tersedia untuk mengatasi keterbatasan pada metode sebelumnya. Sistem tersebut secara langsung memvisualisasikan pohon bilier untuk mendiagnosis dan untuk tujuan terapeutik dengan menggunakan alat sekali pakai pada lingkup digital dengan bidang pandang 120 derajat. Ujung alat meruncing, memiliki empat arah sistem defleksi ujung, dan saluran khusus untuk irigasi air berada dalam satu bidang, yang memungkinkan prosedur observasi dan biopsy yang tidak terkendali. Visualisasi lesi langsung dengan peningkatan kualitas gambar dan kemampuan untuk mengambil biopsi pada target dapat dilaksanakan dengan kolangioskopi digital. Pada keganasan akan didapatkan temuan pembuluh tumor yang melebar, pembuluh berliku-liku, infiltrative striktur, margin tidak teratur dengan oklusi parsial lumen, permukaan tidak beraturan, dan mudah mengalir.

Berdasarkan dari gambaran di atas, peneliti dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, RSUD Dr. Soetomo, Universitas Airlangga berhasil mempublikasikan hasil laporan kasus di salah satu jurnal Internasional terkemuka, yaitu Acta medica Indonesiana. Dari penelitian tersebut penulis melaporkan sebuah kasus yang ada pada pasien di India dengan striktur bilier tak tentu yang menjalani Pemeriksaan ERCP dan SpyGlass DS. Pasien tersebut berusia 65 tahun memiliki keluhan penyakit kuning dengan bilirubin total sebesar 23,3 mg/dL dan bilirubin langsung sebesar 16,2 mg/dL. Tes fungsi hati dengan gamma-glutamyltransferase dan CA 19-9 ditemukan adanya peningkatan. USG transabdomen dan CT perut dapat mendukung proses dilatasi saluran empedu umum (CBD) dengan adanya penyempitan tiba-tiba dan peningkatan periductal pada tingkat suprapankreas dan striktur. Ultrasonografi endoskopi menunjukkan intrahepatic striktur CBD dengan CBD proksimal melebar dan endapan kotoran. Kolangiopankreatografi retrograde endoskopik menunjukkan striktur pertengahan CBD. Meskipun hasil sikat sitologi menunjukkan displasia tingkat rendah dan tidak pasti sebagai bukti keganasan, kolangioskopi menggunakan SpyGlass DS menemukan nodularitas dengan vaskularisasi abnormal yang terlihat di tengah CBD dimana hal tersebut menunjukkan keganasan, serta dikonfirmasi dengan histopatologi sebagai kolangiokarsinoma.

Kesimpulan laporan kasus yang dilaksanakan penulis adalah ingin menunjukkan adanya nilai tambah dari SpyGlass DS untuk mendeteksi kolangiokarsinoma pada pasien striktur bilier tak tentu yang sudah dibuktikan.

Penulis: Muhammad Miftahussurur

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada link artikel berikut:

https://www.actamedindones.org/index.php/ijim/article/view/1184

Stem Cell Tali Pusat Sebagai Bahan Tambahan Untuk Bone Graf Tulang dalam Perawatan Implant Gigi

Penggunaan bonegraft atau bubuk tulang di bidang kedokteran gigi, khususnya di ilmu gigi tiruan (Prostodonsia) sangat diperlukan terutama untuk socket preservation (mempertahankan bentuk gusi) pada persiapan pembuatan gigi tiruan. Kualitas dan kuantitas tulang merupakan faktor yang sangat penting dibutuhkan utnuk perawatan dibidang prostetik terutama untuk mendapatkan oseointegrasi implan (penyatuan tulang dengan implan) dan initial stability (stabilitas awal pada pemasangan implan) yang baik. Kerusakan tulang paling banyak disebabkan karena trauma oklusal, infeksi bakteri patogen, tekanan mekanik, pengobatan dan faktor patologis sistemik. Volume dari residual alveolar bone (tulang rahang) yang memadai merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan perawatan implan. Apabila terjadi kerusakan tulang alveolar yang mengganggu keberhasilan perawatan implan, maka kualitas hidup seseorang juga akan mengalami penurunan karena keterbatasan dalam melakukan proses bicara, pengunyahan dan estetik. Pengamatan 22.009 pasien sebanyak 13,9% mengalami periimplantitis (keradangan pada paska pemasangan implan), pengamatan juga dilakukan dari 662 pasien sebanyak 184 orang juga mengalami periimplantitis, yang ditandai dengan progressive bone loss pada satu atau lebih implan yang terpasang. Beberapa penelitian lain juga menunjukkan angka keberhasilan pemasangan implan selama 10 tahun sebesar 96,1% sementara sisanya masih mengalami kegagalan didalam pemasangan implan.

Kerusakan tulang alveolar dapat diatasi menggunakan bahan yang dapat menstimulasi sel pembentuk tulang disebut osteokonduktif. Bahan osteokonduktif yang digunakan merupakan konsep aplikasi tissue engineering yang dikembangkan sebagai bahan aktif yang dapat menstimulasi proses integrasi dan regenerasi jaringan tulang. Tiga komponen fundamental dari tissue engineering adalah scaffold yang merangsang perlekatan, migrasi dan pertumbuhan sel host. Bahan bioceramic dapat digunakan sebagai bahan bone graft (pengisi tulang) pada manusia, bahan bioceramic yang paling sering digunakan untuk bone graft pada manusia adalah hydroxyapatite (HA) yang memiliki komposisi kimia dan struktur kristalin hampir sama dengan tulang manusia.

Bahan bone graft yang mengandung hydroxyapatite (HA) dapat dihasilkan dari cangkang kerang darah yang telah melewati serangkaian proses sintesis  dengan metode hydrothermal. Hasil proses hydrothermal dapat dibentuk menjadi scaffold yang berfungsi sebagai kandidat bahan pengisi tulang. Scaffold merupakan struktur tiga dimensi yang digunakan sebagai kerangka untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan tulang baru. Scaffold ini dikombinasi dengan HA-TCP untuk menghasilkan kalsium tertinggi hingga mencapai prosentase 97%.

Scaffold harus memiliki pori yang saling terkoneksi dan terintegrasi, memiliki neovascularisasi untuk pertumbuhan tulang. Idealnya scaffold memiliki sifat biocompatible. biodegradable dan non toksik. Sifat non toksik suatu biomaterial merupakan salah satu syarat ideal sebuah biomaterial untuk dapat diaplikasikan secara klinis. Biokompatibilitas menentukan sebuah bahan tersebut dapat digunakan didalam tubuh.

Human umbilical cord mesenchymal stem cells (hUCMSCs) adalah salah satu sumber stem cell yang berasal dari jaringan tali pusat yang mengelilingi pembuluh darah. Keunggulan HUCMSCs selain mudah didapatkan, jumlahnya banyak, mudah diperbanyak dengan cepat dan memiliki imunokompatibilitas yang baik, sumber stem cell ini merupakan limbah biologis yang dibuang atau tidak terpakai.  hUCMSCs mulai dipertimbangkan sebagai pilihan alternatif terapi sel punca berbagai macam penyakit. Untuk mengetahui perlekatan sel hUCMSCs terhadap scaffold dilakukan menggunakan metode confocal dengan bahan BrDU.

hUCMSCs ini memiliki sifat mampu berdiferensiasi menjadi sel yang berbeda, bersifat multipotent, non hematopoetik, mempunyai kemampuan untuk memperbaiki diri dan berdiferensiasi menjadi sel yang lain. Stem Cell dapat melekat pada scaffold dengan baik pada kondisi 24 jam setelah dilakukan perlekatan. Pada kondisi lebih dari 24 jam sel yang melekat pada scaffold jauh lebih sedikit, karena salah satu sifat scaffold yang mudah mengalami degradasi sehingga jumlah perlekatan sel nya pun juga jauh lebih sedikit. Sel mampu bertahan pada kondisi di mediumnya selama 24 jam tanpa mengalami kerusakan, serta  merangsang kematangan sel.

Pada penelitian ini kemampuan proliferasi dan perlekatan hUCMSCs terhadap scaffold HA-TCP sangat berperan karena kemampuan kedua bahan tersebut mempengaruhi dan merangsang perlekatan sel tulang ke area dimana kerusakan tulang terjadi. Kombinasi scaffold dan HUCMSCs untuk terapi defek tulang di bidang Prostodonsia sampai saat ini masih terus diteliti karena harapannya dengan pemberian terapi ini proses penyembuhan tulang dapat berlangsung lebih cepat dari kondisi normal, sehingga soket preservasi untuk kebutuhan terapi Prostodonsia dapat dilakukan lebih cepat.

Penulis : Dr. Vivin Ariestania, drg., Sp.Pros

Correspondence author : Prof. Dr. Nike Hendrijantini, drg., M.Kes., Sp.Pros (K)

Informasi detail dari peneltian dapat dilihat di :

http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2022/09/12-D22_1845_Alexander_Patera_Nugraha_Nike_Hendrijantini_Indonesia.pdf

Vivin Ariestania, Nike Hendrijantini, Chiquita Prahasanti, Rima Parwati Sari, Alexander Patera nugraha Nugraha, Chaterina Diyah Nanik, Widaningsih Widaningsih, Oka Lestari, Tengku Natasha Eleena binti Tengku Ahmad Noor.

Human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells attachment in the Hydroxyapatite-Tricalcium Phosphate Scaffold in vitro

Uji Viabilitas Scaffold Ha-Tcp Terhadap Human Umbilical Mesenchymal Stem Cells Menggunakan Mtt-Assay

Kerusakan tulang sering terjadi di bidang kedokteran gigi dikarenakan sebagian besar karena proses pencabutan, trauma, dan penyakit rahang seperti kisat atau tumor yang tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut. Kerusakan tulang ini dapat diatasi dengan menggunakan suatu bahan bone graft sebagai pengganti tulang yang hilang. Bone graft akan menginduksi pembentukan tulang baru dan membantu penyembuhan. Salah satu bahan bone graft yang dipergunakan dapat berbentuk scaffold.

Scaffold merupakan struktur tiga dimensi yang digunakan sebagai bahan peyangga sementara untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan tulang baru. Adanya interaksi dengan tubuh menuntut scaffold memiliki karakteristik biokompatibel sehingga tidak menimbulkan respon penolakan oleh tubuh, salah satunya adalah sifat non toksik.

Scaffold yang digunakan adalah scaffold HA-TCP yang memiliki kandungan utama hidroksiapatit dengan beberapa keunggulannya, diantaranya memiliki sifat mampu melekat dengan baik terhadap tulang. HA-TCP yang digunakan berasal dari cangkang kerang darah hasil dari limbah yang tidak dipergunakan. Pemanfaatan bahan hidroksipatit pada bidang medis khususnya dalam bidang kedokteran gigi terus dikembangkan dalam berbagai penelitian hingga sekarang. Hidroksiapatit memiliki sifat yang stabil, namun kemampuan penyerapannya kecil. Maka untuk menyeimbangkan sifat stabil ini ditambahkan tricalcium phosphate (TCP) yang memiliki daya penyerapan yang lebih tinggi. TCP memiliki sifat mudah terdegradasi dan mampu memiliki kemampuan menghasilkan perlekatan tulang. Tricalcium phosphate memiliki kemampuan biodegradasi dan menyatu yang lebih baik ketika digabungkan dengan HA. Scaffold HA-TCP ini diuji efek non toksiknya dengan menggunakan sel yang berasal dari tali plasenta bayi atau Human Umbilical Mesencymal Stem Cells (HUCMSCs).

HUC-MSCs adalah salah satu sumber mesenchymal stem cell (MSCs) selain bone marrow (BM-MSCs) yang berasal dari jaringan tali pusat yang mengelilingi pembuluh darah. Keunggulan HUC-MSCs selain mudah didapatkan, jumlahnya banyak, mudah diperbanyak dengan cepat dan memiliki imunokompatibilitas yang baik, sumber stem cell ini merupakan limbah biologis yang dibuang atau tidak terpakai sehingga tidak menimbulkan masalah etik. HUCMSCs memiliki sel yang lebih primitive dan mampu berdiferensiasi menjadi sel yang berbeda, bersifat multipotent, non hematopoetik, mempunyai kemampuan untuk memperbaiki diri dan berdiferensiasi menjadi sel yang lain seperti osteoblast, jaringan lemak dan kondroblas.

Sifat non toksik suatu biomaterial merupakan salah satu syarat ideal sebuah biomaterial untuk dapat diaplikasikan secara klinis. Salah satu cara untuk menguji sitotoksisitas suatu material secara in vitro yaitu melalui kultur sel dengan tes MTT Assay. MTT Assay merupakan uji viabilitas sel pertama yang dikembangkan untuk format microplates 96 well yang sesuai untuk sistem HTS (High Throughput Screening) yaitu suatu cara untuk menyeleksi dan mengetahui potensi suatu mikroorganisme dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat. Prinsip dasar MTT Assay adalah mengukur aktivitas seluler berdasarkan kemampuan metabolisme sel untuk mereduksi pewarna tetrazolium kuning larut menjadi produk formazan berwarna ungu yang tidak larut air. Perubahan warna itulah yang menjadi parameter dalam menghitung viabilitas sel.

Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan terhadap viabilitas sel HUCMSCs yang diberi bahan scaffold HA+TCP dengan berbagai macam dosis pemberian mulai 5, 10, 50, 75, 100, 300, 500, 1000 µg artinya adalah pada dosis scaffold tersebut tidak menimbulkan efek toksik pada sel.

Sifat scaffold HA-TCP yang tidak memberikan efek toksik pada sel menjadi dasar penggunaan bahan scaffold ini sebagai salah satu bahan bone graft yang mampu menghasilkan pertumbuhan tulang baru pada jaringan yang mengalami kerusakan atau defek.

Penulis : Dr. Vivin Ariestania, drg., Sp.Pros

Correspondence author : Prof. Dr. Nike Hendrijantini, drg., M.Kes., Sp.Pros (K)

Informasi detail dari peneltian dapat dilihat di :

https://publisher.uthm.edu.my/ojs/index.php/ijie/article/view/8784/4857

Vivin Ariestania, Nike Hendrijantini, Chiquita Prahasanti, Eric Prasetyo, Mefina Kuntjoro, Rima Parwati Sari, Aulia Dwi Maharani

Cytotoxicity of HA-TCP scaffold on Human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells Using MTT Assay.

Perjalanan Merangkul Hidup: Perspektif Ibu Hidup dengan Anak-Anak yang Menderita Retinoblastoma

Retinoblastoma merupakan keganasan primer intraokular yang paling umum pada anak-anak; penyakit ini kejadiannya mencapai 11% dari semua kanker selama tahun pertama kehidupan. Sebagian besar anak yang didiagnosis retinoblastoma berusia kurang dari 5 tahun dengan rata-rata usia sekitar 2 tahun. Jenis kanker ini berpotensi dapat disembuhkan; prognosis tergantung pada seberapa dini diagnosisnya dan apakah terapi yang tepat diberikan. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun di negara maju jauh lebih baik bila dibanding dengan negara berkembang termasuk Indonesia. Sementara tujuan pengobatan di negara-negara berpenghasilan tinggi telah beralih ke penyelamatan kemampuan penglihatan dan peningkatan kualitas hidup, sedangkan negara-negara berkembang masih berfokus pada peningkatan kelangsungan hidup. Akibatnya, kekhawatiran, masalah, dan prioritas dapat berbeda antara negara maju dan negara berkembang.

Retinoblastoma memiliki angka kematian yang tinggi di negara berkembang dan masih masih menjadi perhatian besar. Di Indonesia, angka kematian akibat kanker yang disebabkan oleh  retinoblastoma  masih sangat tinggi. Selain itu, retinoblastoma merupakan penyebab kedua kematian akibat kanker anak setelah leukemia. Tantangannya adalah: (1) kurangnya kesadaran dan pengetahuan yang tidak memadai tentang tanda dan gejala di antara keluarga dan penyedia layanan kesehatan, (2) diagnosis dan pengobatan yang terlambat. (3) faktor sosial ekonomi dan budaya, termasuk kepercayaan kesehatan keluarga mengenai penyakit dan kesembuhannya, dapat lebih jauh mengganggu pengobatan dan tingkat kelangsungan hidup. Misalnya, orang tua menolak atau menunda operasi karena takut kehilangan penglihatan iatrogenik, kurangnya kesadaran akan penyakit, atau keterbatasan terkait tingkat sosial ekonomi mereka. Orang tua lebih memilih pengobatan tradisional sebelum mencari pengobatan medis barat. Mereka percaya bahwa kanker adalah hasil santet, sehingga menganggap dapat disembuhkan dengan keyakinan agama. Dalam kasus lain, keluarga mereka tidak mengizinkan mereka mencari bantuan medis, atau khawatir tentang biaya berobat ke dokter.

Penanganan orang tua terhadap penyakit yang mengancam jiwa pada anaknya mengubah fungsi dan peran keluarga. Orang tua, terutama ibu, menghadapi banyak masalah kompleks akibat perubahan peran orang tua. Penanganan orang tua dengan retinoblastoma pediatrik dikaitkan dengan garis waktu penyakit, seperti: kecurigaan, penemuan awal, diagnosis, pembedahan, keluar dari rumah sakit, pemulihan pasca operasi (1-3 bulan), terapi lanjutan misal kemoterapi dan pemulihan jangka panjang bertahun-tahun setelah diagnosis. Biasanya, orang tua diliputi kecemasan, rasa tidak aman, dan ketidakpastian, yang kadang kadang sampai terjadi depresi dengan  intensitasnya berbeda-beda menurut fase penyakit. Stres orang tua dapat bertahan pada tingkat yang relatif konstan setelah anaknya menjalani pengobatan.

Paparan jangka panjang terhadap pengobatan kanker pada anak-anak menyebabkan stres dan menurunkan kualitas hidup baik anak yang menjalani terapi maupun orang tua. Anak akan mengalami perubahan kualitas hidup oleh efek samping terapi baok operatif maupun kemoterapi sedangkan  orang tua dari anak penderita kanker mengalami lebih banyak krisis baik secra fisik maupun psikologis selama mendampingi anak dalam menjalani terapi. Orang tua dengan anak yang menjalai terapi berdasarkan laporan lebih rentan mengalami krisis daripada orang tua lainnya. Karena peran penting orang tua dalam pengasuhan anak, kurangnya perhatian terhadap masalah biologis, psikologis, dan sosial dari orang tua yang merawat anak yang sakit dapat membahayakan fungsi keluarga dan kesehatan anak. Selain itu, kesehatan budaya telah dianggap sebagai “nilai, kepercayaan, dan praktik bersama yang unik yang mungkin terkait dengan proses dan interaksi perawatan kesehatan”. Kesehatan dan kinerja keluarga dapat ditingkatkan dengan mengenali masalah orang tua, mengurangi stres, dan meningkatkan fungsi orang tua dan manajemen krisis mental.

Di Indonesia, para ibu cenderung mementingkan budaya dan tradisi etnis mereka, yang dapat memengaruhi persepsi mereka tentang kesehatan dan penyakit anak. Beberapa penelitian telah meneliti ibu dari anak-anak dengan retinoblastoma. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini dilakukan untuk mengeksplorasi pengalaman hidup ibu-ibu Indonesia yang memiliki anak dengan retinoblastoma di seluruh lintasan kanker anaknya.

Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa ibu dari anak yang didiagnosis retinoblastoma mengembangkan berbagai mekanisme koping yang efektif untuk mengelola stres mereka dan mengakses dukungan sosial. Setelah penerimaan diagnosis, para ibu beralih ke perencanaan, membingkai ulang kesulitan mereka dengan cara yang lebih positif, dan mengubah cara mereka menghadapi tantangan yang terkait dengan penyakit dan pengobatan anak mereka. Dukungan sosial, keyakinan kesehatan tradisional, dan spiritualitas memainkan peran yang bervariasi dan penting dalam membantu ibu mengelola stres dan meningkatkan strategi koping mereka. Penting bagi para profesional onkologi pediatrik untuk berempati kepada ibu yang menderita dan menawarkan pendidikan pengasuhan, memfasilitasi pendampingan penanganan mereka, dan mengembangkan program intervensi yang dirancang untuk mendorong penyesuaian psikologis.

Penulis: Susilo Harianto, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Informasi detail dari artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://doi.org/10.1016/j.pedn.2022.06.004

Dewi Maryam, S.Kep.,Ns.,M.Kep; Li-Min Wu,RN.,PhD; Yi-Ching Su, RN.,PhD; Min-Tao Su, RN., PhD; Susilo Harianto: The Journey of Embracing Life:Mathers Perspectives Of Living with They Children with Retinoblastoma

Alamat Link:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S088259632200149X?pes=vorhttps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S088259632200149X?token=9874AF1DD52EE3BA766F3F101F11BE0C8BF08942C36FE9B6273522EA1EDDF53C396D0EF5AA9DDC2A2984DB018CEF6772&originRegion=eu-west-1&originCreation=20221124065941

Infeksi Gigi Merupakan Salah Satu Penyebab Henoch-Schönlein Purpura

Henoch-Schönlein purpura (HSP) adalah bentuk paling umum dari vaskulitis pada anak-anak yang secara klinis ditandai dengan trias klasik purpura yang dapat diraba, gejala sendi, dan nyeri perut. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun, salah satu dari saudara kembar, dirawat di Departemen Anak, Universitas Airlangga dengan demam, ruam pada kaki dan lengan dan nyeri perut ringan intermiten. Anak tersebut memiliki banyak ruam purpura pada tubuh bagian bawah. Dokter anak menduga ada korelasi antara HSP dan infeksi gigi. Infeksi gigi dan kerentanan genetik dapat menjadi faktor stimulan untuk reaksi autoimun yang menyebabkan vaskulitis HSP. Sebagian besar kasus HSP sembuh sendiri dan tidak memerlukan pengobatan selain pengobatan simtomatik, tetapi kekambuhan gejala terjadi pada sekitar 33% kasus. Kekambuhan sering terjadi antara 2 minggu sampai 18 bulan setelah resolusi awal gejala pada anak-anak dengan keterlibatan penyakit ginjal lebih mungkin mengalami kekambuhan. Dalam hal ini kami memutuskan untuk mencabut gigi yang terinfeksi sesegera mungkin untuk menghindari kekambuhan HSP. Komplikasi yang lebih serius seperti keterlibatan sistem saraf pusat, gagal ginjal, dan adanya sindrom nefrotik berhubungan dengan prognosis yang buruk.

Pada laporan kasus ini ditemukan korelasi antara HSP dan infeksi gigi. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk menggambarkan manajemen gigi pasien dengan HSP terkait dengan kerentanan genetik. Infeksi gigi mungkin merupakan faktor stimulan untuk reaksi autoimun yang menyebabkan vaskulitis HSP. Interaksi yang erat antara pasien, orang tua, dokter anak, dan dokter gigi anak akan menghasilkan keberhasilan perawatan yang baik. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, kesadaran masyarakat untuk menanggulangi infeksi gigi semakin meningkat.

Penulis: Dr. Sindy Cornelia Nelwan, drg., Sp.KGA

Untuk membaca artikel kami secara lengkap dapat diakses di: https://actamedicaphilippina.upm.edu.ph/index.php/acta/article/view/2185/3940

Untuk mensitasi artikel kami dapat dilakukan dengan cara:

Nelwan SC, Puteri MM. Henoch-Schönlein Purpura (Childhood Immunoglobulin A Vasculitis) Caused by Dental Infection in One of Fraternal Twins: A Case Report. Acta Med Philipp 2021;56.

DENTAL-YOLO: Sistem Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Tulang Alveolar dan Kanalis Mandibula untuk Perencanaan Perawatan Dental Implant

Implan gigi atau dental implant adalah akar gigi tiruan yang ditanam di tulang rahang untuk menggantikan gigi yang hilang. Perencanaan perawatan prabedah diperlukan untuk menentukan dimensi dan posisi implan yang ideal untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dan mengurangi risiko yang terkait dengan operasi implan gigi. Cone beam computed tomography (CBCT) telah banyak digunakan dalam kedokteran gigi implan karena keunggulannya dalam memberikan informasi anatomi serta gambar tiga dimensi (3D) dari akar, tulang, saraf, dan struktur penting di tempat implantasi. Penempatan implan gigi di bagian posterior mandibula harus mempertimbangkan lokasi kanal mandibula (MC) sebagai struktur penting. MC diidentifikasi secara manual di setiap penampang gambar CBCT, diikuti dengan pengukuran tinggi dan lebar tulang secara manual oleh ahli radiologi menggunakan perangkat lunak pencitraan 3D. Lebar dan tinggi tulang alveolar (AB) sangat penting untuk menentukan dimensi implan. Mengidentifikasi MC dan mengukur tulang membutuhkan waktu dan pengukuran yang teliti. Selain itu, keakuratan pengukuran bergantung pada keahlian dan pengalaman ahli radiologi dalam menginterpretasikan radiografi CBCT.

Untuk membantu dokter, pengembangan sistem kecerdasan buatan melalui pendekatan deep learning (DL) dapat secara signifikan mengurangi waktu dan kesalahan yang dilakukan oleh ahli radiologi yang tidak berpengalaman dalam menginterpretasikan citra medis dalam praktik klinis sehari-hari. DL telah berkembang pesat dan telah mencapai akurasi yang jauh lebih tinggi daripada machine learning tradisional karena dapat mengekstrak fitur dimensi secara otomatis. YOLO, sistem deteksi canggih berbasis DL, adalah detektor CNN satu tahap yang dapat secara bersamaan membuat lokalisasi objek dan prediksi klasifikasi dengan akurasi dan kecepatan deteksi tinggi. Sehingga model YOLO sangat mungkin diaplikasikan untuk perencanaan perawatan implan gigi, dan dalam hal ini, untuk deteksi simultan AB dan MC.

Penelitian ini mengembangkan sistem deteksi otomatis dan simultan untuk AB dan MC berdasarkan gambar CBCT 2D yang dapat menyederhanakan dan mempercepat perencanaan implan gigi. Kami mengembangkan Dental-YOLO, versi efisien YOLOv4 yang khusus dikembangkan untuk mendeteksi AB dan MC, dengan peta fitur dua skala pada skala rendah dan tinggi. Atribut bounding box yang terdeteksi kemudian digunakan untuk mengukur tinggi dan lebar tulang yang tersedia di area implan. Sistem deteksi yang diusulkan dapat menghasilkan pengukuran kuantitas tulang, yang sangat penting dalam implan gigi.

Model jaringan Dental-YOLO dirancang khusus untuk mendeteksi AB dan MC dengan menjadikan model jaringan YOLOv4 lebih efisien dalam proses training dan deteksi. Performa Dental-YOLO dibandingkan dengan tiga algoritma lainnya, yaitu YOLOv4, YOLOv3, dan YOLOv3-tiny. Dental-YOLO mengungguli semua algoritma YOLO lainnya dengan nilai mean average precision (mAP) tertinggi sebesar 99,46 persen. Selain itu, Dental-YOLO delapan kali lebih cepat dari YOLOv4 dalam hal deteksi AB dan MC. Dalam hal daya komputasi, performa Dental-YOLO sebanding dengan YOLOv3-tiny yang memiliki efisiensi tertinggi, namun Dental-YOLO mengungguli YOLOv3-tiny secara signifikan di mAP dan Avg IoU. Dental-YOLO terbukti sebagai model dengan daya komputasi yang efisien tanpa mengorbankan akurasi deteksi.

Hasil pengukuran tulang alveolar oleh Dental-YOLO kemudian dibandingkan dengan pengukuran manual yang dilakukan ahli radiologi. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pengukuran tinggi dan lebar tulang yang dihasilkan oleh Dental-YOLO dan para ahli. Ini menunjukkan bahwa pendekatan DL yang kami kembangkan dapat digunakan untuk deteksi AB dan MC, serta mengukur tulang yang tersedia di area implant, sehingga dapat digunakan untuk pengukuran tulang dalam perencanaan implan gigi. Selain itu, proses training Dental-YOLO menjadi jauh lebih efisien. Hal ini sangat membantu efisiensi pengembangan sistem Dental-YOLO dalam perencanaan perawatan implan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengukur tinggi dan lebar AB secara lebih tepat pada tulang alveolar yang lebih variatif. Deteksi puncak AB dapat diterapkan untuk mendapatkan tinggi tulang yang lebih presisi, terutama pada tulang dengan puncak AB yang menurun. Proses segmentasi AB juga dapat diterapkan untuk mendapatkan pengukuran tulang yang lebih presisi.

Penulis : Eha Renwi Astuti

Informasi detail dapat diakses pada tautan berikut :

https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/9896821/

Efek Beragam Pandemi COVID-19 terhadap Dokter Gigi dan Praktik Dokter Gigi

Merebaknya COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2 telah mempengaruhi seluruh sektor kehidupan masyarakat, termasuk profesi kedokteran gigi karena profesi dokter gigi berisiko tinggi menularkan COVID-19. Menghadapi COVID-19 sebagai penyakit yang tiba-tiba muncul dan meluas menimbulkan kegalauan di kalangan profesi kedokteran gigi dan juga pasien dokter gigi. Beberapa hal telah dilakukan, yaitu: dokter gigi untuk sementara waktu menghentikan kegiatan praktik, kecuali untuk kasus gawat darurat (perdarahan pada gigi, gusi bengkak, dan nyeri yang begitu hebat dan sudah terlalu lama, kecelakaan hingga gigi patah), pembatasan jumlah pasien perawatan gigi, dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang lengkap karena tindakan kedokteran gigi banyak menghasilkan aerosol sehingga dapat mempercepat penyebaran COVID-19.

Kriteria kunjungan yang dapat ditunda dalam pemeriksaan gigi yaitu apabila pasien sakit gigi yang disertai demam harus diredakan dahulu demam, gigi goyang, dan perawatan kecantikan gigi. Solusi alternatif penundaan prosedur pemeriksaan gigi dalam masa pandemi seperti saat ini yaitu minum obat anti nyeri, pembersihan gigi harus baik dan teratur, menjaga makanan, kumur-kumur dengan menggunakan air hangat/air garam. Selain memperhatikan keadaan pasien, juga terdapat kriteria dokter gigi dalam memeriksa gigi pasien yaitu: kondisi dokter harus sehat dan fit, butuh proteksi lengkap seperti menggunakan APD lengkap untuk merawat pasien agar tidak ada resiko tertular.

Awalnya banyak pihak menganggap COVID-19 tidak berkaitan dengan kesehatan gigi dan mental-psikologi dokter gigi, namun praktik dokter gigi berisiko tinggi bagi penularan Covid-19. Kesehatan gigi merupakan salah satu bagian dari kesehatan secara holistik. Kelainan pada gigi dan mulut dapat menimbulkan penyakit pada bagian tubuh lainnya, serta sebaliknya dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu upaya untuk menjaga kesehatan seluruh tubuh serta mencegah penyakit di bagian tubuh lainnya.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Shinde 202. Hasil penelitian dengan membagikan survei ke 1129 dokter gigi, namun yang mengembalikan survei hanya 513 dokter gigi sehingga didapatkan laju respon sebesar 45.44%. Hal tersebut berbeda dengan penggunaan APD yang meningkat drastis sebesar 95.7%. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa COVID-19 berefek hebat terhadap semua kalangan, termasuk dokter gigi yang juga dipengaruhi baik secara emosi dan professional. Dokter gigi sebagai tenaga kesehatan dihimbau untuk mengikuti segala macam aturan-aturan yang mendadak berubah secara cepat dan teratur.

Penulis: Dr. Dian Agustin Wahjuningrum, drg., Sp.KG(K)

Informasi lebih detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https:// https:// https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9355021/pdf/prbm-15-1955.pdf   

Omkar Shinde, Aditi Jhaveri, Ajinkya M Pawar, Mohmed Isaqali Karobari, Kulvinder Singh Banga, Suraj Arora, Anuj Bhardwaj, Anastasia Gabriella Djuanda, Dian Agustin Wahjuningrum. [2022] The Multifaceted Influence of COVID-19 on Indian Dentists: A Cross-Sectional Survey. Psychology Research and Behaviour Management; 15:1955-1969.

Jalan Karier Maria Kristi, Alumnus FH yang Kini Jadi Dirjen Perhubungan Udara RI 

UNAIR NEWS Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) hingga saat ini telah mencetak banyak alumnus berprestasi. Salah seorang di antaranya adalah alumnus FH UNAIR angkatan 1984, yakni Maria Kristi Endah Murni SH MH. Ia kini menjabat sebagai Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Udara di Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI). 

Perjalanan Karier

Melalui wawancara dengan UNAIR NEWS pada Rabu (21/12/2022), Kristi menceritakan perjalanan kariernya hingga menjadi Dirjen Perhubungan Udara. Ia memulai karir pada 1994, saat masih menjadi pegawai di Direktur Angkutan Udara. 

“Saat itu pekerjaan saya adalah memproses izin terbang, khususnya untuk penerbangan luar negeri. Kemudian, saya dipromosikan sebagai Kepala Seksi Penerbangan Luar Negeri Direktur Angkutan Udara setelah 15 tahun bekerja,” tutur Kristi. 

Namun, sambungnya, tak lama kemudian Kristi mengemban amanah menjadi Kepala Seksi Kerja Sama Bilateral dan Perusahaan Angkutan Udara. Tanggung jawab pekerjaannya pada saat itu, yaitu menangani urusan kerja sama hubungan udara, baik untuk inisiasi maupun review perjanjian bilateral Indonesia dengan negara mitra lainnya. 

“Tahun 2014 baru saya dipromosikan menjadi Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kerja Sama Angkutan Udara, Direktur Angkutan Udara. Tanggung jawab pekerjaan juga semakin banyak karena harus mengurus kerja sama multilateral dan regional di lingkup ASEAN,” jelasnya. 

Selama menjabat sebagai Kasubdit Angkutan Udara, Kristi mulai berperan sebagai negosiator mendampingi Direktur Angkutan Udara. Dalam beberapa forum, instansinya memberikan kepercayaan kepada Kristi untuk menjadi ketua delegasi dalam perundingan hubungan udara.  

Setelah tiga tahun menjabat sebagai Kasubdit pada 2017, Kristi akhirnya dipromosikan sebagai Direktur Angkutan Udara. Tugasnya adalah menangani kebijakan tarif, angkutan perintis, dan konektivitas angkutan udara, baik dalam negeri maupun luar negeri. 

“Tahun 2022 kemudian saya menjadi staf ahli Menteri Perhubungan bidang Keselamatan dan Konektivitas, lalu pada 14 Desember 2022 diberikan amanah menjadi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,” ujarnya. 

Tertarik pada Hukum Internasional

Kristi mengatakan ketertarikannya pada bidang hukum internasional-lah yang membawanya hingga dapat berkarier menjadi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Dinamika hukum internasional yang ia pelajari, ucapnya, membuatnya ingin mendalami lebih jauh tentang hubungan antarnegara. 

“Hukum internasional merupakan sebuah konsep yang mengatur hubungan antarnegara, organisasi internasional, individu, dan aktor lain dalam politik dunia. Sehingga sesuai dengan tugas dan fungsi di Direktur Angkutan Udara yang harus melakukan diplomasi ke negara-negara lain yang nantinya menjadi destinasi dari penerbangan internasional dari Indonesia serta pembukaan jalur penerbangan internasional yang baru,” terangnya. 

Dalam hukum internasional, ungkap Kristi, setiap negara memiliki kepentingan dan melalui hukum internasional menjadikan kepentingan tersebut sebagai kepentingan bersama. Hal itulah yang ia pelajari selama berkuliah yang membantunya mampu mencapai sampai ke titik ini. 

“Sejak menjadi Kasubdit Kerja Sama Angkutan Udara, saya sering membantu Direktur Angkutan Udara untuk bernegosiasi dengan negara mitra terkait hak angkut yang sangat berhubungan dengan hukum internasional,” tukasnya. (*) 

Penulis: Dewi Yugi Arti 

Editor: Feri Fenoria 

Tes Alergi Tungau Debu Rumah pada Dermatitis Atopi

Dermatitis atopi adalah peradangan kulit kronis berupa eksim berulang dan gatal. Penyakit ini dapat diperburuk oleh banyak faktor pencetus antara lain alergen, stress emosional, infeksi, dan cuaca. Suhu luar ruangan yang rendah, polusi atau asap rokok, dan makanan cepat saji juga diketahui menjadi faktor yang meningkatkan risiko dermatitis atopi. Tungau adalah salah satu alergen paling umum yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Tungau dapat menyebabkan perburukan pada beberapa penyakit termasuk dermatitis atopi, asma, dan rhinitis alergi. Spesies tungau yang sering ditemukan di Indonesia adalah Dermatophagoides farinae yang biasa ditemukan di sofa dan Dermatophagoides pteronyssinus yang biasa ditemukan di debu dan barang-barang seperti tempat tidur atau boneka. Menghindari paparan tungau debu rumah sangat direkomendasikan sebagai pencegahan dan pengobatan pasien dengan dermatitis atopi.

Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mengetahui alergen penyebab pada dermatitis atopi, yaitu uji cukit kulit (skin prick test/SPT) dan IgE spesifik (sIgE). Di banyak negara, SPT dianggap sebagai baku emas dalam mendiagnosis alergi. Walaupun begitu, kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemeriksaan dengan SPT dianggap lebih murah, cepat, dan sensitif, sedangkan sIgE lebih spesifik dan cenderung lebih mahal dan hasilnya tidak bisa langsung diamati. Pemeriksaan SPT juga tidak dapat dilakukan pada penderita penyakit kulit yang sedang kambuh, ibu hamil, bayi, balita, dan pasien yang sedang menjalani pengobatan tertentu seperti obat antihistamin dan beta blocker. Pemeriksaan sIgE menjadi pilihan utama jika didapatkan kondisi seperti yang disebutkan di atas.

Biaya yang digunakan untuk mengimpor ekstrak alergen pada pemeriksaan SPT cukup mahal. Selain itu, tidak semua jenis ekstrak alergen tersedia di Indonesia. Oleh karena itu, ekstrak alergen yang diproduksi dalam negeri mulai dikembangkan. RSUD Dr.Soetomo dan Universitas Airlangga Surabaya telah memproduksi ekstrak alergen lokal yang dapat digunakan untuk pemeriksaan SPT, salah satunya adalah alergen tungau debu rumah. Dalam sebuah studi pemeriksaan alergi tungau debu rumah pada pasien dermatitis atopi, didapatkan bahwa 57.77% pasien mendapatkan hasil positif dengan SPT lokal. Didapatkan pula korelasi antara hasil pemeriksaan sIgE dengan diameter kemerahan kulit pada pemeriksaan SPT lokal. Pada pemeriksaan sIgE, diketahui bahwa spesies tungau debu rumah yang paling banyak didapatkan hasil positif adalah spesies Tyrophagus putrescentiae. Spesies ini adalah salah satu tungau debu rumah yang biasa ditemukan di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Tungau ini merupakan hama pada produk-produk dalam gudang penyimpanan, terutama bahan makanan yang tinggi protein dan lemak.

Relevansi klinis dari hasil pemeriksaan alergi pada pasien dermatitis atopi harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Hasil SPT yang positif tidak selalu menunjukkan alergi, namun hanya suatu respon sensitisasi dari tubuh. Para klinisi harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan SPT bersama dengan riwayat alergi pasien, hasil pemeriksaan fisik, dan tes alergi lainnya jika diindikasikan untuk menegakkan diagnosis alergi. Pada sebuah penelitian didapatkan sebanyak 68.89% pasien memiliki kesesuaian antara riwayat alergi tungau debu rumah dengan hasil pemeriksaan SPT dan sIgE. Hal ini menunjukkan pentingnya pencatatan riwayat penyakit pasien dalam penegakan diagnosis.

Penggunaan ekstrak alergen yang diproduksi secara lokal untuk pemeriksaan SPT memiliki korelasi yang baik terhadap pemeriksaan alergi lainnya, sehingga dapat direkomendasikan dalam membantu penegakan diagnosis alergi pada pasien dermatitis atopi. Dengan mengetahui secara pasti alergen yang dapat mencetuskan dermatitis atopi, hal ini dapat membantu pasien untuk menghindari alergen tersebut dalam kehidupan sehari-harinya sehingga dapat mencegah kekambuhan atau perburukan dari dermatitis atopi yang dideritanya.

Penulis  : Prof.Dr.Cita Rosita Sigit Prakoeswa,dr.,Sp.KK(K)

Informasi lengkap dari artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://cmuj.cmu.ac.th/cmu_journal/journal_de.php?id=943

Correlation between Skin Prick Test and Specific IgE of Local Mites Allergen in Atopic Dermatitis Patients: an Indonesian Study

Sylvia Anggraeni, Menul Ayu Umborowati, Damayanti, Anang Endaryanto, and Cita Rosita Sigit Prakoeswa

Pembuatan Sistem Skor Prediktor Mortalitas Pascaoperasi Kanker Kolorektal di RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Besarnya risiko suatu tindakan penting diketahui sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan tindakan operasi bagi dokter dan pihak pasien, dan sebagai data dasar pemberian informed consent. Telah ada beberapa sistem skor prediktor mortalitas yang khusus untuk tindakan kolorektal seperti AFC, CR-POSSUM, IRCS, dan ACS-NSQIP SRC. Namun validasi eksternal yang dilakukan seringkali gagal mencapai akurasi prediksi yang optimal yang konsisten1–7.  Hal ini dapat disebabkan karena sampel yang terlalu kecil, perbedaan demografi, dan perbedaan rumah sakit atau standar pelayanan kesehatan8. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun suatu sistem skor baru untuk memprediksi mortalitas pascaoperasi pasien kanker kolorektal (KKR) dan membandingkan dengan akurasi prediksi dari sistem skor yang sudah ada.  

Data pasien KKR yang menjalani operasi di RSUD Dr. Soetomo dikumpulkan secara retrospektif cohort mulai 1 Januari 2011 hingga 31 Desember 2020, didapatkan 1079 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Dilakukan analisa regresi multivariat untuk mendapatkan faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap mortalitas 30-hari pascaoperasi, untuk membuat suatu sistem skor prediktor. Dilakukan juga analisa akurasi prediksi dari sistem skor lain (AFC, CR-POSSUM, IRCS, dan ACS-NSQIP SRC) menggunakan kurva ROC.

Didapatkan angka mortalitas pascaoperasi KKR sebesar 12.9% (139 dari 1079 pasien) (operasi elektif 6.5%, operasi darurat 22.6%), dengan faktor risiko sebagai prediktor terkuat adalah kadar albumin < 3.4 g/dL (OR 6.93, 95%CI 4.37—10.99, p < 0.001), frekuensi denyut nadi > 120 kali/menit (OR 5.49, 95%CI 2.11—14.29, p < 0.001), status fungsional dependen total (OR 4.43, 95%CI 2.06—9.49, p < 0.001) atau parsial (OR 2.34, 95%CI 1.28—4.28, p < 0.001), adanya asites (OR 3.58, 95%CI 1.84—6.94, p = 0.001), jenis tindakan operasi mayor (OR 2.48, 95%CI 1.38—4.44, p = 0.009), riwayat dyspnea (OR 2.40, 95%CI 1.19—4.84, p 0.014), dan kadar Hb < 10 g/dL (OR 1.85, 95%CI 1.12—3.04, p = 0.016). Faktor-faktor risiko tersebut dipakai dalam pembuatan sistem skor yang baru. Akurasi prediksi sistem skor Surabaya pada validasi internal ini sebesar 0.831 (95%CI 0.790—0.871). Dengan hasil validasi eksternal sistem skor AFC memiliki akurasi prediksi 0.630 (95%CI 0.498—0.762), skor CR-POSSUM 0.698 (95%CI 0.563—0.833), skor IRCS 0.564 (95%CI 0.426—0.702), dan skor ACS-NSQIP SRC 0.674 (95%CI 0.541—0.806).

Sistem skor Surabaya merupakan sistem skor menggunakan 7 variabel yang dapat digunakan dengan mudah dan akurat dalam menentukan mortalitas pascaoperasi. Diperlukan validasi eksternal terhadap sistem skor prediktor ini menggunakan pendekatan penelitian prospektif multisenter berskala besar.

Penulis: Tomy Lesmana, dr., Sp.B.

Link Jurnal: https://www.balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/2988

Bersama Handyman, DPKKA UNAIR Ajak Awali Karir di Dunia Start-Up

UNAIR NEWS – Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan start-up sedang menjadi incaran bagi fresh graduate untuk berkarir. Namun beberapa waktu terakhir, marak terjadi krisis lay-off di berbagai perusahaan start-up di Indonesia. Sehubungan dengan itu, Direktorat Pengembangan Karir, Inkubasi Kewirausahaan dan Alumni (DPKKA) Universitas Airlangga menggelar webinar bertajuk Empowering You Trough Startup.

Webinar yang diadakan pada Selasa (20/12/22) tersebut turut mengundang PT Handyman Smart Teknologi Ibnu F. Wibowo dan Grace Amortia Erliana P. sebagai pembicara. Handyman, start-up asal Surabaya, yang didirikan sejak tahun 2019 hadir untuk membantu mengontrol perangkat elektronik. Meski masih terhitung baru, mereka telah berhasil mendapatkan pendananann pre-series A.

“Generasi milineal punya sifat agile dan suka mencoba hal baru, seperti tertarik terjun di dunia start-up seperti ini. Harapanya partisipan aktif bertanya dan dapat mengikuti rangkaian acara dengan baik,” tutur Lina Nugraha Rani SE MSEI selaku Kepala Seksi Pengembangan Karir DPKKA UNAIR.

Ibnu pada awal penyampian menyebutkan, kultur kerja non start-up bersifat kaku dan formal, sedangkan di start-up cenderung fleksibel dan mengutamakan kreativitas dan inovasi. Dalam dunia kerja start-up tidak ada senioritas jabatan, semua diberikan kebebasan berpendapat dan mengutarakan idenya.

Sementara Grace, mengatakan bahwa perusahaan start-up mengedepankan kreativitas, buah kreativitas adalah inovasi. Kemudian, katanya, komunikasi menjadi tumpuan kerjanya. Pola kerjanya efektif dan tercipta budaya yang casual. Di Handyman juga dituntut untuk melek hal teknologi.

Persoalan lay off para pekerja start-up ini terjadi bukan karena kesalahan karyawan, melainkan terjadinya ketidakpastian ekonomi, faktor invansi Rusia, dan dampak pandemi. Lay off yaitu pemberhentian sementara atau permanen demi melaksankaan efesiensi kerja dan untuk mencapai target kerja.

Grace yang juga alumni Fakultas Psikologi UNAIR menyebutkan, dalam ilmu psikologi juga ada istilah lay off anxiety yaitu teori kebutuhan manusia yang mana jika sandang pangan dan papan terusik, hal yang ditangkap oleh otak akan terasa merancam dirinya. Gelombang lay off seperti petir di siang bolong. Maka, plan saat bekerja juga harus dipersiapkan.

“Namun jangan menjadi ketakutan yang berlebihann, karena sayang sekali jika pengembangan diri dikalahkan rasa takut dan cemas,” ucap Grace.

Handyman saat ini membuka kesempatan yang menarik untuk gabung di perusahaan mereka. Penempatan kerja berada di Surabaya dan Tanggerang. Perusahaan start-up ini memiliki jenjang karir yang bagus dan banyak hal yang dipelajari dan dieksplor.

“Saya sudah bekerja 10 tahun di non start-up dan start-up. Menurut saya, mengawali karir di dunia start-up adalah keputusan yang tepat, dimulai pada hal yang fleksibel agar mudah mengembangkan diri,” pungkas Ibnu. (*)

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Binti Q. Masruroh

Trombus Atrium Kiri Berbentuk Seperti Bola “Ping-Pong” yang Menyerupai Suatu Myxoma

Penyakit katup jantung memiliki angka kejadian yang relatif tinggi, terutama di negara berkembang. Kejadian penyakit jantung katup akan menurun seiring dengan berkembangnya sosial-ekonomi dan perubahan komposisi penduduk. Katup jantung yang paling banyak terkena adalah katup mitral dan aorta. Trombus pada atrium kiri sering terjadi pada pasien dengan mitral berat stenosis. Pada ekokardiografi, sering ditemukan juga dilatasi atrium kiri. Prevalensi trombus pada atrium kiri adalah sekitar 17% pada pasien dengan berat MS dan akan meningkat sekitar dua kali lipat pada pasien dengan fibrilasi atrium. Lokasi trombus yang paling umum adalah di atrium kiri.

Laporan kasus ini menunjukkan bahwa trombus bisa bergerak bebas di atrium kiri dan sering merupakan akibat dari stenosismitral yang parah, dengan gambaran elektrokardiogram fibrilasi atrium. Persiapan sebelum operasi yang optimal sebelum evakuasi penggantian trombus dan katup, jika diperlukan, akan memberikan hasil yang baikdan mengurangi trombo embolisistemik.

Manajemen stenosismitral harus mempertimbangkan waktu yang tepat berdasarkan karakteristik klinis dan anatomi katup. Secara umum, indikasi untuk intervensi terbatas pada pasien dengan signifikansi klinis stenosis mitral sedang sampai berat (MVA planimetri <1.5cm2). Intervensi dengan komisurotomi mitral perkutan dapat dilakukan dipertimbangkan. Namun dikontraindikasikan bila ada trombus di atrium kiri, derajat regurgitasi mitral lebih dari ringan, ada gangguan katup aorta dan trikuspid yang membutuhkan pembedahan, atau bila ada indikasi penyakit jantung koroner yang membutuhkan operasi cangkok bypass arteri koroner.

Algoritma manajemen stenosis mitraldijelaskan dalam ESC 2017 tentang penyakit katup jantung. Dalam laporan kasus ini, pasien memiliki MVA planimetri sebesar 0,7 cm2. Pasien juga memiliki gejala gagal jantung seperti sesak napas, kaki bengkak, dan jantung berdebar. Namun, pasien dikontraindikasikan untuk dilakukan komisurotomi mitral perkutan karena adanya trombus di atrium kiri. Oleh karena itu, pilihan terapi stenosis mitral pada pasien ini adalah operasi penggantian katup. Meskipun kami sering menemukan trombus di atrium kiri pada pasien stenosis mitraldengan fibrilasi atrium,trombus yang bergerak bebas di atrium kiri jarang terjadi. Penatalaksanaan definitif harus segera diambil untuk menghindari penutupan aliran mitral yang mengakibatkan penurunan curah jantung secara tiba-tiba.

Ekokardiografi pada pasien ini seperti bola ping-pong yang bergerak bebas. Trombus berbentuk bulat dengan dinding kokoh sehingga menyerupai formasi mirip myxoma. Trombus atrium kiri biasanya berbentuk kecil, bulat dan dikelilingi lapisan endotel. Hal ini jarang menyebabkan trombo embolisistemik. Berbeda dengan myxoma sebagai salah satu diagnosis diferensial trombus. Pemeriksaan histopatologi merupakan baku emas untuk membedakan trombus dan myxoma untuk menegakkan diagnosa. Pada myxoma, kita dapat menemukan sel neoplastik myxoid stroma dengan sel bulat, bintang atau poligonal yang tersebar dengan inti padat tidak beraturan. Sebaliknya, trombus ditemukan eritrosit, leukosit, dan fibrin. Pasien ini dilakukan evakuasi trombus dan penggantian katup mitral. Pada histopatologi ditemukan pembentukan fibrin yang luas dan perdarahan yang luas dengan mononuklearsel inflamasi dan makrofag.

Persiapan untuk operasi penyakit jantung katup sangat diperlukan. Saat pasien menjalani operasi jantung, evaluasi komprehensif kondisi pasiendan komorbiditas sangatlah penting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum operasi adalah riwayat pasien, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lengkap, baik jantung maupun ekstra kardiak. Penilaian pra operasi sangat penting, salah satunya adalah untuk memastikan pasien dalam kondisi optimal selama operasi sehingga diharapkan hasil bedah akan baik dengan komplikasi minimal.

Beberapa sistem penilaian telah dikembangkan untuk membantu menentukan stratifikasi risiko operasi jantung perioperatif, termasuk Europe System for Cardiac Operative Risk Evaluation (EuroSCORE) dan skor yang ditetapkan oleh Society of Thoracic Surgery Risk (skor STS). Adadua jenis EuroSCORE yaitu EuroSCORE I dan EuroSCORE II, dengan klasifikasi kelompok risiko dibagi menjadi tiga kelompok risiko, risiko rendah(0–2%), risiko sedang (3–5%), dan risiko tinggi (>6%). STS adalah yang terbaik memprediksi pasien yang menjalani penggantian katup aorta (AVR) atau cangkok bypass arteri koroner (CABG) dengan penggantian katup secara bersamaan. Sebaliknya, EuroSCORE II lebih baik dalam memprediksi pasien yang menjalani CABG saja atau operasi katup mitral saja.

Sebagai kesimpulan, trombus atrium kiri sering terlihat pada pasien dengan mitral stenosis yang parah. Ekokardiografi masih merupakan alat yang andal dalam mendiagnosis trombus atrium kiri, tetapi pemeriksaan histopatologis adalah standar emas untuk mendiagnosis. Persiapan pra operasi yang optimal dengan melibatkan penilaian stratifikasi risiko pra operasi merupakan hal yang penting. Evakuasi trombus segera dan penggantian katup akan memberikan hasil yang baik dan mengurangi terjadinya suatu trombo embolisistemik.

Penulis: Dr. dr. Budi BaktijasaDharmadjati, Sp.JP(K)

Informasi lebih detail mengenai artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://doi.org/10.1016/j.amsu.2022.104328

Hargiyanto ED, Dewi IP, Dharmadjati BB. A “Ping-Pong” leftatrialthrombusmimickingleftatrialmyxoma: A casereport. Ann MedSurg (Lond). 2022 Aug 6;80:104328. doi: 10.1016/j.amsu.2022.104328. PMID: 36045842; PMCID: PMC9422395.

Teori Fuzzy-Trace dan Keputusan Berisiko dalam Setting Ekonomi Digital

Dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan yang signifikan jumlah pembelanja online di Indonesia. Di sisi lain, beberapa keluhan tentang penundaan online, membuat konsumen berhati-hati atau bahkan kemudian trauma atas privasi dan keamanan dan penggunaan informasi pribadi mereka. Ini menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Membuat “trust building model” demi kepercayaan pelanggan melalui kebijakan keamanan terstruktur (assurance structure) akan mengatasi keraguan atau kondisi ketidakpastian atas reputasi vendor serta kualitas situs belanja online. Consumer-specific dalam belanja online yaitu keamanan transaksi, informasi privasi, legitimasi vendor, kualitas produk/layanan, kecukupan dokumentasi, harga wajar, dan ketersediaan layanan pelanggan telah dibahas dalam beberapa penelitian. Vendor online harus mengatasi masalah ini untuk meningkatkan arus pangsa pasar mereka dengan ledakan pertumbuhan ekonomi digital saat ini.

Dalam konteks belanja online, pengambil keputusan sering terlihat dalam keadaan tidak pasti, pengambil keputusan menghadapi masalah domain dan frame yang dijelaskan dalam teori keputusan perilaku, yang mengungkapkan bahwa konsumen dapat menjadi tidak rasional dalam pengambilan keputusan. Teori prospek membahas bagaimana pengambil keputusan merumuskan domain dan membingkai masalah. Pada penelitian selanjutnya teori fuzzy-trace memiliki kemampuan prediksi yang lebih kuat dalam menjelaskan framing effect yang menjadi dasar teori dalam penelitian ini, menggunakan metode eksperimen untuk menjelaskan perbedaan perilaku konsumen pada kondisi ketidakpastian dengan pengambilan keputusan pada domain dan frame. masalah dalam konteks ekonomi digital.

Selain menguji kemampuan teori fuzzy-trace untuk menjelaskan pengaruh framing, penelitian ini juga menguji apakah struktur penjaminan pada situs web/aplikasi dapat mengurangi risiko yang terkait dengan pengaruh framing pada pengambilan keputusan dalam pengaturan ekonomi digital; dan dapat menguji lebih jauh bagaimana framing dan struktur penjaminan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam tatanan ekonomi digital di Indonesia.

Dalam konteks pengambilan keputusan belanja online dipandang sebagai sering dalam keadaan tidak pasti. Pengambil keputusan kemudian membingkai masalah yang dijelaskan dalam teori keputusan perilaku yang mengungkapkan bahwa konsumen dapat menjadi tidak rasional dalam mengambil keputusan. Teori prospek membahas bagaimana pengambil keputusan merumuskan masalah domain dan bingkai. Teori ini telah diuji dalam berbagai konteks dan temuannya kuat mendukung efek pembingkaian. Dalam penelitian selanjutnya teori fuzzy-trace memiliki lebih banyak kemampuan prediksi yang kuat dalam menjelaskan efek pembingkaian. Teori Fuzzy-Trace menjadi dasar teori dalam hal ini studi, menggunakan metode eksperimen untuk menjelaskan perbedaan perilaku konsumen dalam kondisi ketidakpastian dengan pengambilan keputusan dalam domain dan membingkai masalah dalam konteks ekonomi digital.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan teori fuzzy-trace dalam menjelaskan pengaruh framing, serta menyediakan bukti empiris tentang pengaruh framing dan struktur jaminan dalam pengambilan keputusan konsumen online dengan ekonomi digital di Indonesia. Sebanyak 226 siswa berpartisipasi dalam percobaan, menggunakan desain between subjects dengan faktorial 2x2x2. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makasar. Hasil penelitian ini membuktikan keakuratan prediksi fuzzy-trace teori dalam menjelaskan framing, dan juga membuktikan bahwa struktur jaminan memberikan keyakinan untuk mengatasi keraguan dan keengganan konsumen online di Indonesia untuk melakukan transaksi online. Implikasi dari penelitian ini akan sangat menguntungkan bagi produsen yang akan mempertimbangkan pasar konsumen di Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi potensial dengan pertumbuhan transaksi online yang terus meningkat.
Studi ini membuktikan akurasi prediksi fuzzy-trace teori dalam menjelaskan framing. Ketika informasi keputusan tidak bisa disederhanakan, pengambil keputusan cenderung memproses informasi pada tingkat kuantitatif, dan karena informasi itu tidak bisa disederhanakan membuat hilangnya pengaruh framing. Tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam pengujian tambahan ketika informasi disajikan dalam gain-domain/negative-frame dan loss-domain/positive-frame menunjukkan hilangnya pengaruh framing, membuktikan akurasi prediksi teori fuzzy-trace lebih baik dibandingkan dengan teori lain yang menjelaskan pengaruh framing. Adanya struktur penjaminan juga terbukti memberi kepercayaan kepada konsumen online untuk mengatasi keraguan dan keengganan konsumen online ketika mencoba untuk bertransaksi dengan vendor online yang tidak dikenal.

Terdapat perbedaan hasil pada pengujian teori fuzzy-trace dan struktur jaminan ketika informasi disajikan pada lossdomain/positive-frame, yang menunjukkan bahwa adanya struktur jaminan yang secara signifikan mempengaruhi pilihan konsumen online, tetapi ini dijelaskan dalam pengujian tambahan menggunakan ANCOVA yaitu pada saat pengaruh framing hilang, maka tingkat kepercayaan atau pemilihan risiko menjadi penting dalam penelitian ini. Faktor dominan dalam pengambilan keputusan salah satunya adalah rata-rata usia peserta masih muda, sehingga tingkat seleksi risiko mereka lebih besar dari rata-rata kelompok usia lainnya.

Penulis:  Prof. Dr. Bambang Tjahjadi

Journal terindeks scopus : Quality – Access to Success

https://doi.org/10.47750/QAS/23.190.06

Hipopigmentasi dan Atrofi Lemak Subkutan Terkait dengan Injeksi Kortikosteroid

Tenosynovitis de Quervain adalah cedera pergelangan tangan akibat penggunaan berlebihan yang paling umum akibat mikrotrauma berulang. Prevalensi tenosinovitis de Quervain dilaporkan pada wanita sebesar 1,3%, sedangkan pada pria sebesar 0,5%. Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid oral (OAINS), imobilisasi, diatermi, splinting, dan injeksi kortikosteroid merupakan penanganan konservatif. Injeksi kortikosteroid lebih dipilih dibandingkan oleh perawatan non-bedah lainnya. Injeksi ini memiliki tingkat keberhasilan pengobatan tertinggi dibandingkan dengan pemberian OAINS oral, splinting, maupun terapi kombinasi. Berbagai formulasi kortikosteroid memiliki tingkat keberhasilan sebesar 62%-93%.

Nyeri merupakan gejala umum dari tenosynovitis de Quervain. Tujuan manajemen nyeri pada tenosynovitis de Quervain adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan menghilangkan rasa nyeri dan membantu mereka untuk mendapatkan fungsi yang tepat. Injeksi kortikosteroid sering diberikan untuk mengobati rasa nyeri yang terkait dengan gangguan rematik dan muskuloskeletal. Terlepas dari penggunaan umum dalam praktiknya, pemberian injeksi kortikosteroid memiliki efek samping bagi penggunanya seperti hipopigmentasi dan atrofi lemak subkutan.

Dilaporkan seorang wanita Asia berusia 31 tahun datang dengan nyeri di pergelangan tangan kanannya selama 2 minggu. Rasa nyeri merambat ke lengan bawahnya dan secara substansial diperparah oleh gerakan. Pasien memiliki skor NRS sekitar 5–7. Pasien tidak memiliki riwayat trauma sebelumnya. Pada pemeriksaan, didapatkan pembengkakan dan nyeri tekan pada aspek lateral tangan kanannya. Tes Finkelstein positif sehingga dibuat diagnosis klinis tenosynovitis de Quervain. Awalnya, pasien dirawat secara konservatif dengan OAINS, namun setelah 10 hari perawatan ini tidak didapatkan perbaikan yang signifikan. Oleh karena itu, pasien tersebut diinjeksi kortikosteroid lokal.

Pasien diinjeksi campuran 1 mL triamcinolone acetonide 10 mg/mL dan 1 mL lidokain hidroklorida 1% melalui suntikan ke selubung peritendinous dari kompartemen dorsal pertama. Pasien juga menggunakan thumb spica orthosis. Skor NRS dua minggu pasca suntikan yaitu 3-4 dan nyeri hilang sepenuhnya setelah 3 minggu. Sebulan setelah injeksi, pasien mengalami hipopigmentasi pada kulitnya. Lesi tersebut berukuran 1 × 1,6 cm. Tidak ditemukan gangguan motorik maupun sensorik pada pemeriksaan lanjutannya. Satu setengah tahun kemudian, hipopigmentasi kulit dan atrofi lemak subkutannya sembuh sempurna tanpa pengobatan khusus.

Injeksi kortikosteroid merupakan modalitas pengobatan pilihan dalam mengurangi gejala tenosinovitis de Quervain. Injeksi tersebut semakin banyak digunakan untuk gangguan muskuloskeletal dan rematik lainnya. Efek samping dari injeksi kortikosteroid belum banyak mendapat perhatian. Efek samping utama dapat berupa atrofi lemak subkutan yang parah dan hipopigmentasi kulit, sedangkan efek samping ringan dapat berupa ruam kulit.

Atrofi lemak subkutan dan hipopigmentasi kulit terkait dengan injeksi triamsinolon telah dilaporkan mempengaruhi beberapa tempat injeksi, tergantung pada lokasi injeksi. Patofisiologi atrofi lemak subkutan dan hipopigmentasi kulit terkait dengan injeksi kortikosteroid belum dijelaskan dengan jelas. Hal ini dimungkinkan karena penghambatan produksi prostaglandin atau sitokin dalam sel epidermis dan penekanan produk metabolisme sekretori dari melanosit.

Ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat meminimalkan risiko atrofi lemak subkutan dan hipopigmentasi kulit. Jarum harus diganti setelah persiapan kortikosteroid, dan anestesi lokal selanjutnya digunakan untuk mengencerkannya. Selain itu, menerapkan tekanan menggunakan pembalut steril di tempat suntikan saat jarum dicabut dapat menghindari kebocoran sediaan kortikosteroid ke dalam jaringan subkutan. Kortikosteroid yang disuntikkan secara dangkal juga dapat menyebabkan kebocoran di sepanjang jalur jarum dan kemudian membahayakan tempat suntikan.

Pemberian informasi ini penting bagi pasien tentang efek samping sebelum melakukan prosedur, terutama dalam kasus pasien berkulit gelap. Meskipun kondisi ini dapat sembuh secara spontan tanpa pengobatan khusus, namun tidak boleh diabaikan. Beberapa pasien mungkin menganggapnya gangguan dan mungkin kehilangan kepercayaan diri karena efeknya. Pada akhirnya, dokter harus segera mengenalinya sebagai efek samping yang terkait dengan injeksi kortikosteroid.

Penulis: Hanik Badriyah Hidayati, Fata Prihatsari, Damayanti, dan Trianggoro Budisulistyo.

Link Lengkap: https://doi.org/10.35975/apic.v25i6.1708

Manajemen Perioperatif untuk Pembedahan Darurat pada Pasien Anak dengan COVID-19

Pandemi COVID-19 telah muncul di Indonesia pada Januari 2020; pada akhir tahun 2021, dilaporkan sekitar empat juta kasus COVID-19 dengan 150.000 kematian. Penyebaran virus sindrom pernapasan akut coronavirus tipe 2 (SARS-CoV-2) memengaruhi penyediaan layanan bedah pediatrik darurat dan elektif secara global. Laporan resmi menyatakan bahwa kasus pada anak-anak1,8–14,5% dari kasus global, yang merupakan kasus tertinggi di antara remaja yang lebih tua dan dewasa muda dengan kematian kasus 0,1–0,4% atau sekitar 72.000–58.000 kasus di Indonesia saja. Karena tingginya jumlah pasien anak selama pandemi COVID-19, yang tidak terlihat selama pandemi flu sebelumnya, beberapa pasien bedah anak sangat mungkin terinfeksi virus selama periode pra operasi mereka. Selain itu, pasien anak tidak menunjukkan gejala dan tanpa sadar dapat menularkan virus ke orang lain, termasuk petugas kesehatan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif multicenter yang melibatkan 8 Rumah Sakit milik pemerintah. Enam pusat tersebut adalah Rumah Sakit rujukan dan pendidikan nasional, satu adalah Rumah Sakit rujukan dan pendidikan provinsi, dan satu adalah Rumah Sakit khusus ibu dan anak rujukan provinsi. Semua Rumah Sakit tersebut adalah pusat rujukan COVID-19. Data dikumpulkan dari registrasi Indonesian Pediatric Surgery (I-PASS) dari tanggal 1 Mei 2020 sampai dengan 31 Desember 2020, dengan batasan usia subjek adalah 18 tahun. Kasus COVID-19 yang dikonfirmasi atau positif didefinisikan ketika tes swab hidung atau nasofaring positif untuk sindrom pernapasan akut parah coronavirus tipe 2 (SARS-CoV-2) menggunakan tes RT-PCR.

Dari 7791 pasien anak dalam daftar, 84 subjek yang cocok dengan kriteria pencarian kasus dengan dugaan COVID-19 selama periode pra operasi dimasukkan. Sebelas kasus dikeluarkan karena sembilan tidak memiliki hasil RT-PCR, dan dua memiliki catatan anestesi dan bedah yang tidak lengkap. Sebagian besar kasus suspek berasal dari Pulau Jawa (91,8%), dengan pusat di Jawa Timur melaporkan kasus terbanyak (n=28 kasus), dan kedua ibukota, Jakarta. Sebagian besar kasus dikelola menggunakan anestesi umum (90,4%), dan pasien diintubasi (80,8%). Penggunaan laringoskop video mencapai 40%, dan 28,8% intubasi dilakukan menggunakan protokol urutan cepat. Hasil RT-PCR tersedia dalam 24 jam pada 50,6% kasus, dan 61,6% pasien dilakukan di ruang operasi negative.

Studi ini mencatat 24 kasus konfirmasi COVID-19 pada periode pra operasi dengan insiden 0,3% (24 pasien/ 7791 kasus bedah anak). Sebagian besar kasus adalah perempuan (58,3%), lebih dari 12 tahun (37,5%) dan tanpa gejala (62,5%). Tes antibodi positif untuk SARS-CoV-2 ditemukan pada 50% kasus, dan sebagian besar pencitraan radiologis normal (70,8%). Secara klinis, 33,3% pasien membutuhkan suplementasi oksigen, dengan saturasi terendah tercatat (92-98%) sebesar 58,3%, dan 12,5% pasien membutuhkan ventilasi mekanis. Pembedahan laparotomi pediatrik umum adalah jenis prosedur pembedahan yang paling umum (33,3%), dan sebagian besar prosedur adalah pembedahan darurat atau mendesak (50%; 33,3%). Sebagian besar pasien dipulangkan ke bangsal rawat inap COVID-19, dengan rata-rata lama rawat inap 12 ±13,3 hari.

Perbandingan dibuat antara dua kelompok pasien: pasien dengan hasil positif SARS-CoV-2 (dikonfirmasi) dan pasien dengan hasil negatif SARS-CoV-2 (dibuang). Lebih banyak pasien dalam kelompok negatif memiliki lebih banyak pneumonia pada pemeriksaan radiologis dada (29,2% vs 69,4%), lebih banyak kebutuhan oksigen (33,3% vs 61,2%), saturasi lebih rendah (58,3% vs 85,7%), lebih masuk ke ICU (29,2% vs 57,1%) dan kematian yang lebih tinggi (8,3% vs 24,5%).

Studi multisenter ini merupakan yang pertama menggambarkan prevalensi COVID-19 pediatrik di antara pasien bedah anak umum di negara berpenghasilan menengah kebawah (Low-Middle-Income Country/LMIC), yang akan relevan dengan ahli bedah dan ahli anestesi di LMIC lain, terutama dalam hal mengurangi kemungkinan munculnya penyakit lain di masa depan. Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Meskipun penelitian ini merupakan studi multisenter, peneliti belum mampu memasukkan semua rumah sakit rujukan COVID-19 di Indonesia. Kedua, ada kemungkinan bias dalam entri data; karenanya, tidak semua pasien bedah anak dengan atau tanpa suspek COVID-19 dimasukkan dalam database. Ketiga, ada kemungkinan ada pasien yang dioperasikan di rumah sakit swasta, yang berada di luar cakupan makalah ini. Oleh karena itu, insiden 0,3% dari penelitian ini pada pasien bedah anak dengan COVID-19 tidak dapat digeneralisasi.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu insiden COVID-19 pada pasien bedah anak di bawah, dan sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala. Penyediaan pengujian antigen di tempat perawatan yang cepat dengan spesifisitas dan sensitivitas tinggi untuk skrining perioperatif untuk operasi darurat sangat penting selama pandemi.

Penulis: Dr. Arie Utariani, dr., SpAn., KAP

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.dovepress.com/perioperative-management-for-emergency-surgery-in-pediatric-patients-w-peer-reviewed-fulltext-article-OAEM

Giwangkancana G, Oktaliansah E, Ramlan AAW, Utariani A, Kurniyanta P, Arifin H, et al. Perioperative Management for Emergency Surgery in Pediatric Patients with COVID-19: Retrospective Observational Study. Open Access Emerg Med. 2022;14(September):515–24.

Perbandingan Diagnosis Laboratorium Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Parameter Leukosit dan Bakteri

Leukemia myeloid kronis (CML) adalah jenis neoplasma myeloproliferative (MPN) di mana granulosit adalah sel proliferasi utama. CML pada pasien anak (CML remaja) adalah MPN yang tidak biasa, mewakili 2-3% anak-anak yang baru didiagnosis dengan leukemia. Gangguan pendengaran sensorineural yang berkembang pesat adalah tanda awal yang tidak biasa dari gangguan hematologis pada pasien dengan CML. Artikel ini menyajikan kasus pasien berusia 10 tahun dengan keluhan gangguan pendengaran bilateral selama 2 minggu.

Audiometri nada murni menunjukkan gangguan pendengaran sensorineural telinga kiri dan gangguan pendengaran campuran telinga kanan. Setelah evaluasi mendalam dari apusan sumsum tulang dan kepositifan untuk gen fusi BCR-ABL, disimpulkan bahwa pasien memiliki CML remaja fase kronis. Namun, pemulihan gangguan pendengaran setelah terapi hidroksiurea tidak dapat diamati karena pasien meninggal setelah menderita kejang yang tidak terkontrol pada hari ke 14 rawat inap.

Penulis : Yessy Puspitasari, dr. Sp.PK(K)

Artikel ini di kutip dari : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9288187/

The post Perbandingan Diagnosis Laboratorium Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Parameter Leukosit dan Bakteri appeared first on Universitas Airlangga Official Website.

Melihat Tanda Spodick dalam Dilema Diagnostik pericarditis dan STEMI

Gambaran EKG perikarditis akut biasanya mencakup empat tahap. Pertama, segmen ST meningkat pada semua sadapan kecuali sadapan aVR dan V1; Kedua, segmen ST secara bertahap kembali ke garis dasar, dan gelombang T mendatar; Ketiga, EKG menunjukkan inversi gelombang-T dan kemungkinan depresi segmen ST; Keempat, EKG akhirnya kembali normal dalam beberapa minggu atau bulan. Meskipun fitur EKG ini membantu diagnosis perikarditis akut, tanda Spodick juga merupakan petunjuk EKG yang sangat berguna untuk perikarditis akut dan biasanya diabaikan oleh dokter. Tanda Spodick adalah definisi segmen TP yang miring ke bawah, yang paling jelas terlihat pada sadapan prekordial lateral dan sadapan. Gambaran EKG ini dapat terjadi pada sekitar 80% pasien dengan perikarditis akut

Pertanyaan yang harus dijawab adalah apakah tanda Spodick bisa digunakan untuk membedakan pericarditis dan STEMI? Dan apakah pada kasus perikarditas dan STEMI yang terjadi bersama-sama tanda Spodick bisa dipakai untuk membedakan kedua penyakit tersebut?

Dalam kasus ini, tanda Spodick tampaknya tersamar dalam EKG saat pasien datang pertama kali karena detak jantung yang cepat dan interval PR yang panjang. Dalam EKG tindak lanjut setelah intervensi koroner perkutan, meskipun sadapan inferior berkembang setelah infark miokard akut, tanda Spodick terlihat jelas pada sadapan prekordial lateral (sadapan I, aVL, V4-V6). Tanda Spodick dapat digunakan untuk membedakan perikarditis akut dari sindrom koroner akut. Depresi segmen PR dapat dilihat pada sindrom koroner akut dan perikarditis akut. Namun, koeksistensi tanda Spodick dan depresi segmen PR sering menunjukkan diagnosis perikarditis akut. Oleh karena itu, tanda Spodick merupakan petunjuk diagnostik penting dari perikarditis akut, dan kita perlu meningkatkan kesadaran kita akan fitur EKG ini.

Meskipun tanda Spodick dapat membedakan perikarditis dari STEMI, perlu dicatat bahwa tidak ada tanda patognomonik yang mutlak untuk membedakan STEMI atau perikarditis. Satu tanda mungkin ditemukan bersamaan dengan gangguan lain, meskipun dengan probabilitas yang lebih rendah. Makaryus et al.. dan Chaubey et al.. melaporkan bahwa tanda Spodick dapat ditemukan pada 80% kasus perikarditis, namun laporan terbaru oleh Witting et al. menunjukkan bahwa frekuensi tanda Spodick adalah 29% pada perikarditis dan 5% pada STEMI. Witting et al. juga melaporkan bahwa jumlah rata-rata sadapan yang menunjukkan segmen TP yang menurun adalah 4 (berkisar dari 1 hingga 6) pada pasien dengan perikarditis dan 3 (berkisar dari 1 hingga 6) pada pasien STEMI. Selanjutnya, kriteria tanda Spodick hanya terpenuhi jika lebih dari satu sadapan menunjukkan kemiringan segmen TP.

Dalam kasus EKG ini, tidak jelas apakah tanda Spodick ada pada EKG pra-PCI. Kemungkinan penurunan segmen TP pada sadapan V5-V6 atau sadapan II dapat disebabkan oleh perikarditis atau STEMI. Dalam keadaan ketika perikarditis dan STEMI terjadi bersama-sama, melebih-lebihkan tanda Spodick pada EKG pra-PCI untuk mengindikasikan perikarditis daripada STEMI dapat lebih jauh menyamarkan kebutuhan reperfusi yang dibutuhkan pada pasien STEMI. Namun, tanda Spodick menjadi lebih jelas setelah reperfusi tercapai. Terlepas dari denyut jantung yang cepat dan interval PR yang panjang, penyamaran tanda Spodick pada EKG pra-PCI dapat disebabkan oleh oklusi subtotal dari arteri sirkumfleksa kiri.

Kami setuju bahwa keberadaan tanda Spodick dapat digunakan untuk membedakan perikarditis dari STEMI dalam kasus terpisah atau untuk mengkonfirmasi adanya perikarditis setelah PCI, seperti dalam kasus kami di mana tanda Spodick mendukung adanya perikarditis setelah reperfusi. Namun, ketika perikarditis dan STEMI terjadi bersama-sama, kehadiran tanda Spodick mungkin merupakan pembeda yang buruk, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Witting et al. dan Spodick, di mana tanda downsloping di segmen TP ditemukan pada perikarditis akut tanpa komplikasi atau ketika bukti infark miokard atau sindrom koroner akut sudah disingkirkan.

Laporan ini menyoroti pentingnya melakukan pemeriksaan EKG secara terperinci dan detail. Tanda Spodick merupakan pembeda antara pericarditis dan STEMI, namun apabila kedua penyakit dicurigai terjadi bersama-sama tanda ini bukan merupakan pembeda yang dapat diandalkan. Pemeriksaan jantung standar untuk iskemia pada pasien dengan pericarditis yang dicurigai juga mengalami infark miokard harus dilakukan sehingga pasien dapat diobati dengan tepat dan segera.

Penulis: dr. Mochamad Yusuf Alsagaff, Sp.JP(K), PhD

Informasi lebih detail mengenai artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Doi: 10.1001/jamainternmed.2022.2811

Masyarakat Miskin Gemar Merokok, Sosiolog UNAIR : Kenaikan Harga Bukan Solusi Tuntas

UNAIR NEWS – Beberapa waktu lalu, Kementerian Keuangan menyebut rokok sebagai komponen pengeluaran terbesar kedua setelah beras, bagi rumah tangga dalam golongan miskin. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan mengungkap data bahwa pengeluaran untuk rokok lebih tinggi dari protein. Menanggapi fenomena ini, pakar sosiologi ekonomi Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Bagong Suyanto Drs MSi angkat bicara.

Prof Bagong menyebutkan, fenomena ini sebenarnya telah menjadi keprihatinan sejak lama. “Memang menjadi masalah yang sering dikeluhkan, dimana uang yang seharusnya bisa untuk kebutuhan positif lain seperti memenuhi kebutuhan gizi keluarga, justru dialokasikan untuk membeli rokok,” ucap Prof Bagong yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR itu.

Kedekatan Rokok dan Kemiskinan

Bagong mengungkapkan, rokok dan kemiskinan memiliki hubungan yang erat. Dalam keluarga miskin, biasanya telah terjadi proses pembelajaran tentang budaya merokok. Akhirnya, pembelajaran ini menjadi kebiasaan yang didukung juga oleh zat-zat adiktif dalam kandungan rokok.

“Bahkan tingkatannya bisa makin berat, tidak hanya rokok putih namun akhirnya bisa meningkat pada rokok kretek,” jelas Prof Bagong.

Kebijakan Kenaikan Harga Rokok

Meski bukan dianggap sebagai solusi yang dapat menuntaskan masalah oleh Prof Bagong, kebijakan yang menyebabkan naiknya harga rokok disebutkan sebagai salah satu keputusan yang baik.

“Karena akan membuat masyarakat miskin utamanya, berpikir ulang untuk memanfaatkan uang pembelian rokok untuk kepentingan yang lebih positif,” sebutnya.

Perokok pada kalangan miskin kemungkinan mencari pengganti aktivitas selain merokok. Namun, guru besar bidang sosiologi ekonomi itu menyebutkan bahwa kebijakan ini harus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk berhenti merokok.

Tingkatkan Kesadaran

Dosen senior FISIP UNAIR itu menyebutkan, inti dari permasalahan sebenarnya berfokus pada cara mengubah perspektif masyarakat miskin terhadap aktivitas merokok. Selama ini, rokok sudah terkonstruksi sebagai sebuah kebiasaan, sehingga sulit dihilangkan.
“Perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya yang ditanggung keluarga bila orang tua meneruskan kebiasaan merokoknya. Memang diperlukan berbagai upaya untuk menyadarkan,” sebut Prof Bagong. (*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Binti Q.Masruroh

UNAIR Adakan Sinkronisasi Kehumasan Bersama KIH Fakultas dan Unit

UNAIR NEWS – Menuju mengujung tahun 2022, Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan sinkronisasi kehumasan. Acara mengundang Koordinator Informasi dan Humas di masing-masing fakultas, unit, badan, dan lembaga di lingkungan UNAIR itu diselenggarakan pada Rabu (21/12/22) bertempat di Mercure Grand Mirama Surabaya.

Sinkronisasi kehumasan mengundang narasumber tiga koordinator PKIP, antara lain Koordinator Bidang Layanan Informasi Publik dan Humas Hilda Yunita Sabrie SH MH, Koordinator Website Muhammad Noor Fakhruzzaman SKom MSc, dan Koordinator Media dan Branding Gesang Manggala Nugraha Putra SS SA MHum. Acara dibuka oleh Ketua PKIP UNAIR Martha Kurnia Kusumawardani dr SpKFR(K).

“Kita perlu menyamakan persepsi. Seperti konten apa saja yang perlu di-up di website dan media sosial. Apalagi konten di masing-masing media sosial itu berbeda, seperti Instagram, Twitter, LinkedIn, dan YouTube,” ucap dr Martha yang juga dokter di RSUD dr Soetomo itu.

Ketua PKIP UNAIR Martha Kurnia Kusumawardani dr SpKFR(K). (Foto: Imam Ariadi PKIP)

Materi pertama disampaikan oleh Hilda Yunita Sabrie SH MH. Hilda menyampaikan materi seputar informasi publik dan kehumasan. Dalam kesempatan itu, ia mengajak KIH untuk memperbaruhi informasi yang ada di masing-masing fakultas dan unit, perihal informasi apa yang tergolong publik dan informasi yang tergolong dikecualikan.

“Informasi publik berbeda dengan informasi biasa. Base-nya terletak pada data atau dokumen. Semua hal yang ada data dan dokumennya, yang memang bisa di-share dan diketahui oleh masyarakat, itu adalah informasi publik,” ucap Hilda.

Seluruh masyarakat, ucap Hilda, berhak untuk mendapatkan informasi publik dari badan publik. Sebab hal ini diatur dalam undang-undang. “Untuk itu tugas kami adalah bagaimana kita bisa mempersiapkan dokumen yang diminta oleh pemohon,” terangnya.

Muhammad Noor Fakhruzzaman SKom MSc, sebagai narasumber kedua, menyampaikan materi perihal optimalisasi konten website. Dalam materinya, ia mengajak peserta untuk mengelola website agar memiliki keterbacaan yang tinggi.

Foto: Imam Ariadi PKIP

“Misalnya ketika orang mencari kata kunci ‘ahli jantung’, yang akan muncul paling atas adalah pakar-pakar ahli jantung di UNAIR,” ucap Ruzza, alumnus magister di Iowa State University.

Narasumber ketiga, Gesang Manggala Nugraha Putra SS SA MHum, menyampaikan materi soal pedoman dan penggunaan lambang dan logo resmi UNAIR. Ia menyampaikan perbedaan lambing dan logo bertanda. Lambang digunakan untuk dokumen yang sifatnya resmi, berbeda dengan logo bertanda.

“Logo bertanda digunakan sebagai media branding yang fungsinya ditujukan bukan hanya untuk internal namun juga eksternal UNAIR. Penggunaan logo bertanda misalnya untuk sertifikat, flyer, spanduk, konten media sosial, dan media sejenis lainnya,” ucap Gesang, dosen yang mengajar di Departemen Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya UNAIR. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Latar Belakang Pendidikan Chief Financial Officer Dari Universitas Bereputasi dan Kualitas Pelaporan Keuangan

Chief Financial Officer (CFO) terlibat dalam pertimbangan keuangan yang membantu eksekutif dalam membuat keputusan strategis setelah Chief Executive Officer (CEO). Selama dekade terakhir, popularitas peran CFO telah meningkat dalam menanggapi perubahan peraturan yang tidak jelas dalam standar akuntansi, yang mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam laba yang dilaporkan dalam pelaporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, CFO merupakan salah satu pemain kunci dalam mengelola dan menangani kegiatan bisnis dan pertimbangan keuangan suatu perusahaan. CFO diharapkan untuk memanfaatkan hasil keuangan dengan cara yang seefisien mungkin. Namun, masalah muncul karena tidak semua CFO kompeten. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan harus mempekerjakan CFO yang sangat terampil. Kemampuan ini dapat diukur dari beberapa faktor, seperti kualitas kepemimpinan, preferensi risiko, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan soft skill lain yang diperlukan. Saat ini, karakteristik terukur, seperti latar belakang pendidikan, banyak digunakan untuk mengukur kemampuan CFO dalam proses rekrutmen. Dengan demikian, tidak mengherankan jika pendidikan dengan kualitas yang lebih baik menjadi semakin penting. Secara khusus, reputasi yang menjadi ciri utama pendidikan tinggi membedakan institusi (Bourdieu, 2018). Oleh karena itu, pemeringkatan universitas dapat digunakan untuk mengukur reputasi pendidikan yang baik. Selain itu, peringkat universitas memiliki pengaruh yang kuat terhadap perekrutan pekerja (Hazelkorn, 2008).

Sebagian besar universitas peringkat teratas berasal dari negara maju. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, kuliah di perguruan tinggi di negara maju biasanya dipandang sebagai prestasi yang bergengsi dan elit (Darmadi, 2013). Lulusan dengan eksposur internasional seperti itu, menurut Hannigan (2001), cenderung membuat mereka lebih menarik bagi perekrut perusahaan multinasional. Hal ini karena pengalaman internasional para lulusan mencerminkan etos kerja yang lebih baik, keterampilan kerja tim, sifat inisiatif yang tinggi, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan kepemimpinan (National Association of Colleges and Employers, 2015). Dalam konteks negara maju, Gul et al. (2013) menjelaskan bahwa latar belakang pendidikan seorang auditor individu sangat mempengaruhi kualitas audit yang diberikan. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan dari universitas ternama di negara maju dikaitkan dengan kualitas pendidikan yang lebih tinggi. Dalam konteks penelitian ini, sebagian besar perguruan tinggi yang masuk dalam pemeringkatan dunia berada di negara maju. Dengan demikian, pendidikan tinggi yang diterima oleh CFO individu di negara maju (dan bereputasi) dapat menjadi nilai tambah dan dikaitkan dengan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Iman Harymawan, Adib Minanurohman, Mohammad Nasih, Rohami Shafie, dan Ismaanzira Ismail melalui penelitiannya ingin mengumpulkan bukti tentang CFO dari universitas bereputasi yang terkait dengan kualitas pelaporan keuangan. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji apakah gelar Master of Business Administration (MBA) yang diperoleh CFO dari universitas bereputasi terkait dengan kualitas pelaporan keuangan. Penelitian ini menggunakan data untuk semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010–2019, kecuali sektor keuangan.

Studi ini menemukan bahwa latar belakang pendidikan CFO dengan gelar undergraduate dan MBA yang berasal dari universitas bereputasi menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan kualitas pelaporan keuangan. Uji ketahanan tambahan dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah robust. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi peringkat CFO universitas (lebih bereputasi), semakin baik menghasilkan pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi. Temuan ini menyiratkan bahwa CFO dengan gelar MBA dari universitas bereputasi memiliki keunggulan dibandingkan mereka yang tidak memiliki gelar MBA. Apalagi, jika seorang CFO memiliki gelar undergraduate dan MBA dari universitas terkemuka, penelitian ini menemukan bahwa kelebihannya akan meningkat.

Studi ini memberikan kontribusi teoritis untuk pengayaan literatur tata kelola perusahaan mengenai latar belakang pendidikan CFO. Secara khusus, penelitian ini memperluas studi tentang latar belakang pendidikan dengan menggunakan sistem peringkat universitas terkemuka. Lebih jauh, secara praktis, penelitian ini memberikan perspektif baru tentang hubungan antara latar belakang pendidikan bereputasi dan kualitas pelaporan keuangan. Regulator dan perusahaan juga dapat menggunakan penelitian ini untuk lebih mempertimbangkan latar belakang pendidikan CFO karena terkait dengan kualitas pelaporan keuangan yang dihasilkan.

Penulis: Iman Harymawan, S.E., MBA., Ph.D

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://doi.org/10.1108/JAOC-12-2021-0195

Perdagangan Jasa dan Pembangunan Infrastruktur di Negara-Negara Afrika

Sektor Jasa memainkan peran kunci fundamental dalam pembangunan infrastruktur, fasilitasi perdagangan, daya saing, dan integrasi negara ke dalam ekonomi global. Selain itu, sector jasa merupakan bagian penting dalam pembangunan infrastruktur digital, mengintegrasikan ekonomi dunia ke dalam sistem perdagangan modern serta menyediakan infrastruktur untuk membantu perdagangan barang dan jasa. Keterbukaan sector Jasa meningkatkan integrasi ekonomi dan perdagangan dengan memungkinkan interkoneksi berbagai negara di seluruh dunia (WTO, 2017). Liberalisasi perdagangan jasa telah meningkatkan partisipasi negara-negara Afrika dalam perdagangan jasa dan telah mengintegrasikan secara positif benua ke dalam ekonomi jasa global.

Keterbukaan perdagangan jasa telah menghasilkan peningkatan infrastruktur telekomunikasi dan persaingan di negara-negara Afrika. Hasilnya terjadi peningkatan saluran telepon utama per kapita, kapasitas koneksi, dan tarif panggilan yang lebih rendah. Liberalisasi jasa transportasi (khususnya udara dan transportasi air) merupakan kunci pengembangan infrastruktur pelabuhan, peningkatan kualitas pelabuhan, dan meningkatkan jaringan transportasi (WTO, 2004).

Menggunakan estimasi GMM sistem dinamis, studi ini menganalisis dampak dari perdagangan jasa pada pembangunan infrastruktur di 38 negara Afrika selama periode 2000–2020. Dengan variable independen yaitu telekomunikasi, transportasi, dan infrastruktur pelabuhan dimodelkan sebagai variabel dependen pada keterbukaan perdagangan jasa. Kumpulan variabel kontrol lainnya termasuk PDB riil, perkembangan keuangan, tetap bruto pembentukan modal, utang luar negeri, kepadatan penduduk, urbanisasi, nilai tukar, dan nilai tambah layanan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa infrastruktur, perdagangan jasa, PDB, pembangunan keuangan, utang luar negeri, dan nilai tambah sector jasa secara signifikan berpengaruh dalam perkembangan pembangunan infrastruktur di benua Afrika. Variabel modal meningkatkan perdagangan transportasi dan mengurangi infrastruktur pelabuhan sementara kepadatan penduduk meningkatkan infrastruktur sector perdagangan/transportasi dan pelabuhan. Temuan lebih lanjut menunjukkan bahwa urbanisasi meningkatkan telekomunikasi dan mengurangi perdagangan/transportasi infrastruktur. Nilai tukar mengurangi perkembangan telekomunikasi dan infrastruktur pelabuhan. Oleh karena itu temuan ini penting untuk menyajikan kebijakan yang terkait dengan perdagangan jasa dan pembangunan infrastruktur di negara-negara Afrika.

Penulis: Kabiru Hannafi Ibrahim, Rossanto Dwi Handoyo, Wasiaturrahma
Wasiaturrahma & Tamat Sarmidi

Link Jurnal : Services trade and infrastructure development: Evidence from African countries

https://doi.org/10.1080/23322039.2022.2143147

Bagaimana Daun Salam Berperan sebagai Obat PCOS

Gangguan endokrin yang paling umum pada wanita usia subur adalah sindrom ovarium polikistik (SOPK) atau polycystic ovary syndrome (PCOS). PCOS timbul ketika ovarium memproduksi terlalu banyak hormon androgen, testosteron, dan androstenedion. Proses terjadinya sindrom ini melibatkan interaksi perubahan genetik dan epigenetik, kelainan primer ovarium, dan perubahan neuroendokrin, endokrin, dan metabolik. PCOS juga sangat erat kaitannya dengan peradangan dan stres oksidatif. Sistem endokrin mengontrol respon imun dan radang, produksi, dan pelepasan sitokin proinflamasi. Produksi reactive oxygen species (ROS) meningkat dikarenakan sel darah putih, pro-inflammatory transcription factor nuclear kappa B (NF-𝛋B), dan peningkatan sitokin pro-inflamasi dan protein C-reaktif. Studi telah menunjukkan bahwa tingkat ROS yang tinggi dapat menyebabkan PCOS karena pasien PCOS memiliki lebih banyak penanda stres oksidatif dalam darahnya daripada orang normal.

Syzygium polyanthum atau tanaman salam merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan dalam pengobatan. Dengan menggunakan pendekatan in silico, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah senyawa bioaktif dalam tumbuhan salam dapat mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan.

Ekstraksi berbantuan ultrasonografi atau ultrasound-assisted extraction (UAE) digunakan untuk mendapatkan S. polyanthum, dan analisis LC-HRMS (Liquid Chromatography–High Resolution Mass Spectrometry) digunakan untuk mencari senyawa bioaktif. PASS Online Server digunakan untuk memprediksi aktivitas biologis senyawa S. polyanthum dalam penelitian ini. Sebelum docking, kami melihat jaringan protein-protein interactions (PPI) dengan TNF, NF-B, SOD, dan KEAP1. Autodock Vina di software PyRx digunakan untuk melakukan docking molekul, dan Discovery Studio digunakan untuk visualisasinya. Probability to be active (Pa) telah ditentukan .

Senyawa bioaktif yang ditemukan pada S. polyanthum dan digunakan dalam penelitian ini adalah deoxyphomalone, NCGC00169066-01, dan phloretin, yang memiliki waktu retensi [menit] masing-masing sebesar 0,886, 0,907, dan 8,323. Anti radang, imunosupresan, penghambat ekspresi TNF, imunomodulator, dan penghambat ekspresi HIF1 adalah prediksi aktivitas biologis senyawa dan kontrol (Pa>0,5 untuk semua senyawa S. polyanthum dan Pa0,5 untuk SPD304, MG-132, dan MDF). Berdasarkan analisis jaringan PPI, TNFα, NF-𝛋B, SOD, dan KEAP1 semuanya terhubung. Analisis docking molekuler menunjukkan bahwa deoxyphomalone, NCGC00169066-01, dan phloretin dapat memblokir TNFα dan NF-𝛋B serta menghidupkan SOD. Hal ini dikarenakan beberapa residu pada interaksi antara senyawa dengan protein sama dengan interaksi antara inhibitor SPD-304 dan MG-132 dengan aktivator asam galat dan protein. Residu mungkin memiliki cara menghambat atau aktivasi yang sama seperti kontrol. Tetapi senyawa bioaktif dari S. polyanthum mungkin masih dapat menghambat kerja KEAP1 melalui residu Ala548, yang juga terlibat dalam interaksi DMF-KEAP1.

Dengan demikian, senyawa bioaktif S. polyanthum menunjukkan potensi untuk mengurangi peradangan dan bertindak sebagai antioksidan. Ini dapat membantu dalam mengobati PCOS, tetapi masih perlu lebih banyak penelitian in vitro atau in vivo untuk memastikannya.

Penulis : Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.O.G., Subsp.F.E.R

Link: https://jppres.com/jppres/pdf/vol10/jppres22.1408_10.4.725.pdf

Polymerase Chain Reaction Virus Cytomegalovirus Dari Hati dan Urin

Angka kematian bayi di negara berkembang masih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah kolestasis. Kejadian kolestasis pada bayi dikaitkan dengan kelainan bawaan atau infeksi virus. Penyebab infeksi yang paling umum adalah infeksi virus cytomegalovirus (CMV). Data menunjukkan bahwa seroprevalensi CMV pada wanita usia subur di negara maju yaitu sekitar 40-80% dan sekitar 90-100% di negara berkembang. Oleh karena itu, menyebabkan penularan virus secara kongenital dari ibu yang terinfeksi virus CMV secara primer ke janin.  Sebagian besar bayi baru lahir yang terinfeksi virus CMV tidak menunjukkan gejala,  tetapi sekitar 11% kelahiran hidup dengan infeksi CMV kongenital menunjukkan gejala seperti ikterus (62%), petechiae (58%), hepatosplenomegali (50%), dan hingga 20% mengembangkan gangguan pendengaran sensorineural atau gejala sisa neurologis permanen lainnya dan menyebabkan kecacatan permanen. Oleh karena itu, diagnosis dini yang tepat sangat penting guna memberikan terapi yang tepat dan mengurangi terjadinya kecacatan permanen.

Saat ini di Indonesia, metode yang paling sering digunakan untuk mendiagnosis infeksi CMV adalah pemeriksaan serologi imunoglobulin M (IgM) dan imunoglobulin (IgG) dari sampel darah. Namun sensitivitas deteksi IgM masih rendah dimana IgM ditemukan negatif pada lebih dari 50% anak bergejala, sedangkan pada anak tanpa gejala sebesar 78%. Oleh karena itu, pemeriksaan IgM dan IgG pada bayi baru lahir masih belum dapat sepenuhnya menunjukkan adanya infeksi CMV pada bayi.

Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan metode deteksi virologi yang berguna dalam mendiagnosis penyakit virus karena kemampuannya mendeteksi DNA virus dalam jumlah yang sangat kecil. DNA CMV dari bayi dapat diisolasi dari jaringan tubuh seperti jaringan biopsi hati dan cairan tubuh seperti air mata, air liur, dan urin. Presentasi DNA virus CMV dapat dideteksi dari cairan tubuh pada hari kedua atau ketiga setelah infeksi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi presentasi DNA virus CMV di jaringan hati dan spesimen urin dari bayi dengan kolestasis dengan pemeriksaan PCR dan untuk mengevaluasi kesesuaian pemeriksaan IgM dan IgG dengan PCR dari jaringan hati dan urin, sebagai serta sensitivitas dan spesifisitas uji serologi dibandingkan dengan PCR.

Hasil PCR positif dari biopsi hati yaitu 74,3%  dan spesimen urin yaitu 85,7%. Tidak ada kesesuaian antara IgM dengan PCR hati, namun terdapat kesesuaian antara IgM dengan PCR urin dan antara IgG dengan PCR hati dan urin. Sensitivitas dan spesifisitas IgM dengan PCR hati masing-masing adalah 46% dan 56%, dengan akurasi diagnostik 49%. Sedangkan sensitivitas IgG adalah 96% dengan akurasi diagnostik 80%. Sensitivitas IgG dan spesifisitas IgM dibandingkan dengan PCR urin masing-masing adalah 93% dan 100%, dengan akurasi diagnostik lebih dari 60%.

Ini menunjukkan tingginya prevalensi infeksi CMV pada bayi kolestasis. Uji PCR infeksi virus CMV menunjukkan lebih sensitif dan spesifik daripada pemeriksaan serologi IgM, tetapi serologi IgG memiliki sensitivitas dan akurasi diagnostik yang tinggi. Oleh karena itu, pemeriksaan serologis merupakan pilihan untuk mendiagnosis infeksi virus CMV pada bayi kolestatis di negara berkembang yang belum memiliki tanpa fasilitas pemeriksaan PCR.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pasien yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini dan kepada Pemerintah Republik Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi khususnya Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang telah memberikan dukungan dana pada pelaksanaan penelitian ini.

Penulis : Alphania Rahniayu, Gondo Mastutik, Anny Setijo Rahaju, Siti Eriaty Nur Ruslan, Priangga Adi Wiratama, Erna Sulistiyani, Bagus Setyoboedi

Link Jurnal: https://jidc.org/index.php/journal/article/view/36332217

Tantangan Diagnostik di Waldenstrőm Macroglobulinemia

Waldenstrom macroglobulinemia (WM) adalah penyakit hematologi dorman yang langka. Ini sering bermanifestasi pada orang berusia di atas 60 tahun dan dianggap sebagai kelainan herediter dengan mutasi gen MYD88 dan CXCR4. Di Indonesia, rekam medis WM sangat terbatas sehingga berpotensi menimbulkan misdiagnose atau mistreatment. Artikel ini melaporkan kasus pasien WM dan penegakan diagnosisnya yang menantang.

Seorang wanita berusia 67 tahun dirujuk dengan keluhan utama pembengkakan ekstremitas dengan anemia berulang, nyeri tulang, dan peningkatan fungsi ginjal. Elektroforesis protein menunjukkan gammopathy monoklonal, diduga sebagai multiple myeloma. Namun, pemeriksaan lebih lanjut tidak mendukung diagnosis multiple myeloma karena hasilnya menunjukkan peningkatan mikroglobulin B2 (5,65 mg/L). Imunofiksasi IgM menyarankan gammopati monoklonal IgM lambda. Aspirasi sumsum tulang (BMA) menunjukkan sel limfoplasmasitik dominan (68%) dan uji flowcytometry plasma serum menunjukkan CD10 dan CD34 positif, sedangkan CD5 dan CD19 negatif. Diagnosis banding juga telah dikesampingkan satu per satu untuk memberikan pengobatan yang tepat bagi pasien. Setelah semua pemeriksaan, pasien akhirnya didiagnosis dengan WM dan diobati dengan rejimen bortezomib, deksametason dosis rendah, dan rituximab (BDR) selama lima siklus.

WM adalah kasus penyakit hematologi yang jarang terjadi dan diagnosis kasus ini dapat menghadapi tantangan karena kesulitan diagnostik. Elektroforesis protein dan BMA dapat membantu meningkatkan proses diagnosis.

Waldenström macroglobulinemia (WM) adalah gangguan hematologi langka dengan manifestasi subklinis. Perkiraan kejadian penyakit ini adalah 1-3% dari semua onkologi hematologi di seluruh dunia. Sekitar 1500 kasus baru telah dilaporkan setiap tahun dengan prevalensi yang lebih tinggi di antara orang Kaukasia dibandingkan dengan orang Afrika-Amerika.1 Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tumbuh lambat, onset lambat, dan kebanyakan muncul pada orang tua.2,3

Namun di Indonesia, WM jarang ditemui. Penjelasan potensial untuk hal ini mungkin karena minimnya catatan di Indonesia. Kemiripannya dengan penyakit lain seperti multiple myeloma membuat diagnosis penyakit menjadi sulit, dan terapi yang diberikan mungkin tidak sesuai dengan pedoman yang ada. Selain itu, kriteria diagnostik yang diterima secara global tidak memadai telah menghambat kemajuan penyakit WM. Oleh karena itu, laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kemungkinan diagnosis yang dapat dilakukan dan ditetapkan terhadap pasien.

Seorang wanita 67 tahun dengan keluhan utama bengkak pada kaki kiri dan tangan kanan selama satu minggu dirawat di RS Dr. Soetomo Surabaya. Pasien mengalami mati rasa, kaku, sesak napas, nyeri punggung, dan kelelahan selama 6 bulan terakhir. Tidak ada limfadenopati atau pembesaran organ yang diamati pada pasien. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus yang dikontrol dengan metformin dan gliklazid tanpa insulin, serta memiliki riwayat keluarga myeloma. Tidak ada riwayat hipertensi, CVA, atau trauma sebelumnya. Lima bulan lalu, pasien juga dirawat di rumah sakit dan diduga menderita multiple myeloma (MM) karena anemia, nyeri tulang, peningkatan fungsi ginjal, dan gamopati monoklonal yang diperoleh dari elektroforesis protein. Namun, setelah pengobatan, fungsi ginjal menjadi normal dan tidak ditemukan litik tulang.

Manifestasi hiperkalsemia tidak memenuhi kriteria MM. Diagnostik kemudian dilanjutkan aspirasi sumsum tulang, menunjukkan terjadinya sel lymphoplasmacytic dominan (68%) dan aktivitas sel plasma, yang mengarah ke kecurigaan makroglobulinemia Waldenström (Gambar 1). Uji lebih lanjut dilakukan dan diamati peningkatan mikroglobulin B2 (5,65 mg/L). Pemeriksaan imunoserologi menunjukkan Kappa rantai ringan bebas 18,08 mg/dL dan lambda rantai ringan bebas 21,38 mg/dL, dengan rasio kappa/lambda 0,8457. Uji Imunofiksasi IgM mengungkapkan gammopati monoklonal IgM lambda. Analisis flowcytometry serum plasma menunjukkan CD10 dan CD34 positif, sedangkan CD5 dan CD19 negatif. Ultrasonografi Doppler menunjukkan trombus di vena femoralis bilateral. Berdasarkan semua hasil tes, pasien didiagnosis dengan makroglobulinemia Waldenström. Pasien kemudian menjalani rejimen bortezomib 5 siklus, deksametason dosis rendah, dan rituximab (BDR).

Penulis: Dr. S. Ugroseno Yudho Bintoro, dr. Sp.PD.K-HOM.FINASIM

Link Jurnal: https://balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/3160

Pengaruh Manajemen Kinerja Tim Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Berbagai studi di dunia membuktikan bahwa banyak kejadian yang membahayakan pasien terjadi karena kelalaian dalam proses pelayanan kesehatan, mulai dari kesalahan, dan kecelakaan yang memiliki efek buruk pada pasien. Tingkat kesalahan pengobatan di Indonesia cukup tinggi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada antara 2001-2003 menunjukkan bahwa kesalahan pengobatan mencapai 5,07%, sebanyak 0,25% cukup fatal hingga menyebabkan kematian. Kesalahan obat dan efek samping obat terjadi pada rata-rata 6,7% dari pasien yang dirawat di rumah sakit, diantaranya 25%-50% dari kesalahan tersebut sebenarnya dapat dicegah.

Keselamatan pasien bertujuan untuk  mencegaj cedera karena kesalahan tindakan atau tidak mengambil tindakan yang tepat.  Risiko medis yang dialami oleh pasien di rumah sakit adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu waktu pelayanan yang lama, keadaan pasien, kompetensi dokter, serta prosedur dan kelengkapan fasilitas

Manajemen kinerja tim mempengaruhi kinerja unit kerja dalam melaksanakan program keselamatan pasien. Manajemen yang telah dilakukan dengan baik dapat meningkat pengetahuan karyawan untuk meningkatkan program keselamatan pasien di rumah sakit. Semakin baik manajemen kinerja unit kerja, berarti semakin baik pengetahuan yang dimiliki anggota  unit kerja untuk meningkatkan keselamatan pasien program di Rumah Sakit. Manajemen kinerja dapat mendorong unit kerja untuk mencapai  target, mengembangkan kemampuan unit bekerja dengan mengklarifikasi peran, kompetensi, dan pengetahuan dalam keselamatan pasien.

Penulis: Thinni Nurul Rochmah

Jika anda tertarik silahkan baca artikel lengkapnya di https://www.sysrevpharm.org/abstract/how-does-team-performance-management-influence-the-knowledge-in-implementing-patient-safety-programs-in-hospital-work-un-66894.html

P2P Lending Syariah sebagai Solusi Alternatif untuk Platform Konvensional yang Tidak Adil di Indonesia

Implementasi fintech masih minim perlindungan hukum bagi pihak-pihak yang terlibat. Aturan yang diberlakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki aspek riba yang bertentangan dengan prinsip kepatuhan syariah. Studi ini menentukan solusi alternatif atas praktik tidak adil pada Fintech konvensional, khususnya peer-to-peer lending (P2P lending) pada praktik perbankan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode normatif dan empiris dengan data statutoria dan empiris dari studi kepustakaan dan wawancara. Kajian tersebut menunjukkan adanya maksiat ekonomi dalam praktik pinjaman P2P konvensional, seperti maisyir, gharar, riba, dzalim, dan haram, yang bertentangan dengan prinsip syariah. Hal ini mengharuskan penerapan prinsip-prinsip syariah primer dalam fintech syariah. Dengan demikian, Islamic P2P Lending menjadi solusi alternatif praktik financial technology perbankan syariah bagi nasabah yang menggunakan layanan fintech konvensional. Hal ini karena tantangan di fintech konvensional, termasuk fintech ilegal, intimidasi dalam pembiayaan utang, suku bunga tinggi, dan penggunaan data pribadi yang melanggar hukum. Oleh karena itu, prinsip kepatuhan syariah dan itikad baik menjadi solusi alternatif untuk memperkuat fintech syariah dan melindungi konsumen. Kata kunci: Alternatif solusi, Indonesia, fintech syariah, P2P lending. prinsip syariah utama dalam fintech syariah. Dengan demikian, Islamic P2P Lending menjadi solusi alternatif praktik financial technology perbankan syariah bagi nasabah yang menggunakan layanan fintech konvensional. Hal ini karena tantangan di fintech konvensional, termasuk fintech ilegal, intimidasi dalam pembiayaan utang, suku bunga tinggi, dan penggunaan data pribadi yang melanggar hukum. Oleh karena itu, prinsip kepatuhan syariah dan itikad baik menjadi solusi alternatif untuk memperkuat fintech syariah dan melindungi konsumen.

  P2P Islam adalah alternatif yang layak untuk praktik pinjaman fintech konvensional yang tidak adil di Indonesia dan berbagai halangan lainnya. Fintech syariah berdasarkan layanan pembiayaan P2P masih menghadapi masalah, seperti fintech ilegal, penagihan utang yang mengintimidasi, suku bunga tinggi, dan penggunaan data pribadi secara ilegal. Untuk mewujudkan perlindungan hukum bagi konsumen, penguatan lembaga keuangan syariah (LKS) atau fintech syariah menjadi alternatif solusi atas permasalahan yang muncul. Misalnya, sistem P2P konvensional melibatkan maksiat ekonomi, seperti maysir, gharar, riba, dan dhalim. Hal ini berbeda dengan fintech syariah yang mencakup kepatuhan syariah terhadap aturan la maisyir, la gharar, la riba, dan la dhalim. Prinsip kepatuhan syariah dan itikad baik menjadi solusi alternatif untuk memperkuat fintech syariah dan melindungi konsumen. Pemerintah harus menggunakan prinsip-prinsip ini untuk memberlakukan peraturan keuangan yang memuaskan dan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu di bidang syariah atau hukum ekonomi Islam.

Penulis: Dewi Nurul Musjtari, Fiska Silvia Raden Roro, & Ro’fah Setyowati Link Jurnal: https://e-journal.uum.edu.my/index.php/uumjls/article/view/15608/3410

Efektivitas Kebijakan PPKM Darurat sebagai Parameter Epidemiologi di Provinsi Jawa Timur

Pandemi COVID-19 yang berasal dari Wuhan, China, telah tersebar secara global. Pada 18 Juli 2021, kematian kumulatif global akibat COVID-19 mencapai 4.086.000 orang. Pada saat yang sama, Indonesia melaporkan angka kasus terkonfirmasi sebanyak 2.832.755 orang dengan 72.489 kematian (tingkat fatalitas kasus: 2,8%), menjadikan Indonesia negara dengan kasus terkonfirmasi tertinggi dan kematian tertinggi di Asia Tenggara. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menegaskan bahwa lonjakan dramatis COVID‑19 baru yang sedang berlangsung dan berdampak terhadap kematian disebabkan oleh transmisibilitas tinggi dari varian Delta. Gugus Tugas Nasional untuk COVID‑19 pada bulan Juni 2021, melaporkan peningkatan 42% dari kasus terkonfirmasi dan kematian akibat COVID-19 di Indonesia.

Lima provinsi dengan kontribusi tertinggi kasus COVID-19 dan kematiannya adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Barat Jawa, dan Yogyakarta. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia segera merespon situasi tersebut dengan mengeluarkan regulasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM‑Darurat) untuk Jawa dan Bali mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Kebijakan ini berupa Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021, yang bertujuan untuk mengurangi COVID‑19 kejadian dan kematian harian di Indonesia. Kebijakan tersebut esesnisnya adalah mengurangi mobilitas masyarakat dan membatasi kontak fisik antar manusia secara langsung.

Pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat bukan pendekatan baru di Indonesia. Pada tanggal 11 Mei 2020, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di 4 provinsi dan 22 kota. Inisiator program dan kebijakan PSBB saat itu adalah gubernur dan walikota. Selain itu, PSBB diterapkan, hanya sektor esensial yang diperbolehkan beroperasi. Namun, dari data yang ada dilaporkan bahwa kebijakan PSBB gagal untuk memperlambat pertumbuhan kasus konfirmasi harian COVID‑19 di Indonesia sebagai jumlah rata-rata kasus baru yang dikonfirmasi terus berlanjut lonjakan sebelum dan selama implementasi.

Belajar dari kegagalan sebelumnya, pemerintah Indonesia menerapkan strategi yang sama dengan jangkauan wilayah yang lebih luas dan pembatasan-modifikasi dengan kebijakan PPKM‑Darurat untuk seluruh kota dan kabupaten di Jawa dan Bali. Inisiator dari kebijakan pembatasan aktivitas publik darurat adalah pemerintah pusat, dan pemerintah daerah harus mengikuti instruksi tanpa terkecuali. Sedikit berbeda dengan pelaksanaan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sektor non-esensial diizinkan beroperasi komposisi 75% work from home (WFH) dan 25% work from office (WFO) dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat selama PPKM-Darurat.

Studi terkait penerapan PPKM-Darurat sebagai parameter epidemiologi di Provinisi Jawa Timur menunjukkan dari 38 Kabupaten/Kota terdapat 18 kabupaten/kota yang diamati mengalami kecenderungan peningkatan pada aspek kejadian harian (daily incident) dan terdapat 9 kabupaten/kota yang mengalami kecenderungan peningkatan pada aspek kematian harian (daily mortality). Namun demikian, terdapat satu kabupaten/kota yang menunjukkan kecenderungan penurunan pada aspek kejadian harian (daily incident) selama pelaksanaan PPKM-Darurat, yaitu Kabupaten Madiun. Sumber data dari penelitian ini adalah dari https://infocovid19.jatimprov.go.id/ dengan kerangka waktu 14 Juni-25 Juli 2021.

Penelitian ini secara mendetail menunjukan bahwa peningkatan kejadian harian  (daily incident) tertinggi telah terjadi di Kota Blitar dengan perubahan 664,73%; hal ini berarti insiden harian meningkat 6 kali lipat selama pelaksanaan dibandingkan dengan sebelum PPKM-Darurat, diikuti Kabupaten Situbondo (487,49%) dan Kabupaten Sumenep (430,88%). Peningkatan tertinggi kematian harian (daily mortality) terjadi di Kabupaten Tuban dengan perubahan 559,17%, yang berarti peningkatan lima kali lipat kematian harian, diikuti oleh Kabupaten Madiun (380,84%) dan Kabupaten Blitar (199,92%).

Studi ini juga melakukan analisis pada tingkat provinsi secara agregat, dan dari hasil analisis yang dilakukan menunjukan bahwa tidak ada penurunan pada aspek kejadian harian maupun pada aspek kematian harian selama PPKM-Darurat diberlakukan. Sehingga dari beberapa temuan diatas dapat ditarik kesimpulan sederhana bahwa regulasi PPKM-Darurat belum optimal dalam mengurangi kejadian harian COVID‑19 dan kematian di Provinsi Jawa Timur Indonesia selama 1 bulan pelaksanaan.

Mengapa PPKM-Darurat Gagal?

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan adanya kegagalan kebijakan PPKM-Darurat di Provinsi Jawa Timur. Faktor tersebut antara lain adalah transmisibilitas yang tinggi dari varian delta, dan kurangnya kepatuhan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan.

Mutasi virus corona menjadi salah satu perhatian utama selama pandemi; WHO melaporkan bahwa varian Delta adalah varian yang berbahaya dan telah dilaporkan di 96 negara. Sebuah penelitian yang dilakukan di China melaporkan bahwa viral load dari kasus infeksi virus Delta pertama yang dikonfirmasi adalah sekitar 1000 kali lebih tinggi daripada varian COVID-19 sebelumnya di awal tahun 2020 dan bisa lebih menular selama tahap awal infeksi.

Isu berikutnya adalah terkait dengan kepatuhan masyarakat terhadap protocol Kesehatan. Laporan mingguan yang dirilis oleh Gugus Tugas Nasional untuk COVID‑19 menunjukkan bahwa pada tanggal 19–25 bulan Juli Tahun 2021, tingkat kepatuhan masyarakat untuk memakai masker di Provinsi Jawa Timur sebesar 94,48%, dengan tingkat keragaman di setiap kabupaten dari kepatuhan tingkat menengah ke tinggi. Tingkat kepatuhan terendah dilaporkan di Kabupaten Pasuruan dengan hanya 78,85%, dan tertinggi di Ponorogo Kabupaten dengan 99,22%. Adapun jarak fisik dan menghindari keramaian, tingkat kepatuhan Provinsi Jawa Timur adalah 91,61%. Tingkat kepatuhan terendah dilaporkan di kabupaten yang sama sebesar 70,99% dan tertinggi masih sebesar Kabupaten Ponorogo dengan kepatuhan 100%. Laporan menunjukkan bahwa warga di beberapa kabupaten kurang mengikuti protokol kesehatan selama pelaksanaan PPKM‑Darurat.

Lebih jauh, kebijkan pembatasan mobilitas dan kerumunan cenderung akan terjadi dampak jika diimplementasikan berdekatan momennya dengan puncak kejadian yang sebenarnya dan dilakukan  selama minimal 3 bulan. Studi ini dapat digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan memperpanjang PPKM‑Darurat, khususnya di Timur Provinsi Jawa.

Penulis : Hario Megatsari, S.KM., M.Kes

Sumber: https://www.healthandbehavior.com/article.asp?issn=2772-4204;year=2022;volume=5;issue=1;spage=33;epage=39;aulast=Prasiska

Pelaksanaan Her-Registrasi (Pendaftaran Ulang) Pembayaran UKT/UKS Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2022-2023 Program Diploma, Sarjana, Profesi, Spesialis, Magister, Doktor dan Sub Spesialis

PENGUMUMAN-HER-REGISTRASi-2022-2023Unduh

The post Pelaksanaan Her-Registrasi (Pendaftaran Ulang) Pembayaran UKT/UKS Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2022-2023 Program Diploma, Sarjana, Profesi, Spesialis, Magister, Doktor dan Sub Spesialis appeared first on Universitas Airlangga Official Website.

Hubungan Simbiosis Antara Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Kering

Revolusi perdagangan telah memicu pada perubahan yang terdapat pada sub divisi maritim sehingga menciptakan hubungan jejaringyang terjadi antar pelabuah laut dan pelabuhan darat. Pelabuhan darat memberika keunggulan bersaing pada pelabuhan yang memberikan fasilitasi pada pelabuhan darat. Perubahan yang sangat cepat dan berkelanjutan menjadikan kerjasama antara pelabuhan laut dan pelabuhan darat semakin perlu untuk diperhatikan untuk menjaga produktivitas, efisien di dan konektivitasnya.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan simbiosis antara pelabuhan laut dan pelabuhan darat  serta mengeksplorasi kolaborasi timbal balik sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan daerah. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif untuk mencapai  tujuan yang diusulkan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan tenaga profesional dari pelabuhan laut, pelabuhan darat dan instansi pemerintah. Temuan menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelabuhan laut dan pelabuhan darat, terutama terhadap keunggulan kompetitif, ekonomi sirkular, dan pembangunan berkelanjutan. Hasilnya menunjukkan bahwa pelabuhan meningkatkan produktivitas, meningkatkan kontinuitas kargo, meningkatkan efisiensi mobilitas barang dan meningkatkan kapasitas pelabuhan darat. Sebagai perbandingan, pelabuhan darat mengurangi kemacetan, meningkatkan efisiensi sistem transportasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong rotasi peti kemas di pelabuhan. Fungsi ambidextrous di kedua titik ini perlu dipersiapkan untuk meningkatkan aktivitas sosial ekonomi serta pembangunan infrastruktur.

Penulis: Dr. Indrianawati Usman, Dra.Ec., M.Sc.

Link Jurnal: https://www.jmr.unican.es/index.php/jmr/article/view/649

Antropologi UNAIR Gelar Semnas Antrofest Soroti Budaya Kongkow di Kalangan Gen-Z

UNAIR NEWS – Istilah nongkrong atau kongkow memang terdengar tidak asing bagi generasi muda. Pasalnya, nongkrong kini telah berkembang menjadi budaya yang kemudian diadopsi sebagai gaya hidup.

Melihat realitas itu, Himpunan Mahasiswa Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan Seminar Nasional Antrofest 2022 bertajuk Budaya Kongkow sebagai Lifestyle Gen-Z Dilihat dari Perspektif Sosial Budaya dan Ragawi pada Kamis (1/12/2022). Antrofest tahun ini sukses digelar perdana secara luring.

Acara diawali dengan sambutan dari Drs Pudjio Santoso MSosio selaku ketua departemen antropologi. Selanjutnya, pemaparan materi oleh pembicara Rizky Sugianto P SAnt MSi, dosen antropologi ragawi UNAIR; Nabila Bidayah N SSos MA, dosen antropologi budaya Universitas Brawijaya; dan Roikan SSos MA, asisten peneliti UNAIR.

Dari perspektif Biological Anthropology, Rizky menyebut setiap tindakan manusia mempengaruhi aspek fisik tubuh. Salah satunya adalah aktivitas duduk yang paling sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, tak terkecuali saat nongkrong.

Ia juga menyampaikan dampak duduk pada jangka panjang yaitu risiko nyeri leher dan tulang belakang yang mana dapat berakibat buruk terhadap postur tubuh seperti skoliosis hingga potensi mengalami penyakit osteoarthritis dan kardiovaskular. Maka generasi Z sebagai digital native perlu aware dengan bahaya tersebut.

Sesi foto bersama peserta Antrofest 2022. (Foto: Panitia)

“Kalau tidak ingin merasakan sakit seperti generasi sebelumnya, mulai sekarang harus stay active dengan mengutamakan lower body. Jadi duduknya dikurangi, berdirinya dibanyaki,” kata perempuan yang akrab disapa Kiki itu.

Sementara Nabila membahas hubungan nongkrong dan eksistensi manusia. Menurutnya, kegiatan nongkrong tidak lepas dengan kafe sebagai tempat yang menggeser pola konsumsi sekaligus interaksi sosial.

Berbicara mengenai kafe tentu merujuk pada menu populer yakni kopi yang banyak diminati generasi muda. Nongkrong dan ngopi inilah kemudian menjadi gaya hidup yang memperjualbelikan ruang dan simbol  dengan prestise untuk menaikkan status sosial.

“Nah ini selaras sifat manusia yang butuh pengakuan, eksistensi, dan aktualisasi sehingga kebutuhan kalian tertutupi dengan kepuasan. Kalau kita ngomongin distinction of taste dari Baudrillard yang membuat seseorang memiliki kebiasaan untuk berada dalam kelas sosial tertentu,” tuturnya.

Pada akhir, Roikan membahas perubahan budaya kongkow dari yang semula tatap muka menjadi online sejak kemunculan pandemi Covid-19. Selain itu, forum kini tidak hanya bersifat privat, namun juga publik dengan adanya internet sebagai ruang kebebasan yang tetap memiliki pemegang kekuasaan sebagaimana kajian etnografi. (*)

Penulis: Sela Septi Dwi Arista

Editor: Binti Q. Masruroh

Fakultas Vokasi UNAIR Diskusikan Potensi Smart Tourism di Jawa Timur 

UNAIR NEWS – Smart tourism kini menjadi model andalan di dunia pariwisata. Istilah itu sudah banyak diadopsi oleh pelaku industri pariwisata global dengan harapan bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan.

Indonesia sangat potensial untuk menjadi lumbung smart tourism. Sebab, Indonesia punya begitu banyak objek wisata yang bisa dieksplorasi dan dikembangkan. Promosi wisata perlu diperhatikan sehingga bisa semakin dikenal oleh dunia. 

 Asosiasi Mahasiswa Sarjana Terapan Destinasi Pariwisata Fakultas Vokasi UNAIR menggelar Seminar Nasional 2022: “How To Build Smart Tourism in Era Society 5.0” pada Sabtu (26/11/2022) di Cendrawasih Hall Eks. Farmasi Kampus B itu mengundang tiga pembicara yang merupakan ahli kepariwisataan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. hadir melalui zoom yang sekaligus membuka seminar itu. 

“Ini momentum untuk mengajak anak muda agar lebih tertarik dengan smart tourism. Karena kalau bukan kalian, siapa lagi yang akan membawa nama Indonesia di masa depan,” ujarnya.   

Kegiatan yang diselenggarakan luring dan daring itu mendapat tanggapan positif dari pembicara pertama Drs. Susanti MM  selaku kepala Bidang Destinasi Pariwisata Jawa Timur. Perwakilan Dinas Pariwisata Jatim Drs Susanti MM memaparkan materi tentang “Smart Tourism” dan potensi wisata Jawa Timur pasca-pandemi. 

“Berdasarkan data yang sudah kami peroleh, pariwisata di Jawa Timur ini luar biasa. Potensi pasca pandemi ini mengalami peningkatan signifikan. Patut kita bangga bisa menjadi warga Jawa Timur.” katanya. 

Bukan Drs Santi saja yang membahas potensi pariwisata Jawa Timur, dalam seminar itu juga mengundang content creator Ilham Fitriyanto dan dosen UNAIR Dr. Yunawan Heru Santoso SE S SOS M Si. Lebih jelas lagi dalam konteks pariwisata, implementasi smart tourism bisa lebih kompleks dari bidang lainnya. Teknologi yang ada tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya sinergi dengan dukungan antara institusi (pemerintah), pelaku industri, dan masyarakat.  

Penulis: Sintya Alfafa 

Editor: Feri Fenoria 

Pendekatan Epigenetik pada Terapi Sistemik Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal atau Colorectal Cancer (CRC) telah menyumbang hampir 10 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia, dengan 1,93 juta kasus baru pada tahun 2020. Kanker kolorektal diketahui disebabkan oleh adanya perubahan genetik dan epigenetik. Perubahan genetik sering dikenal dengan istilah mutasi gen yaitu perubahan urutan basa nukelotida pada DNA yang disebabkan oleh adanya kesalahan penyalinan DNA yang terjadi selama pembelahan sel, paparan bahan kimia atau mutagen, hingga infeksi oleh virus. Sedangkan perubahan epigenetik sendiri adalah istilah untuk menggambarkan adanya modifikasi dari molekul asam nukleat dan protein yang mengemas DNA, yang semuanya dapat mempengaruhi jumlah protein yang dihasilkan. Modifikasi terjadi oleh karena adanya faktor lingkungan, seperti terpaparnya individu dengan bahan kimia serta adanya sumber makanan tertentu yang dapat memodifikasi molekul-molekul tersebut.

Kanker kolorektal ini dimulai dengan munculnya polip dan umumnya bersifat asimtomatik atau tidak bergejala. CRC memiliki beberapa subtipe yang ditandai dengan perubahan genetik dan epigenetik. Karena perubahan epigenetik terjadi di awal patogenesis kanker, maka dapat bertindak sebagai ciri molekuler bersama biomarker lainnya untuk diagnosis dan prognosis. Dengan modifikasi profil genetik dan epigenetik, CRC dapat tumbuh dan memiliki kemampuan untuk melakukan invasi ke bagian tubuh lainnya yang mendukung dalam proses metastasis atau persebaran.

Baru-baru ini, epigenetik telah ditunjukkan sebagai alat penting untuk memahami patogenesis penyakit lebih lanjut dan cara-cara terapi alternatif. Menargetkan modifikasi epigenetik dapat menentukan masa depan pengobatan yang dipersonalisasi.  Resistensi terhadap obat antikanker konvensional juga melibatkan mekanisme epigenetik. Dengan kemajuan teknologi analisis epigenom, bidang baru muncul yaitu farmako-epigenomik, di mana profil epigenetik dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jalur molekuler sensitivitas obat kanker sehingga, dapat diputuskan strategi terapi terbaik.

Berdasarkan dari gambaran di atas, peneliti dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, RSUD Dr. Soetomo, Universitas Airlangga berhasil mempublikasikan hasil studi pustakanya di salah satu jurnal Internasional terkemuka, yaitu Gacte Medica da Caracas. Dalam kajian pustaka tersebut, peneliti mengulas mekanisme epigenetik CRC bersama dengan obat yang menarget modifikasi epigenetik dalam cara kerjanya dan muncul sebagai pengobatan CRC. Masing-masing obat menawarkan alasan kuat untuk mengeksplorasi strategi terapi baru dengan kemanjuran dan keamanan yang cukup untuk pengobatan kanker.

Hasil studi pustaka yang dilakukan melaporkan bahwa terdapat beberapa kategori obat epigenetik antara lain: kategori penghambat proses metilasi (penambahan gugus metil) pada DNA, penghambat methyltransferase, penghambat proses deasetilasi histon, penghambat bromodomain dan terminal ekstra, dan yang terakhir adalah terapi berbasis RNA. Masing-masing kategori obat memiliki agen dan cara kerja yang berbeda namun mempunyai target yang seragam yaitu memodifikasi faktor epigenetik untuk menghambat perkembangan kanker kolorektal.

Saat ini, beberapa pendekatan menggunakan agen pemodifikasi epigenetik sebagai terapi kanker telah dikembangkan. Obat epigenetik telah digunakan sebagai terapi tunggal atau dalam kombinasi dengan obat anti kanker konvensional dengan beberapa hasil yang menjanjikan. Untuk kanker kolorektal, berbagai inhibitor DNMT, inhibitor HMT, inhibitor HDAC, inhibitor BET, dan terapi miRNA telah diusulkan. Uji klinis untuk azacytidine, guadecitabine, dan decitabine telah dilakukan untuk kanker kolorektal. Terapi berbasis RNA juga menyediakan metode yang menarik untuk mengatasi kanker karena memberikan kemungkinan untuk menargetkan protein yang sebelumnya tidak dapat diobati. Selain itu, obat epigenetik dapat digunakan dalam kombinasi satu sama lain atau dengan terapi konvensional. Varietas agen praklinis dan klinis sangat banyak, namun kesimpulan apakah agen tersebut aman dan efektif hanya dapat dikonfirmasi setelah menyelesaikan uji klinis.

Berdasarkan studi literature ini dapat disimpulkan bahwa regulasi epigenetik selalu berubah dan mekanisme di baliknya memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Penelitian di masa depan membutuhkan kombinasi untuk menyelesaikan studi yang sedang berlangsung, memulai uji klinis baru, dan mengembangkan agen baru yang mampu mengobati CRC. Kombinasi keahlian perlu dibentuk untuk mengatasi kendala dalam beberapa kelompok inhibitor dan terapi berbasis RNA untuk menghasilkan agen epigenetik baru yang efektif dan aman.

Penulis: Muhammad Miftahussurur

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada link artikel berikut: http://saber.ucv.ve/ojs/index.php/rev_gmc/article/view/24057

Optimis Menang, Dua Tim PIMNAS UNAIR Lakukan Presentasi Hari Pertama

UNAIR NEWS – Dua tim Universitas Airlangga (UNAIR) telah melakukan presentasi hari pertama pada kompetisi PIMNAS ke-35 pada Kamis (1/12/2022). Perhelatan yang diadakan di Gedung Kuliah Bersama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menyisakan tiga tim untuk bertanding di hari kedua pada Jum’at (2/12/2022). 

Kedua tim yang sudah melakukan presentasi adalah PKMRE yang berjudul Scaffold Three Dimensional Printing Polycaprolactone Hidrogel Silk Fibroin-Chitosan Sebagai Penanganan Defek Meniskus Lutut. PKMRE itu merupakan hasil karya Mustika Ainun Sabrina, Nabila Meinisya Sahira, Ni Nyoman Ary Dewanthi, dan Anita Eka Novitasari.

Kemudian PKMRE yang berjudul 3D-Printed Bioresorbable Vascular Scaffold Polylactic Acid/Polycaprolactone (PLA/PLC) dengan Coating Kitosan Sulfat Sebagai Solusi Aterosklerosis. PKMRE itu adalah karya dari Cakra Abdillah, Indira Maretta Hulu, Nisrin Novel, dan Daria Aulia Izdihar Bintang Azzahra. 

Dalam kegiatan presentasi, peserta diundi untuk mendapatkan giliran tampil di depan dewan juri secara acak. Mereka akan menyampaikan gagasannya di hadapan juri, dosen pembimbing dan perwakilan peserta lainnya.

Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Prof Dr M Hadi Shubhan SH MH CN mengaku optimis dengan kelima tim dari Universitas Airlangga. Pasalnya, para mahasiswa itu merupakan tim unggulan karena sudah lolos dari berbagai macam seleksi yang ada.

Menurutnya, persiapan UNAIR sampai babak ini sudah terbilang matang karena jarak antara pengumuman dan pelaksanaan final cukup longgar yakni satu bulan. “Ini artinya bahwa persiapan kita presentasi sangat siap,” tuturnya.

Ia optimis dan berharap di laga itu, tim UNAIR banyak mewarnai PIMNAS ke-35. “Saya berharap kita bisa menjadi tim yang bisa diperhitungkan oleh banyak pihak baik juri maupun partner perguruan tinggi lainnya.

Kejuaraan itu, sambungnya, bukanlah tujuan melainkan sebuah sarana. Bahwa tim UNAIR itu sudah benar-benar layak untuk diberikan apresiasi baik oleh PIMNAS maupun UNAIR. Nantinya jika tim ini juara tentu akan bermanfaat bagi pribadi mahasiswa dan UNAIR.  

Perlu diketahui, untuk menyiapkan bibit unggulan yang akan berlaga di PIMNAS tahun depan, kini UNAIR sedang dalam tahap penyeleksian proposal di masing-masing fakultas. Sehingga, saat submit nanti UNAIR sudah menyiapkan bibit-bibit proposal yang akan diajukan. 

“Kita seleksi sejak sekarang dan dikompetisikan di tingkat fakultas. Sehingga kita memiliki bibit proposal yang sudah terseleksi. Harapannya nanti bisa lolos lebih banyak lagi dari tahun-tahun sebelumnya,” paparnya. 

Penulis: Khefti Al Mawalia

Bersama OJK Genbi Komisariat UNAIR Adakan Company Visit

UNAIR NEWS – Merencanakan karier di suatu perusahaan menjadi hal yang diinginkan bagi banyak mahasiswa, terlebih banyak kesempatan dan jalan terbuka untuk bisa menggapainya. Sehubung dengan itu Generasi Baru Indonesia (GenBI) atau komunitas penerima beasiswa dari Bank Indonesia Komisariat Universitas Airlangga mengadakan company visit yang diadakan di kantor Regional 4 Otoritas Jasa keuangan (OJK) Jawa Timur. 

Acara yang digelar pada Senin (28/11/22) itu mengusung tema How to Get into and Living in OJK. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri lebih matang dalam berkarier di OJK dan mengerti seluk beluk perusahaan pembiayaan itu. Selain itu, sebelumnya, UNAIR sudah menjalin kerja sama yang baik dengan OJK terkait penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Selalu saya sampaikan OJK itu membina, di samping  juga melakukan pemeriksaan kita juga memberikan pelayanan atas konsumen,” tutur Catur Nugroho Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank OJK Regional 4 Jawa Timur.

(Photo source: Abdullah Azzam Suli)

Saat pemaparan, Catur Nugroho menyampaikan pesan yang diutarakan oleh anggota Dewan Komisioner. Di usia 11 tahun, OJK terus berupaya mengembangkan industri jasa keuangan yang sehat, efisien, dan berintegritas, serta memperkuat perlindungan konsumen dan masyarakat. Dalam rangka pendalaman pasar, peningkatan inklusi dan stabilitas sektor keuangan.

Sebagai upaya meminimalisir berita hoaks keuangan, OJK biasanya mengadakan media gathering dengan tim wartawan. Bentuk sinergi untuk meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat nantinya, memberikan isu terkini agar wartawan teredukasi dan berita yang disampaikan ke publik itu benar.

Selain itu, peran OJK sebagai lembaga pembiayaan berkomitmen penuh mendukung pemulihan serta mendorong UMKM saat pandemi, secara UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia yang menjadi salah satu sektor yang terdampak saat pandemi.

Tertarik  Bekerja di OJK?

Banyak yang mengira, prospek jurusan yang diterima di OJK hanya rumpun ekonomi saja. Faktanya, dari rekrutmen yang diterima berasal dari latar belakang kuliah yang beragam. Putu Nanda bagian Tim Kemitraan Daerah dan Edukasi Perlindungan Konsumen membagikan gambaran untuk mendaftar. Ia yang berasal dari jurusan statistika juga bisa diterima di OJK. Ia menegaskan, untuk bisa diterima di OJK tidak harus melampirkan prestasi akademik. Aktivitas non-akademik juga bisa menjadi bekal untuk mendaftar.

Putu Nanda menceritakan pengalamannya saat  mendaftar di PCS (Pendidikan Calon Staff) 6. Saat itu, kuota terbanyak rekrutmen yang diterima dari alumni UNAIR. Ini menandakan potensi lulusan UNAIR dikenal mumpuni untuk bekerja di perusahaan, salah satunya OJK. Ia memaparkan, proses mendaftar OJK memiliki lima tahap. Meliputi seleksi berkas, tes tertulis, LGD ( Leaderless Group Discussion), wawancara, dan tes kesehatan.

“Selangkah lebih maju, awardee GenBi yang kalian punya jadikan kendaraan untuk mendaftar ke OJK nantinya,” pungkas Putu Nanda. (*)

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Binti Q. Masruroh

Airlogue 2022 Tinjau Ulang Signifikansi Presidensi Indonesia dalam G20 terhadap Perekonomian dan Lingkungan

UNAIR NEWS –  BEM FISIP UNAIR menggelar Airlangga Policy Dialogue (Airlogue) 2022 pada Selasa pagi (29/11/2022) secara luring di Aula Soetandyo, Gedung C FISIP UNAIR. Bertajuk seminar, Airlogue 2022 mengangkat tema “Meninjau Signifikansi Presidensi G20 terhadap Masa Depan Postur Perekonomian dan Lingkungan Indonesia” dan mengundang tiga pembicara.

Pembicara pertama adalah Co-Chairman Y20 Indonesia 2022 Nurul Hidayatul Ummah. Nurul mengatakan bahwa sumbangsih G20 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia amatlah besar. Ia menjelaskan pula bahwa eksistensi G20 itu tak berdiri sendiri, tetapi banyak engagement group dan working group. Salah satunya adalah Y20 yang diisi oleh para pemuda dari negara G20 untuk membahas isu-isu global seperti perekonomian dan ketahanan pangan.

“Sumbangsih engagement group terhadap Indonesia apa? Perekonomian kita tumbuh, sekitar 7,4 triliun rupiah. Serta, G20 membangun citra Indonesia di mata dunia,” ujar Ketua Umum PP-IPNU itu.

Pembicara kedua adalah Direktur Eksekutif Transformasi untuk Keadilan (TuK) Indonesia Edi Sutrisno. Edi mengatakan bahwa premis G20 mendatangkan pertumbuhan ekonomi dan investasi perlu dibarengi dengan skeptisisme. Jarang ditanyakan terkait efek pertumbuhan tersebut pada remote area di Indonesia serta pelaku UMKM dan usaha informal. Belum lagi, kedatangan investasi juga perlu ditelaah, siapa yang mendapatkan keuntungan? Jawaban Edi adalah pengusaha.

“Penyandingan hasil G20 terhadap sustainable financing yang menyokong pemajuan energi baru terbarukan juga masih sangat tidak linear. Sektor perekonomian itu masih sangat ekstraktif, dari tambang batubara, nikel, dan sawit. Riset kami mengatakan bahwa G20 itu 90% didanai oleh industri kelapa sawit, dan kita tahu sendiri bagaimana kontribusi industri tersebut pada deforestasi. PR kita masih banyak,” papar Edi.

Pembicara ketiga adalah Dosen Hubungan Internasional (HI) UNAIR Dr. Siti Rokhmawati Susanto. Irma, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki langkah konkrit agar tak menjadi aktor minor dalam level internasional. Ia menilai bahwa Indonesia masih belum bisa menemukan langkah strategis yang menguntungkannya karena kurangnya adaptivitas. Pertama adalah adaptivitas merespon terhadap globalisasi yang tidak bisa dihindari negara berkembang dan erat dengan agenda negara-negara maju. Kedua adalah adaptivitas menguatnya kubu Rusia-Cina yang menggeser lanskap geopolitik belakangan ini. Langkah konkrit itu bisa dicapai dengan memiliki kebijakan negara yang kuat.

“Dengan G20, kita bisa lebih dekat dengan negara-negara maju. Tetapi apakah kekuatan diplomasi kita dapat mewadahi kepentingan Indonesia di G20? Itu masih jadi pertanyaan, karena kebijakan negara kita juga masih belum kuat. Misal kita bahas soal transisi energi dan pengurangan emisi karbon. Kita masih belum bisa mengadopsi kewajiban tersebut sesuai dengan kemampuan kita, karena kita dikelindani inkonsistensi,” tutur Kepala Departemen HI UNAIR itu.

Penulis: Pradnya Wicaksana

Editor: Nuri Hermawan

Vokasi UNAIR Datangkan Student Inbound dari Lima Negara

UNAIR NEWS – Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar dua acara pembukaan Summer Course. Kegiatan itu merupakan aksi nyata dari pelaksanaan SDGs Airlangga Interdisciplinary Learning Program (SAIL Program) yang diadakan oleh SDGs Center UNAIR. Acara summer course jurusan d4 perkantoran fakultas vokasi digelar di Suite Hotel Surabaya dan jurusan D4 Perhotelan Fakultas Vokasi di Ruang 301 Kahuripan, Gedung Rektorat, Kampus C UNAIR Surabaya. (28 November 2022).

Ketua SDGs Center UNAIR, Bayu Arie Fianto, SE MBA PhD dalam sambutanya menjelaskan tentang potensi kerja sama yang dapat dilakukan antar peserta dari berbagai negara yang berfokus pada goal SDGs.

“Harapannya SAIL Program ini sebagai peluang mahasiswa dari kelima negara (Malaysia, Yaman, Egypt, Germany dan Afghanistan)  yang ada di Indonesia ini untuk berkolaborasi dalam mencapai SDGs khususnya goal ke 4 Quality Education dan goal ke 17 Partnerships for the goals,” kata Bayu.

Bayu memproyeksikan SAIL Program akan menjadi kegiatan rutin setiap tahun. “Jadi harus berkelanjutan tiap tahun acara ini dan sebagai wawasan awal untuk seluruh mahasiswa tentang SDGs,” tutur Bayu.

Lebih lanjut, Bayu mengapresiasi fakultas vokasi yang telah membuat modul pembelajaran yang bertemakan SDGs.

“Terima kasih pula untuk pic dari fakultas vokasi yang telah membantu menyediakan modul yang bertemakan sdgs untuk pembelajaran,” terang bayu.

Selain itu, Koordinator Internal SDGs Center UNAIR, Savira Rizma Yunita mengatakan SAIL Program merupakan wujud nyata kerja sama SDGs pada tingkat perguruan tinggi.

“Kami harap dengan adanya summer course ini dapat meningkatkan kolaborasi antara universitas dalam bidang Pendidikan yang spesifik berfokus pada aspek SDGs,” terang Savira.

Savira juga mengapresiasi summer course fakultas vokasi yang mengunjungi warisan budaya dalam  kegiatannya, sesuai dengan SDG 11 Sustainable Cities and Communities. Savira juga mengingatkan jika pencapaian SDGs menjadi tugas semua pihak, baik NGO, perguruan tinggi, filantropi, dunia usaha yang tergabung dalam kolaborasi Hexahelix.

Sebagai tambahan informasi, ketua pelaksana jurusan d4 manajemen perkantoran, Dr Rahmat Yuliawan SE MM CHRM CPM Asia CPPS dan ketua pelaksana d4 manajemen perhotelan Jiwangga Hadi Nata SE MSM. Acara dihadiri oleh Warek AMA Universitas Airlangga Prof Dr Bambang Sektiani Lukiswanto DEA DVM. Turut hadir juga jajaran dekanat fakultas vokasi Prof Dr Anwar Ma’ruf drh MKes sebagai dekan fakultas vokasi dan wadek I Dr Tika Widiastuti SE Msi dan Wadek II Dr Imam Susilo bersama Ketua SDGs Bayu Arie Fianto SE MBA Phd.

PIMNAS ke-35 Dibuka, Ajang Perkuat SDM Unggul Indonesia

UNAIR NEWS – Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-35 yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi dibuka. Gelaran itu digelar di Hall Dome UMM pada Rabu (30/11/2022). 

Diikuti 1693 peserta dan 97 perguruan tinggi di Indonesia, acara bertemakan Pengembangan Kreativitas dan inovasi mahasiswa yang berbasis transformasi digital menuju indonesia emas 2045 ditandai dengan penekanan tombol virtual reality berbasis metaverse. Ajang PIMNAS kali ini mengangkat maskot Panji dengan harapan semua mahasiswa yang datang dari penjuru negeri dapat mewarisi kecerdasan dan sifat baik dari seorang Panji Asmoro Bangun.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU Asean Eng hadir secara virtual turut menyemangati para finalis PIMNAS ke-35. Ia mengatakan Pimnas merupakan puncak dari perjalanan kreasi dan inovasi mahasiswa di seluruh Indonesia yang selalu dinanti oleh mahasiswa, dosen pembimbing dan pimpinan perguruan tinggi di seluruh indonesia. Ribuan karya telah dihasilkan dari PIMNAS.

“Hari ini kita melihat ribuan mahasiswa yang telah bekerja keras dan menempuh perjalanan panjang dengan penuh tantangan. Saatnya beradu karya antar perguruan tinggi. Namun jangan lupa untuk membangun persahabatan nusantara ketika berjumpa sahabat-sahabat baru dari sabang sampai merauke,” ungkapnya.

Menurutnya, Kemendikbudristek selalu mendorong kolaborasi, kerja sama dalam upaya mengembangkan talenta mahasiswa di seluruh pelosok negeri baik bidang sains, teknologi, riset, inovasi, seni kewirausahaan dan olahraga. Itu semua adalah upaya mendorong mahasiswa menjadi SDM unggul untuk Indonesia jaya dicita-citakan bersama.

“Apa yang sudah adik-adik kerjakan jangan berhenti di lomba saja. Teruslah melanjutkan karya adik-adik sekalian menjadi karya yang betul-betul bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan bisa dikembangkan sebagai start up.”

Program kreativitas mahasiswa, lanjutnya, sebagai salah satu program unggulan yang selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan memberi kesempatan mengembangkan diri dan potensi mahasiswa seoptimal mungkin. “Jadi teruslah semangat dan fokus pada apa yang dicita-citakan. Bertandinglah dengan sportifitas dan selamat bertanding,” tegasnya. 

Penulis: Khefti Al Mawalia

Dosen Hubungan Internasional UNAIR Soroti Kebijakan Energi Indonesia Pasca G20

UNAIR NEWS – Presidensi Indonesia dalam G20 sudah rampung. Indonesia harus menentukan langkah yang diambil pasca perhelatan tersebut, terutama pada bidang energi. Dr Phil Siti Rokhmawati Susanto, dosen program studi Hubungan Internasional UNAIR angkat suara soal hal ini.

Menurutnya, Indonesia perlu mempertimbangkan kemampuannya untuk mengadopsi kebijakan yang dibahas dalam G20. Belum tentu semua ide yang dituangkan disana akan bisa direalisasikan Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan pada gelaran Airlangga Policy Dialogue 2022, acara kolaborasi BEM FISIP Unair dan FPCI AIrlangga Selasa [29/11/2022].

“Untuk konteks lingkungan, banyak ide bagus brilian diberikan oleh negara maju, seperti renewable energi. Tapi apakah kita memiliki kesiapan untuk itu? Kita gak masalah. Indonesia itu sangat welcome. Masalahnya kita mampu gak mengadopsi itu sesuai dengan kemampuan kita dan konsistensi yang seharusnya berjalan?,” ujar Kepala Program Studi Hubungan Internasional UNAIR itu.

Ia juga menyoroti target yang dibuat Indonesia untuk menihilkan emisi karbon pada 2050. Hal tersebut sama dengan target yang ditetapkan Uni Eropa, meskipun kemampuan kedua belah pihak berbeda.

“Menarik karena apa yang diprioritaskan Indonesia tidak jauh beda dari apa yang diprioritaskan Uni Eropa.”

Dirinya menyebutkan bahwa untuk mencapai target itu, masih diperlukan banyak bantuan asing. “G20 dimanfaatkan Indonesia untuk membuka pintu investasi. Kita masih membutuhkan banyak dana bantuan dari negara maju,” terangnya.

Terkait dengan hal tersebut, Indonesia baru saja menerima 20 miliar dolar AS dari Amerika untuk mempercepat transisi energi. Akan tetapi, menurut Siti, Amerika sendiri belum menjadi role model dalam energi hijau.

“Program untuk memberikan dana untuk negara emerging sudah menjadi kebiasaan Amerika Serikat,” terangnya.

Soroti Dilema Pembangunan dan Ekonomi

Industri dan pembangunan di Indonesia harus juga mempertimbangkan faktor lingkungan. Menurutnya, lingkungan tidak boleh dikorbankan atas nama pembangunan yang tidak sustainable.

“Sangat ironis kalau lingkungan harus berkorban untuk ekonomi. Sepertinya yang perlu dibangun adalah pemerintahan yang sangat memahami bagaimana implementasi dari sustainable development,” tutur Siti. 

Pembangunan yang lestari (sustainable) akan berdampak baik bagi lingkungan di Indonesia. Melakukan sebaliknya akan membawa dampak buruk.

“Kalau masyarakat diminta membayar berkali kali lipat dengan penyakit, dengan bencana, dengan polusi, pembangunan seperti apa yang diharapkan?.”

Penulis: Ghulam Phasa Pambayung 

Editor: Khefti Al Mawalia

Mahasiswa UNAIR Raih Juara II Ajang International Development Student Conference

UNAIR NEWS – Tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga Raih Juara II konferensi tingkat Internasional pada ajang IDSC (International Development Student Conference). Pada ajang yang diselenggarakan oleh FEB UNAIR tersebut, Rosa Diwanegara, M. Ichsan Verianto dan Alma Indria Sari berhasil menjadi finalis konferensi setelah melewati babak penyisihan berupa pengumpulan karya tulis ilmiah.

Rosa selaku ketua tim ASA menuturkan bahwa dalam ajang tersebut ia dan timnya mengusung karya tulis mengenai determinan food waste. “Kami mengulas dan meneliti terkait determinan food waste menggunakan data kuantitatif dengan metode regresi data panel dan mengulas kebijakan food waste berdasarkan lingkungan yang ada,” tuturnya melalui keterangan tertulis pada Selasa, (29/11/2022).

Rosa mengungkapkan bahwa saat ini food waste menjadi topik yang hangat diperbincangkan karena memiliki kontradiksi dengan SDGs nomor dua dan dua belas berupa kelaparan dan konsumsi produksi yang berkelanjutan.

Food waste memiliki dampak negatif bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Selain itu, isu food waste masih belum banyak diteliti dan banyak masyarakat yang belum sadar mengenai food waste,” ujarnya.

Disamping itu Rosa juga menceritakan pengalaman timnya selama mengikuti konferensi. Ia dan timnya berhasil masuk ke babak final setelah bersaing dengan peserta asal Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Pada babak tersebut, tim ASA diberikan studi kasus salah satu bisnis mengenai isu lingkungan yang kemudian diperdebatkan.

Menanggapi studi kasus tersebut, Rosa menuturkan bahwa saat ini perusahaan petrokimia harus berfokus pada pengelolaan limbah yang berkelanjutan. “Tentunya perusahaan harus berfokus pada pengelolaan limbah yang berkelanjutan, dimana mayoritas limbah yang dihasilkan petrokimia adalah berupa limbah gipsum,” jelasnya.

Limbah tersebut, sambung Rosa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku konstruksi yang tentunya membutuhkan kerjasama dari berbagai perusahaan untuk mengolahnya.

Senang atas prestasi yang telah mereka raih, Rosa berharap kedepannya ia dan timnya dapat berkontribusi dan mengajak lingkungan sekitar untuk peduli dengan isu-isu lingkungan.

“Semoga di lomba-lomba selanjutnya dapat menorehkan dan mempertahankan prestasi,” pungkasnya.

Penulis: Indah Afsari

Editor: Nuri Hermawan

LIPJPHKI UNAIR Gelar Workshop Implementasi Scholar

UNAIR NEWS – Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJKHKI) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Workshop Persiapan Implementasi Scholar UNAIR yang dilaksanakan pada 29 hingga 30 November 2022. Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan performa penggunaan Scholar UNAIR bagi civitas akademika.

Pada Scholar UNAIR terdapat berbagai informasi dosen yang berisikan tentang kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

“Meningkatkan profil fakultas, semua komponen intelektual scholar yang ada di fakultas. Luarannya bisa menulis buku, menulis paten, membimbing mahasiswa. Datanya sangat komprehensif mengenai Tri Dharma Perguruan Tinggi,” terang Ferry Efendi Skep Ns MSc PhD selaku sekretaris LIPJPHKI UNAIR.

Scholar UNAIR

Scholar UNAIR merupakan platform besutan LIPJPHKI UNAIR yang membantu mengembangkan kolaborasi peneliti lintas sektor. Sehingga, membuka jejaring lebih luas dan peneliti UNAIR bisa mendapat kesempatan maupun kerja sama baru dengan peneliti, industri, atau lainnya.

Data informasi yang ada pada platform ini akan terintegrasi dengan Elsevier yang merupakan platform penyedia layanan jurnal internasional bereputasi. Oleh karenanya, Workshop Persiapan Implementasi Scholar UNAIR diadakan untuk memberikan pelatihan kepada perwakilan fakultas agar dapat mengoperasikan Scholar UNAR dengan baik.

“Datanya berkaitan dengan data yang ada pada pihak Elsevier. Data ini akan langsung terhubung secara otomatis dengan Scopus,” kata Ferry.

Jadi jika dosen UNAIR berhasil mempublikasikan jurnal internasional yang terindeks dengan Scopus, maka data yang ada langsung terhubung dengan Scholar UNAIR sehingga tidak perlu memasukkan secara manual. Meski demikian, input data secara manual masih bisa dilakukan.

Tampilan salah satu fitur Scholar UNAIR berupa peta yang dapat memberikan informasi mengenai jejaring kerjasama UNAIR.

Selain itu, data yang ada juga terhubung dengan data Sustainable Development Goals (SDGs). Sehingga ketika mengakses Scholar UNAIR dapat melihat publikasi jurnal dosen sesuai dengan topik SDGs yang sesuai.

Selanjutnya, data kolaborasi UNAIR dengan institusi lain yang ada di seluruh dunia akan dengan mudah diakses karena ditampilkan dalam bentuk sebuah peta. Pada peta yang tersedia akan muncul titik-titik lokasi tertentu dimana titik tersebut merupakan kolaborasi UNAIR.

Pengelompokan kolaborasi berdasarkan topik-topik tertentu juga tersedia sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses Scholar UNAIR. “Pada Scholar UNAIR ini pengguna dapat melihat tracking sitasi, captures, data profil, project, dan data apapun. Dimana datanya ini bersifat real time dan selalu diperbarui,” pungkas Ferry. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Binti Q. Masruroh

The post LIPJPHKI UNAIR Gelar Workshop Implementasi Scholar appeared first on Universitas Airlangga Official Website.

Reaksi Obat Merugikan Asam Zoledronat

Bifosfonat (BP) merupakan obat utama yang digunakan untuk terapi osteoporosis dan tumor yang berkaitan dengan tulang. Berdasarkan struktur kimianya bisfosfonat dibedakan menjadi tiga generasi. Bisfosfonat yang mengandung atom nitrogen memiliki kekuatan yang paling poten dalam menghambat proses resorbsi tulang, salah satu contohnya adalah asam zoledronat.

Asam zoledronat menrupakan bisfosfonat generasi terbaru dengan kekuatan 100-200 kali lebih kuat dibandingkan dengan bisfosfonat intravena lainnya. Obat ini bekerja dengan menghambat salah satu enzim yang bekerja pada jalur biosintesa mevalonate yang dikenal dengan nama farnesyl diphosphonate (FPP) synthase, sehingga mengakibatkan proses resorpsi tulang dan pertahanan osteoklas menjadi terganggu. Obat ini juga memiliki masa kerja yang panjang sehingga dapat meningkatkan Bone Mineral Density (BMD). Namun dalam penggunaannya perlu monitoring oleh tenaga kesehatan terutama oleh dokter dan farmasis karena dapat menimbulkan beberapa efek samping yang merugikan seperti hipokalsemia, respon fase akut, toksisitas pada ginjal dan osteonecrosis of jaw (BRONJ).

Menurut Ding et al., dalam salah satu penelitian retrospektif yang dilakukan terhadap pasien kanker payudara menunjukkan adanya kejadian hipokalsemia sebanyak 16%. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Zuradelli et al., dengan hasil tingginya insiden hipokalsemia (38,8%) pada pasien geriatri. Hal ini disebabkan karena penurunan jumlah vitamin D didalam tubuh pasien terutama pasien kanker dan pasien dengan osteoporosis yang diterapi dengan bisfosfonat. Dalam penelitian lainnya juga dilaporkan adanya hubungan insiden terjadinya APR setelah pemberian asam zoledronat (aminobisfosfonat). Hal ini diakibatkan karena terakumulasinya isopentenyl difosfat dan dimethylallyl difosfat di dalam monosit yang dapat mengakibatkan aktivasi pada sel γδ Τ dengan melepaskan interferon γ dan TNF.

Dalam penggunaannya asam zoledronat tidak dapat diberikan untuk pasien dengan klirens kreatinin kurang dari 35 mL/min. Hal ini disebabkan karena adanya risiko nefrotoksisitas setelah pemberian sehingga dapat menimbulkan terjadinya gagal ginjal, Acute Tubular Necrosis dan renal fibrosis yang ditandai dengan degenerasi sel tubular, hilang nya brush border dan terjadinya apoptosis. Berdasarkan laporan dari FDA terdapat 72 kasus terjadinya gagal ginjal pada pasien yang menerima terapi asam zoledronat dalam waktu 18 bulan dan ketika obat ini dihentikan akan terjadi pemulihan yang bersifat parsial. Selain risiko terjadinya gagal ginjal asam zoledronat juga mengakibatkan terjadi Acute Tubular Necrosis (ATN). ATN sering terjadi pada pasien penyakit paget yang mendapatkan terapi asam zoledronat selama 3 hingga 9 bulan dan pasien multiple myeloma dengan terapi yang sama. Dalam sebuah penelitian terbaru, verhulst et al. (2015) mengungkapkan bahwa asam zoledronat terakumulasi dalam kadar yang tinggi di dalam sel tubular ginjal manusia yang selanjutnya akan menembus cairan pada fase endositosis. Efek merugikan lainnya adalah osteonecrosis of jaw (BRONJ). Efek ini meningkat pada pasien yang diterapi secara oral (dengan dosis yang rendah) untuk terapi osteoporosis. BRONJ meningkat risikonya pada pasien yang mendapat terapi bersamaan dengan kortikosteroid karena adanya penekanan osteoklast. Penyebabnya adalah karena berkurangnya pergantian tulang, efek anti angiogenik dan adanya infeksi.

Penulis: Dr.  Yulistiani, Apt., M.Si dkk

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2022-15-5-69,

Zoledronic Acid Use and Adverse Drug Reaction (ADR)

Vina Neldi, Yulisiani. Zoledronic Acis Use and Adverse Drug Reaction (ADR). Research Journal of Pharmacy and Technology. 2022; 15(5):2327-3.doi: 10.52711/0974-360X.2022.00387 Available on: https://www.rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2022-15-5-69   

Dalam Studi Vivo Bovine Hidroksiapatit – Gelatin-Hidroksipropil Metilselulosa Dengan Alendronat Sebagai Komposit Pengganti Tulang Yang Dapat Disuntikkan

Osteoporosis adalah penyakit sistemik yang ditandai oleh penurunan kepadatan tulang ((T-score ≤-2.5) dan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang. Hal ini akan meningkatkan fragilitas dan resiko mudah patah tulang , sukar untuk dikonstruksi dengan defek (celah) tulang yang tidak beraturan saat terjadi patah tulang. Untuk mengatasi masalah ini dibuat suatu  bonegraft dalam bentuk suspensi injektabel yang mampu mengisi celah tulang keropos , mengalir dan menggantikan  bagian yang keropos/berlubang.

Tujuan penelitian ini adalah membuat bonegraft yang memiliki komposisi seperti komponen penyusun tulang yaitu hidroksiapatit dan  gelatin, sedangkan alendronat untuk mencegah aktivitas osteoklas dalam meresorpsi tulang sehingga proses osteoporosis dapat ditanggulangi. Metode penelitian dilaksanakan dengan menguji pertumbuhan tulang dari defek yang dibuat pada femur kelinci yang sudah dibuat kondisi osteoporosis (dengan Ovariectomy). Perkembangan pertumbuhan tulang dimonitor melalui uji X-Ray dan HE. Hasil penelitian : Setelah 8 minggu sesudah di ovarektomy , dilakukan pembuatan defek di bagian femur tulang kelinci, dan dilakukan injeksi formula injektabel pada defek tersebut. 

Formula injektabel adalah : Bovin Hidroksiapatit (BHA), Gelatin (GEL), Alendronat dengan suspending agent HPMC diperoleh viskositas 30,4 samapai 39,4 dPas; injektabality 98,22%-98,64 dan densitas 0,6325-08409 g/cm3. Hasil dari evaluasi pewarnaan HE  setelah 45 hari menunjukkan terjadi peningkatan jumlah osteoblast ; osteosit , osteoklas adalah sebagai berikut : 25.00 ± 3.00, 64.33 ± 11.15, dan 5.67 ± 0.58 dibanding dengan kontrol negatif. Evaluasi dengan X-Ray menunjukkan terjadinya penutupan defek tulang. Kesimpulan: Injektabel BHA-GEL-ALE dan HPMC sebagai bonegraft yang  memiliki potensi untuk memperbaiki dan mencegah terjadinya proses osteoporosis  tulang . Formula ini juga baik untukdigunakan sebagai pengisi atau fiksasi pada pemasangan implant/ bonescrew pada pergantian sendi tulang paha dan patah tulang.

Penulis: Aniek Setiya Budiatin; Maria Apriliani Gani, Bulan Rhea KHP,Samirah, Dyah Hikmawati, Alfian Pramudita Putra, Nily Su’aidah, Junaidi Khotib

Link Jurnal: https://www.japtr.org/article.asp?issn=2231-4040;year=2022;volume=13;issue=4;spage=261;epage=265;aulast=Budiatin;type=0

Beban Biaya Medis Pasien Diabetes Melitus Dengan Komplikasi di Sebuah Rumah Sakit Di Surabaya

Diabetes melitus merupakan penyakit global yang menjadi masalah  di seluruh wilayah di dunia tidak terkecuali bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Pada tahun 2019 terdapat 463 juta orang dengan diabetes di seluruh dunia. Jumlah penderita diabetes ini diprediksi akan meningkat menjadi  578 juta hingga 700 juta penderita pada tahun 2030 dan tahun 2045.

Indonesia menempati urutan ke tujuh dengan 10.7 juta penderita diabetes melitus. Angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 13.7 juta hingga 16.6 juta penderita di tahun 2030 dan  2045. Pada tahun 2018 terdapat 2.6 % penderita diabetes melitus di Jawa Timur  dan Surabaya menempati posisi ketiga kota/ kabupaten dengan penderita diabetes terbanyak di Jawa Timur yang mencapai  3.5 % atau ± 100.000 penderita diabetes.

Komplikasi diabetes menjadi salah satu penyebab tingginya persentase rawat inap. Biaya yang dikeluarkan untuk perawatan diabetes dan komplikasi diabetes pada tahun 2019 sebesar US $ 760 juta atau meningkat 4.5% dari tahun 2017 (US $ 727 juta). Hasil systematic review studi cost of illness pada pasien diabetes melitus dengan komplikasi di Indonesia hanya dilakukan pada pasien rawat inap saja atau pasien rawat jalan saja dengan biaya 654.65 -1,268.05 USD/ pasien/ tahun pada pasien rawat jalan dan 4,063.32 – 8,126.64 USD/ pasien/ tahun pada pasien rawat inap.

Yohana Febriani Putri Peu Patty, seorang mahasiswa S2 Magister Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga tertarik untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi biaya diabetes melitus dengan komplikasi. Dengan adanya hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan klinik dalam penggunaan obat yang rasional, yang mempertimbangkan dimensi aman-berkhasiat-bermutu serta bernilai ekonomis. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi biaya medis langsung secara signifikan adalah faktor lama rawat inap, kelas rawat inap dan jenis komplikasi.  Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa biaya diabetes melitus sensitif terhadap ± 28 % variasi pada lama rawat inap serta ±25 % variasi pada jenis komplikasi dan kelas rawat inap.

Penulis: Dr. Yunita Nita, SSi, MPharm, Apt

Judul Publikasi      : Cost Of Illness Analysis of Diabetes Mellitus with Complications in One Hospital in Surabaya

Link Artikel Jurnal: https://pharmacyeducation.fip.org/pharmacyeducation/article/view/1630

Fakultas Vokasi UNAIR Diskusikan Potensi Smart Tourism di Jawa Timur 

UNAIR NEWS – Smart tourism kini menjadi model andalan di dunia pariwisata. Istilah itu sudah banyak diadopsi oleh pelaku industri pariwisata global dengan harapan bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan. 

Indonesia sangat potensial untuk menjadi lumbung smart tourism. Sebab, Indonesia punya begitu banyak objek wisata yang bisa dieksplorasi dan dikembangkan. Promosi wisata perlu diperhatikan sehingga bisa semakin dikenal oleh dunia. 

Asosiasi Mahasiswa Sarjana Terapan Destinasi Pariwisata Fakultas Vokasi UNAIR menggelar Seminar Nasional 2022: “How To Build Smart Tourism in Era Society 5.0” pada Sabtu (26/11/2022) di Cendrawasih Hall Eks. Farmasi Kampus B itu mengundang tiga pembicara yang merupakan ahli kepariwisataan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. hadir melalui zoom yang sekaligus membuka seminar itu. 

“Ini momentum untuk mengajak anak muda agar lebih tertarik dengan smart tourism. Karena kalau bukan kalian, siapa lagi yang akan membawa nama Indonesia di masa depan,” ujarnya.   

Kegiatan yang diselenggarakan luring dan daring itu mendapat tanggapan positif dari pembicara pertama Drs. Susanti MM  selaku kepala Bidang Destinasi Pariwisata Jawa Timur. Perwakilan Dinas Pariwisata Jatim Drs Susanti MM memaparkan materi tentang “Smart Tourism” dan potensi wisata Jawa Timur pasca-pandemi. 

“Berdasarkan data yang sudah kami peroleh, pariwisata di Jawa Timur ini luar biasa. Potensi pasca pandemi ini mengalami peningkatan signifikan. Patut kita bangga bisa menjadi warga Jawa Timur.” katanya. 

Bukan Drs Santi saja yang membahas potensi pariwisata Jawa Timur, dalam seminar itu juga mengundang content creator Ilham Fitriyanto dan dosen UNAIR Dr. Yunawan Heru Santoso SE S SOS M Si. Lebih jelas lagi dalam konteks pariwisata, implementasi smart tourism bisa lebih kompleks dari bidang lainnya. Teknologi yang ada tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya sinergi dengan dukungan antara institusi (pemerintah), pelaku industri, dan masyarakat.  

Penulis: Sintya Alfafa 

Editor: Feri Fenoria 

The 3rd International Conference on Fisheries and Marine Research (ICoFMR) 2022



October 5th – 6th, 2022
“Integrated Fisheries Management and Technology to Achieve Blue Economy”

 

We are pleased to invite you to the 3rd International Conference on Fisheries and Marine Research (3rd ICoFMR 2022). It is scheduled on Wednesday, October 5th, 2022 – Thursday, October 6th, 2022, virtually using Zoom meeting.

The conference will include opening remark from Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A** (Minister of Maritime Affairs and Investment Coordinator Indonesia), and presentations from our excellent speakers:

  1. Prof. Matsuishi Takashi Fritz (Faculty of Fisheries Sciences, Hokkaido University)
  2. Dr. Marc Verdegem (Aquaculture and Fisheries Group Department of Animal Sciences, Wageningen University)
  3. Prof. Rajeev Bhat (ERA-Chair in VALORTECH Estonian, University of Life Sciences)
  4. Prof. Achini De Silva (Department of Agribusiness Management, Sabaragamuwa University of Sri Lanka SUSL)
  5. Basillio Dias Araujo, S.S. MA** (Deputy of Maritime Sovereignty and Energy, Ministry of Maritime Affairs and Investment Coordinator)
  6. Suseno Sukoyono, Ph.D. (Expert Staff of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries)
  7. Dr. Pande G.S. Julyantoro (Faculty of Marine Science and Fisheries, Universitas Udayana)
  8. Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., Ph.D. (Faculty of Fisheries and Marine Science, Universitas Brawijaya)

**in confirmation

We promote “Integrated Fisheries Management and Technology to Achieve Blue Economy” as the conference theme. The conference will include presentations from plenary speakers, discussion in plenary sessions, and presentation of original research results related to topics: Fish Processing, Capture Fisheries, Socio-Economy of Fisheries and Marine, Marine Science, Fisheries Biotechnology and Aquaculture.

For further information, please visit our website at https://icofmr.ub.ac.id/

Vertigo Akibat Malformasi Kavernosa Serebelar

Vertigo merupakan gejala vestibular yang paling umum, yang didefinisikan sebagai sensasi gerakan dalam tubuh ketika tidak bergerak yang tidak konsisten dengan gerakan kepala normal. Gejala vestibular yang disebabkan oleh kelainan pada inti vestibular, otak kecil, batang otak, sumsum tulang belakang, maupun korteks vestibular dikategorikan sebagai tipe sentral. Vertigo memiliki insiden tahunan sekitar 3,1% dengan prevalensi 22,9%. Berbagai penyebab vertigo dapat menjadi tantangan untuk mengidentifikasi dan memerlukan pemeriksaan yang cermat.

Penyebab utama dari disfungsi vestibular adalah gangguan serebral. Malformasi kavernosa serebral (MKs) yang terletak di otak kecil merupakan contoh gangguan otak kecil. Anatomis lokasi MKs memiliki dampak langsung pada pasien dengan keluhan utama. MKs pada batang otak dan serebelum lebih jarang daripada malformasi kavernosa supratentorial. Epidemiologi MKs sekitar 0,5% dari populasi, dengan 18% di lokasi infratentorial. Gejala vertigo sentral diakibatkan oleh gangguan di otak kecil.

Pasien dengan umur 20 tahun mengalami vertigo sejak satu bulan sebelum dirawat di rumah sakit, disertai muntah, dan penglihatan ganda yang membaik jika dia menutup salah satu matanya. Pasien mengalami kelemahan pada sisi kanan tubuhnya dan sakit kepala di bagian belakang kepalanya 2 minggu sebelum masuk ke rumah sakit. MRI menggambarkan lesi sugestif dari angioma kavernosa dan juga terdapat lesi dengan komponen hemoragik di dalam serebelum kanan. Lesi tampak hiperintens dengan hipointens di dalam pada T1W1/T2W1/T2FLAIR, penurunan sinyal pada SWI, tanpa peningkatan kontras, dan ventrikel saluran air terkompresi, menyebabkan penyempitan ventrikel dan hidrosefalus-tidak berkomunikasi.

Angiografi resonansi magnetik menunjukkan lingkaran Willis yang paten, hipoplasia arteri vertebralis, dan tidak ada malformasi vaskular. Pasien mendapat perawatan bedah, prosedurnya dengan dekompresi suboksipital dan eksisi angioma kavernosa. Hasil histopatologi setelah dilakukan tindakan pembedahan menggambarkan adanya angioma kavernosa, terdapat bagian jaringan otak yang mengandung perdarahan dan pembuluh darah dengan dinding tipis dan melebar, sebagian mengalami hialinisasi dan membentuk sinusoid. Pigmen hemosiderin dan infiltrasi sel inflamasi neutrofil dan limfosit terlihat di perifer. Setelah perawatan bedah, pasien mengalami pusing, sakit kepala, penglihatan ganda, dan kelemahan di sisi kanan tubuhnya sembuh.

Berdasarkan hal tersebut, dokter terutama yang berada di ruang perawatan primer atau unit gawat darurat sering melewatkan tanda dan gejala vertigo sentral. Terutama jika pasien masih muda seperti dalam laporan kasus ini. Pada laporan kasus ini ditemukan gejala vertigo sentral yaitu antara lain vertigo yang onsetnya bertahap dan berlangsung lama yang tidak dipengaruhi oleh posisi. Ada gejala visual yang terkait seperti penglihatan ganda serta gejala neurologis seperti kelemahan pada sisi kanan tubuhnya. Dikarenakan gejala dan tanda vertigo sentral, CT scan dilakukan di ruang gawat darurat, diikuti oleh MRI dan DSA untuk memastikan diagnosis.

Sangat penting untuk menentukan etiologi vertigo sentral dengan pemeriksaan menyeluruh termasuk tes Dix-Hallpike dan tes skrining pendengaran sederhana. Pemeriksaan neurologis yang komprehensif, seperti evaluasi ataksia pada ekstremitas dan truncal, kiprah, serta tes HINTS harus dilakukan tetapi harus mempertimbangkan kondisi klinis pasien. Setiap pasien yang dicurigai mengalami vertigo sentral harus melakukan tes HINTS.

Perdarahan sebelumnya ditemukan menjadi faktor risiko untuk perdarahan berikutnya, tetapi jenis kelamin pasien, ukuran lesi, lokasi, multiplisitas, dan anomali vena perkembangan terkait yang tidak terlihat secara radiografi. MKs lebih sulit didiagnosis daripada penyakit vaskular lainnya karena merupakan malformasi okultisme angiografik. Angiografi hanya dapat mendeteksi drainase vena abnormal yang berhubungan dengan MKs sehingga diperlukan teknik pencitraan lain.

Menurut penelitian, sekitar 20%-85% kasus gagal menunjukkan temuan abnormal, menunjukkan bahwa angiografi memiliki kemanjuran yang terbatas dalam deteksi dan diagnosis. Pemeriksaan anatomi patologis setelah dilakukan tindakan pembedahan pada kasus ini, didapatkan MKs, terdapat bagian jaringan otak yang mengandung perdarahan dan pembuluh darah dengan dinding tipis dan melebar.

Pembedahan biasanya menghasilkan hasil yang menguntungkan bagi pasien dengan CMs. Evakuasi hematoma dini dapat bermanfaat untuk mengurangi gejala dan menghilangkan efek massa lokal daripada menghilangkan lesi yang sebenarnya. Pasien dengan perdarahan hebat dan kondisi klinis yang tidak stabil mungkin memerlukan pembedahan darurat.

Kita harus dapat menentukan kelainan yang dialami merupakan akibat dari lesi sentral atau perifer berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan. Langkah tersebut untuk mempertimbangkan pemeriksaan dan terapi yang tepat. MKs yang terletak di serebelum merupakan kasus yang jarang terjadi dibandingkan dengan lokasi supratentorial. MRI adalah suatu modalitas yang paling spesifik dan sensitif dalam mendeteksi MKs, sedangkan angiografi serebral jarang ditemukan malformasi ini. Pembedahan adalah pilihan pengobatan MKs dan manifestasi klinis, lokasi lesi, jumlah perdarahan, serta komorbiditas medis harus dipertimbangkan ketika memutuskan strategi pengobatan.

Penulis: Putri Maharani, Hanik Badriyah Hidayati, Shahdevi Nandar Kurniawan Link Lengkap: https://doi.org/10.1016/j.radcr.2022.06.088

Pengembangan Obat Alergi Debu Rumah yang Aman, Bermutu dan Berkhasiat

Rinitis alergi (selesma) merupakan penyakit pernapasan atas yang bersifat kronis dengan disertai peradangan mukosa hidung. Prevalensi gangguan ini secara global berkisar 40% dan di Indonesia mencapai 15%–40% dari populasi. Penyebab utama adalah adanya pemaparan inhalasi molekul alergen spesifik dari tungau debu rumah yang memicu produksi immunoglobulin E (IgE), suatu protein yang memediasi terjadinya gejala alergi. Paparan inhalasi ini tidak bisa dihindari dan terjadi setiap waktu sepanjang tahun. Oleh sebab itu perlu dikembangkan suatu pendekatan untuk mengatasi alergi melalui penurunan sensitifitas terhadap allergen. Salah satu diantaranya adalah dengan pemaparan berulang molekul allergen pada seseorang yang sensitive terhadap debu rumah. Untuk itu sangat penting dikembangkan produk ekstrak allergen tungau debu rumah menjadi produk terstandar, aman dan berkhasiat.

Dalam debu rumah terdapat tungau dengan spesies utama adalah Dermatophagoides pteronyssinus yang mempunyai protein alergen Der p1. Protein ini yang menginduksi alergi melalui peningkatan aktivitas protease. Seseorang yang hipersensitif terhadap alergen akan mengalami dua jenis respon pada fase awal dan tertunda. Reaksi alergi fase awal ditandai dengan bersin, hidung gatal, dan berair. Sementara respon alergi tertunda ditandai dengan peningkatan jumlah eosinofil yang menyebabkan hidung tersumbat, mengi kronis dan peradangan. Dalam dekade terakhir ini, beberapa kelompok peneliti telah melaporkan bahwa imunoterapi alergen cukup menjanjikan penyembuhan alergi dan menghindari keterulangan. Imunoterapi dilakukan dengan induksi jangka panjang dan mencegah re-sensitisasi pasien dengan riwayat sensitisasi debu rumah.

Melalui serangkaian penelitian yang panjang di teaching industry extract allergen Fakultas Farmasi serta kerjasama dengan berbagai pihak RSUD Dr Soetomo dan PT Biofarma telah berhasil mengembangkan produk berbasis protein spesifik dari tungau debu rumah Indonesia (IHDM). Produk ini telah diuji kandungan protein spesifik Der p1 sebagai marker aktif. Der p1 diekstraksi dengan cara dingin sehingga stabilitas dan kadar dapat dipertahankan dengan baik. Selanjutnya produk yang standar tersebut diuji keamanan melalui uji toksisitas akut dan subkronik. Selain itu, produk juga dievaluasi potensi dan khasiat dalam menghasilkan desensitisasi alergi terhadap debu rumah.

Pengujian pra-klinik pada hewan coba tikus juga berhasil mendapatkan model hewan yang mengalami alergi menyerupai pada manusia. Beberapa kelompok hewan model dipaparkan secara bertahap dengan produk pada dosis 12,5, 50 atau 250 μg/kg BB. Setelah itu dilakukan uji tantang dengan ekstrak alergen debu pada dosis 500 μg/kg BB. Hewan model disensitisasi dengan pemberian IHDM intraperitoneal seminggu sekali selama 3 minggu berturut-turut. Setelah itu, tantangan diberikan secara intranasal 5 kali secara berselang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desensitisasi terjadi pada hewan model alergi yang ditunjukkan gejala alergi mengalami penurunan, infiltrasi eosinophil juga mengalami penuruna serta ekspresi mRNA interleukin-5 (IL-5) pada mukosa hidung juga menrun secara bermakna.

Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak alergenik tungau debu rumah dapat menjadi agen desensitisasi yang efektif pada tikus model alergi. Pengembangan ini akan diteruskan melalui pengujian klinik pada manusia sehingga dihasilkan produk ekstrak alergen yang aman, bermutu dan berkhasiat dalam pengobatan alergi yang bersifat kausatif.

Penulis: Junaidi Khotib

Laman: www.veterinaryworld.org/Vol.15/September-2022/27.pdf

Judul: Effectiveness of Indonesian house dust mite allergenic extract in triggering allergic rhinitis sensitivity in a mouse model: A preliminary study

DOI:  www.doi.org/10.14202/vetworld.2022.2333-2341

BEM Fakultas Vokasi Adakan Webinar Scholarship Talkshow VOTALKS

UNAIR NEWS – Sebagai mahasiswa memiliki keinginan untuk mendapatkan program beasiswa pertukaran mahasiswa (Exchange) adalah sebuah hal yang lumrah. Baik beasiswa dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, tak jarang beberapa mahasiswa mengerti prosedur untuk mendapatkan exchange dan masih sedikit peminat exchange ke luar negeri. 

Melihat dari permasalahan itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Vokasi mengadakan seminar VOTALKS. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan minat khususnya mahasiswa vokasi agar menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta trik dan tips lolos seleksi exchange. 

Webinar tersebut dilaksanakan pada Minggu (27/11/22) melalui platform zoom meeting. Dalam webinar tersebut, mengundang narasumber yakni Umi Farichan Bascha SE MM (Dosen D4 Manajemen Perhotelan), serta awardee IISMAVO diantaranya Dinda Dharma (Awardee IISMAVO 2022 Edith Cowan University) dan WA Daicy A (Awardee IISMAVO 2022 Art University Bournemouth) webinar tersebut diikuti 159 participants.

Dalam sambutanya, ketua pelaksana Adinda Naifa mengatakan banyak kalangan mahasiswa vokasi masih sedikit untuk mendapatkan beasiswa exchange baik di ranah nasional maupun internasional bahkan pendaftar tahun ini yang diterima hanya berjumlah lima orang.

“Dengan adanya seminar VOTALKS kami berharap semoga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa vokasi terutama mahasiswa baru, agar lebih paham dan mengerti alur apa saja yang harus dilakukan untuk mendapatkan beasiswa,” ujarnya.

Selanjutnya, Umi Farichan menjelaskan bahwa kesempatan untuk mendapatkan beasiswa exchange sangatlah besar. Hal itu merupakan kesempatan untuk seorang mahasiswa memperoleh pengalaman, kompetensi atau wawasan yang luas. 

“Setiap tahun kemenristek dikbud membuka bagi siapa saja yang ingin mendapatkan beasiswa exchange,” jelasnya.

Diharapkan setelah mengikuti VOTALKS para mahasiswa semakin optimis untuk mendapatkan beasiswa karena telah mendapat tips maupun trik dari narasumber maupun penerima beasiswanya.

Penulis: Langgeng Widodo

Editor: Nuri Hermawan

Kesmas SIKIA UNAIR Gelar Pengmas Anti Hipertensi

UNAIR NEWS – Sivitas Akademika SIKIA UNAIR kembali mengambil peran dalam tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Kesehatan Masyarakat SIKIA UNAIR gelar kegiatan edukasi dan pelatihan menjadi KAPTEN (Kader Anti Hipertensi) kepada ibu-ibu PKK, kader posyandu, dan kader lansia di Kabupaten Banyuwangi. Pengabdian kepada masyarakat itu diselenggarakan pada Sabtu (26/11/2022) di Ruang Sidang Kampus Sobo SIKIA UNAIR.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, tercatat di Kabupaten Banyuwangi untuk penyakit hipertensi memasuki peringkat pertama. Hal tersebut disampaikan oleh dosen kesehatan masyarakat, Ayik Mirayanti Mandagi SKM, MKes yang sekaligus menjadi ketua pelaksana di acara pengabdian masyarakat yang bertajuk Inisiasi Kapten (Kader Anti Hipertensi) Melalui Pengelolaan Patuh Dan Cerdik.

“Pengabdian kepada masyarakat yang kami selenggarakan dilatarbelakangi oleh kekhawatiran kami mengenai berbahayanya penyakit hipertensi yang sangat masif di Kabupaten Banyuwangi. Tercatat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir penyakit hipertensi di Kabupaten Banyuwangi masih menduduki peringkat pertama. Oleh karena itu, kami menginisiasi untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat,” jelas Ayik.

Dukung SDGs Goals

Pengabdian masyarakat tersebut mendukung tujuan SDGs nomor 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera dalam menanggulangi penyakit tidak menular khususnya mencegah hipertensi sedini mungkin melalui KAPTEN.

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kami selenggarakan mendukung tujuan SDGs nomor 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera dalam menanggulangi penyakit tidak menular khususnya mencegah hipertensi sedini mungkin melalui penguatan kader anti hipertensi untuk menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk di kelompok usia,” jelas Ayik.

KAPTEN (Kader Anti Hipertensi) Tekan Angka Prevalensi Hipertensi

Adanya pelatihan KAPTEN (Kader Anti Hipertensi) di pengabdian masyarakat Kesehatan Masyarakat SIKIA UNAIR ini berupaya untuk meningkatkan pengetahuan mengenai bahayanya hipertensi, mampu memonitoring masyarakat yang berisiko terkena hipertensi dan merujuk ke puskesmas, dapat menekan angka prevalensi hipertensi hingga turun dan lain sebagainya.

“Outputnya adalah pengetahuan meningkat, tidak sampai membentuk kader, namun nanti diharapkan jangka panjangnya kader HT ini bisa melakukan deteksi dini. Yaitu memantau orang yang mempunyai risiko HT dan merujuk ke puskesmas, sebagai garda terdepan masyarakat untuk melakukan komunikasi, edukasi dan informasi dan melatih populasi khusus untuk bisa melakukan praktik pengukuran tekanan darah secara mandiri,” tuturnya.

Penulis : Muhammad Fikri Syamsuri

Editor : Khefti Al Mawalia

Graduation Period I and II 2022/2023



 

Considering:

  1. Level of Enforcement of Community Activity Restrictions (PPKM) in East Java in particular and throughout Indonesia in general;
  2. Face-to-face learning plan at Universitas Brawijaya Odd Semester Academic Year 2022/2023;

with reference to:

  1. Letter from Plt. Director General of the Directorate General of Higher Education, Research, and Technology Number 0431/E/KM.00.02/2022 regarding the Implementation of Learning in 2022;
  2. Rector’s Circular Number 7636/UN10/TU/2022 concerning Lectures for the Academic Year 2022/2023 to be held Offline/Face-to-Face Learning (PTM) while still implementing the Health protocol.

On the basis of the above, we inform you of the schedule and procedures for the implementation of Universitas Brawijaya Graduation for Academic Year 2021/2022 as follows:

  1. Brawijaya University’s graduation procession for now will be held offline/on-site.
  2. The offline Graduation event will be scheduled as follows:
Period Day/Date/Time Period Activity
PERIOD I Friday / 16 September 2022 /

15.15 WIB – finished

Rehearsal
Saturday / 17 September 2022 /

08.00 WIB – finished

Graduation Procession
PERIOD II Saturday / 17 September 2022 /

15.15 WIB – finished

Rehearsal
Sunday / 18 September 2022 /

08.00 WIB – finished

Graduation Procession
  1. Graduates who are registered in Periods I and II at SIAM, MUST fill out the confirmation form for Graduation Implementation completely and correctly via the link: http://bit.ly/wisudaUB using the same NIM and Telephone Number when registering for graduation on the SIAM application. Fill in the confirmation form starting on August 30, 2022 until September 11, 2022 at 23:59 WIB, after that date there will be no cancellation and addition services. Failure to confirm is considered to have resigned from the scheduled graduation procession. If graduates are having problems logging in, please send an email to: [email protected] / call WA 082131424040;
  2. Graduates who cannot attend the graduation procession in the previous period and plan to repeat in the first and second periods of 2022/2023, do not need to fill out the graduation confirmation form at the link in point c. Graduates repeat that it is enough to confirm with the staff of the Faculty/Postgraduate School to be further reported to the graduation committee while still paying attention to the maximum quota of the building;
  3. The Graduation Procession in that period used a “Toga” which had been taken by the participants or sent by the Faculty/Postgraduate School. Graduates who have not received the Toga are expected to immediately confirm with their respective Faculties/ Postgraduate Schools. The provisions for clothing at the time of the procession are as follows:
    • Male graduates wear white shirts with black ties / adjust, neat and in a toga without a faculty necklace (gordon).
    • Female graduates wear national clothes if possible or adjust to existing conditions but remain neat and in a toga without a faculty necklace (gordon).
  4. The distribution of diplomas to graduates will be carried out during the Graduation Procession at the Samanta Krida Building.
    In addition to the graduates who are present, they also invite parents or companions for each graduate, a maximum of two people.

We hope for the cooperation of the Faculty/Postgraduate School Leaders to inform and coordinate the graduates so that the offline graduation procession and the distribution of diplomas can run in an orderly, smooth manner and still comply with the Covid-19 Health protocol.

Thus, for your attention and good cooperation, we thank you.

 

a.n. Rector

Vice Chancellor I,

Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES

The 1st Aquatic Science International Conference 2022 (ASIC 2022)



October 7th – 8th, 2022

“DROP OF LIFE: Challenge to Conserve Aquatic Ecosystems for Next Generation”

We are pleased to invite you to the THE 1st AQUATIC SCIENCE INTERNATIONAL CONFERENCE 2022 (ASIC 2022). It is scheduled on Friday, October 7th, 2022 – Saturday,  October 8 th, 2022, virtually using Zoom meeting.

The conference will include presentations from our excellent speakers:

  • Prof. Chia-Hung Yen (National Pingtung University of Science, and Technology, Pingtung, TAIWAN)
  • Dr. Marian P. De Leon (University of the Philippines Los Baños, PHILIPPINES)
  • Prof. Ir. Yenny Risjani, DEA, Ph.D (Aquatic Resource Management, Universitas Brawijaya, INDONESIA)
  • Prof. Andrzej Witkowski (Institute of Marine and Environmental Sciences, University of Szczecin, POLAND)
  • Dr. Sabrina Green, Ph.D (Katholieke Universiteit Leuven, BELGIUM)
  • Dr. Uun Yanuhar, S.Pi., M.Si (Aquatic Resource Management – Universitas Brawijaya)
  • Dr. Majariana Krisanti, S.Pi, M.Si (Aquatic Resource Management – Bogor Agricultural University)

We promote “THE 1st AQUATIC SCIENCE INTERNATIONAL CONFERENCE 2022 (ASIC 2022). The conference will include presentations from plenary speakers, discussion in plenary sessions, and presentation of original research results related to topics: Aquatic Biodiversity, Aquatic Biotechnology, Aquatic Ecotoxicology, Aquatic Ecology/Limnology, Aquatic Waste Management

For further information, please visit our website at https://asic.ub.ac.id/

Invitation to Present and Collecting data on MEP construction materials and ATK items for the preparation of Unit Price Standards for Universitas Brawijaya

Malang, September 13, 2022

Number :13465/UN10.A04/TU/2022
Attachment :-
Subject :Invitation

Dear:
Mr/Mrs Principal/Distributor

We hereby invite you to attend the event which will be held on:

Day, Date : Friday, September 16, 2022
Time: 13.00 WIB until finished
Place : Welirang Room – Hotel Aria Gajayana Lt. 5
Event : Presentation and Collecting data on MEP construction materials and ATK items for the preparation of Unit Price Standards for Universitas Brawijaya

Thus, thank you for your attention and presence.

 

Vice Rector for Planning, Cooperation and Internationalization

signed.

Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, MS, IPU., ASEAN.Eng

 

Note: Confirmation of attendance no later than Thursday 15 September 2022 at 15.00 WIB to Mrs. Aldila 081945334455

 

Graduation Period III and IV 2022/2023



 

Considering:

  1. Level of Enforcement of Community Activity Restrictions (PPKM) in East Java in particular and throughout Indonesia in general;
  2. Face-to-face learning plan at Universitas Brawijaya Odd Semester Academic Year 2022/2023;

with reference to:

  1. Letter from Plt. Director General of the Directorate General of Higher Education, Research, and Technology Number 0431/E/KM.00.02/2022 regarding the Implementation of Learning in 2022;
  2. Rector’s Circular Number 7636/UN10/TU/2022 concerning Lectures for the Academic Year 2022/2023 to be held Offline/Face-to-Face Learning (PTM) while still implementing the Health protocol.

On the basis of the above, we inform you of the schedule and procedures for the implementation of Universitas Brawijaya Graduation for Academic Year 2022/2023 as follows:

  1. Brawijaya University’s graduation procession for now will be held offline/on-site.
  2. The offline Graduation event will be scheduled as follows:
Period Day/Date/Time Period Activity
PERIOD III Friday / 28 Oktober 2022 /

15.15 WIB – finished

Rehearsal
Saturday / 29 Oktober 2022 /

08.00 WIB – finished

Graduation Procession
PERIOD IV Saturday / 29 Oktober 2022 /

15.15 WIB – finished

Rehearsal
Sunday / 30 Oktober 2022 /

08.00 WIB – finished

Graduation Procession
  1. Graduates who are registered in Periods III and IV at SIAM, MUST fill out the confirmation form for Graduation Implementation completely and correctly via the link: http://bit.ly/wisudaUB using the same NIM and Telephone Number when registering for graduation on the SIAM application. Fill in the confirmation form starting on October 11 – 21, 23.59 WIB, after that date there will be no cancellation and addition services. Failure to confirm is considered to have resigned from the scheduled graduation procession. If graduates are having problems logging in, please send an email to: [email protected] / call WA 082131424040;
  2. Graduates who cannot attend the graduation procession in the previous period and plan to repeat in the first and second periods of 2022/2023, do not need to fill out the graduation confirmation form at the link in point c. Graduates repeat that it is enough to confirm with the staff of the Faculty/Postgraduate School to be further reported to the graduation committee while still paying attention to the maximum quota of the building;
  3. The Graduation Procession in that period used a “Toga” which had been taken by the participants or sent by the Faculty/Postgraduate School. Graduates who have not received the Toga are expected to immediately confirm with their respective Faculties/ Postgraduate Schools. The provisions for clothing at the time of the procession are as follows:
    • Male graduates wear white shirts with black ties / adjust, neat and in a toga without a faculty necklace (gordon).
    • Female graduates wear national clothes if possible or adjust to existing conditions but remain neat and in a toga without a faculty necklace (gordon).
  4. The distribution of diplomas to graduates will be carried out during the Graduation Procession at the Samanta Krida Building.
    In addition to the graduates who are present, they also invite parents or companions for each graduate, a maximum of two people.

We hope for the cooperation of the Faculty/Postgraduate School Leaders to inform and coordinate the graduates so that the offline graduation procession and the distribution of diplomas can run in an orderly, smooth manner and still comply with the Covid-19 Health protocol.

Thus, for your attention and good cooperation, we thank you.

 

a.n. Rector

Vice Chancellor I,

Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES

Graduation Period VII and VIII 2022/2023



 

Considering:

  1. Level of Enforcement of Community Activity Restrictions (PPKM) in East Java in particular and throughout Indonesia in general;
  2. Face-to-face learning plan at Universitas Brawijaya Odd Semester Academic Year 2022/2023;

with reference to:

  1. Letter from Plt. Director General of the Directorate General of Higher Education, Research, and Technology Number 0431/E/KM.00.02/2022 regarding the Implementation of Learning in 2022;
  2. Rector’s Circular Number 7636/UN10/TU/2022 concerning Lectures for the Academic Year 2022/2023 to be held Offline/Face-to-Face Learning (PTM) while still implementing the Health protocol.

On the basis of the above, we inform you of the schedule and procedures for the implementation of Universitas Brawijaya Graduation for Academic Year 2022/2023 as follows:

  1. Brawijaya University’s graduation procession for now will be held offline/on-site.
  2. The offline Graduation event will be scheduled as follows:
Period Day/Date/Time Period Activity
PERIOD VII Friday / 2 December 2022 /

15.15 WIB – finished

Rehearsal
Saturday / 3 December 2022 /

08.00 WIB – finished

Graduation Procession
PERIOD VIII Saturday / 3 December 2022 /

15.15 WIB – finished

Rehearsal
Sunday / 4 December 2022 /

08.00 WIB – finished

Graduation Procession
  1. Graduates who are registered in Periods VII and VIII at SIAM, MUST fill out the confirmation form for Graduation Implementation completely and correctly via the link: http://bit.ly/wisudaUB using the same NIM and Telephone Number when registering for graduation on the SIAM application. Fill in the confirmation form starting on November 21 – 26, 23.59 WIB, after that date there will be no cancellation and addition services. Failure to confirm is considered to have resigned from the scheduled graduation procession. If graduates are having problems logging in, please send an email to: [email protected] / call WA 082131424040;
  2. Graduates who cannot attend the graduation procession in the previous period and plan to repeat in the current periods of 2022/2023, do not need to fill out the graduation confirmation form at the link in point c. Graduates repeat that it is enough to confirm with the staff of the Faculty/Postgraduate School to be further reported to the graduation committee while still paying attention to the maximum quota of the building;
  3. The Graduation Procession in that period used a “Toga” which had been taken by the participants or sent by the Faculty/Postgraduate School. Graduates who have not received the Toga are expected to immediately confirm with their respective Faculties/ Postgraduate Schools. The provisions for clothing at the time of the procession are as follows:
    • Male graduates wear white shirts with black ties / adjust, neat and in a toga without a faculty necklace (gordon).
    • Female graduates wear national clothes if possible or adjust to existing conditions but remain neat and in a toga without a faculty necklace (gordon).
  4. The distribution of diplomas to graduates will be carried out during the Graduation Procession at the Samanta Krida Building.
    In addition to the graduates who are present, they also invite parents or companions for each graduate, a maximum of two people.

We hope for the cooperation of the Faculty/Postgraduate School Leaders to inform and coordinate the graduates so that the offline graduation procession and the distribution of diplomas can run in an orderly, smooth manner and still comply with the Covid-19 Health protocol.

Thus, for your attention and good cooperation, we thank you.

 

a.n. Rector

Vice Chancellor I,

Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES

Efektivitas Intervensi Pendidikan pada Tenaga Kesehatan terhadap Manajemen Terapi Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan hambatan aliran udara yang bersifat progresif akibat adanya peradangan pada paru-paru. Kematian akibat PPOK terus meningkat selama tiga dekade terakhir. Meskipun demikian, PPOK sejatinya dapat dicegah dan diobati. Faktor risiko PPOK seperti kebiasaan merokok dapat dikendalikan melalui promosi kesehatan. Di sisi lain, kompetensi klinis tenaga kesehatan memiliki kontribusi penting dalam keberhasilan pencegahan, diagnosis dan pengobatan PPOK.            

Pengobatan berbasis bukti terus berkembang seiring berjalannya waktu. Tatalaksana terapi diperbaharui secara periodik sesuai dengan bukti ilmiah aktual. Sejalan dengan hal tersebut, tenaga kesehatan perlu mendapatkan paparan pengetahuan terkait bukti ilmiah dan pedoman terapi terbaru melalui program pendidikan atau pelatihan. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, dapat meningkatkan pengetahuan, kompetensi, keterampilan klinis, sikap dan perilaku profesional, serta memberikan hasil perawatan terbaik bagi pasien.

Berdasarkan hasil sebuah studi, disebutkan bahwa manajemen terapi PPOK yang diselenggarakan oleh pelayanan kesehatan primer dinilai kurang optimal. Permasalahan utama berkaitan dengan kurangnya pemanfaatan spirometri dalam diagnosis PPOK. Hal tersebut menyebabkan diagnosis yang salah atau kurang akurat. Permasalahan lain yaitu, kurangnya rujukan untuk melakukan pemeriksaan dengan spirometri bagi pasien berisiko tinggi, serta rendahnya kepatuhan terhadap pedoman terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan profesional.

Pelayanan terapi PPOK yang kurang optimal pada layanan kesehatan primer, dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya faktor yang berkaitan dengan pengetahuan, kompetensi dan keterampilan klinis tenaga kesehatan. Penelitian ini merupakan systematic review dan meta analisis yang dilakukan untuk meninjau bukti ilmiah berdasarkan penelitian randomnized controlled trial (RCT). Penelitian ini lebih lanjut dilakukan untuk meninjau literatur-literatur yang mengamati perbedaan hasil antara perawatan oleh tenaga kesehatan yang telah mendapatkan intervensi pendidikan dibandingkan dengan perawatan tanpa adanya intervensi bagi tenaga kesehatan pada layanan kesehatan primer.

Penelitian dilakukan dengan meninjau seluruh artikel ilmiah yang telah dikumpulkan dan memenuhi kriteria inklusi. Artikel ilmiah dikumpulkan dari sumber informasi sekunder. Abstracting services yang digunakan antara lain, CENTRAL, MEDLINE, Embase, APAPsycINFO, CINAHL EBSCO, AMED EBSCO, pencarian manual dan laman resmi yang memuat studi klinis. Terdapat hasil primer dan sekunder yang diamati setelah pemberian intervensi pendidikan bagi tenaga kesehatan. Hasil primer yang diamati meliputi, proporsi diagnosis PPOK yang dikonfirmasi dengan spirometri, proporsi pasien PPOK yang dirujuk,  pasien yang telah berpartisipasi atau telah menyelesaikan rehabilitasi paru-paru, dan proporsi pasien PPOK yang diresepkan obat saluran pernapasan sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan.

Hasil pencarian dan penyaringan artikel menghasilkan 38 studi yang layak digunakan dalam tinjauan naratif dan 5 studi yang dapat digunakan untuk meta-analisis. Hasil peninjauan literatur, menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada penerima intervensi, jenis intervensi yang diberikan, tempat intervensi diberikan, metode serta periode pengukuran hasil intervensi. Adanya perbedaan tersebut, menjadi dasar anggapan bahwa kualitas keseluruhan bukti dari literatur yang ditinjau adalah rendah atau sangat rendah dan meta-analisis tidak dapat dilakukan pada hasil intervensi primer.

Berbagai bentuk intervensi pendidikan yang diamati dalam artikel terpilih, antara lain kegiatan workshops, modul daring, ketersediaan alat pendukung praktik, tool kits, tatalaksana dalam manajemen terapi, dan pelatihan penggunaan spirometri. Berdasarkan hasil tinjauan, mayoritas intervensi pendidikan pada layanan kesehatan primer, diberikan kepada dokter, namun terdapat rancangan studi yang juga memberikan intervensi tersebut kepada perawat dan tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam manajemen PPOK.

Berdasarkan hasil tinjauan literatur dan meta analisis yang dilakukan, tidak dapat ditentukan dampak intervensi pendidikan pada hasil utama yang diharapkan. Namun, peninjauan literatur menunjukkan adanya bukti dengan kualitas sedang pada hasil sekunder yang diharapkan. Bukti ilmiah yang ditinjau menunjukkan bahwa intervensi pendidikan untuk tenaga kesehatan dapat meningkatkan capaian vaksinasi influenza bagi pasien PPOK dan memiliki dampak pada kepuasan pasien dengan perawatan PPOK. Bukti tersebut perlu diinterpretasikan dengan seksama mengingat adanya variasi dan tingkat kualitas bukti.

Intervensi pendidikan bagi tenaga kesehatan merupakan salah satu bentuk pengembangan diri bagi tenaga kesehatan agar dapat memberikan pelayanan berdasarkan bukti ilmiah aktual dan keterampilan klinis yang memadai. Studi ilmiah dengan kualitas bukti yang lebih baik diharapkan dapat ditinjau pada masa mendatang. Bukti ilmiah yang mengungkap efektivitas, manfaat, dan keberhasilan intervensi pendidikan dalam terapi PPOK, selanjutnya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi organisasi profesi kesehatan dalam program pengembangan keilmuan dan keterampilan klinis, serta diharapkan dapat meningkatkan motivasi tenaga kesehatan untuk senantiasa memperluas keilmuan.

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD012652.pub2/abstract

A.J. Cross, J. Liang, D. Thomas, E. Zairina, M.J. Abramson, J. George, Educational interventions for health professionals managing chronic obstructive pulmonary disease in primary care, Cochrane Database of Systematic Reviews, (2022).

Peran Utama Stres yang Menginduksi Inflamasi dan Hiperglikemia Terhadap Keparahan Covid-19

Pandemi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) sebagai permasalahan global memiliki banyak manifestasi klinis dan berdampak pada manusia di seluruh dunia. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) menyebabkan penyakit sistemik melalui ikatan reseptornya yang diketahui dengan Angiotensin-Converting Enzyme 2 (ACE2) yang diekspresikan dalam berbagai jenis jaringan dalam tubuh manusia. Infeksi dan kondisi sistemiknya menyebabkan stres fisik dan psikologis bagi pasien. Selama penyakit kritis dan peradangan yang sedang berlangsung, stres fisik dan psikologis berkontribusi pada hasil akhir pasien.

Stres akan menghasilkan dan mengintegrasikan berbagai respons kognitif, emosional, neurosensorik, dan somatik yang ditransmisikan ke otak melalui berbagai jalur. General Adaptation Syndrome menggambarkan kronologi respon biologis, fisik, dan fisiologis tubuh terhadap stres yang terjadi secara terus menerus. Penyakit kritis ditandai dengan stres patologis kronis, menginduksi neuroendokrin, peradangan, dan perubahan hormonal. Stres didefinisikankan sebagai berbagai bentuk trauma, pembedahan, dan infeksi yang merangsang respons saraf dan hormonal secara signifikan, menyebabkan ketidakseimbangan homeostatis. Dalam kondisi stres, baik secara psikologis maupun fisik, selanjutnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa darah. Peningkatan konsentrasi glukosa darah pada kondisi kritis disebut dengan stress-induced hyperglycemia. Beberapa penelitian membuktikan bahwa IL-6 memainkan peran penting dalam perkembangan hipersitokinemia pada penyakit kritis dan juga berkorelasi dengan hiperglikmia dan kesulitan mengontrol kadar glukosa darah pada pasien dengan peradangan berat seperti sepsis. Kelebihan produksi sitokin menyebabkan kegagalan multi organ melalui aktivasi mediator humoral dan gangguan endotel vaskular.

Kondisi psikologis yang sudah ada sebelumnya atau yang mendasarinya juga memengaruhi pasien COVID-19 dan menyebabkan prognosis yang lebih buruk. Stres menyebabkan beberapa ketidakseimbangan termasuk perubahan neurohormonal, pro-inflamasi, dan metabolisme. Stres yang sedang berlangsung dan COVID-19 meningkatkan peradangan sistemik melalui interleukin 6 (IL-6), hiperglikemia, dan dorongan simpatik yang tidak terkendali. Kondisi ini menumpuk menjadi lingkaran setan prognosis buruk dan bahkan kematian.

Stres, baik secara psikologis maupun fisik, memiliki peran utama yang dapat memperburuk COVID-19 secara signifikan melalui stimulasi inflamasi yang tumpang tindih melalui IL-6 dan bersama dengan infeksi SARS-COV-2 memperburuk keadaan hiperglikemia yang pada gilirannya juga meningkatkan keadaan inflamasi. Stres kronis menyebabkan deregulasi respon imun terhadap infeksi. Hasil yang buruk dari pasien COVID-19 dengan stres psikologis dan hiperglikemia yang nyata telah terbukti. Lingkaran setan ini menyebabkan badai sitokin dan potensi MODS serta kematian pada pasien COVID-19 dengan kondisi stres. Kondisi stress merupakan kondisi yang sangat esensial yang perlu mendapat perhatian. Beberapa pendekatan harus dilakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan yang dibuat oleh kondisi stres pada pasien COVID-19 ini.

Artikel ini membahas mekanisme stres yang menginduksi peradangan dan hiperglikemia yang berkorelasi dengan hasil yang lebih buruk pada pasien COVID-19. Karena perannya yang penting dalam COVID-19, pendekatan untuk mengatasi stres dan ketidakseimbangan homeostatis yang disebabkan oleh kondisi stres pada pasien COVID-19 perlu dilakukan.

Informasi detail dari tulisan ini dapat dilihat pada:

https://criticalcareshock.com/2022/10/01/the-central-role-of-stress-induced-inflammation-and-hyperglycemia-to-covid-19-severity/

Wibowo MS, Veterini AS, Salinding A (2022). Central role of stress-induced inflammation and hyperglycemia to covid-19 severity. Crit Care Shock 2022, Vol. 25 No 5.

Faktor Internal yang Mempengaruhi Modal Psikologis Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Masa Pandemi COVID-19

ASI merupakan makanan utama dan nutrisi yang paling sempurna bagi bayi. Mengandung komposisi ideal yang sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir sampai dengan usia 6 bulan, tanpa menambah dan/atau menggantinya dengan ASI lain. makanan atau minuman (kecuali obat-obatan, vitamin, dan mineral). Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI non eksklusif disebabkan oleh ketakutan ibu terhadap kecukupan ASI. Selama pandemi COVID-19, sebagian besar ibu mengalami ketakutan, kecemasan, dan ketidaknyamanan psikologis karena kondisi yang tidak menentu. Dampak psikologis terhadap produksi ASI antara lain pesimis mereka terhadap ASI yang mereka hasilkan.

Jika ibu mengkonsumsi makanan bergizi dan mendapat rangsangan dari mulut bayi, otomatis ASI-nya akan terus diproduksi. Selain itu, status ibu bekerja juga menjadi faktor yang mempengaruhi pemberian ASI noneksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi modal psikologis ibu saat menyusui pada masa pandemi COVID-19 di Desa Petiken Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi terdiri dari 116 responden yang terdiri dari ibu menyusui yang memiliki bayi berusia 6–12 bulan di Desa Petiken, Gresik, Indonesia. Jumlah sampel dihitung berdasarkan teknik simple random sampling sebanyak 102 responden. Pengambilan data secara online dengan menyediakan link Google Form maupun offline. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Psychological Capital Questionnaire (PCQ) menurut Luthans et al. meliputi motivasi, persepsi, dan sikap yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah uji statistik yaitu uji regresi logistik.

Variabel independen adalah motivasi, persepsi, dan sikap. Variabel dependen adalah modal psikologis. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2021. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik untuk mengetahui variabel dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Motivasi ibu untuk menyusui pada masa pandemi COVID-19 di Desa Petik Kabupaten Gresik merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi modal psikologis ibu yang melakukan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi ibu menyusui baik dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap modal psikologis dibandingkan dengan sikap dan persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara motivasi ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Motivasi sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang terlihat dari keinginan dan minat untuk melakukan aktivitas, meliputi tenaga untuk melakukan aktivitas, harapan dan cita-citanya, penghargaan diri, lingkungan yang baik, dan aktivitas yang menarik. Artinya, dukungan dari suami atau keluarga sangat diperlukan untuk memotivasi ibu memberikan ASI eksklusif.

Tingkat pendidikan responden menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (76,1%) berpendidikan menengah, dan hanya sebagian kecil yang berpendidikan atas (23,9%). Ibu yang mengetahui manfaat ASI eksklusif akan lebih termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima ide-ide baru dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah. Artinya sosialisasi dan informasi tentang ASI eksklusif dapat diterima dan dilaksanakan dengan mudah. Selain itu, ibu tidak memberikan makanan atau minuman tambahan dan jus selain ASI kepada bayi sebelum usia 6 bulan. Karakteristik ibu untuk menentukan motivasi meliputi umur dan pendidikan. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku ibu saat memberikan ASI eksklusif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hampir seluruh responden berusia 21–35 tahun.

Berdasarkan data tersebut pemerintah sebaiknya merekomendasikan usia reproduksi untuk hamil, melahirkan dan menyusui adalah antara usia 20 sampai 35 tahun. Kemampuan ibu dalam memberikan ASI eksklusif juga sangat dipengaruhi oleh modal psikologis ibu. Gangguan psikologis yang terjadi pada ibu hamil dan menyusui akan mempengaruhi hubungan antara ibu dan bayi, serta waktu menyusui. Selain itu diperlukan penguatan modal psikologis selama masa kehamilan dan persalinan untuk mengurangi dampak negatif dari kondisi psikologis yang dapat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif. Faktor yang mempengaruhi modal psikologis ibu terkait pemberian ASI eksklusif di masa pandemi COVID-19 adalah motivasi. Motivasi adalah kekuatan psikologis yang membuat seseorang mampu melakukan tindakan.

Motivasi adalah kekuatan individu untuk melakukan apa yang harus dilakukan, termasuk kapan dan bagaimana mencapai tujuan mereka. Ketika individu memiliki motivasi yang kuat, hal ini akan membuat individu tersebut tidak mudah menyerah. Ibu yang memiliki motivasi tinggi untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya akan memiliki keinginan untuk terus menyusui. Motivasi yang kuat dapat membantu ibu untuk merangsang produksi ASInya sehingga ASI tercukupi untuk bayinya. Diharapkan ibu memiliki motivasi yang tinggi yang dapat mempengaruhi modal psikologis ibu. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan dan mensukseskan pemberian ASI eksklusif.

Penulis:  Nyoman Anita Damayanti

Untuk mengetahui artikel secara lebih detail, maka dapat mengunjungi link dibawah :

https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/22799036221106619

Judul     : Internal factors affecting the mother’s psychological capital in exclusive breastfeeding during the COVID-19 pandemic

Faktor-faktor yang Membentuk Serapan Antenatal Care di Kota Surabaya, Indonesia

Antenatal Care (ANC) merupakan pusat perawatan kesehatan yang memadai untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu sambil meningkatkan kelangsungan hidup dan kesehatan bayi. Penyebab utama kematian dan kesakitan ibu pada wanita usia 15 sampai 49 tahun di negara berpenghasilan rendah dan menengah adalah komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Sedangkan perdarahan (setelah melahirkan), infeksi, pre-eklampsia dan eklampsia selama kehamilan, komplikasi dari persalinan, dan aborsi yang tidak aman sebagai penyebab utama hampir 75% dari semua kematian ibu. Yaitu, ANC memberikan pendidikan penting kepada perempuan tentang mengenali tanda-tanda komplikasi, sehingga mengurangi angka kematian dan meningkatkan kesiapsiagaan kelahiran dengan penolong dan/atau fasilitas persalinan yang terampil. Lebih lanjut, ANC dapat memberikan intervensi yang efektif untuk mencegah dan mengobati kondisi lain seperti anemia, pre-klampsia, dan eklampsia. Karena konsensus menunjukkan bahwa sebagian besar kematian dan morbiditas ibu dapat dicegah, penggunaan ANC sebagai alat pencegahan sangat penting, terutama untuk menghindari komplikasi dalam persalinan. Lima Focus Group Discussion (FGD) dengan 61 ibu hamil dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2019 di layanan perawatan kesehatan primer (PHC) di lima wilayah perkotaan Surabaya, Indonesia. Selain itu, lima wawancara semi-terstruktur dengan lima bidan dilakukan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu hamil mengakses Antenatal Care (ANC) dan faktor-faktor yang membentuk penyerapan layanan ANC. Data direkam, ditranskrip, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dan dianalisis menggunakan analisis tematik. Studi ini akan mengeksplorasi pengalaman ibu hamil yang mengakses ANC di wilayah perkotaan Surabaya. Sementara penelitian saat ini menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi, literatur kualitatif terbatas yang mengeksplorasi pandangan ibu hamil di Kota Surabaya atau di tempat lain di Indonesia dalam memanfaatkan layanan ANC. Selain itu, meskipun data kuantitatif nasional dan lokal dapat menghubungkan determinan spesifik dengan perilaku pencarian kesehatan ANC, data tersebut tidak menjelaskan atau memberikan wawasan tentang potensi strategi berbasis komunitas untuk mengurangi kematian ibu. Temuan ini akan memandu penelitian di masa depan dan mendukung perencanaan intervensi kesehatan masyarakat yang meningkatkan layanan ANC dan serapan dalam bidang ini. Strategi dan intervensi promosi kesehatan masyarakat harus fokus pada ANC karena hubungan yang jelas dengan penurunan angka kematian ibu. Temuan dari diskusi kelompok terarah menunjukkan bahwa ketakutan akan diagnosis negatif sebelum penunjukan ANC awal dan kepercayaan pribadi serta mitos seputar kehamilan dapat menunda penggunaan ANC. Selanjutnya, keyakinan dan sikap yang kuat terhadap kehamilan yang dianut oleh suami, keluarga, dan teman dapat memengaruhi gagasan ibu hamil tentang kehamilan dan penggunaan ANC. Waktu tunggu yang lama dengan kepadatan yang menyebabkan tempat duduk terbatas membentuk akses tepat waktu dan kunjungan kembali. Selain itu, merasa nyaman dengan kualitas pelayanan dan menerima pelayanan yang ramah dari praktisi membantu ibu merasa nyaman untuk kembali. Dalam beberapa kasus, bidan menceritakan bahwa karena ibu hamil takut jika mereka menghadiri janji ANC dan ada kekhawatiran dengan kehamilan mereka, mereka akan dirujuk ke rumah sakit. Bagi banyak wanita, ini menimbulkan perasaan khawatir. Diyakini bahwa dirujuk ke rumah sakit dengan kehamilan berisiko tinggi berarti mereka harus menjalani operasi caesar saat melahirkan. Sebaliknya, beberapa perempuan juga tidak lagi kembali untuk janji tindak lanjut karena mereka pindah atau kembali ke kampung halaman mereka. Jika perempuan memilih untuk tidak pergi ke layanan PHC, pilihan ANC lainnya termasuk rumah sakit swasta, dukun bayi, atau klinik bidan swasta. Meskipun seringkali bidan konvensional atau bidan swasta memiliki akses ke semua fasilitas yang diperlukan atau keterampilan yang dibutuhkan untuk memberikan ANC komprehensif. Namun, meskipun menginginkan lebih banyak kursi di ruang tunggu, bidan berbagi bahwa staf mencoba yang terbaik untuk menyediakan ruang tunggu yang menarik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, meskipun cakupan ANC cukup tinggi yaitu 77% di Indonesia, studi ini menyoroti beberapa faktor yang mempengaruhi penyerapan ANC secara tepat waktu. Faktor-faktor ini terutama melibatkan ketakutan individu pada diagnosis negatif dan mitos yang menunda penyerapan ANC daripada menghentikan kehadiran sama sekali. Lebih lanjut, perempuan mengalami rasa malu dari masyarakat jika kehamilan mereka terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya, lagi-lagi menunda pengambilan ANC. Selain itu, layanan PHC yang terlalu padat mengakibatkan waktu tunggu yang lama dapat membentuk kunjungan ANC kembali. Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi kunjungan ANC kembali adalah jika layanan yang diberikan tidak dianggap ramah atau tidak nyaman dengan praktisi. Temuan penelitian ini menyarankan kebutuhan untuk menyesuaikan strategi promosi kesehatan di sekitar penyerapan awal ANC dan memastikan kunjungan kembali.

Penulis :  Nyoman Anita Damayanti

Untuk mengetahui artikel secara lebih detail, maka dapat mengunjungi link dibawah :

https://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/4849

Judul     : Factors Shaping Uptake of Antenatal Care in Surabaya Municipality, Indonesia: A Qualitative Study

El papel del micro-ARN (miARN) 126 pada Diabetes Makula Edema

Retinopati diabetik (DR) merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada usia produktif dan populasi lanjut usia. Hampir semua DM tipe 1 (T1DM) dan lebih dari 60% (84% dengan insulin dan 53% tanpa insulin) DM tipe 2 (T2DM) mengalami retinopati diabetik dengan derajat yang bervariasi setelah 20 tahun menderita diabetes. Edema makula diabetik (DME) adalah  komplikasi lanjut dari retinopati diabetic yang terjadi pada 7% penderita diabetes melitus. DME adalah penyebab terbanyak kebutaan pada kasus retinopati diabetik. Di Amerika Serikat, dilaporkan bahwa DME mempengaruhi sekitar 75.000 pasien retinopati diabetik setiap tahunnya.

DME merupakan manifestasi klinis dari kerusakan sawar darah retina berupa penebalan fovea retina, pembentukan eksudat pada retina, dan edema makula sistoid. Mekanisme kerusakan terjadi akibat proses integritas vaskular yang tidak stabil, angiogenesis, dan peradangan. Di antara beberapa jalur mekanisme patogenesis DR, gen penyandi protein dalam VEGF dan faktor turunan epitel pigmen (PEDF) diduga bertanggung jawab atas munculnya DME. VEGF sendiri diketahui memiliki peran penting dalam perubahan vaskular. Beberapa studi telah melakukan upaya untuk mengidentifikasi gen sebagai bagian dari faktor risiko DME antara lain Candidate Genes study, Linkage studies dan Genome Wides Association (GWAS) studies. Klasifikasi nonprotein-coding RNA (ncRNAs) berkembang pesat dengan studi penelitian yang sedang berlangsung dan klasifikasi ini termasuk transkrip RNA seperti microRNA (miRNAs), natural antisense transcript, Piwi-interacting RNA (piRNA), dan long ncRNAs (lncRNAs)

Micro RNA (miRNA/miR) dengan sifat pleiotropiknya merupakan terapi strategis alternatif yang menarik, terutama pada penyakit dengan penyebab multifaktorial dan terapi efektifnya belum ditemukan. Micro RNA 126 yang memiliki target secara pleiotropik yang bervariasi pada gen, sel, dan organ sebagai jalur mekanisme penghancuran retinal barrier, merupakan kandidat yang menarik untuk uji coba di masa mendatang. MicroRNA-126 (miR-126) adalah 85-bp mature circulating microRNA yang telah terbukti mengatur respon sel endotel terhadap vascular endothelial growth factor (VEGF). MicroRNA-126 (miR-126) diduga terlibat dalam proses pembentukan neovaskular dengan cara meningkatkan VEGF serta mengurangi respon inflamasi.

Sebagai kesimpulan, miRNA 126 memegang peranan penting dalam pencegahan edema makula diabetik dan retinopati diabetik proliferatif, dengan kedua mekanisme (peran angiogenesis dan inflamasi) dan memiliki implikasi klinis sebagai alat diagnostik baru dan penetuan prognosis.

Penulis: Wimbo Sasono, dr.,Sp.M(KVR)

Link Jurnal: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/el-papel-del-micro-arn-miarn-126-en-el-edema-macular-diab%C3%A9tico-re

UNAIR Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai salah satu PTN terbaik di Indonesia kembali mencetak penghargaan membanggakan. UNAIR meraih akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada 2022-2023.

“UNAIR telah mendapat akreditasi A dari BAN-PT selama berpuluh-puluh tahun. Kemudian ada yang namanya konversi akreditasi dari akreditasi A ke akreditasi unggul dengan syarat-syarat tertentu,” jelas Prof Nurul Barizah SH LLM PhD selaku Ketua Penjaminan Mutu UNAIR.

Syarat pertama untuk konversi akreditasi A ke akreditasi unggul yaitu berkaitan dengan kondisi dosen tetap dan dosen tidak tetap. “Akan diminta menjelaskan dosen tetap dan dosen tidak tetap beserta alasannya,” jelas Prof Nurul.

Sistem Penjaminan Mutu

Selanjutnya, Prof Nurul menjelaskan syarat konversi akreditasi A ke akreditasi unggul yaitu tentang sistem penjaminan mutu. Beberapa hal yang dinilai dalam syarat ini yaitu ketersediaan dokumen, rencana implementasi, serta laporan monitoring dan evaluasi yang harus terstruktur dan berkelanjutan.

“Selain itu juga perlu adanya penyampaian sistem perekaman dokumen mutu kepada pemangku kepentingan,” terangnya.

Syarat terakhir untuk konversi akreditasi A ke akreditasi unggul yaitu publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah yang dimaksud haruslah yang terakreditasi secara nasional dan internasional.

Lampaui Standar

“UNAIR telah melampaui standar syarat-syarat konversi akreditasi tersebut,” jelas Prof Nurul. 

Dalam hal ini UNAIR telah melampaui standar sertifikasi, penelitian, dan publikasi ilmiah. Selain itu, UNAIR juga telah memiliki data monitoring sistem penjaminan mutu. Di sisi lain, dosen tetap dan dosen tidak tetap UNAIR telah memenuhi kriteria.

“Oleh karena itu, kita memang pantas dan patut untuk mendapatkan akreditasi unggul dari BAN-PT. Akan tetapi, kita tidak cepat berpuas diri karena kita harus terus berlomba-lomba dalam kebaikan,” jelas Prof Nurul.

Terakhir, Prof Nurul menyampaikan bahwa satu-satunya harapannya untuk UNAIR adalah dapat menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia. (*)

Penulis : Tristania Faisa Adam

Editor : Binti Q. Masruroh

5 Dokter Pakar Kesehatan Gigi Masyarakat UNAIR Siap Bebaskan Anak Indonesia dari Karies Gigi di 2030

UNAIR NEWS – Prevalensi keparahan karies gigi atau gigi berlubang pada anak usia dini masih sangat tinggi yaitu sekitar 93 persen. Artinya hanya 7 persen anak Indonesia yang bebas dari karies gigi.

Federation Dental International (FDI) dan WHO menargetkan usia 5 sampai 6 tahun setidaknya 50 persen harus bebas dari karies gigi di setiap negara. Banyak kebijakan dan program pemerintah yang dilakukan untuk mencapai target tersebut seperti Program Internship (pemagangan dokter gigi di rumah sakit daerah), Nusantara Sehat (penempatan tenaga kesehatan termasuk tenaga kesehatan gigi maupun tenaga kesehatan lainnya) yang disebar ke seluruh Indonesia, hingga penyusunan dan pelaksanaan program milestones dalam rangka pemusatan Rencana Aksi Nasional (RAN) – Indonesia Bebas Karies 2030.

Menguatkan upaya dari kegiatan nasional tersebut, Ikatan Peminatan Kesehatan Gigi Masyarakat Indonesia (IPKESGIMI) pada tanggal 18-19 Nopember 2022 mengukuhkan 28 dokter gigi yang dinilai telah mencapai tingkat kepakaran tinggi dan banyak berkontribusi dalam program kesehatan gigi masyarakat nasional. Hingga saat ini, total pakar kesehatan gigi masyarakat di Indonesia berjumlah 40 orang, yang mayoritas bergelar doktor dan profesor di bidang Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Preventif.

Pada acara pengukuhan yang diselenggarakan bertepatan dengan Kongres Nasional Ikatan Peminatan Kesehatan Gigi Masyarakat Indonesia (IPKESGIMI) 2022 tersebut, Universitas Airlangga mengirimkan delegasinya sejumlah 5 orang doktor dengan kriteria terpilih untuk dikukuhkan sebagai FISDPH: Fellow of Indonesian Society of Dental Public Health; dan FISPD: Fellow of Indonesian Society of Preventive Dentistry. Gelar kepakaran ini diberikan kepada para profesor dan doktor bidang Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat yang memiliki ekspertasi dan riwayat aktivitas yang konsisten dalam melaksanakan program promotif dan preventif kedokteran gigi selama masa baktinya.

UNAIR saat ini memiliki 7 akademisi dengan kepakaran tersebut, yaitu Prof Dr R Darmawan Setijanto drg MKes FISDPH FISPD, Prof Dr Titiek Berniyanti drg MKes FISDPH FISPD, Dr Retno Palupi drg MKes FISDPH FISPD, Ninuk Hariyani drg MKes MPH PhD FISDPH FISPD, Dini Setyowati drg MPH PhD FISDPH FISPD, Dr Taufan Bramantoro drg MKes FISDPH FISPD, dan Dr Gilang Rasuna Sabdho Wening drg MKes FISDPH FISPD.

“Kami berharap besar dan percaya dengan dikukuhkannya para pakar ini akan dapat semakin memfokuskan upaya yang telah dan akan dilakukan, melalui sinergi lintas bidang dan lintas universitas, dalam wadah besar sebagai pakar di forum IPKESGIMI ini,” ungkap drg Usman Sumantri MSc FISDPH FISPD Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), yang juga turut dikukuhkan sebagai salah satu pakar baru.

“Kami sangat bersyukur dan bangga sekali atas antusiasme para pakar dan akademisi serta praktisi dokter gigi yang hadir pada Kongres IPKESGIMI 2022 ini. Sangat jarang terjadi 32 Institusi Pendidikan Dokter Gigi (IPDG) bisa semua berkumpul dan berdiskusi langkah promotif dan preventif yang sudah dan akan dilaksanakan kelak,” tutur Prof Dr drg Tri Erri Astoeti MKes Ketua Kongres IPKESGIMI 2022 di sela-sela acara. (*)

FKM UNAIR Gagas Sedotan Ramah Lingkungan Dukung SDGs Poin 13

UNAIR NEWS – Mahasiswa FKM UNAIR kembali mengembangkan soft skill penelitian di bidang kesehatan masyarakat melalui perlombaan Youth Idea Competition Universitas Jambi 2022. Kegiatan itu memfasilitasi mahasiswa untuk menghasilkan temuan-temuan mind blowing di bidang kesehatan.

Tim Phoenix Airlangga beranggotakan Rina Pertiwi, Afan Alfayad, Syahrul Ramadhan, Asrfoul, dan Putri Nur Aini. Tim ini memenangkan perlombaan tersebut pada Kamis (24/11/2022) sebagai juara II.

“Temuan yang kami sampaikan dilatarbelakangi oleh kondisi limbah sedotan plastik yang meningkat di Indonesia. Selain itu, potensi buah naga yang melimpah di Indonesia menjadi substansi utama dalam temuan tersebut,” ujar Syahrul Ramadhan salah satu anggota tim.

Mahasiswa semester tujuh tersebut menambahkan, “Tujuan dari program tersebut adalah menjadikan temuan atau produk yang ramah lingkungan dengan mengurangi limbah sedotan plastik dan limbah kulit buah naga. Selain itu, produk ini juga bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh masyarakat melalui kandungan fenol yang ditemukan di dalam kulit buah naga tersebut”.

Kepada UNAIR NEWS mahasiswa asal Majalengka tersebut menuturkan bahwa ide penelitian SERALI (Sedotan Ramah Lingkungan) memiliki banyak keunggulan. Di antaranya berkontribusi mengurangi limbah sedotan plastik, memiliki kandungan antosianin, vitamin C, betalain, fenol, dan flavonoid yang berkontribusi dalam meningkatkan imunitas tubuh, serta menggunakan bahan baku yang mudah didapatkan, dan mendukung program sustainable development goals poin 13.

Adapun metode dalam pembuatan sedotan ramah lingkungan di antaranya:

  1. Pembuatan ekstrak kulit buah naga yang menjadi bahan baku utamanya. Kulit buah naga dibersihkan kemudian dihaluskan lalu saring dan ambil ekstraknya saja.
  2. Setelah ekstraksi dilakukan, proses yang kedua adalah masak ekstrak kulit buah naga dengan tepung tapioka sambil diaduk-aduk hingga membentuk gumpalan. Pada proses ini api yang digunakan adalah api kecil. Tepung tapioka yang berasal dari pati singkong mengandung amilopektin yang tinggi sehingga ketika dimasak hasilnya memiliki tekstur yang kenyal dan lengket.
  3. Setelah proses pemasakan tersebut selesai, maka gumpalan tersebut diratakan di atas plastik sesuai dengan ketebalan yang pas.
  4. Setelah itu, lembaran-lembaran tersebut dicetak menggunakan pipa-pipa aluminium, kemudian dilakukan proses pengeringan. Proses pengeringan ini menggunakan sinar matahari secara langsung selama satu hari.
  5. Untuk proses yang terakhir sedotan yang telah kering, dicelupkan ke cairan lilin lebah. Cairan lilin lebah ini mengandung propolis yang nantinya dapat mengering dan mengeras sehingga sedotan akan lebih tahan dengan air.

“Kami berharap melalui temuan ini dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah sedotan plastik dan kulit buah naga serta menjaga keseimbangan dan kesehatan lingkungan. Sehingga kedepannya dapat menciptakan dunia yang lebih baik untuk masyarakat dan generasi mendatang,” tutur Syahrul di akhir penyampaiannya. (*)

Penulis: Afan Alfayad

Editor: Binti Q. Masruroh

Kenali Bentuk Kekerasan Seksual Lewat Webinar Satgas PPKS UNAIR

UNAIR NEWS – Sebagai salah satu PTN terbaik di Indonesia, Universitas Airlangga (UNAIR) terus berfokus pada isu kekerasan seksual di perguruan tinggi. Hal itu terlihat pada Webinar Series #TemanBicara Volume 1 yang diadakan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UNAIR pada Jumat (25/11/2022). 

Webinar tersebut berjudul Satu Suara untuk UU TPKS: Kenali Bentuk Kekerasan Seksual dalam UU TPKS dan Permendikbud Ristek PPKS. Webinar yang dilaksanakan dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan 2022 tersebut dibuka oleh Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA drh Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni UNAIR.

Peraturan Kekerasan Seksual

Prof Myrtati Dyah Artaria Dra MA PhD selaku Ketua Satgas PPKS UNAIR sekaligus pembicara dalam kegiatan tersebut membuka materi dengan sejumlah peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksananya yang mengatur tentang kekerasan seksual.

Peraturan tersebut yaitu UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Permendikbud Ristek RI Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, dan Permenag RI Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan pada Kementerian Agama RI. 

“Yang akan kita bahas lebih lanjut pada kesempatan kali ini yaitu UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan Permendikbud Ristek RI Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi,” terang Prof Myrtati.

Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual

Dalam UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, bentuk-bentuk kekerasan seksual dijabarkan dalam Pasal 4 ayat (1). Dalam pasal tersebut, yang termasuk dalam kekerasan seksual yaitu pelecehan seksual nonfisik, pelecehan seksual fisik, pemaksaan kontrasepsi, pemaksaan perkawinan, penyiksaan seksual, eksploitasi seksual, perbudakan seksual, dan kekerasan seksual berbasis elektronik.

Sedangkan dalam Permendikbud Ristek RI Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, bentuk-bentuk kekerasan seksual dijabarkan dalam Pasal 5 ayat (1). Selain itu, dalam Pasal 5 ayat (3) juga dijelaskan lebih lanjut tentang persetujuan korban yang tidak sah.

Satgas PPKS UNAIR

Terakhir, Prof Myrta juga menjelaskan tentang Satgas PPKS UNAIR itu sendiri. Mulai dari alur pelaporan kepada Satgas PPKS UNAIR hingga tindak lanjutnya berupa sanksi administratif jika kekerasan seksual tersebut terbukti. “Siapa saja boleh melapor kepada Satgas PPKS UNAIR asalkan salah satu unsur baik korban atau pelaku adalah bagian dari UNAIR,” terangnya. 

Prof Myrta juga menghimbau kepada seluruh warga UNAIR yang mengetahui atau mengalami kekerasan seksual untuk bisa segera melapor kepada Satgas PPKS UNAIR. “Laporan dapat dilakukan melalui Email yaitu [email protected], Whatsapp atau Telegram yaitu 081235490155, dan LINE yaitu satgasppksunair,” jelasnya. (*)

Penulis : Tristania Faisa Adam

Editor : Binti Q. Masruroh

Kunci Percaya Diri Mahasiswa Psikologi UNAIR Antarkan Ia Jadi Aktris Film Lara Ati

UNAIR NEWS – Tak hanya menekuni bidang pendidikan, Heraldha Savira atau yang kerap disapa Sasa, mahasiswi S2 Psikologi UNAIR kini sukses berkarir menjadi aktris di Film Lara Ati. Ia juga berbagi tips dalam perjalanannya meniti karir melalui program Bincang Santai Yuk Bicara Asa via Instagram Live UNAIR, Kamis (25/11/2022).

“Kuncinya itu mau memanfaatkan kesempatan ya, percaya diri dan selalu memberikan aura positif. Yang paling penting lagi apapun pekerjaan kalian yang penting adalah kamu punya purpose,” kata Sasa

Sasa juga menuturkan bahwa aura positif, dapat dilakukan dengan mengurangi pemikiran negatif tentang orang lain, berhenti melakukan judgement dan fokus pada pengembangan diri. “Akan terus ada orang yang mengritik dan dikritik itu sakit. Tapi kita harus tahu bahwa tidak semua orang suka sama kamu. Jadi biarkan saja, kalau aku yang penting aku tidak menentang norma agama dan norma Tuhan,” tegas Sasa.

Selain itu, lanjutnya, menghargai setiap manusia tanpa terkecuali ternyata juga menjadi salah satu jalan Ia meraih karir yang gemilang. Rendah hati dan juga mau belajar menjadi proses penting yang Sasa jalani.

“Tak kasih tau penyakit orang pintar itu adalah sombong. Sedangkan manusia itu makhluk dinamis. Kadang kita merasa lebih tapi jangan sampai merendahkan orang lain. Semua manusia itu sama yang membedakan itu ketakwaannya,” ujarnya.

Utamakan Ilmu Dari Segalanya

Meski tengah sibuk di dunia karir, satu tips berharga dari Sasa adalah selalu mengutamakan pendidikan. Tak heran jika Ia juga berhasil menjadi salah satu Duta Baca Jawa Timur.

“Akan ada banyak pilihan antara pendidikan dan dunia pekerjaan, tapi ilmu itu tidak akan ada habisnya. Mungkin kalian sekarang masih muda, masih banyak tenaga, tapi berapa lama sih fisik itu akan membantu kalian. Itu kenapa aku selalu pilih pendidikan,” pungkasnya.

Penulis: Rosita

Editor: Nuri Hermawan

Biomarker  Fibrosis Paru Paska Pneumonia COVID-19

Saluran napas dan paru merupakan  target organ yang sering menjadi sasaran infeksi SARS-CoV2 pada manusia. Fibrosis paru merupakan salah satu sequele infeksi SARS-CoV2 yang sering dijumpai dan menimbulkan masalah kesehatan karena menimbulkan disfungsi organ. Frekuensi fibrosis paru pada pneumoni COVID-19 cukup besar bervariasi antara 33.0% sampai  83,3%.Mekanisme kejadian fibrosis paru pasca COVID-19 belum diketahui secara pasti.

Injury oleh infeksi SARS-CoV2 akan diikuti oleh proses perbaikan untuk mempertahankan karakteristik struktur organ. Aktivasi efek fibrogenik pada organ tergantung kapasitas regeneratip jaringan dan mekanisme regulasi yang menekan aktivasi menyandi profibrotik yang berlebihan. Pada jaringan paru,disregulasi respons fibrogenik dapat mengganggu perbaikan jaringan sehingga  menimbulkan disfungsi organ paru

Fibrosis paru pada penderita pneumoni COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit

Di Indonesia kasus infeksi SARS-CoV2 dilaporkan mulai Maret 2020 dan kasus menyebar secara cepat dengan varian delta yang menimbulkan manifestasi klinis berat. Sequele COVID-19 menimbulkan rasa takut bagi penyintas. Fibrosis paru merupakan sequele yang menimbulkan masalah kesehatan paru yang serius karena menimbulkan gangguan fungsi paru sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan sampai invalid. Fungsi paru yang terganggu adalah  inspirasi yang tidak adequate karena paru menjadi kaku juga terjadi gangguan proses difusi (pertukaran gas). Evaluasi fungsi paru akan ditemukan gangguan restriksi pada pemeriksaan spirometri.

Fibrosis paru umumnya dideteksi dengan   pemeriksaan radiologi seperti pemeriksaan X-ray toraks atau CT scan toraks yang memberikan hasil lebih detail atau pemeriksaan post mortum dengan pemeriksan histopatologi. Pada foto toraks fibrosis akan tampak sebagai gambaran opasitas berupa garis predominan di perifer sedang pada CT scan toraks fibrosis paru ditandai oleh gambaran :1) Honeycombing 2) Traction bronchiectasis atau bronchiolectasis, 3) Bronchial wall thickening 4) Parenchymal bands dan GGO. CT scan toraks selain memberikan gambaran yang lebih detail juga bisa menggambarkan keparahan sequele paru dengan melakukan skoring. Salah satu  sistem skor membagi fibrosis paru menjadi 3 kelompok yaitu ringan bila skor 1-7, sedang 8-13, berat >14 dengan skor maksimal 25.

Fibrosis paru umumnya dijumpai pada penderita pneumoni COVID-19 berat. Pada infeksi virus,stimulasi growth factor seperti FGF,EGF,TGF-β(transforming growth factor) merupakan salah satu mekanisme aktivasi jalur  profibrotik dan bersama respons inflamasi merupakan beberapa mekanisme fibrogenik yang sudah dikenal. Pada SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang disebabkan oleh SARS-CoV, TGF-β berperan pada sequele fibrosis paru pada penyintas SARS. Pada COVID-19 laporan awal menyebutkan TGF-β1,TNF-α berperan pada mekanisme fibrosis paru paska COVID-19. Pada studi  dengan subyek pneumoni COVID-19 yang dirawat di ruang isolasi khusus (RIK) dengan pneumoni COVID-19  sedang, berat dan kritis (RT-PCR positip) fibrosis paru paska COVID-19 dijumpai pada 93,3% subyek pada pemeriksaan CT scan toraks setelah dua kali RT-PCR negatip.

Mekanisme fibrosis paru paska COVID-19 belum diketahui secara jelas.Disregulasi respons imun atau badai sitokin telah dilaporkan ada hubungan dengan fibrosis paru. Invasi SARS-CoV2 dapat menginduksi ekspresi growth factor beserta reseptornya, kondisi ini akan merangsang jalur profibrotik.Juga beberapa sitokin, kemokin dan growth factor yang secara bermakna menimbulkan progresivitas fibrosis.   Tumor necrosis factor (TNF) merupakan sitokin pleotropik yang dijumpai dalam 2 bentuk yaitu transmembrane dan soluble. Fungsi TNF akan terlihat bila TNF berikatan dengan reseptornya. TNF di ekspresikan oleh berbagai sel sebagai respons terhadap infeksi. TNF-α merupakan salah satu sitokin yang terlibat pada respons imun COVID-19,kadarnya meningkat saat infeksi dan menurun saat recovery dan kadar TNF-α lebih tinggi pada pasien COVID-19 yang perlu perawatan di ICU dibanding tanpa ICU. Pada pasien COVID-19 kadar serum TNF-α meningkat sesuai keparahan pneumoni COVID-19 dan TNF-α ada hubungan dengan fibrosis paru yang dievaluasi dengan CT scan toraks setelah konversi negatip. Ekspresi TGF-β1 pada COVID-19 bersifat dinamis. Pada COVID-19 sedang dan berat/kritis kadar serum TGF-β1 meningkat secara bermakna sejak onset gejala dan saat konvalesen kadar serum TGF-β1 sama dengan kontrol sehat.  Pada pneumoni COVID-19  kadar serum TGF-β1 60,55 pg/mL dari sampel darah perifer penderita COVID-19 hari ke 19 (rerata) sejak onset gejala dan TGF-β1 ada hubungan dengan fibrosis paru paska COVID-19. TNF-α,TGF-β1 kemungkinan berperan pada fibrosis paru paska pneumoni COVID-19.  

Penulis: Dr. Daniel Maranatha, dr., Sp.P(K)

Rujukan: Association of TNF-α, TGF-β1,IL2,EGFR,Amphiregulin with pulmonary fibrosis in pneumonia COVID-19. Maranatha D,Hasan H,Bakhtiar A,Widyoningroem A,Aryati.J Infect Pub Health 2022:15:1072-1075

Mahasiswa UNAIR Gagas Produk Camilan dari Daun Kelor dan Tulang Sotong

UNAIR NEWS – Tim mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pengobat Tradisional Fakultas Vokasi dan Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga berhasil meraih predikat Best Innovation Product and Promotion dalam ajang lomba Business Model Canvas (BMC) Fooderation 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Padjajaran pada (23/11/2022). Pada ajang kompetisi tingkat nasional tersebut, tim yang tergabung dengan nama Moringa Sea UA team itu beranggotakan Jihan Aura, Muhammad Syafiq Zuhdi dan Lalu Aldy Kurnia Aji.

Muhammad Syafiq Zuhdi menyampaikan bahwa ia menggagas ide kreatif produk camilan makanan berbahan dasar daun kelor dan tulang sotong. Mereka mengatakan bahwa dua bahan tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai makanan yang bernutrisi dan masih belum banyak dimanfaatkan.

“Lautan dan alam kaya akan sumber daya yang bisa dimaksimalkan untuk kebutuhan manusia. Namun, banyak yang masih belum dimanfaatkan secara optimal. Tulang sotong yang sebenarnya memiliki nutrisi protein dan kalsium serta daun kelor yang merupakan superfood memiliki kandungan nutrisi, seperti protein, vitamin serta antioksidan,” ujar Syafiq.

Kemudian melihat pangsa pasar di Indonesia yang sangat tinggi akan konsumsi camilan, tim Moringa Sea Universitas Airlangga itu menginovasi sebuah produk camilan berbentuk keripik atau chips berbahan dasar daun kelor dan tulang sotong. Produk itu diberi nama Fish Bone Moringa Kripss.

“Jadi produk kita berbentuk camilan keripik sehat yang dikemas dengan kemasan lebih biodegradable dan memiliki tiga varian rasa, yakni seaweed, spicy dan barbeque,” tambahnya.

Tak hanya itu, salah satu analisis kelebihan bisnis mereka adalah ikut mengampanyekan SDGs 12 Responsible Consumption and Production. Produk itu juga dapat menjadi jawaban atas permasalahan limbah tulang sotong yang selama ini kurang optimal dalam pengolahannya.

“Limbah tulang sotong biasanya sebatas dijadikan pakan burung. Jadi kami melihat adanya potensi untuk dikembangkan dan bisa lebih dimanfaatkan dari kandungan nutrisinya,” ujar Lalu Aldy.

Dengan berbagai tahapan yang dimulai dari seleksi BMC, penjurian pitch deck, hingga presentasi final dan bisa meraih prestasi itu, mereka berharap agar terus dapat berinovasi dan berkembang untuk kedepannya. “Semoga bisa terus berinovasi, tidak mudah berpuas diri untuk terus berkembang dan bisa memberikan manfaat bagi orang lain,” ungkapnya.

Penulis: Jihan Aura

Editor: Khefti Al Mawalia

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera

Sebagai kekuatan pendorong dari suatu organisasi, karyawan menentukan pencapaian organisasi. Kinerja karyawan yang optimal dapat meningkatkan peluang organisasi dalam mencapai tujuan. Peran seorang pemimpin dalam suatu organisasi merupakan hal yang penting bagi karyawan untuk melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan kelangsungan hidup suatu organisasi (Fajrin dan Susilo, 2018). Seorang pemimpin – sebagai penggerak karyawan- akan menerapkan beberapa metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi untuk mempengaruhi perilaku karyawan lainnya (Jamaludin, 2017). Hal ini disebut gaya kepemimpinan. Pemimpin dapat menerapkan lebih dari satu gaya kepemimpinan. Tuntutan tugas yang berbeda, karakteristik pemimpin dan karakteristik bawahan yang berbeda dapat menentukan pilihan gaya kepemimpinan yang akan digunakan.

Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja ini dilakukan di Rumah sakit Wiyung Sejahtera, yaitu salah satu rumah sakit tipe C yang terletak di Surabaya Barat. Lokasi Rumah Sakit Wiyung Sejahtera berada dekat dengan beberapa perumahan yang berpotensi menjadi tempat berobat bagi masyarakat sekitar dan menjadi rujukan bagi beberapa puskesmas di sekitarnya. Sebagai fasilitas kesehatan, Rumah Sakit Wiyung Sejahtera telah menerapkan penilaian kinerja sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa keberhasilan seorang pemimpin mempengaruhi kinerja anggotanya (Khairizah, Noor dan Suprapto, 2017). Hal ini mengacu pada kinerja karyawan yang diukur dengan standar atau kriteria penilaian yang ditetapkan oleh organisasi. Hal ini dijelaskan dalam Path Goal Theory bahwa perilaku dan sikap karyawan berdampak pada imbalan yang akan diterima. Imbalan dapat diterima jika seorang karyawan menunjukkan kinerja yang baik, salah satunya dapat diukur dengan sikap motivasi dalam diri karyawan yang akan meningkatkan kinerja, salah satunya melalui disiplin kerja. Teori Path-goal berfokus pada cara seorang pemimpin mengarahkan harapan-harapan bawahan dan mempengaruhi motivasi bawahan pada kinerja yang efektif untuk mendapatkan imbalan yang sesuai dengan harapan bawahan.

Berdasarkan hasil penelitian di maisng-masing unit, terlihat bhawa mayoritas pemimpin di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera menerapkan gaya kepemimpinan direktif. Pada gaya kepemimpinan ini, pemimpin akan mengarahkan bawahan mereka dengan memberikan perintah atau tugas-tugas tertentu kepada bawahannya, membuat keputusan penting dan terlibat dalam pelaksanaannya (Yulistian, Astuti dan Utami, 2013). Gaya kepemimpinan ini disebut juga dengan gaya kepemimpinan otoriter. Hal ini karena pemimpin menjadi pusat informasi dan pengambilan keputusan. Komunikasi dalam gaya kepemimpinan ini cenderung berjalan satu arah dan tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengemukakan pendapat. Berdasarkan hasil penilaian bawahannya, gaya kepemimpinan direktif diterapkan oleh 31,25% kepala unit. Penerapan gaya kepemimpinan direktif disesuaikan dengan tugas-tugas yang diemban oleh maisng-masing unit, utamanya unit dengan tugas yang berisiko tinggi dan membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Kepala unit cenderung berpegang teguh pada peraturan yang ada dan sering memberikan arahan untuk meminimalisir kesalahan. Selain itu, gaya kepemimpinan ini akan efektif diterapkan jika pemimpin memiliki bawahan yang kurang mandiri dalam melaksanakan tugas.

Hasil penelitian di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera menunjukkan bahwa terdapat 17 responden dengan tingkat kedisiplinan sedang dan 63 responden dengan tingkat disiplin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan mengetahui adanya peraturan dan telah berusaha untuk mematuhi dan melaksanakannya. Jatilaksono dan Indartono, (2016) menjelaskan bahwa disiplin kerja dapat timbul dari kemauan diri sendiri dan perintah orang lain. Meski demikian, lingkungan kerja menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap disiplin karyawan. Pemimpin dan rekan kerja dapat berperan sebagai motivator untuk menciptakan disiplin kerja dengan memberikan contoh yang baik, memberikan nasihat dan teguran jika bawahan dan rekan kerja yang berperilaku menyimpang. Analisis lebih lanjut pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap tingkat disiplin kerja karyawan sebesar 79,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Gaya kepemimpinan dapat digunakan sebagai alat untuk mengarahkan karyawan ke arah tujuan organisasi. Karena merupakan alat, setiap pemimpin memiliki perbedaan dalam penerapan gaya kepemimpinan berdasarkan situasi dan kondisi. Pernyataan tersebut sesuai dengan asumsi dalam Path Goal Theory bahwa pemimpin fleksibel dalam memilih gaya kepemimpinan yang diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi (Ridho, 2014). Keandalan seorang pemimpin dalam memilih gaya kepemimpinan mendukung pemimpin dalam menjalankan perannya sebagai penggerak. Ketika sikap dan perilaku pemimpin dianggap sesuai dengan karakter bawahan, maka lebih mudah bagi pemimpin untuk mempengaruhi bawahan (Ramadhany, 2017).

Penulis: Ratna Dwi Wulandari

Sumber: Puspitasari, P., & Wulandari, R. D. (2022). THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE ON EMPLOYEE DISCIPLINE IN WIYUNG SEJAHTERA HOSPITAL. The Indonesian Journal of Public Health, 17(2), 273–284. https://doi.org/10.20473/ijph.v17i2.2022.273-284

Link Artikel      : https://doi.org/10.20473/ijph.v17i2.2022.273-284

Evaluasi Sistem Informasi Posyandu Menggunakan Model Jaringan Metrik Kesehatan

Sistem Informasi Posyandu (PIS) merupakan seperangkat alat penyiapan data untuk menghasilkan informasi kesehatan mengenai kegiatan, kondisi, dan perkembangan yang terjadi di setiap Posyandu. Sistem informasi ini bermanfaat sebagai acuan bagi kader untuk memahami permasalahan yang ada dan memudahkan operasionalisasi kegiatan Posyandu seperti data dasar posyandu, kegiatan pelayanan posyandu, serta data pengguna dan petugas posyandu (Mubarak et al., 2017). Melalui sistem informasi ini, diharapkan Posyandu dapat mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sasaran. Kemampuan kader dalam memahami PIS menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi kualitas informasi yang dihasilkan.

Sistem Informasi Posyandu masih jauh dari standar yang ditetapkan oleh Pemerintah. Beberapa tantangan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan Sistem Informasi Posyandu seperti proses pengelolaan data menjadi informasi yang belum efektif dan efisien dalam mekanisme yang terintegrasi dan terkoordinasi, terdapat tumpang tindih dalam pengumpulan dan pengolahan data kesehatan, dan masih ada pengumpulan data yang berulang-ulang oleh unit yang berbeda sehingga ada risiko data dan kegiatan yang tercatat lebih dari satu kali.

Posyandu yang menjadi lokasi penelitian ini adalah salah satu Posyandu di Desa Ngujo, Bojonegoro. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas kesehatan yang bekerja di Polindes, salah satu masalah yang masih dihadapi adalah Sistem Informasi Posyandu (PIS) yang belum berjalan optimal.

Sistem Informasi Posyandu memiliki tujuh format yang terdiri dari (1) catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian ibu, (2) register bayi di wilayah kerja Posyandu (3) register balita di wilayah kerja Posyandu (4) register ibu hamil di wilayah kerja Posyandu. Selain keempat format tersebut, masih ada tiga format pendukung lainnya yang terdiri dari (5) register WUS/PUS di wilayah kerja Posyandu, (6) register ibu hamil di wilayah kerja Posyandu, (7) Data data pengunjung Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan ibu hamil, persalinan atau melahirkan. Ketujuh format tersebut harus diisi secara teratur oleh kader Posyandu sesuai dengan Sistem Informasi Posyandu. Buku pedoman tersebut dipegang oleh bidan, kemudian bidan akan menyampaikan mekanisme pencatatan kepada kader Posyandu. Berdasarkan buku panduan Sistem Informasi Posyandu yang tersedia di Polindes Desa Ngujo, dapat disimpulkan bahwa pencatatan harus dilakukan setiap bulan. Setiap format memiliki catatan yang berbeda. Oleh karena itu, kader harus memperhatikan dengan seksama pedoman tersebut agar setiap format dapat terisi dengan benar.

Dalam sebuah sistem informasi dan basis data, formatnya dapat berupa sebuah layar yang berisi banyak ruang yang telah dikategorikan untuk memasukkan data sesuai dengan kategori yang telah dibuat. Format yang baik dan tersusun rapi akan memudahkan pencatatan data. Sistem Informasi Posyandu yang digunakan di Posyandu Putra Bangsa memiliki tujuh format. Ketujuh format tersebut cukup rapi namun memiliki tata letak yang ringkas dan kecil. Sehingga proses pencatatan manual cukup menyulitkan kader Posyandu untuk menyesuaikan tulisan tangan dengan tata letak yang tersedia.

Posyandu Putra Bangsa telah mencapai stratifikasi penuh (hijau), yang berarti bahwa Posyandu ini sudah memiliki program inovatif dengan kegiatan Posyandu yang sering dilakukan setiap tahunnya. Meski demikian, maish ditemukan beberapa tantangan yang dihadapi kader dalam menjalankan program Posyandu. Salah satu permasalahan yang dihadapi kader adalah banyaknya format yang harus diisi sehingga menambah beban kerja kader Posyandu. Beberapa kader Posyandu juga merangkap sebagai kader Posbindu sehingga beban kerja bertambah. Tidak adanya peraturan khusus yang mengatur Sistem Informasi Posyandu juga menjadi faktor lemahnya pengembangan dan peningkatan sistem yang ada. Pelatihan tentang pencatatan dan pelaporan Sistem Informasi juga belum komprehensif dan hanya perwakilan kader yang mendapatkan informasi. Area kerja Posyandu Putra Bangsa sudah memiliki akses internet namun jaringan internet belum stabil dan cukup kuat. Selain itu, perubahan model pencatatan dari manual ke komputerisasi dengan bantuan teknologi tentu membutuhkan kesiapan dari beberapa sektor.

Berdasarkan hasil wawancara, data dalam Sistem Informasi Posyandu sudah lengkap, namun ada beberapa data yang tidak tercatat. Salah satunya terjadi ketika kader tidak mengisi data mengenai pemberian tablet Fe. Pencatatan jumlah petugas yang hadir juga tidak rutin diisi oleh kader dengan asumsi bahwa data tersebut tidak digunakan untuk mengambil keputusan. Dalam hal ketepatan waktu, kader sudah mengisi secara rutin dalam satu tahun. Namun, jika dilihat dari pedomannya, seharusnya rutin dilakukan setiap bulan dan setiap selesai kegiatan Posyandu.

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Posyandu Putra Bangsa telah menerapkan Sistem Informasi Poyandu. Namun, dalam praktiknya masih ada beberapa format yang tidak diisi sesuai dengan Pedoman PIS. Kemampuan sumber daya manusia juga perlu direncanakan karena berdasarkan penilaian dari semua aspek, menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan yang sangat penting sebagai pelaksana Sistem Informasi Posyandu. Selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia, prasyarat terbentuknya sistem informasi lain seperti kebijakan dan teknologi yang mendukung perlu dipertimbangkan agar Sistem Informasi Posyandu (PIS) dapat berjalan secara optimal.

Penulis: Ratna Dwi Wulandari

Sumber: Maghfiroh, S.A., & Wulandari, R.D. (2022). Evaluation of Posyandu Information Systems Using The Health Metric Network Model. The Indonesian Journal of Public Health, 17(3), 439-450. https://doi.org/10.20473/ijph.v17i3.2022.439-450

Link Artikel:     https://doi.org/10.20473/ijph.v17i3.2022.439-450

Mahasiswa UNAIR Sabet Juara 3 pada CommFiesta National Debate Competition 2022

UNAIR NEWS – Prestasi tidak habis-habisnya ditorehkan oleh Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR). Kali ini, hal tersebut didapatkan oleh Yogi Lesmana. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) tersebut meraih juara tiga sekaligus Top 10 speaker pada CommFiesta National Debate Competition 2022.

Kegiatan tersebut merupakan kompetisi debat tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas. Pada tahun ini, CommFiesta mengangkat tema “Celebrating Our Diversity by Introducing Our Extraordinary Tourism”.

“Lomba ini terbilang sangat ketat dibanding lomba debat lainnya, banyak tim yang sangat ter-highlight, terutama ada peserta yang pernah juara World University Debating Championship, KDMI, dan masih banyak lagi,” paparnya kepada UNAIR NEWS (24/11/2022).

Dalam pertandingannya, Yogi menggandeng dua mahasiswa dari dua universitas yang berbeda. Menurutnya, kolaborasi merupakan hal baik. Pada kolaborasi, ia mampu mendapatkan relasi, pengalaman, serta pembelajaran yang lebih luas serta berwarna.

“Lomba ini bersifat terbuka dan diperbolehkan untuk setim lintas kampus. Saya berkolaborasi dengan mahasiswa dari Universitas Padjadjaran dan Universitas Hasanuddin,” ujarnya.

Dalam perlombaannya, debat dijalankan selama dua hari. Hari pertama kami awali dengan Pra-eliminasi. Para peserta diberikan mosi dalam perdebatan. Diantaranya,  mosi bertemakan harapan dan cita-cita pada Pra-eliminasi pertama, komersialisasi indigenous island pada Pra-eliminasi kedua, perpolitikan Indonesia pada Pra-eliminasi ketiga, serta mosi  bertema seni pada Pra-eliminasi terakhir. Dalam tahap tersebut, Yogi  bertengger pada posisi ketiga.

“Hasil ini memastikan kami lanjut ke hari berikutnya, menang dengan keputusan mutlak  3-0  di babak delapan besar membuat kami lolos semifinal dan terpaksa harus terhenti disitu setelah dikalahkan,” tambahnya.

Kekalahan dibabak semifinal tidak membuat Yogi dan Tim putus asa. Mereka berjuang pada perebutan juara 3. Akhirnya, mereka keluar sebagai pemenang dengan keputusan split 2 – 1 serta ia mendapatkan predikat Top 10 Best Speaker. Secara kumulatif, mereka melewati tujuh babak selama dua hari.

Selain itu, menurut Yogi, debat sangat menitik beratkan pada literasi dan berpikir kritis. Penting bagi kita untuk selalu riset untuk mengetahui isu terkini di media serta luangkan waktu untuk membaca dan berdiskusi. Baginya, progresivitas dalam kompetisi debat membuat iklim kompetisi makin sulit dan memaksa kita untuk belajar lebih keras.

“Hal lain yang tidak kalah penting adalah membangun kemistri tim. Makanya, penting bagi kita untuk latihan bersama, sparing, dan evaluasi, sebab ini adalah lomba tim yang artinya harus membentuk satu kesatuan,” pungkasnya.

Penulis: Afrizal Naufal Ghani

Editor: Nuri Hermawan

BPBRIN UNAIR Fasilitasi Start-Up Bertemu Investor

UNAIR NEWS – Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga (BPBRIN UNAIR) menyelenggarakan kegiatan yang mempertemukan investor dengan start-up binaan Inkubator Bisnis dan Teknologi UNAIR. Kegiatan itu bertajuk Airlangga Startup Business Matching dan Matchmaking 2022.

Kegiatan itu berpeluang membuka jalan start-up untuk mengembangkan serta memperluas jaringan bisnisnya. Start-up yang akan bergabung dalam kegiatan ini berasal dari berbagai macam latar belakang, baik dari startup berbasis IT dan non-IT.

Acara yang diselenggarakan di Hall Majapahit Gedung Airlangga Sharia and Entrepreneurship Education Center (ASEEC) pada Rabu (23/11/2022) itu mengusung tema Let’s Build Collaborative Synergy & Respective Investment. Harapannya, dapat terbentuk kolaborasi yang baik antara start-up dan investor.

Kegiatan dibuka oleh Direktur Keuangan UNAIR Dr Ardianto SE MSI AK CMA CA. Ia menyampaikan bahwa dengan memperhatikan start-up, potensi-potensi yang ada nantinya dapat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, UNAIR berkomitmen mengembangkan potensi melalui acara serupa.

“Potensi pertumbuhan start-up di Indonesia sangat besar. UNAIR berkomitmen mendukung potensi tersebut melalui acara seperti ini,” ujar Ardianto.

Setelah dibuka oleh Ardianto, investor dapat melihat produk-produk startup selama 45 menit. Nantinya startup mendatangi meja investor untuk melakukan speed dating selama 1 jam untuk mencapai kesepakatan antara investor dan pihak start-up.

Kegiatan itu dihadiri oleh berbagai macam start-up, di antaranya terdapat Gelatah yang merupakan produk dari mahasiswa UNAIR, Vaskular Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan, dan masih banyak lainnya. Sementara investornya yakni PT Bursa Efek Indonesia, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BSI, dan masih banyak lagi.

Di akhir acara, ada beberapa kesepakatan antara investor dan start-up, yakni Bank Syariah Indonesia cabang UNAIR dan Giarus yang melakukan kerja sama dalam bentuk distributor dengan maksimal 10 juta rupiah untuk nasabah prioritas. Selain itu, ada beberapa kesepakatan yang terjadi yaitu adanya pendanaan, pembinaan, dan bentuk-bentuk kerja sama produk. (*)

Penulis : Muhammad Ghufron Ariawan

Editor  : Binti Q. Masruroh

Sintesis Nanokomposit Berbasis Oksida Logam/Sulfida dan Aplikasi di Lingkungan

Dalam beberapa tahun terakhir, logam nanopartikel kuantum dot (NPs), bahan nano karbon, dan nanokomposit logam oksida/sulfida telah memainkan peran dalam ilmu nano dan teknologi. Fotokatalis paling popular terbuat dari partikel oksida/sulfida logam berskala nano. Dalam beberapa tahun terakhir, fotokatalisis berfokus pada pengurangan celah pita fotokatalisis menggantikan sinar ultraviolet sehingga cahaya tampak dapat digunakan.

Beberapa oksida logam transisi atau sulfida seperti FeS2, MnO2, dan NiO menunjukkan hasil yang lebih tinggi dan memerlukan biaya lebih rendah. Sifat fisikokimia dapat dengan mudah dimodifikasi seperti oksidasi senyawa, morfologi, sifat kristal, dan ukuran partikel melalui prosedur sintesis bahan yang tepat. Pengurangan polutan menggunakan fotokatalis berbasis polimer/logam ini menunjukkan hasil yang memuaskan karena efek dimensi kuantum yang tinggi, biaya rendah, fotostabilitas, toksisitas yang rendah, dimensi yang kecil, dan efek permukaan.

Kontrol dalam studi ini perlu menggabungkan protocol baru untuk memproduksi NP dengan berbagai bentuk dalam matriks polimer. Oksida logam anorganik sangat penting dalam perspektif teknologi dan ilmiah dibanding dengan kategori NP lainnya.Pada aplikasinya, oksida logam ini sangat luas di bidang elektro keramik, penginderaan gas, superkonduktor, konversi energi, dan katalisis.

Oksida logam/sulfida dari tahap gas diberi perlakuan untuk memperoleh oksida logam/sulfida monokristalin dengan morfologi yang tepat dan beragam dengan tingkat kristalinitas yang besar dengan efisiensi dan ketersediaan yang cukup tinggi. Teknik CVD (Chemical vapor deposition) digunakan agar campuran tidak larut. Melalui Teknik ini, dimungkinkan untuk mengubah karakteristik dan morfologi partikel dalam jangkauan lebih besar. Setelah dilakukan Teknik CVD, dilakukan Teknik pengendapan homogen, Hasil dari teknik pengendapan ini, digambarkan dengan jumlah polidispersitas yang lebih kecil dan homogenitas yang tinggi dibanding pengendapan heterogen. Teknik hidrotermal kemudian dilakukan dengan melibatkan pemanasan larutan berair (hidrotermal) dan dilanjutkan dengan teknik proses sol gel.

Dalam memformulasikan bahan berbasis oksida logam untuk tujuan fotokatalis, proses katalitik dan adsorbs yang efisien, sinar matahri, dan kemampuan bekerja di cahay tampak serta pemulihan fotokatalis perlu diperhatikan. Masalah utama terkait fotokatalis ini adalah terjadinya migrasi muatan dari inti ke daerah permukaan.spektrum elektomagnetik. Pengembangan riset bahan ini diantisipasi  pada perluasan pekerjaan berbasis laboratorium ke skala insutri.

Penulis : Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2589234722001245

Poobana Dharmalingman, Geetha Palani, Retna Apsari, Karthik Kannan, Sivarama Krishna Lakkaboyana, Katta Venkateswarlu, Vinay Kumar, Yuzir Ali

https://doi.org/10.1016/j.mtsust.2022.100232

Tim Putra UNAIR Raih Juara III LISMA JATIM 2022

UNAIR NEWS – Tim Softball putra UNAIR berhasil masuk kedalam tiga besar dalam Liga Softball Mahasiswa Jawa Timur (LISMA JATIM) 2022. Dalam ajang kompetisi softball mahasiswa se-Jawa Timur yang diselenggarakan pada Selasa (1/11/2022) hingga Minggu (6/11/2022) tersebut diikuti oleh lima tim kategori putra dari berbagai perguruan tinggi yaitu ITS, UNESA, UB, UNIPA, dan UNAIR.

Menjadi Tolak Ukur Hasil Latihan Rutin

Salah satu pemain Softball Putra UNAIR, Ryan Nugraha menuturkan LISMA JATIM merupakan kegiatan atau pertandingan yang hampir diadakan tiap tahun. Ajang tersebut digunakan sebagai tolak ukur kemampuan latihan rutin UKM Softball. 

“Kami mengikuti Lisma jatim dikarenakan ingin mengukur kemampuan dan juga hasil dari latihan rutin selama ini,” tuturnya. 

Sebagai bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Airlangga yang adaptif dan terus berbenah. Ryan mengatakan Hasil kompetisi tersebut akan menjadi evaluasi untuk membuat program UKM kedepannya.

“Setelah mengikuti kegiatan tersebut, hasil dari pertandingan akan kami gunakan untuk evaluasi program untuk ke depannya,” katanya.

Pada Kompetisi yang berlokasi di lapangan Softball Dharmawangsa Surabaya. Mahasiswa UNAIR itu mengungkapkan tidak mengalami kendala berarti selama berkompetisi.

“Alhamdulillah tidak ada kendala yang cukup berarti untuk team putra,” ungkapnya. 

Perebutan Juara Ketiga

Mengalami kekalahan yang cukup telak pada penyisihan tak membuat tim mengendorkan semangatnya. Walaupun pertandingan tersebut, terdapat beberapa pemain yang berhalangan hadir. Melalui kerjasama tim yang solid, tim putra UNAIR berhasil meraih podium Juara Ketiga.

“Pada saat pertandingan perebutan juara III bertemu kembali dengan ITS. Kami sebelumnya pada saat penyisihan mengalami kekalahan yang cukup telak terhadap ITS,” kata Ryan.

“Mungkin di tiap kepala teman teman 1 team pasti terlintas masa ga podium, masa kalah lagi kayak waktu penyisihan,” ungkapnya sebagai semangat untuk meraih Juara Ketiga.

Keberhasilan tersebut terjadi karena setiap orang melakukan tanggung jawab dan perannya secara maksimal. Mulai dari pelatih, pemain, manajer, dan pengurus organisasi. Besar harapan Ryan mendapatkan dukungan lebih lanjut ke depannya. Terutama dari sisi anggaran dan kemudahan administrasi.

“Sejauh ini dukungan dari UNAIR sudah bagus. Mungkin sedikit harapan untuk kedepannya bisa membantu untuk lebih support dari sisi anggaran ataupun administrasi,” tutupnya.

Penulis: Azhar Burhanuddin

Editor: Feri Fenoria

Pemodelan Penyakit Alzheimer dengan Hidrolisis Ester

“Walaupun signifikan, efek Basis Set Incompleteness Error (BSIE) tidak dapat menganulir efek konformasi pada keadaan transisi hidrolisis ester.”

Kutipan tersebut adalah hasil utama riset kolaborasi antara Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sumatera, dan Universiti Kebangsaan Malaysia. Hasil tersebut telah dipublikasikan di Jurnal Sains Malaysiana, Jurnal Q2 (terindeks oleh Scopus), dengan faktor terdampak 1,006.

Pemodelan sederhana hidrolisis ester adalah salah satu topik unggulan riset di Research Center for Quantum Engineering Design, Universitas Airlangga. Salah satu contoh ester adalah asetilkolin. Pemahaman tentang hidrolisis asetilkolin berperan penting pada pengembangan obat penyakit Alzheimer. Karena kompleksitas struktur asetilkolin, tim riset menggunakan etil asetat sebagai model asetilkolin untuk mempelajari reaksi hidrolisis. Riset tentang hidrolisis ester sudah dimulai sejak tahun 2018 dan menghasilkan dua buah publikasi, yaitu di jurnal Heliyon (Q1/IF=3,776) dan Molecules (Q2/IF=4,927).

Temuan di Riset Sebelumnya

Asetilkolin dikenal sebagai molekul yang fleksibel, memiliki banyak konformer. Etil asetat, model sederhana asetilkolin, memiliki dua konformer. Tim riset menemukan bahwa perbedaan konformer pada reaktan hidrolisis etil asetat memengaruhi konfigurasi pada keadaan transisi (transition state, TS). Implikasinya, dua konformer etil asetat tersebut menempuh jalur reaksi hidrolisis yang berbeda. Secara kuantitatif, perbedaan jalur reaksi tersebut terlihat dari laju reaksi. Pada kasus hidrolisis etil asetat dan turunannya, efek konformasi dapat mengubah kelajuan reaksi sampai dengan 350 kali! (Lihat: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2019.e02409)

Berdasarkan model hidrolisis etil asetat, tim riset mempelajari preferensi konformer asetilkolin pada jalur reaksi hidrolisis netral. Tim riset menemukan bahwa dari 64 model konformer asetilkolin yang dikonstruksi, ada tujuh konformer yang stabil. Tujuh konformer asetilkolin yang stabil tersebut dapat mengalami reaksi hidrolisis melalui empat jenis konfigurasi TS dan berujung pada produk dengan dua konformer yang berbeda. Berdasarkan perbandingan dengan hasil eksperimen, tim riset memprediksi dua dari sepuluh jalur reaksi yang mungkin. (Lihat: https://doi.org/10.3390/molecules25030670)

Basis Set Incompleteness Error (BSIE) pada Keadaan Transisi

Keadaan transisi umumnya sulit diamati secara eksperimen karena sistem yang terlibat reaksi berada di keadaan tersebut dalam waktu yang sangat singkat. Pemodelan TS secara komputasi adalah cara yang umum dilakukan. Salah satu tantangan untuk memodelkan TS secara komputasi adalah adanya eror intrinsik sebagai dampak pendekatan yang dilakukan. Salah satu contoh eror intrinsik adalah Basis Set Incompleteness Error (BSIE) yang muncul akibat pembatasan jumlah fungsi basis untuk merepresentasikan sistem (pembatasan harus dilakukan supaya kalkulasi numerik dapat dilakukan). BSIE memicu eror intrinsik lainnya, yaitu Basis Set Superposition Error (BSSE). BSSE berpengaruh secara signifikan pada sistem yang melibatkan interaksi non-kovalen antara dua buah molekul atau lebih. Interaksi non-kovalen tersebut umumnya muncul pada TS.

Efek Konformasi dan BSIE

Jika dipadu dengan temuan di riset sebelumnya, ada dua faktor yang mempengaruhi TS (dan konsekuensinya, laju reaksi), yaitu konformer dan BSIE-BSSE. Lantas, apakah efek konformasi memang ada atau hanya dampak dari eror intrinsik kalkulasi?

Tim riset memanfaatkan metode Complete Basis Set (CBS) untuk menguji kontribusi BSIE pada hasil pemodelan sederhana hidrolisis etil asetat dan turunannya dengan Density Functional Theory (DFT). Selisih energi aktivasi hasil prediksi DFT, (untuk dua konformer berbeda) adalah 2,64 kkal/mol. Sedangkan hasil prediksi CBS adalah 1,24 kkal/mol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kontribusi BSIE pada hasil kalkulasi DFT signifikan, yaitu sekitar 53%. Namun, dominasi BSIE tidak menganulir signifikansi efek konformasi pada kasus hidrolisis etil asetat dan turunannya. Artinya, periset tetap harus berhati-hati dengan efek konformasi, khususnya pada keadaan transisi.

Kontribusi dan Manfaat Riset

Model sederhana hidrolisis ester adalah modal untuk memahami reaksi-reaksi yang rumit di alam, khususnya pada kasus biologis dan medis. Secara bertahap, tim riset meningkatkan kompleksitas model komputasi, yaitu dengan cara melibatkan pelarut dan katalis reaksi. Model sederhana ini memberi panduan pada periset untuk mempelajari reaksi yang melibatkan molekul dengan banyak konformer.

Selain penyakit Alzheimer, hidrolisis juga berperan penting pada kasus penghantaran obat (drug delivery system). Misalnya, pada kasus hidrolisis gugus ester pada Remdesivir (obat untuk Covid-19) dan hidrolisis benzylpenicillin (antibiotik).

Penulis: Rizka N. Fadilla, S.Si., M.T.

Informasi detail dari studi ini dapat dilihat di laman:  http://doi.org/10.17576/jsm-2022-5107-13

Vera Khoirunisa, Febdian Rusydi, Roichatul Madinah, Hermawan Kresno Dipojono, Faozan Ahmad, Mudasir, Ira Puspitasari, dan Azizan Ahmad. DFT and CBS Study of Ethyl Acetate Conformers in the Neutral Hydrolysis. Sains Malaysiana 51:7 (2022). Doi: 10.17576/jsm-2022-5107-13

“E-MARCENAS” Hasil Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa Statistika Unair sebagai Salah Satu Upaya untuk Mengendalikan Angka Inflasi Volatile Food

Penelitian menjadi salah satu bagian penting dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi, keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam penelitian diharapkan mampu meningkatkan kualitas diri maupun kualitas dari prodi Statistika Universitas Airlangga. Dosen dan mahasiswa Prodi Statistika Unair berkolaborasi dalam penelitian ilmiah pada rumpun bidang ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). “Aplikasi “E-Marcenas” Untuk Memprediksi Harga Komoditas Strategis Nasional Berdasarkan Perbandingan Analisis Runtun Waktu Secara Nonparametrik” menjadi konsep penelitian yang dilakukan oleh tiga dosen dan empat mahasiswa Prodi Statistika Unair.

Dosen yang terlibat dalam kolaborasi penelitian ini adalah Elly Pusporani, S.Si., M.Stat, Drs. H. Sediono, M.Si, dan Dr. M. Fariz Fadillah Mardianto, S.Si., M.Si. Sedangkan nama-nama mahasiswa yang ikut serta dalam penelitian ini adalah Aulia Rachma Firdausy, Ameliatul ‘Iffah, Erly Widyatama dan M. Fatkhul Huda, mahasiswa Prodi Statistika angkatan 2019. Kerjasama antara dosen dan mahasiswa menjadi sesuatu yang harus dilakukan dalam hal pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen umunya memiliki konsep, teori dan metodologi penelitian yang baik sedangkan mahasiswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengeksplorasi permasalahaan yang ada di masyarakat sehingga hal ini menjadi modal yang luar biasa untuk berkolaborasi menciptakan suatu inovasi. Mahasiswa yang ikut serta dalam penelitian ini melaksanakan penelitian tetap dengan arahan dari dosen peneliti.

Konsep penelitian ini adalah menciptakan inovasi dan pengembangan IPTEKS dengan melakukan pemodelan untuk memprediksi harga komoditas strategis nasional menggunakan analisis runtun waktu nonparametrik.

“Inovasi dalam penelitian ini didasarkan pada perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional yang mempengaruhi besarnya inflasi volatile food. Dengan adanya penelitian ini akan diketahui hasil prediksi harga komoditas strategi nasional periode kedepan, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk merumuskan suatu kebijakan” ujar Aulia salah satu mahasiswa dalam penelitian ini.

Dampak dari pandemi Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) terus mempengaruhi inflasi di Indonesia khususnya inflasi volatile food. Oleh karena itu, perlu dilakukan prediksi harga komoditas strategis nasional untuk mengendalikan angka inflasi, khususnya inflasi volatile food, pada tingkat yang rendah dan stabil.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19, penelitian ini dilaksanakan secara hybrid. Penelitian tersebut dilaksanakan selama 10 bulan dengan data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui website PIHPS Nasional. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode non parametrik guna mendukung inovasi aplikasi “E-MARCENAS”.

E-MARCENAS merupakan nama inovasi platform digital berupa aplikasi yang mampu memprediksi harga komoditas strategis nasional untuk periode selanjutnya dengan menggunakan hasil prediksi yang terbaik antara metode Neural Network dan estimator deret Fourier secara simultan. Platform ini juga dilengkapi informasi harga komoditas strategis nasional dengan basis data official dari PIHPS yang dapat diakses dengan bebas (open access).

“Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang harga komoditas strategis nasional; membentuk model deret Fourier; membentuk arsitektur Neural Network; membandingkan performa kedua model berdasarkan nilai Mean Squared Error (MSE); serta menentukan konsep dan membuat rancangan ”E-MARCENAS” dalam upaya membantu pihak terkait untuk memprediksi harga komoditas strategis nasional berdasarkan perbandingan metode yang terpilih. Selain itu, “E-MARCENAS” juga mengintegrasikan data official dari PIHPS untuk komoditas strategis nasional” ujar Elly Pusporani.

Ia juga mengatakan, penelitian ini penting dilakukan sebagai bentuk upaya menunjang stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan dan juga untuk mengendalikan inflasi sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas bangsa menuju Indonesia mandiri pada umumnya, dan pengembangan riset serta pelayanan Universitas Airlangga pada khususnya.

Disisi lain, M. Fariz Fadillah Mardianto sebagai salah satu dosen yang ikut terlibat dalam dalam penelitian ini juga berharap hasil penelitian kolaborasi dosen dan mahasiswa ini memiliki dampak akademis bagi pengembangan keilmuan, dan perumusan evaluasi kebijakan pemerintah terkait harga komoditas strategi nasional serta memberikan motivasi bagi mahasiswa untuk terus berinovasi untuk memberikan kontribusi kepada perguruan tinggi dan pemerintah.

Ketua tim peneliti Elly Pusporani menyampaikan bagian dari kegiatan penelitian ini menghasilkan pemodelan prediksi harga yang diimplementasikan pada aplikasi E-MARCENAS. Hal ini merupakan kebaruan (state of the art) dari penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model deret Fourier merupakan model terbaik untuk memprediksi harga komoditas strategi nasional, sehingga aplikasi E-MARCENAS dirancang untuk membuat fitur prediksi dengan model deret Fourier. Selain aplikasi, output lain yang dihasilkan dari penelitian ini adalah publikasi pada jurnal internasional terindex scopus yaitu Communiactions in Mathematical Biology and Neuoroscience. Melalui penelitian ini, diharapkan mampu membantu pihak terkait untuk mengetahui hasil prediksi harga komoditas strategi nasional sehingga dapat menunjang stabilitas ekonomi khusunya ketahanan pangan nasional.

Penulis: Elly Pusporani, S.Si., M.Stat.

Lebih lanjut: Publikasi Jurnal Internasional: https://doi.org/10.28919/cmbn/7712

Pencarian Obat Kanker Payudara dari Senyawa Organik Turunan Benzoksazin dengan Mekanisme Penghambatan Enzim Sintetase Metionil-tRNA

Telah kita ketahui bersama bahwa kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali. Badan kesehatan dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kanker payudara adalah salah satu jenis yang paling sering yang terjadi pada wanita, yaitu sekitar 2,1 juta wanita setiap tahun pada tahun 2019. Banyak penelitian di dunia yang berusaha mencari obat kanker payudara tersebut dengan mempelajari bagaimana mekanisme terjadinya penyakit ini. Ternyata ada beberapa mekanisme di balik penyakit ini, salah satunya adalah over-ekspresi dari enzim sintetase metionil-tRNA pada manusia. Enzim ini milik kelompok sintetase aminoasil-tRNA yang tugasnya bertindak sebagai bahan penyatu antara tRNA dengan asam aminonya yang sesuai. Senyawa tersebut kemudian digunakan untuk membangun peptide bagi sel kanker. Dilaporkan pula pada beberapa penelitian bahwa ekspresi berlebihan dari enzim metionil-tRNA sintetase telah ditemukan di beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara. Oleh karena itu, enzim sintetase metionil-tRNA dapat menjadi salah satu target terapi untuk mengembangkan obat kanker selektif yang baru.

Pada penelitian yang telah dilakukan kelompok riset kami, senyawa organik benzoksazin yang merupakan senyawa heterosiklik, memiliki aktivitas selektif dalam menghambat enzim sintetase metionil-tRNA pada manusia. Senyawa ini juga telah diteliti bersifat sitotoksik dalam sel kanker payudara yaitu sel MCF-7. Salah satu senyawa yang dilaporkan memiliki sitotoksisitas moderat terhadap beberapa garis sel kanker adalah senyawa benzoksazin yang bernama 2-phenyl-4Hbenzo[d][1,3]oxazin-4-one.

Dalam studi ini, kelompok riset kami melanjutkan penelitian tersebut dengan mensintesis beberapa turunan dari senyawa benzoksazin yang memiliki gugus halogen. Pada salah satu ilmu pada ilmu kefarmasian yaitu kimia medisinal, yang mengajarkan kita bahwa semakin non polar suatu senyawa organik (maksimal log P= 5) maka senyawa tersebut akan memiliki kemampuan untuk menembus membran sel. Membran sel adalah membran semiper-meabel pada sebuah sel yang mengelilingi dan juga membungkus isi sitoplas-ma dan nukleoplasma. Membran ini terdiri atas lipida dwilapis, termasuk koles-terol (komponen lipid) yang berada di antara fosfolipid untuk mempertahankan fluiditas-nya pada berbagai suhu.

Penambahan gugus halogen pada suatu senyawa organik akan meningkatkan derajat non polar dari senyawa tersebut. Adapun gugus halogen atau halide yang dapat digunakan adalah floro, kloro, bromo dan iodo. Sebelum mensintesis senyawa turunan benzoksazin yang berhalida tersebut, dilakukan uji docking molekular terhadap enzim sintetase metionil-tRNA  pada manusia tersebut secara komputasi. Dari pengujian in-silico tersebut diperoleh hasil diprediksi senyawa yang memiliki aktivitas terbaik, yang kemudian disintesis dan mengalami pengujian lebih lanjut secara in-vitro, yaitu denganuji MTT terhadap sel kanker payudara (sel MCF-7).

Adapun yang merupakan senyawa dengan aktivitas terbaik secara komputasi adalah 2-(3,4-diklorofenil)-4H-benzo[d][1,3]oksazin-4-one, yang menunjukkan nilai dockingnya adalah -76,04 kkal/mol. Skor tersebut lebih tinggi dari nilai docking ligan asalnya yaitu -93,50 kkal/mol. Sintesis target senyawa tersebut dilakukan dengan menggunakan senyawa awal, asam antranilat dan pereaksi, 3,4-diklorobenzoilklorida dengan jumlah rendemen yang baik yaitu 88%. Sementara itu, hasil uji MTT terhadap sel kanker payudara, MCF-7 menunjukkan nilai penghambatan sebanyak 50% nya (IC50) adalah sebesar 68.59 ppm. Hal tersebut membuktikan bahwa cincin benzoxazine dengan gugus kloro dapat dianggap memiliki potensi agen antikanker, seperti yang ditunjukkan oleh hasil uji MTT yang dengan sitotoksisitas yang sedang.

Penulis: Dr. Hendrik Setia Budi, drg., M.Kes.

Untuk informasi yang lebih lengkap dapat dilihat pada artikel aslinya dengan judul:

“In-silico, synthesis, structure elucidation and anticancer activity study of 2-(3,4-dichlorophenyl)-4H-benzo[d][1,3]oxazin-4-one”, pada tautan berikut ini: doi.org/10.36721/PJPS.2022.35.5.REG.1391-1398.1

Perkuat Kerja Sama Internasional, FST UNAIR Lakukan Kerja Sama dengan 4 Universitas di Malaysia

UNAIR NEWS – Memperkuat jaringan dan relasi di skala internasional, Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan berbagai kerja sama dan kolaborasi dengan mitra dari luar negeri. Dalam hal ini Fakultas Sains dan Teknologi melakukan kerja sama dengan 4 Universitas di Malaysia pada Kamis (17/11/2022). Keempat universitas itu adalah Universitas Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, Management and Science University, dan INTI International University.

Kunjungan ke Universitas Malaya

Kunjungan dari FST UNAIR disambut hangat oleh Universitas Malaya khususnya Fakulti Sains UM. Kunjungan diterima oleh dekan yaitu Prof Dr Zulqarnaen Mohamed. Kerja sama yang akan dijalin yaitu kolaborasi dalam bentuk join research dan join publication.

FST UNAIR sudah menyiapkan beberapa paper untuk publikasi ke high impact Scopus journal bersama Prof Harith Ahmad selaku Direktur PRC UM. Ada juga program double degree antara program studi S2 Kimia FST UNAIR dan S2 Kimia Universitas Malaya.

Selanjutnya, FST UNAIR juga melakukan kunjungan ke Fakultas Teknik Universitas Malaya yang disambut oleh Wakil Dekan Bidang Value Creation & Enterprise Assoc Prof Ir Dr Tan Chou Yong. Kunjungan itu melahirkan kerja sama berupa join research dan program double degree antara Program Studi S2 Teknik Biomedis dan Master Program Biomedical Engineering Universitas Malaya.

Kunjungan yang juga menuju Photonic Engineering Lab Fakultas Teknik Universitas Malaya diterima oleh Prof Sulaiman Wadi Harun. Kunjungan tersebut melahirkan join research tentang Fiber Sensors & Fiber Lasers dan juga sudah menghasilkan paper ke jurnal Q1/Q2 Scopus.

Perkuat Kerja Sama Internasional

Dekan FST UNAIR Prof Dr Moh Yasin MSi menjelaskan, dalam kerja sama ini selain menitikberatkan unsur penelitian dan publikasi yang menghasilkan 24 paper, juga adanya kerja sama berupa pengabdian masyarakat berskala internasional.

“Kita sudah banyak kolaborasi dengan berbagai universitas top dunia,” ucap Prof Yasin.

Perguruan tinggi itu meliputi Aston University, Delft University of Technology, University of Kassel, Universitas Groningen, University of Karachi, Tishk International University, Chulalongkorn University, Saxion University , Korea University, University of Kitakyushu.

Ada pula Osaka of University, Meijo University, Abia University, National University of Malaysia, National Central University, National Taiwan University of Science and Technology, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, University Technology Malaysia, dan lainnya. (*)

Penulis : Satriyani Dewi Astuti

Editor: Binti Q. Masruroh

Dirmawa UNAIR Pesan Maba KIP-K 2022 Fokus Skripsi dan TOEFL 

UNAIR NEWS – Bekali mahasiswa baru penerima KIP-K untuk semangat berkuliah. Direktorat Kemahasiswaan bersama dengan Organisasi Bidikmisi dan KIP-K (AUBMO) Universitas Airlangga mengadakan Pembekalan Mahasiswa Baru Penerima KIP-K 2022 secara daring pada Sabtu (12/11/2022).  

Dorong Lulus Tepat Waktu 

Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Prof Dr M Hadi Shubhan SH MH CN mendorong mahasiswa baru agar dapat lulus tepat waktu. Ditambah dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari KEMENDIKBUD RISTEK yang memudahkan mahasiswa untuk lulus lebih cepat lagi. Karena kegiatan non akademik akan di rekognisi menjadi SKS. 

“Sejak awal di program paling lama maksimal 8 semester. Memang bukan yang paling istimewa dan itu menjadi standar. Manfaatkan program MBKM untuk mempercepat kelulusan,” tuturnya.  

Hambatan untuk Lulus 

Dalam agenda tersebut Prof Hadi mengungkap terdapat dua hambatan yang sering ditemui mahasiswa dalam menuju jenjang wisuda. Hambatan tersebut terjadi pada saat proses pengerjaan skripsi dan Tes Toefl. 

“Hambatan mahasiswa biasanya ada dua, yaitu di skripsi dan toefl,” ungkapnya.  

Dalam perkembangan kurikulum UNAIR sekarang ini, skripsi bisa digantikan beberapa skema diantaranya adalah penelitian dosen dan lolos pendanaan PKM. Untuk tes elpt dapat disiapkan di Pusat Bahasa Universitas Airlangga. 

KIP-K Cakup 20% Mahasiswa Baru UNAIR 

Prof Hadi mengungkapkan bahwa mahasiswa baru UNAIR yang mendapatkan KIP Kuliah kuliah sangat besar. Skema datang sesuai jalur penerimaan PPMB UNAIR mulai dari SNMPTN, SBMPTN hingga jalur Mandiri. Bahkan presentasi skema terbanyak adalah mahasiswa baru dari jalur mandiri.  

“20% mahasiswa tercover Bidikmisi- KIP K. KIP-K juga merupakan beasiswa yang memiliki nilai cukup besar. Sepertinya tidak ada yang lebih besar dari KIP-K, karena tercover mulai dari uang kuliah tunggal, biaya hidup hingga co-ass,” ungkapnya. 

Ajak Mahasiswa Bersyukur 

Direktur Kemahasiswaan UNAIR tersebut mengajak mahasiswa baru untuk bersyukur karena dapat masuk ke UNAIR. Sebab UNAIR telah menjadi universitas kelas dunia yang masuk kedalam peringkat 300an dunia. Ungkapan rasa syukur tersebut dapat diungkapkan melalui perkataan dan bijak menggunakan dana beasiswa yang didapatkan. Beliau juga menekankan bahwa bagi mahasiswa yang tidak berhak dan dirasa mampu untuk segera mengundurkan diri dari perolehan KIP-K. 

“Pesan saya adalah bersyukur dari 2 aspek mulai ucapan alhamdulillah hingga menggunakan beasiswa untuk peruntukannya,” ajaknya.   

Penulis: Azhar Burhanuddin 

Editor: Feri Fenoria 

Penilaian Risiko pada Pelepasan Aedes yang Terinfeksi Wolbachia Aegypti

Secara global, jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan ke WHO meningkat lebih dari 8-meningkat dua kali lipat selama 2 dekade terakhir, dari 505.430 kasus pada tahun 2000 menjadi lebih dari 2,4 juta pada tahun 2010 menjadi 5,2 juta pada tahun 2019. Kematian yang dilaporkan antara tahun 2000 dan 2015 meningkat dari 960 menjadi 4032, mempengaruhi sebagian besar kelompok usia yang lebih muda. Data terakhir pada November 2021 mencatat bahwa angka kumulatif kasus DBD di Indonesia sebanyak 40.759 kasus (angka kejadian (IR) 14,76/100.000 jiwa) dan 402 kematian (l (CFR) 0,99%). Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia telah dipuji sebagai teknologi baru yang dapat mengatasi penyakit demam berdarah. Wanita yang terinfeksi tidak dapat menularkan virus dengue dan secara reproduksi tidak sesuai dengan laki-laki yang tidak terinfeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan penilaian risiko pada pelepasan Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia di Yogyakarta, Indonesia. penilaian risiko yang terkait dengan pelepasan Ae yang terinfeksi Wolbachia. aegypti menggunakan metodologi dikembangkan oleh Commonwealth Scientific Industrial Research Organization (CSIRO), Australia.

Dalam tulisan ini, Bayesian belief network (BBN) digunakan sebagai metode analisis, dan digabungkan dengan hasil diskusi dan data analisis kelompok ahli lokal, penilaian risiko dari pelepasan Ae yang terinfeksi Wolbachia. aegypti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelepasan Ae yang terinfeksi Wolbachia. aegypti menyebabkan risiko yang dapat diabaikan (0,0088).

Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia adalah teknologi terbaru yang dikembangkan untuk menghilangkan demam berdarah. Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) membentuk kelompok ahli untuk mengidentifikasi potensi risiko di masa depan yang mungkin terjadi selama periode30 tahun terkait dengan pelepasan Ae yang terinfeksi Wolbachia. Aegypti. Penilaian risiko terdiri darimengidentifikasi berbagai bahaya yang mungkin berdampak pada manusia dan lingkungan. Darikonsensus di antara para ahli, ada 56 bahaya yang diidentifikasi dan dikategorikan menjadi 4 komponen, yaitu, masalah ekologis, khasiat dalam pengelolaan nyamuk, masalah ekonomi dan sosial budaya, dan standar kesehatan masyarakat. Ada 19 bahaya dalam kelompok ekologis. Kemungkinan keseluruhan dalam ekologi nyamuk sangat rendah (0,05), dengan konsekuensi sedang (0,74), yang mengakibatkan risiko yang dapat diabaikan. Untuk khasiat pada kelompok penanggulangan nyamuk, terdapat 12 bahaya yang dihasilkan dalam kemungkinan yang sangat rendah (0, 11) dengan konsekuensi tinggi (0, 85). Risiko keseluruhan untuk manajemen nyamuk

efikasi sangat rendah (0,09). Ada 14 bahaya yang diidentifikasi dalam standar kesehatan masyarakat dengan sangatkemungkinan rendah (0,07), konsekuensi sedang (0,50) dan risiko yang dapat diabaikan (0,04). Terakhir, 13 bahaya adalahteridentifikasi pada kelompok ekonomi dan sosial budaya dengan kemungkinan rendah (0,01) tetapi dengan konsekuensi sedang (0,5), yang mengakibatkan risiko sangat rendah (0,09). Tingkat keparahan risiko dari keempat komponen

Penulis :  Prof. Dr. Aryati, dr. Sp.PK(K)

Penelitian pada artikel ini dapat dilihat di https://www.mdpi.com/2075-4450/13/10/924/pdf

Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

Kopi dianggap sebagai salah satu minuman yang banyak dikonsumsi oleh orang dewasa di seluruh dunia. Menurut International Coffee Organization, konsumsi kopi dunia meningkat sebesar 1% dari 2017 hingga 2021, dengan peningkatan tertinggi ditemukan di Afrika dan konsumsi terbesar dilaporkan di Eropa. Tren serupa juga terjadi pada produksi kopi oleh negara-negara pengekspor kopi, yang menunjukkan peningkatan sebesar 6,3% dalam setahun sejak 2019.

Pada kenyataannya terdapat beberapa alasan seseorang memutuskan untuk minum kopi yaitu karena manfaat kesehatan, rasa dan kesenangannya. Sedangkan sebagian orang masih menghindari kopi karena efek samping, seperti kecemasan dan insomnia.

Banyak penelitian melaporkan bahwa asupan kopi setiap hari dapat menimbulkan efek pada Kesehatan gigi dan mulut. Beberapa kasus efek antioksidan dan antiradang dari kafein yang terkandung dalam kopi dapat memberikan hasil yang bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut. Sebaliknya, studi lain menunjukkan mengkonsumsi kopi setiap hari dapat menunda perbaikan tulang setelah pencabutan gigi.

Hal inilah yang mendasari kolaborasi antar tim peneliti untuk melakukan penelitian. Khususnya penelitian ini, bertujuan untuk meninjau secara sistematis dampak mengkonsumsi kopi pada status kesehatan gigi dan mulut.

Faktanya mengkonsumsi kopi secara rutin dalam dosis yang tepat dapat memberikan manfaat bagi kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga berpotensi memiliki efek merugikan jika dikonsumsi dalam dosis berlebihan. Sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi kopi dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut karena kopi memiliki kandungan yang dapat memberikan efek positif maupun negatif pada kesehatan gigi dan mulut.

Dengan adanya penelitiani ini, diharapkan perlu adanya edukasi kepada masyarakat terkait konsumsi kopi terhadap kesehatan gigi dan mulut. Serta diharapkan pada penelitian selanjutnya, perlu adanya pengamatan potensi efek antioksidan pada jaringan gusi menggunakan Pengukuran Gingival Crevicular Fluid (GCF)

Penulis: Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes. dan Tim

Referensi: Bramantoro T, Zulfiana A, Amir MS, Irmalia WR, Mohd Nor NA, Nugraha AP, et al. The contradictory effects of coffee intake on periodontal health: a systematic review. F1000Research. 2022;11(924):1–10. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9582577/

Mengenal Konsep Trust of Land dalam Sistem Hukum Agraria di Britania Raya

Hak penguasaan atas lapisan bumi berupa tanah merupakan suatu hak ekslusif yang dimiliki oleh setiap negara berdaulat untuk menandakan klaim atas wilayah negaranya. Pada penerapannya, negara sebagai suatu sistem pemerintahan, tidak secara serta merta dapat mengelola maupun memanfaatkan setiap tanah yang terkandung di dalam wilayahnya. Sehingga, penggunaan maupun pemanfaatan tanah tersebut seringkali diberikan kepada pihak yang mengajukan dan memenuhi persyaratan, baik kepada orang-perseorangan maupun badan hukum. Namun demikian, apabila diperhatikan kota-kota di Indonesia, akan sering dijumpai tanah maupun bangunan yang terbengkalai bahkan tidak terawat karena pemiliknya tidak mampu untuk mengelola dan memanfaatkan tanah tersebut. Hal ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip pemeliharaan secara berkesinambungan yang diatur dalam ketentuan Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).

Di beberapa negara yang menganut sistem hukum common law (anglo saxon), termasuk di dalamnya Britania Raya, Kanada dan Australia terdapat suatu konsep mengenai hak atas tanah yang dikenal dengan istilah proprietary rights. Dalam proprietary rights itu sendiri terdapat dua unsur utama, yakni property yaitu hak bernama atau sifat dasar dari hak penggunaan tanah tersebut, serta ownership yang diartikan sebagai subyek yang memperoleh hak penggunaan tanah tersebut. Pada prinsipnya, crown atau regalia (Inggris) yang diwakili oleh konstitusi negara merupakan pemilik dan penguasa atas tanah yang pada pemanfaatannya, memberikan kepanjangan hak kepada subyek privat untuk memperoleh property guna memanfaatkan tanah tersebut demi kepentingan pribadi, baik secara mandiri dan tanpa adanya campur tangan dari negara atau independen. Sehingga dapat dikatakan bahwa negara Britania Raya sebagai pemilik dan penguasa tanah tersebut melepaskan hak penguasaannya secara hukum kepada pihak lain dalam kurun waktu tertentu, namun tidak melepaskan hak kepemilikanya kepada pihak yang menguasai tanah tersebut.

Dalam pemanfaatannya, pemegang hak property atas tanah dapat memberikan pemanfaatan atas lahan tersebut kepada pihak lain untuk turut serta memanfaatkan atau menguasai tanah yang haknya diperoleh dalam kurun waktu tertentu baik dengan atau tanpa adanya persyaratan tertentu seusai dengan kesepakatan para pihak. Dalam konsep ini, dikenal pula mekanisme trust of land yakni penyerahan pengelolaan kepada pihak ketiga yang bertindak atas nama pemilik hak dalam mengelola hak atas tanahnya. Secara garis besar, trust of land merupakan suatu perbuatan yang mana seorang settlor (si pemberi trust) secara hukum memberikan hak pengelolaan atas property kepada trustee (si penerima trust) dengan upah baik dari bagi hasil pengelolaan tanah tersebut maupun dari kesepakatan lain guna kepentingan settlor atau untuk pihak lain yang ditujukan oleh settlor yang kesemuaan ini dikenal dengan istilah beneficiaries. Pihak trustee tersebut tidak dibatasi dan boleh siapapun yang ditunjuk, baik berupa orang-perseorangan maupun badan hukum. Dalam konsepnya, trustee mendapat penguasaan atas property tersebut secara hukum, namun demikian tedapat kewajiban atas hak yang perlu ia penuhi kepada si beneficiaries. Secara singkat, hak yang harus dipenuhi tersebut dikenal dengan istilah equitable interest yakni suatu hak yang timbul atas kepemilikan, baik penuh atau sebagian dari suatu property, namun penguasaan property tersebut tidak berada padanya

Kewenangan dan Disposition Tata Pengelolaan Trustee

Untuk menjalankan suatu trust yang itikadnya telah disampaikan oleh para pihak, pertama, settlor harus terlebih dahulu mengalihkan hak penguasaan atas tanah secara hukum kepada trustee. Pengalihan ini menandakan bahwa settlor sudah tidak memegang kendali lagi atas tanah dan seakan, ia telah kehilangan haknya untuk menguasai tanah tersebut di mata hukum, termasuk untuk mengelolanya secara langsung. Mengacu pada peraturan umum dalam kasus re Rose, arti penting dalam penyerahan hak pengelolaan merupakan suatu wujud konsistensi atas itikad yang telah dibuat dimana settlor dengan segala kewenangannya telah menyerahkan property yang merupakan obyek hukum dari trust untuk dikelola oleh penerima, hal ini dapat diwujudkan dengan penyerahan kunci maupun pembukaan akses ke dalam property yang dimilikinya. Sehingga, menandakan bahwa dalam trust tersebut merupakan kehendak pribadi tanpa adanya paksaan. Apabila trust ini telah secara hukum didirikan oleh para pihak, dalam artian bahwa settlor telah menyerahkan kekuasaanya atas tanah tersebut kepada trustee, maka kepada trustee tersebut secara otomatis berlaku ketentuan umum mengenai kewajiban duty of care sebagaimana telah dibahas di atas. Dalam praktiknya, duty of care ini erat kaitannya dengan kaidah hukum dalam kasus Re Gartside’s Will Trusts yang pada intinya menerangkan bahwa trustee memiliki discretionary power yakni suatu hak untuk berbuat, berpikir, dan bertindak secara independen atas suatu hal yang menurut kemampuan dan pengalamannya dianggap baik guna kepentingan settlor. Dapat dikatakan ketika settlor telah menentukan tujuan dari trust tersebut, merupakan kebebasan dari trustee untuk melakukan tindakan apapun sesuai dengan kemampuannya guna memenuhi tujuan tersebut.  Secara garis besar, kewenangan dari trustee ini didasari atas hak apa yang diberikan oleh settlor kepadanya. Hal ini dapat dilihat dalam tujuan trust of land itu sendiri dan melalui intstruksi tertulis maupun lisan dari settlor dalam berjalannya trust of land tersebut. Apabila settlor secara tertulis memberikan hak kepada trustee untuk menjual tanahnya tersebut, atau dikenal dengan istilah trust for sale of land, maka trustee berwenang untuk mewakili pemilik untuk menjual tanah tersebut atas nama si pemilik tanah. Apabila settlor memberikan hak substitusi atas trust of land tersebut, maka trustee berwenang untuk mengsubtitusikan trust yang diterimanya tersebut kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan settlor. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dalam praktiknya, kewenangan dari trustee bersifat relatif.

Penulis: Oemar Moechthar, S.H., M.Kn.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://e-journal.unair.ac.id/MI/article/view/34969

Oemar Moechthar dan Ardian Firmansyah Arifin (2022). Penerapan Konsep Trust of Land Dalam Sistem Hukum Agraria: Suatu Perbandingan Hukum Antara Indonesia dan Britania Raya. Media Iuris. 5 (3), h.351-380, November 2022. DOI: https://doi.org/10.20473/mi.v5i3.34969

Kajian Kritis Tindakan Keamanan Nuklir di Indonesia

Langkah-langkah keamanan nuklir diperlukan di Indonesia sebagai hal yang mendesak mengingat rencana pembangunan nuklir Indonesia saat ini pembangkit listrik (NPP) dan semua infrastruktur fisik dan rantai pasokan di mana bahan nuklir terpapar ke masyarakat umum dan menjadi target serangan teroris. Tulisan ini dibagi menjadi dua bagian: (1) analisis  rezim regulasi nuklir Indonesia, dengan tujuan untuk menentukan apakah peraturan yang ada sudah cukup untuk menyediakan langkah-langkah keamanan nuklir yang melindungimasyarakat umum, dan (2) berdasarkan analisis kami seperti apa kebijakan dan legislative ketentuan yang harus kita miliki agar dapat lebih melindungi masyarakat. Temuan dari analisis ini adalah bahwa tidak ada dasar hukum untuk langkah-langkah keamanan nuklir di Indonesia. Dari perspektif internasional operasi nuklir organisasi sesuai dengan standar keamanan nuklir yang ditetapkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Namun, sementara di dalaam standar internasional untuk keamanan nuklir, penilaian kami menemukan tindakan pengamanan Indonesia tidak memadai dan berpotensi berbahaya secara efektif dan dengan demikian, dalam keadaannya saat ini, pemerintah Indonesia harus melakukan reformasi mendalam terhadap kerangka hukum keamanan nuklir di Indonesia.

Secara signifikan, Indonesia seharusnya lebih waspada terhadap angka tindakan nuklir berbahaya yang terjadi di dalam yurisdiksinya dan negara tetangga, misalnya, bahan radioaktif yang hilang di Malaysia dan peralatan industri yang mengandung bahan radioaktif di Filipina terjadi pada tahun 2018. Peristiwa “dirty bom” di Bandung Jawa Barat adalah sinyal bahwa Indonesia harus lebih fokus pada keamanan nuklir dan kerangka hukumnya.  Meskipun negara tidak memiliki PLTN, tetapi telah banyak berbagai penggunaan bahan radioaktif, terutama di industri, rumah sakit, reaktor penelitian, dan laboratorium ilmiah. Kesuksesan dari organisasi operasi nuklir untuk meningkatkan sistem keamanan nuklir berdasarkan standar yang ditetapkan oleh IAEA tidak memadai untuk menyelesaikan masalah keamanan nuklir. Indonesia membutuhkan seperangkat peraturan yang menyeluruh, termasuk ketentuan pidana yang mengatur tentang kejahatan nuklir.

Indonesia memiliki kerjasama teknis yang solid dengan IAEA seperti kerja sama dalam keselamatan nuklir dan pengendalian pengamanan. Sebagai senjata non-nuklir, negara, Indonesia terikat oleh NPT dan Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) dan salah satu negara penandatangan Traktat tentang Larangan Senjata Nuklir (TPNW). Pada tahun 2003, negara mulai menerapkan pengamanan Terpadu IAEA, termasuk protokol tambahan. Indonesia juga terus mengadvokasi perlindungan hak-hak negara-negara non-senjata nuklir untuk penggunaan damai teknologi nuklir.

Penulis: Dr. Intan Inayatun Soeparna, S.H., M Hum.

Link Jurnal: A Critical Assessment on Nuclear Security Measures in Indonesia

SCOLAH UNAIR Ajak Siswa Berkebutuhan Khusus Semangat Raih Cita-Cita

UNAIR NEWS – Berlian, salah satu kegiatan program kerja Departemen Pengajar SCOLAH – UNAIR Mengajar, telah mencapai puncak acara pada Sabtu (19/11/2022). Menggandeng SDN Banyu Urip II, program kerja yang telah berlangsung sebanyak empat kali dengan beragam kegiatan tersebut ditutup dengan respons hangat dari Kepala Sekolah SDN Banyu Urip II.

“Kami berterima kasih kepada kakak-kakak UNAIR yang telah mendampingi adik-adik SDN Banyu Urip II selama beberapa hari. Semoga setelah ini tidak saling melupakan,” ujarnya.

Bukan hanya siswa dan kepala sekolah, puncak acara juga dihadiri sejumlah wali murid. Hal itu menjadi momen yang tepat untuk menguatkan peran orang tua dalam rangka menggapai cita-cita anak, seperti yang disampaikan ketika pemaparan materi.

Menyasar 36 anak-anak berkebutuhan khusus yang menimba ilmu di SDN Banyu Urip II, SCOLAH UNAIR berusaha menanamkan esensi cita-cita yang harus dipupuk sedini mungkin. Kepala Sekolah SDN Banyu Urip II juga mengajak para wali murid untuk memberi anak-anak kasih sayang, bimbingan, dan dorongan untuk mendampingi mereka meraih cita-cita.

Akhir dari pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan aksi unjuk bakat siswa kelas 1-3 SD, disusul kelas 4-6 SD. Aksi unjuk bakat tersebut diisi dengan bernyanyi serta menari santai dengan panitia kegiatan Berlian. Pada akhir pertunjukan, panitia kegiatan Berlian juga menyanyikan lagu Terhebat sebagai suntikan motivasi untuk siswa yang hadir.

“Kami ingin mengenalkan kepada mereka, anak-anak yang belum diberi apa yang orang normal dapatkan, tentang cita-cita. Bahkan, sewaktu kami tanya ke orang tua mereka, beliau juga mengaku tidak tahu tentang cita-cita anak mereka,” ungkap Anita Anggraini, ketua pelaksana Berlian 2022.

Padahal, lanjutnya, jika mereka diberi wadah untuk berkreasi seluas mungkin, mereka pasti dapat meraih cita-cita tersebut, terlepas dari perbedaan apa yang mereka alami. Mahasiswa Fakultas Psikologi UNAIR tersebut juga memperlihatkan hiasan origami yang berisi tulisan cita-cita buatan siswa SDN Banyu Urip II.

Pada akhir, panitia Berlian juga mengajak wali murid mengapresiasi karya yang disuguhkan dalam bentuk pameran di sepanjang ruangan. Beragam foto dihias apik, akrilik, origami, dan beberapa lain di antaranya menjadi pusat perhatian hingga acara berakhir. (*)

Penulis: Leivina Ariani Sugiharto Putri

Editor: Binti Q. Masruroh

Usung Waras Djampi, 3 Mahasiswa UNAIR Raih Juara 3 dan Best Performance di Kompetisi Essay Nasional 

UNAIR NEWS – Mengusung konsep Waras Djampi guna mengurangi angka penyakit tidak menular dan mendukung meningkatnya kesehatan di Indonesia, 3 Mahasiswa UNAIR berhasil meraih juara III sekaligus Best Performance dalam Karya Tulis Essay tingkat Nasional. Mereka adalah Fatih Falah dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Sofia Ainur Rohma dari FKM, dan Desi Rahmadhani dari Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK). 

Kompetisi tersebut diadakan Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) dengan bertema “Menggali Potensi Lokal untuk Mewujudkan SDGs di Indonesia Tahun 2030”. Puncak acara dan penentuan pemenang dilaksanakan pada 2 Oktober 2022 melalui zoom meeting. 

Dukung Poin ke 3 SDGs 2030 

Konsep implementasi Waras Djampi berfungsi sebagai pusat pengolahan jamu khusus bagi kesehatan. Waras Djampi hadir sebagai salah satu upaya untuk memadukan budaya dan kesehatan dalam pencegahan maupun pengobatan berbagai masalah kesehatan di Indonesia.  

“Kita sadar bahwa angka derajat kesehatan di Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi, segala bentuk upaya pencegahan dan pengobatan harus terus digencarkan untuk menciptakan perilaku di masyarakat dan dikolaborasikan dengan budaya pengobatan tradisional serta pengobatan modern,” jelas Fatih Falah. 

Karena itu, Waras Djampi menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang kian merebak di Indonesia. Selain itu, ide tersebut mendukung poin SDGs (Sustainable Development Goals) 2030 poin ketiga, yaitu kesehatan yang baik dan mendorong kesejahteraan. 

Raih Best Performance  

Melalui proses yang panjang dan semangat yang gigih, mereka juga menjadi satu-satunya perwakilan UNAIR dalam kompetisi tersebut. Banyak pengalaman baru dan kerja keras yang mereka telah lakukan. Seperti membuat karya tulis, video presentasi, dan sesi Question and answering (QnA) di zoom meeting sehingga menghantarkan mereka meraih Best Performance. 

“Banyak pengalaman yang ngga akan kami lupakan. Karena dari lomba ini kita bisa akrab seperti keluarga, saling support, dan menyemangati satu sama lain. Kita berproses bersama dalam dunia kepenulisan dan pembuatan video presentasi ini,” ucap Fatih Falah. 

Meskipun sistem penilaian presentasi berdasar video, itu tidak menjadi penghalang bagi tim ini untuk berprestasi. Mereka terus menciptakan ide yang menarik dan indah agar bisa memenangkan kompetisi tersebut. 

“Ketika melihat sistem presentasi lombanya berdasar video, kami langsung kepikiran untuk take video di UNAIR. Sekaligus mem-branding UNAIR ke khalayak luas, termasuk di lomba kami kali ini. Kami memunculkan view gedung rektorat, danau UNAIR, dan area sekitar Kampus C,” tambahnya. 

Hadapi Segala Rintangan dan Tantangan 

Selama proses pengerjaan essai dan video presentasi tersebut, tim ini juga mendapatkan kendala dan rintangan yang harus mereka hadapi. Misalnya, rasa insecure terdapat diri sendiri. Namun, bagi mereka itu bukan menjadi penghambat untuk terus bergerak maju ke depan. 

“Rasa insecure itu pasti ada. Cuma aku dan timku berpikir kalau kita insecure terus dan ga mau coba untuk bangkit ya pasti kita ga akan berkembang. Kita akan terus stuck di rasa insecurity-an kita bisa membuat kita gak pede sama proses kita,” kata Fatih Falah. 

“Nikmati setiap proses dan memperdalam setiap ide kita. Hasilnya itu belakangan yang penting usaha dulu. Walaupun kalah maka besok diperbaiki dan coba lagi, tapi jika kita menang maka itu adalah bonus yang Tuhan berikan atas setiap usaha kita,” tutupnya. 

Penulis: Monika Astria Br Gultom 

Editor: Feri Fenoria 

Mengulik Info Beasiswa Pertamina Foundation dan Rumah Kepemimpinan

UNAIR NEWS – Mendapat beasiswa saat masa perkuliahan menjadi impian hampir semua mahasiswa. Hal ini sejalan dengan program kerja STALK (Scholarship Talk) yang diwujudkan oleh Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa BEM Fakultas Psikologi UNAIR Pada Sabtu (19/11/22). Hadir Ersa Pawitrasari H awardee Pertamina Sobat Bumi dan Arief Rahman N.F supervisi Rumah Kepemimpinan Regional 4 Surabaya.

Ersa Pawitrasari lulusan Fakultas Psikologi UNAIR awardee Pertamina Foundation Scholarship batch 7 mengawali materi webinar siang itu. Ia mengatakan, program beasiswa yang dibuka ada tiga macam yaitu jalur S1 reguler Sobat Bumi, program beasiswa afirmasi bagi perguruan tinggi di bawah naungan Pertamina, dan beasiswa Pertamina vokasi atau politeknik.

“Sasaran beasiswa Sobat Bumi kepada mahasiswa berprestasi secara akademik, aktif organisasi atau kegiatan sosial kemasyarakatan, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan diutamakan memiliki keterbatasan secara ekonomi,” ucap Ersa.

Ia melanjutkan, persyaratan beasiswa Sobat Bumi sendiri yaitu berkuliah di kampus yang bermitra dengan Pertamina Foundation, IPK minimal 3,00 skala dari 4,00, membuat karya tulis dengan tema yang sudah ditentukan, dan masih banyak lagi. Bentuk bantuan beasiswa berupa biaya pendidikan per semester lima juta, bantuan biaya hidup perbulan lima ratus ribu, bantuan dana untuk melaksanakan project dan diadakan Training Capacity Building untuk meningkatkan kepemimpinan dan value dari mahasiswa.

Di pengujung sesi materi, Ersa membagikan tips mendaftar beasiswa. “Lakukan sesuai rules, lengkapi berkas yang dibutuhkan jauh-jauh hari, dan jangan sepelekan hal kecil,” ucapnya. “Selain itu, siapkan diri dengan mengenal value, kekuatan dan kurangan yang kita punya. Hal tersebut bisa menjadi nilai tambah. Lalu tetap jadi diri sendiri dan tawakal ikhlas semua tidak terlepas dari takdir Tuhan,” tambahnya.

Beasiswa Rumah Kepemimpinan

Sesi kedua dilanjut oleh Arief Rahman N.F yang membagikan informasi beasiswa Rumah Kepemimpinan. Beasiswa itu sudah berdiri sejak 20 tahun, serta banyak alumni yang berkiprah di sektor kepemimpinan. Seperti namanya, beasiswa ini didirikan karena latar belakang pemimpin yang kurang berkarakter.

Arief yang juga mahasiswa akhir semester Fakultas Psikologi UNAIR menyebut, program pembinaan yang diberikan juga banyak. Seperti program khusus kepemimpinan, program pembinaan bulanan, program pekanan dan program harian peningkatan kualitas spiritual, dan habit produktif.

Arief menjelaskan, komponen beasiswa yang diberikan awardee meliputi uang saku, tunjangan asrama, macam-macam pembinaan, hingga pembagian biaya operasional kegiatan. Total bantuan biaya yang diberikan mencapai dua juta perbulan.

“Untuk fasilitas asrama bagian regional Surabaya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa laki-laki saja. Sedangkan fasilitas asrama putri bagian regional Jakarta dan Yogyakarta,” ucap Arief. Setiap regional Rumah Kepemimpinan memiliki supervisor atau mentor yang sekarang amanah itu diemban oleh Arief sendiri.

Arief yang pernah menjabat sebagai ketua BLM Fakultas Psikologi membagikan beberapa kriteria peserta awardee. Antara lain, mahasiswa muslim, IPK sekurang-kurangnya 3,00, siap mengikuti pembinaan dan aktif organisasi atau sebagai relawan. Rumah Kepemimpinan berbeda dengan beasiswa lain. Beasiswa ini ada evaluasi setiap semester yang mana akan dipertanyakan kontribusinya selama menjadi awardee.

“Saranku pilih salah satu bidang, dalami bidang tersebut, kembangkan dan pelajari untuk bisa apply ke beasiswa Rumah Kepemimpinan,” pungkas Arief Rahman. (*)

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Binti Q. Masruroh

Waspada, Mulut Kering Bisa jadi Pertanda Penyakit Serius

UNAIR NEWS – Kondisi mulut dan tenggorokan kering seringkali dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal, kondisi yang disebut xerostomia ini bisa jadi merupakan gejala dari suatu penyakit serius.

Xerostomia sendiri merupakan kondisi mulut kering yang disebabkan oleh penurunan produksi dan sekresi air liur atau yang disebut dengan saliva.

“Perlu diketahui, bahwa xerostomia bukan penyakit, namun adalah gejala dari suatu penyakit atau bisa juga efek samping dari pengobatan tertentu,” jelas drg Fatimah Basalamah, dokter residen Ilmu Penyakit Mulut (IPM) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (UNAIR).

Mulut kering bisa menimbulkan ketidaknyamanan berupa bau mulut, kesulitan mengunyah dan menelan, rasa terbakar pada mulut, hingga gangguan pengecapan. Sedangkan tanda klinis yang dapat diperhatikan yaitu berupa kemerahan pada lidah dan langit mulut, licinnya permukaan lidah dan kadang terdapat luka, serta bibir mengelupas.

Keluhan ini sering ditemukan pada usia lanjut usia (lansia), hal ini dikarenakan lebih banyak lansia yang mengonsumsi obat-obatan sehingga lebih berpotensi dalam mengalami xerostomia.

Penyebab Xerostomia

Xerostomia bisa diakibatkan oleh gangguan pertumbuhan, dehidrasi dan kekurangan nutrisi, hingga penyakit sistemik seperti diabetes melitus, maupun HIV/AIDS. Infeksi virus semacam hepatitis C dan Tuberkulosa juga patut dicurigai.

“Selain itu, ketergantungan alkohol, gangguan psikis seperti anoreksia nervosa, proses penuaan dan efek samping dari perawatan radioterapi juga bisa menyebabkan xerostomia,” tuturnya.

Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Kondisi rongga mulut, dapat menjadi satu pertanda yang dapat diamati untuk mengetahui kondisi tubuh. Oleh karena itu penting bagi para lansia untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Selain umur, kesehatan gigi dan mulut lansia juga dipengaruhi oleh kebiasaan, mulai dari asupan gizi hingga kebutuhan air.

“Tidak ada kata terlambat untuk mengubah kebiasaan demi meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Bapak dan Ibu juga bisa memeriksakan diri dengan mengunjungi Rumah Sakit Mulut dan Gigi Pendidikan (RSGMP) UNAIR,” sebutnya.

Selain drg Fatimah, beberapa mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) IPM FKG UNAIR lainnya juga membagikan pengetahuannya pada Talkshow Bincang Sehat di Convention Hall Grand City Mall, Surabaya (16/11/2022). Kegiatan itu disambut antusias oleh peserta, terbukti dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.

Talkshow tersebut diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang manifestasi oral, serta meningkatkan semangat untuk memeriksakan diri ke dokter gigi bila memiliki keluhan. (*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Binti Q. Masruroh

Mahasiswa FIB UNAIR Raih Juara III Ajang Cak Ning Surabaya 2022

UNAIR NEWS – Salah seorang mahasiswi Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih juara III dalam ajang bergengsi Cak Ning Surabaya 2022. Sehingga dalam pencapaian tersebut, Andi Putri Maharani dinobatkan sebagai Wakil 2 Ning Surabaya 2022. Ajang pemilihan duta wisata itu diperuntukkan bagi warga lokal Surabaya dengan rentan usia 18-24 tahun.

Selama proses seleksi banyak hal yang harus dipersiapkan. Mulai pendaftaran, technical meeting, penyisihan, semifinal, karantina, hingga puncak acara grand final pada Sabtu (12/11/2022).

Persiapkan Segala Perlengkapan dalam Waktu Singkat

Walau banyak menghadapi berbagai kendala, namun mahasiswi yang kerap disapa Putri tersebut tetap gigih selama proses seleksi berlangsung. Putri mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan dengan baik.

“Aku mempersiapkan banyak hal selama seleksi, mulai mencari heels, pakaian, hingga peralatan yang disyaratkan panitia lainnya,” ucapnya.

Selama proses seleksi berlangsung, Putri juga diperhadapkan dengan kendala yang membuatnya merasa gugup. Walaupun demikian, Putri tetap bersemangat dan mengatur segala sesuatu dalam waktu singkat.

“Aku daftar di hari terakhir dan ternyata persiapannya banyak untuk penyisihan. Jadi, aku langsung non-stop nyari heels, outfit, dan barang-barang keperluan yang sudah diatur oleh panitia,” tuturnya.

Arti Pengembangan dan Proses Bagi Dirinya

Dorongan untuk keluar dari zona nyaman adalah motivasi Putri untuk mengikuti ajang tersebut. Selama duduk di bangku perkuliahan Putri hanya berfokus pada dunia akademik saja. Tiga tahun lamanya Putri melakukan kegiatan yang menurutnya aman dan menyenangkan.

“Aku pengin berubah dan keluar dari zona nyamanku. Kebetulan karena masih ada waktu dan juga ada kegiatan yang luar biasa bergengsi seperti ini. Aku juga tahu kegiatan ini memiliki banyak benefit besar sehingga akhirnya aku terpacu buat ikutan,” katanya.

Penyerahan Gelar dan Hadiah kepada Wakil II Cak Ning Surabaya 2022 (sumber: Dok Pribadi)

Tidak ada kata terlambat dalam memulai dan berproses. Begitu pula yang dirasakan oleh Putri. Dalam ajang ini Putri telah melalui banyak hal dan pengalaman menarik yang membuatnya mengerti arti sebuah perjuangan.

“Bagiku proses adalah kemauan seperti proses yang yang aku lewati dalam ajang ini. Ajang ini memberikan kesempatan bagi aku untuk meningkatkan kemauan dalam mendalami pengetahuan tentang Kota Surabaya. Seperti awalnya pengetahuan aku kurang tentang Surabaya namun berubah karena aku punya kemauan untuk berproses di kegiatan ini,” jelasnya. 

Harapan Dirinya

Menjadi Wakil 2 Ning Surabaya 2022 merupakan sebuah kehormatan dan rasa syukur bagi Putri. Karena dengan gelar tersebut dia juga bisa membawa nama UNAIR terkenal di kota Surabaya. UNAIR dapat dikenal lebih baik lagi dengan segudang prestasi mahasiswanya. Selain itu, Putri juga berharap dia dapat memberikan dampak bagi pengembangan dan framing Surabaya ke khalayak luas.

“Harapanku semoga aku bisa lebih baik lagi kedepannya bareng temen- temen paguyuban ku dan angkatan Cak Ning 2022 ini. Bisa memberikan feedback yang baik untuk kota Surabaya dan membantu mengembangkan dan memperkenalkan Surabaya lebih luas lagi,” tutupnya.

Penulis: Monika Astria Br Gultom

Editor: Feri Fenoria

Analisa Karakteristik Pyranometer untuk Mengukur Level Iradiasi Matahari

Pyranometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat penyinaran/iradiasi matahari. Perangkat ini memiliki sensor yang mengukur kerapatan fluks elektromagnetik radiasi matahari pada bidang datar. Parameter kerapatan fluks elektromagnetik diubah menjadi parameter listrik dalam watt per meter persegi. Pyranometer digunakan dalam perangkat stasiun cuaca untuk menganalisis dan memprediksi kondisi cuaca. Sistem pembangkit listrik tenaga surya biasanya juga dipasang dengan perangkat ini. Hal ini dimaksudkan untuk memantau kondisi penyinaran matahari untuk menguji kinerja sistem pembangkit. Artikel ini membahas tentang metode karakterisasi pyranometer berbasis fotovoltaik. Metode karakterisasi dilakukan untuk menentukan parameter pengukuran seperti akurasi, presisi, dan histeresis. Mengetahui parameter tersebut akan memungkinkan untuk melihat kinerja pengukuran tingkat iradiasi matahari dengan alat ukur untuk tingkat iradiasi matahari, seperti pyranometer. Metode karakterisasi adalah membandingkan hasil pengukuran dengan instrumen standar. Pemantauan tingkat radiasi matahari juga optimal, akurat, dan presisi dengan metode pengukuran yang andal.

Metode Analisa

Penelitian karakterisasi pyranometer untuk mengukur tingkat penyinaran/iradiasi matahari dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah identifikasi masalah, dimana masalah sistem instrumentasi yang cocok untuk pyranometer. Sistem instrumentasi ini digunakan agar sinyal listrik keluaran pyranometer dapat diukur dan diproses oleh pyranometer. Identifikasi tersebut mencakup penentuan sirkuit antarmuka sensor yang sesuai.

Setelah itu dilakukan tahap observasi eksperimental, dimulai dari set eksperimen hingga metode pengumpulan data. Metode pengumpulan datanya adalah dengan membandingkan pembacaan sensor dengan solar power meter (SPM) yang dilakukan dengan kenaikan dan penurunan juga dilakukan sebanyak 5 kali. Semua data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk menampilkan nilai karakter dari sensor pyranometer, seperti; nilai regresi, akurasi, presisi, kesalahan linieritas, dan kesalahan histeresis.

Implementasi dan Hasil

Penerapan metode di atas menunjukkan hasil yang baik dari pyranometer SP-Lite 3 dengan rangkaian antarmuka menggunakan modul op-amp AD620. Modul AD620 diatur untuk menaikkan tegangan pasif dari pyranometer menjadi 0 – 3,58 V. Dengan rentang tegangan ini, data dapat dibaca dan diproses pada program Arduino. Tak cukup sampai di situ, sistem instrumentasi juga ditambah dengan modul ADC eksternal untuk meningkatkan resolusi pembacaan tegangan menjadi 16-bit. Sedangkan hasil karakterisasi pyranometer SEM228 juga menunjukkan hasil yang baik, hanya saja akurasi dan presisinya masih di bawah SP-Lite 3. Pyranometer SEM228 dilengkapi dengan rangkaian antarmuka pengontrol Modbus. Modbus ini mengubah sinyal arus 4-20 mA menjadi sinyal tegangan 0 – 5V. Dengan pengaturan gain dan zero point, sistem instrumentasi untuk SEM228 ini dapat mengeluarkan tegangan sebesar 0,02 – 3,67 V.

Pyranometer fotovoltaik memiliki cara kerja yang sama seperti sel fotovoltaik. Perangkat sensor jenis ini dapat mengubah energi penyinaran matahari menjadi energi listrik. Pyranometer ini bekerja dengan menangkap sinar matahari dengan sudut tegak lurus terhadap probe. Pyranometer Kipp dan Zonen SP-Lite 2 memiliki rentang spektral 400 – 1100 nm dengan rentang pengukuran penyinaran hingga 2000 W/m². sedangkan pyranometer Sentec SEM228 memiliki rentang spektral 0,3 – 3 m dengan rentang pengukuran hingga 1800 W/m². Hasil pengujian beberapa parameter karakteristik sistem instrumentasi pada kedua pyranometer menunjukkan bahwa sistem instrumentasi SP-Lite 3 memiliki tingkat akurasi dan presisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem instrumentasi SEM228. Hal ini dikarenakan sistem instrumentasi SP-Lite 3 memiliki linieritas yang lebih baik. Di sisi lain, sistem instrumentasi SP-Lite 3 tidak memiliki efek histeresis yang lebih menonjol daripada SEM228. Hal ini dapat disebabkan karena SP-Lite 3 memiliki response time yang cepat, yaitu kurang dari 500 ns. Penggunaan rangkaian antarmuka antara pyranometer dan mikrokontroler sangat berguna untuk mengolah atau mengubah sinyal listrik sehingga dapat diproses oleh papan mikrokontroler, seperti Arduino. Selain itu, penggunaan ADC eksternal juga berguna untuk meningkatkan resolusi pengukuran sehingga diperoleh tingkat akurasi dan presisi sistem instrumentasi yang lebih tinggi.

Penulis: Prisma Megantoro, ST. MEng.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://beei.org/index.php/EEI/article/view/4390 atau https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85139158906&origin=resultslist&sort=plf-f

[1]      P. Megantoro et al., “Analysis of instrumentation system for photovoltaic pyranometer used to measure solar irradiation level,” vol. 11, no. 6, pp. 3239–3248, 2022, doi: 10.11591/eei.v11i6.4390.

Analisa Komparatif Teknik MPPT Berbasis Algoritma Evolusi untuk Modul Fotovoltaik

Karakteristik modul fotovoltaik dipengaruhi oleh tingkat penyinaran matahari dan suhu. Karakteristik ini digambarkan dalam kurva V-P. Pada kurva V-P digambar garis yang menunjukkan respon perubahan daya keluaran terhadap tingkat penyinaran matahari dan respon perubahan tegangan terhadap suhu lingkungan. Di bawah kondisi bayangan parsial, modul fotovoltaik mengalami iradiasi yang tidak seragam. Hal ini menyebabkan kurva V-P memiliki lebih dari satu maximum power point (MPP). MPP dengan nilai tertinggi disebut MPP global, sedangkan MPP lainnya disebut MPP lokal. Teknik penjejakan MPP konvensional tidak dapat mengatasi kondisi partial shading ini karena akan terjebak dalam MPP lokal. Artikel ini membahas tentang teknik pelacakan MPP menggunakan algoritma evolusi atau evolutionary algorithm (EA). EA yang dianalisis dalam artikel ini adalah genetic algorithm (GA), firefly algorithm (FA), dan fruitfly optimization (FFO). Kinerja pelacakan MPP ditunjukkan dengan membandingkan nilai daya keluaran, akurasi, waktu, dan efektivitas pelacakan. Analisis performansi untuk kasus bayangan parsial dilakukan pada berbagai populasi dan generasi.

Metode Analisa

Metode penelitian yang diusulkan dalam artikel ini adalah memodelkan karakteristik panel surya yang mengalami partial shading dan mengimplementasikan EA pada teknik MPPT. Model penelitian ini adalah panel surya dengan 6 sel surya secara seri dan 3 secara paralel. Implementasi EA pada teknik MPPT adalah dengan membandingkan GA, FA, dan FFO. Ketiga EA tersebut diuji dengan variasi jumlah individu dan jumlah generasi. Selain itu juga diuji dengan tiga macam kondisi insolasi sinar matahari yaitu seragam, setengah ternaungi, dan sepertiga ternaungi sebagian. Variasi jumlah individu yang diuji adalah 20, 40,60, dan 80. Sedangkan variasi jumlah generasi adalah 20, 40, 60, 80, dan 100. Hal ini dilakukan untuk optimasi jumlah induk. parameter dalam setiap penerapan teknik MPPT. Parameter spesifik untuk setiap EA dijelaskan dalam setiap pendekatan algoritma pada subbagian berikut.

Implementasi dan Hasil

Dari hasil perancangan dan pengujian teknik MPPT pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa algoritma konvensional seperti P&O memiliki keunggulan dari aspek waktu pelacakan namun tidak mengatasi kondisi partial shading. Sedangkan algoritma berbasis evolusi yang diterapkan pada teknik MPPT dapat mengatasi kondisi partial shading dengan tingkat akurasi di atas 95%. Dengan model pencarian berbasis metaheuristik, EA dapat mencari titik optima global daripada optima lokal. Titik optima global ini adalah daya keluaran Pmpp (titik daya maksimum) yang dihasilkan pada Vmpp (tegangan titik daya maksimum). Pendekatan teknik MPPT dengan EA juga diuji dengan jumlah individu dan jumlah generasi yang bervariasi. Hal ini menentukan korelasi atau pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap kinerja pelacakan titik MPP yang optimal. Dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja GA tidak dipengaruhi oleh jumlah individu dan jumlah generasi, berbeda halnya dengan FA dan FFO. Korelasi antara jumlah generasi yang dioperasikan terhadap kinerja FA dan FFO sangat tinggi, yaitu lebih dari 95%. Semakin banyak generasi, semakin kurang efektif operasi FA dan FFO pada teknik MPPT. Jumlah generasi yang optimal adalah 20. Hal yang sama ditambahkan dengan waktu pelacakan, yang justru akan lebih lama. Dari uji konvergensi, FF memiliki hasil kecepatan konvergensi terbaik dibandingkan GA dan FFO. Hanya membutuhkan sekitar 10 generasi untuk mencapai konvergensi dalam pelacakan MPP.

Penulis: Prisma Megantoro, ST. MEng.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://ijece.iaescore.com/index.php/IJECE/article/view/28592 atau https://www.scopus.com/record/display.uri?eid=2-s2.0-85139003997&origin=resultslist&sort=plf-f

[1]      P. Megantoro, H. Faqih, A. Kusuma, L. J. Awalin, and Y. Afif, “Comparative analysis of evolutionary-based maximum power point tracking for partial shaded photovoltaic,” vol. 12, no. 6, pp. 5717–5729, 2022, doi: 10.11591/ijece.v12i6.pp5717-5729.

Belajar dari Semut, Segmentasi Apotek Ritel dengan Algoritma Ant-KMeans

Dengan banyaknya apotek ritel yang tersebar di berbagai daerah, distributor produk farmasi sering kesulitan dalam memasarkan obat obatan di beberapa daerah tertentu karena berbagai alasan. Salah satunya adalah ketidakcocokan strategi marketing yang diberlakukan distributor tersebut.

Solusi dari permasalahan tersebut adalah strategi marketing yang targeted. Namun, membuat profil setiap apotek ritel di seluruh Indonesia, dengan berbagai macam karakter penjualan dan lokasi, tentu bukan hal yang mudah.

Sebuah algoritma clustering yang terinspirasi dari bagaimana semut membuat koloni sarangnya, disebut Ant Clustering Algorithm (ACA). Algoritma tersebut termasuk dalam bidang swarm intelligence dimana komputer meniru bagaimana sebuah koloni makhluk hidup berperilaku. ACA meniru semut dalam berkelompok dan membuat koloni.

Namun, ACA seringkali mempunyai kelemahan dimana algoritma tersebut sangat lama berjalannya. Maka algoritma tersebut dikombinasikan dengan algoritma klasik dalam clustering yaitu K-Means clustering. Dengan data penjualan dari 1138 apotek ritel dari seluruh Indonesia, algoritma hybrid tersebut dapat mengelompokkan apotek menjadi 8 klaster berkarakteristik mirip.

Setelah klaster tersebut terbentuk, setiap klaster dianalisis menggunakan Recency Frequency Monetary Location (RFM-L) model, dimana model tersebut memberikan informasi mendalam tentang karakteristik dari setiap klaster yang terbentuk.

Akhirnya, terdapat 5 kategori apotek ritel (lihat Gambar 1), yang telah dikelompokkan dengan RFM-L model, diantaranya:

  • High value loyal customer
  • High value customer
  • Low value loyal customer
  • Consumption resource customer
  • Lost customer

Strategi pemasaran produk dapat dibuat berdasarkan empat kategori tersebut, karena Lost customer berarti bahwa apotek ritel tersebut sudah tidak memiliki nilai bagi distributor. Sehingga, tim pemasaran dari distributor farmasi dapat membuat empat strategi berbeda yang sifatnya tailored. Strategi tailored dengan target pasar yang jelas akan menciptakan pengalaman berbeda bagi customer karena mereka merasa lebih diperhatikan dalam proses jual-beli.

Penulis: Muhammad Noor Fakhruzzaman, S.Kom., M.Sc.

Artikel:

Indonesian pharmacy retailer segmentation using recency frequency monetary-location model and ant K-means algorithm

http://doi.org/10.11591/ijece.v12i6.pp6132-6139

Penurunan Kadar Klotho Darah Meningkatkan Risiko Kematian Kardiovaskular pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada pasien dengan penyakit ginjal kronis (PGK). Penyakit kardiovaskular pada PGK meningkat seiring dengan penurunan fungsi ginjal. Penyakit kardiovaskular berkontribusi hingga 30-50% dari semua penyebab kematian pada pasien dengan PGK di seluruh dunia. Selain faktor risiko tradisional seperti diabetes dan hipertensi, peningkatan kematian kardiovaskular pada pasien PGK juga dipengaruhi oleh peningkatan stres oksidatif dan inflamasi, yang terjadi bersamaan dengan penurunan fungsi ginjal. Oleh karena itu, penilaian inflamasi dan stres oksidatif yang berkelanjutan berguna untuk memprediksi risiko penyakit kardiovaskular pada pasien PGK.

Gen Klotho adalah gen terkait penuaan yang terutama diekspresikan pada permukaan sel tubulus ginjal. Polimorfisme nukleotida tunggal G395A adalah variasi gen klotho yang paling umum pada populasi Asia dan berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Polimorfisme ini dapat memengaruhi ekspresi klotho, di mana defisiensi klotho telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi, penyakit jantung koroner, dan sindrom metabolik.

Ginjal adalah pengatur utama yang membantu menjaga kadar klotho darah dalam kondisi normal. Pasien PGK mengalami penurunan klotho karena gagal mempertahankan kadar klotho yang selanjutnya dapat menyebabkan kalsifikasi pembuluh darah dan peningkatan kadar fosfat darah. Kalsifikasi pada dinding pembuluh darah dikaitkan dengan risiko kematian kardiovaskular yang lebih tinggi. Penurunan kadar klotho memiliki pengaruh terhadap kalsifikasi pembuluh darah, disfungsi endotel, dan risiko aterosklerosis pada pasien PGK. Sebuah studi sebelumnya mengungkapkan bahwa peningkatan kadar klotho darah dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular yang menyiratkan bahwa kotho memainkan peran penting terhadap pencegahan penyakit kardiovaskular.

Penelitian yang dilakukan oleh Hendri Susilo dkk. bertujuan untuk mengetahui peran polimorfisme gen klotho G395A dan kadar klotho darah terhadap risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik dan kematian kardiovaskular pada pasien PGK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa genotipe GA memiliki kadar klotho darah yang lebih rendah daripada genotipe GG. Pada pasien dengan PGK non-dialisis, genotipe klotho GA dikaitkan dengan penurunan kadar klotho plasma. Selain itu, penulis menemukan bahwa penurunan kadar klotho plasma dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerosis dan kematian kardiovaskular. Hal ini disebabkan karena penurunan kadar klotho plasma akan menurunkan pengeluaran fosfat melalui urine yang selanjutnya menyebabkan penumpukan kadar fosfat darah. Interaksi antara fosfat dan kalsium darah akan menyebabkan kalsifikasi dinding pembuluh darah. Selain itu, penurunan klotho darah akan menurunkan nitric oxide (NO) yang menyebabkan kerusakan endotel. Penurunan kadar klotho juga berhubungan dengan stres oksidatif dan inflamasi kronis. Ketiga hal ini akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerosis dan pada akhirnya akan berkontribusi pada kematian kardiovaskular khususnya pada pasien PGK.

Penulis: Mochammad Thaha dan Hendri Susilo

Dosen Fakultas Kedokteran Unair – Rumah Sakit Unair

Artikel Ilmiah Populer ini diambil dari artikel dengan judul: The Role of Klotho G395A Gene Polymorphism in Atherosclerotic Cardiovascular Disease and Mortality Risk Scores in Non-dialysis Chronic Kidney Disease.

Link artikel asli dapat dilihat pada: https://inabj.org/index.php/ibj/article/view/1975

Penatalaksanaan Gigi Seri Rahang Atas yang Tidak Tumbuh dan Frenulum Bibir Atas yang Besar pada Anak

Adanya kehilangan gigi seri atas akan berdampak pada estetika gigi dan wajah seorang anak. Beberapa penelitian telah melaporkan masalah fungsional terkait dengan hilangnya gigi seri, diantaranya  kesulitan bicara  terutama dalam melafalkan suara “s”. Kehilangan gigi ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan interaksi sosial  sehingga perlu untuk  mengidentifikasi dan mengobati masalah sejak dini.

Kasus seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, datang dengan keluhan gigi seri rahang atas kiri tidak tumbuh sedangkan gigi-gigi sebelahnya sudah tumbuh sempurna. Dari riwayat sebelumnya, pasien pernah jatuh sampai gigi susu nya lepas. Riwayat kesehatan umum baik, tidak ada riwayat alergi. Sebelum dilakukan perawatan terlebih dahulu dilakukan diagnosis dengan  melakukan analisis ruangan dari gigi yang tertanam,  pemeriksaan rontgen panoramik, untuk mengetahui gigi yang tidak tumbuh dan foto sefalometri untuk analisis tulang rahang.

Tahap pertama perawatan yang dilakukan adalah  frenektomi yaitu perawatan bedah dengan cara pemotongan (eksisi) dari frenulum labial yang tebal. Gigi-gigi disiapkan dengan pemasangan braket untuk persiapan perawatan gigi yang tertanam dalam lengkung rahang yang benar. Tahap selanjutnya dilakukan pembedahan (insisi) untuk membuka benih gigi yang tertanam dan dipasang braket pada permukaan gigi dan ditarik dengan elastik untuk ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan posisi gigi sebelahnya.

Perawatan dilakukan selama 9 bulan, gigi seri sudah menempati ruangan yang tersedia dalam posisi yang normal, tidak ada kegoyangan, tidak sensitive, kontur gusi baik. Setelah posisi gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah sudah sesuai letaknya, piranti cekat (braket) dilepas dan diganti dengan piranti lepasan (Hawley retainer) dipakai sepanjang hari selama 6 bulan.

Corresponding author: Prawati Nuraini, Department Pediatric Dentistry, Dentistry Faculty, Universitas Airlangga,

Surabaya, Indonesia. [email protected]

Link: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36187034/

Optimalisasi pembentukan SLPI melalui Escherichia coli BL21

Secretory Leukocyte Protease Inhibitor (SLPI) adalah inhibitor protease yang dapat dihasilkan oleh berbagai seperti sel mast, makrofag dan neutrofil. Protease ini diekspresikan khususnya pada membran amnion, membrane serviks, sekresi mukosa mukosa, bronkial, dan hidung. Sebagai inhibitor protease, SLPI dapat melindungi jaringan epitel selama proses peradangan. Protease ini juga digunakan untuk pengobatan fibrosis kistik, emfisema, penyakit paru obstruktif kronik dan bronkitis. Sejumlah penelitian SLPI menunjukkan berbagai fungsi SLPI selain protease inhibitor, seperti aktivitas antimikroba terhadap berbagai mikroorganisme, menghambat penularan HIV-1, pengurangan produksi ROS (reactive oxygen species), dan aktivitas penyembuhan luka.

Dalam penelitian kami sebelumnya, kami mengkloning gen SLPI dari membran amnion dan mengekspresikannya dalam Escherichia coli BL21 dengan menggunakan pET101/DTOPO, yang disebut sebagai active human SLPI (rhSLPI) yang disimpan dalam pET-ESLPI. Namun, produk rhSLPI belum dapat dihasilkan secara optimal. Dengan demikian dalam penelitian ini, kami membentuk gen SLPI berdasarkan urutan asam amino dengan kodon, didalam Escherichia coli BL21 untuk mengekspresikan dan menghasilkan SLPI yang optimal. Untuk mempromosikan kloning gen SLPI, kami menggunakan plasmid pUC57 untuk meningkatkan jumlah gen SLPI, dan pET-32a, vektor ekspresi baru untuk menghasilkan dan meningkatkan ekspresi SLPI.  Vektor ini memiliki multiple cloning site (MCS). Selain itu, vektor pET-32a juga mengandung tag polihisidin (His-tag) di situs terminal N dan C, sedangkan membran amnion hanya mengandung His-tag di terminal-C, sehingga dapat membantu menyederhanakan pemurnian protein rekombinan. 

Penelitian kami menunjukkan bahwa protein fusi pET-SLPIopt berhasil dioptimalkan dengan ukuran pita 5900bp (pET-32a) dan 413bp (SLPI) dengan enzim restriksi NcoI dan EcoI. Setelah pET-SLPIopt diinduksi dengan berbagai konsentrasi IPTG (50, 100 dan 500 uM) pada suhu 30°C, fraksi larut dan tidak larut dianalisis dengan SDS-PAGE yang menunjukkan bahwa protein fusi, yang dinyatakan terutama dalam supernatan, dengan nilai 29,18 kDa. Dengan hal tersebut kami menyimpulkan bahwa SLPI terekspresi melalaui plasmid pET-32a dapat dalam bentuk terlarut.

Penulis: Elly Munadziroh

Tulisan lengkap kami dapat dilihat di:

Reconstruction and Optimized Expression of a Synthetic Secretory Leukocyte Protease Inhibitor (SLPI) Gene in Escherichia coli BL21. 2022. Journal of International Dental and Medical Research

http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2022/06/21-10-8-Reconstruction-D22_1783_Dian_Agustin_Wahjuningrum_Indonesia.pdf

Prevalensi Global dan Faktor Potensial yang Mempengaruhi Keraguan Vaksinasi COVID-19

Vaksinasi coronavirus disease 2019 (COVID-19) telah berkembang secara global sejak awal tahun 2021. Beberapa jenis vaksin, termasuk vaksin inaktif, vaksin berbasis vektor, vaksin messenger ribonucleic acid (mRNA), dan vaksin subunit protein, sedang diberikan oleh negara-negara di seluruh dunia dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 massal.Akan tetapi ada orang yang ragu-ragu untuk menerima vaksin tersebut. Keragu-raguan terhadap vaksinasi dianggap salah satu hal yang paling kritis. Orang-orang yang ragu-ragu untuk diimunisasi memiliki kecenderungan untuk menyebarkan informasi yang salah tentang vaksinasi, yang dapat mempengaruhi orang-orang yang dekat dengan mereka untuk menolak vaksin juga.

Keraguan vaksinasi biasanya diamati dalam kasus vaksin baru atau kandidat vaksin. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keraguan tersebut sangat kompleks dan mungkin termasuk kurangnya kesadaran mengenai pencegahan penyakit dan status sosial ekonomi. Fenomena ini menimbulkan dilema bagi cakupan vaksin. Selain itu, pemerintah—sebagai otoritas pengatur tertinggi di negara mana pun—tampaknya tidak memberikan intervensi khusus untuk mengurangi keragu-raguan terhadap program vaksinasi. Hal ini terlihat dalam pedoman vaksinasi COVID-19, bahwa rekomendasi utama hanya berfokus pada alokasi dosis, penjangkauan, pengiriman, dan pemantauan. Tidak ada informasi tentang cara mengurangi keragu-raguan vaksinasi COVID-19. Berbagai studi telah dilakukan untuk menilai faktor-faktor yang terkait dengan keragu-raguan vaksinasi COVID-19. Namun, hasil temuan masih tidak dapat disimpulkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai prevalensi global keraguan vaksinasi COVID-19 dan menentukan faktor-faktor potensial yang terkait dengan keraguan tersebut. Peneliti melakukan pencarian terorganisir untuk artikel yang relevan di PubMed, Scopus, dan Web of Science. Ekstraksi informasi yang diperlukan dilakukan untuk setiap studi. Sebuah meta-analisis single arm dilakukan untuk menentukan prevalensi global keraguan vaksinasi COVID-19. Faktor-faktor potensial yang berhubungan dengan keragu-raguan vaksin dianalisis menggunakan uji-Z. Sebanyak 56 artikel dimasukkan dalam analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi global keraguan vaksinasi COVID-19 adalah 25%. Jenis kelamin perempuan, usia 50 tahun atau lebih muda, lajang, menganggur, tinggal di rumah tangga dengan lima orang atau lebih, memiliki tingkat pendidikan lebih rendah dari gelar sarjana, memiliki pekerjaan yang tidak berhubungan dengan kesehatan dan mempertimbangkan Vaksin COVID-19 yang tidak aman dikaitkan dengan risiko keraguan vaksinasi yang lebih tinggi. Sebaliknya, tinggal bersama anak-anak di rumah, menjaga norma physical distancing, pernah melakukan tes COVID-19, dan memiliki riwayat vaksinasi influenza dalam beberapa tahun terakhir dikaitkan dengan risiko keragu-raguan yang lebih rendah terhadap vaksinasi COVID-19. Hasil studi memberikan informasi berharga tentang keraguan vaksinasi COVID-19, dan perlunya intervensi khusus pada sub-populasi dengan resiko tinggi untuk mengurangi keraguan vaksinasi COVID-19.

Penulis: Dr. Gatot Soegiarto, dr., Sp.PD, K-AI

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: Fajar JK, Sallam M, Soegiarto G, Sugiri YJ, Anshory M, Wulandari L, Kosasih SAP, Ilmawan M, Kusnaeni K, Fikri M, et al. Global Prevalence and Potential Influencing Factors of COVID-19 Vaccination Hesitancy: A Meta-Analysis. Vaccines. 2022;10:1356.

https://doi.org/10.3390/vaccines10081356

Analisis Bifurkasi dan Pengendalian Optimal pada Model Pemberantasan Malaria

Di berbagai belahan dunia, penyakit yang disebarkan oleh vektor perantara seperti nyamuk, masih menjadi masalah serius bagi pembuat kebijakan. Beberapa contoh penyakit yang ditularkan nyamuk antara lain demam kuning, demam berdarah, zika, malaria, filariasis, dan lain-lain. Malaria adalah salah satu contohnya penyakit yang ditularkan melalui vektor yang disebabkan oleh nyamuk anopheles betina. Malaria masih masalah di banyak negara, yang mana sekitar 95%  kasus ditemukan di Afrika. Sisanya tersebar di sebagian Amerika Latin dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Malaria menyebabkan masalah global yang mengancam ratusan juta orang setiap tahun, terutama anak-anak di bawah lima tahun, wanita hamil, pelancong yang pergi ke daerah endemis malaria tanpa perlindungan, dan pasien dengan kondisi akut lainnya seperti HIV dan kencing manis. Malaria melibatkan manusia dan nyamuk dalam siklus hidupnya. Syarat siklus sporogonic mengacu pada siklus hidup dalam tubuh nyamuk. Selanjutnya, siklus hidup di hati dan darah manusia berturut-turut disebut siklus ekso-eritrositik dan siklus eritrositik siklus. Plasmodium akan menghancurkan hati dan sel darah merah ketika masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan gejala seperti demam dan penyakit seperti flu, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, dan bahkan kematian.

Dalam penelitian ini, kami mengusulkan dan menganalisis model dinamika penyebaran malaria dengan mempertimbangkan beberapa fenomena berulang seperti relapse, reinfection, dan recrudescence. Keterbatasan kapasitas tempat tidur rumah sakit yang dapat mempengaruhi tingkat pengobatan, selanjutnya dimodelkan menggunakan fungsi kejenuhan. Analisis kualitatif model meliputi kriteria keberadaan dan stabilitas keseimbangan endemik juga dikaji. Kami menemukan bahwa titik setimbang bebas malaria akan stabil asimtotik lokal jika bilangan reproduksi dasar lebih kecil dari satu dan tidak stabil jika lebih besar dari satu. Pengamatan kami pada keseimbangan endemik malaria dari model yang diusulkan menunjukkan kemungkinan terjadinya titik setimbang endemik ganda ketika reproduksi dasar bilangan lebih besar atau lebih kecil dari satu. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa ketika bilangan reproduksi dasar kurang dari satu tidak cukup untuk menjamin kepunahan malaria dari populasi.

Selanjutnya kami mengestimasi parameter model malaria menggunakan data kejadian bulanan malaria dari kabupaten di Sumba Tengah, Indonesia yang disebut Wee Luri. Dengan menggunakan data dua puluh bulan pertama dari distrik Wee Luri, dapat ditunjukkan bahwa model kami cocok dengan data dengan selang kepercayaan 95%. Eksperimen analitis dan numerik menunjukkan bahwa keterbatasan kapasitas tempat tidur rumah sakit dan infeksi ulang dapat memicu kemungkinan yang lebih besar untuk munculnya bifurkasi mundur. Di sisi lain, kami menemukan bahwa peningkatan kekambuhan dapat mengurangi kemungkinan munculnya bifurkasi mundur. Dari analisis sensitivitas global, kami menemukan bahwa tingkat infeksi awal pada manusia dan angka infeksi nyamuk merupakan parameter yang paling berpengaruh dalam menentukan peningkatan total infeksi baru pada manusia.

Berikutnya, kami memperluas model malaria dengan mengaplikasikan variabel kontrol optimal dengan memasukkan tiga jenis intervensi malaria yaitu penggunaan kelambu, rawat inap, dan pengasapan. Karakterisasi masalah control optimal diselesaikan dengan menggunakan prinsip maksimum Pontryagin. Hasil dari analisis efektivitas biaya menunjukkan bahwa rawat inap saja merupakan strategi paling hemat biaya yang diperlukan untuk mengendalikan penyakit malaria.

Pengamatan menarik lainnya adalah jika jumlah individu yang terinfeksi sudah menurun, maka intensitas intervensi dapat dikurangi untuk memperoleh biaya implementasi yang lebih murah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa intervensi dengan rawat inap, fumigasi, dan pemakaian kelambu dapat digunakan sebagai strategi intervensi penting untuk mengendalikan malaria, meskipun penggunaan kelambu tidak seefektif dua intervensi lainnya. Secara meyakinkan, kami memperkirakan bahwa penerapan intervensi yang terdiri dari penggunaan rawat inap, pengasapan, dan kelambu secara simultan akan memainkan peran penting dalam pengendalian penyakit malaria.

Namun, model kami memiliki beberapa keterbatasan. Seperti disebutkan oleh beberapa penulis, bias vektor memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan program pemberantasan malaria. Faktor penting lainnya yang perlu didiskusikan adalah dampak musiman pada penularan malaria, seperti yang disebutkan oleh banyak penulis. Dalam penelitian lanjutan, faktor-faktor ini akan dipertimbangkan dalam pengembangan model malaria untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penularan malaria.

Penulis: Dr. Fatmawati, M.Si

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.mdpi.com/2414-6366/7/10/263

Authors: Hengki Tasman, Dipo Aldila, Putri A. Dumbela, Meksianis Z. Ndii, Fatmawati,

Faishal F. Herdicho, Chidozie W. Chukwu. Title: Assessing the Impact of Relapse, Reinfection and Recrudescence on Malaria Eradication Policy: A Bifurcation and Optimal Control Analysis, Trop. Med. Infect. Dis. 2022, 7, 263. https://doi.org/10.3390/tropicalmed7100263

Ekstrak Etanol Biji Mahoni Memiliki Efek Antidiabetes

Diabetes saat ini dianggap sebagai masalah kesehatan utama yang telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dan menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan ilmuwan dalam hal kesehatan masyarakat. Pada 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 463 juta orang akan menderita diabetes. Jumlah ini diperkirakan akan mencapai 578 juta pada tahun 2030 dan 700 juta pada tahun 2045. Pada hewan, diabetes (Diabetes mellitus/DM) juga dapat terjadi terutama pada hewan peliharaan termasuk kucing dan anjing. Meskipun DM dapat menyerang hewan dari segala usia, terutama hewan peliharaan lebih rentan terhadap terutama berusia tua, hewan peliharaan jantan yang dikebiri, obesitas, dan kurang olahraga, serta faktor genetik.

Diabetes adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatak kadar glukosa darah (hiperglikemia). Umumnya, hiperglikemia awal berkembang ketika glukosa darah mencapai 200 mg/dL pada tikus dan 180 mg/dL pada manusia. Hal ini disebabkan oleh defek pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya yang disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Insulin merupakan salah satu hormon yang mengatur kadar glukosa darah. Hiperglikemia yang menyebabkan DM dapat mengembangkan Reactive Oxygen Species (ROS) dan stres oksidatif yang menyebabkan beberapa perubahan seluler. ROS merupakan senyawa reaktif yang terdiri dari gugus radikal bebas dan non-radikal. Konsentrasi ROS yang tinggi akan meningkatkan stres oksidatif, menyebabkan kerusakan pada sel pankreas, dan menurunkan konsentrasi insulin dalam darah. Radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif menyebabkan modifikasi protein, modifikasi oksidatif lipid, kerusakan DNA, dan juga glikasi beberapa produk yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan oksidasi dan reduksi seluler, seperti yang terlihat pada jaringan pankreas. Stres oksidatif akibat hiperglikemia dapat diobati dengan antioksidan dengan cara menangkal radikal bebas. Antioksidan menyediakan elektron untuk radikal bebas tanpa mengurangi stabilitasnya. Antioksidan ini dapat ditemukan pada tanaman sebagai bagian dari obat herbal.

Laporan ilmiah dan penelitian laboratorium menunjukkan bahwa tanaman mengandung berbagai macam zat yang memiliki aktivitas antioksidan. Survei ethanopharmacological juga menemukan lebih dari 1200 tanaman untuk afiliasi mereka dalam aktivitas hipoglikemik. Tanaman tidak hanya hipoglikemik atau mimetik insulin, tetapi juga mencegah komplikasi lebih lanjut; dimana tidak ada obat sintetik yang memberikan kedua sifat tersebut. Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.)  telah digunakan untuk mengobati DM karena mengandung flavonoid sebagai antioksidan dan juga terbukti memiliki aktivitas hipoglikemik. Biji mahoni juga dilaporkan mengandung senyawa bioaktif lain seperti tanin, saponin, dan triterpenoid yang juga memiliki efek antidiabetes.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) terhadap jumlah sel pulau Langerhans pankreas dan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi aloksan. Dua puluh lima ekor tikus jantan dibagi menjadi lima kelompok yang terdiri dari: (C-) aquadest 1 ml/hari tanpa induksi aloksan, (C+) aloksan 120 mg/kgBB dan aquadest 1 ml/hari, (T1, T2, T3) 120 mg /kgBB aloksan dan pemberian ekstrak etanol biji mahoni masing-masing 250, 500, 1000 mg/kgBB. Aloksan disuntikkan secara intraperitoneal dengan dosis tunggal dan ekstrak etanol biji mahoni yang diberikan melalui gavage intragastrik selama 14 hari. Pada hari ke 15, diukur jumlah sel pulau di Langerhans pankreas menggunakan pewarnaan HE dan kadar glukosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji mahoni memiliki efek antidiabetes yang dapat memperbaiki sel pulau langerhans pankreas yang rusak pada dosis efektif 500 mg/kgBB, hal ini menunjukkan sifat antioksidan ekstrak biji mahoni yang bermanfaat dalam memperbaiki kerusakan pankreas akibat stres oksidatif.

Penulis: Epy Muhammad Luqman

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di

Nama jurnal: International Journal of Drug Delivery Technology (IJDDT)

Link jurnal:  http://impactfactor.org/PDF/IJDDT/12/IJDDT,Vol12,Issue3,Article14.pdf

Asesmen Sumber, Toksisitas, dan Karsinogenik Logam Berat terhadap Risiko Kesehatan

Logam berat merupakan unsur kimia dengan sifat unik yang bersifat toksik walaupun dalam konsentrasi rendah dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia melalui mekanisme yang berbeda-beda. Kegiatan pertanian dan industri, pembuangan limbah padat rumah tangga dan residu yang tidak tepat terkait dengan kegiatan industri, pembuangan air limbah rumah tangga dan pupuk pertanian merupakan potensi masuknya logam berat toksik ke lingkungan, yang membahayakan kesehatan dan kehidupan manusia.

Paparan logam berat dalam jangka panjang seperti tembaga merkuri (Cu), vanadium (V), nikel (Ni) dan seng (Zn)) melalui (Hg), timbal (Pb), kromium (Cr), kadmium (Cd), arsenik (As), dengan cara terhirup, tertelan atau melalui kulit akan menyebabkan efek buruk pada tubuh. Akibat dari paparan ini adalah penyakit kardiovaskular dan paru kronis, disfungsi enzim, kondisi inflamasi kronis, dan disfungsi neurologis. Di sisi lain, paparan jangka panjang terhadap logam ini dapat menyebabkan mutasi.

Efek samping utama dari paparan logam berat termasuk akut, toksisitas kronis dan efek karsinogenik. Dalam studi tentang efek karsinogenik dan kesehatan akibat logam berat, mengidentifikasi sumber produksi, bagaimana terdistribusikan dan memasuki lingkungan, cara kontak dan masuk ke dalam tubuh manusia dan hewan termasuk di antara isu-isu penting. Industri seperti pertambangan, logam, pertanian, metalurgi, elektronik, baterai dan limbah industri adalah kegiatan industri terpenting sebagai pencemar logam berat ke lingkungan. Karena logam berat disimpan dalam jumlah kecil di batuan yang mengandungnya, selama proses ekstraksi, sejumlah besar limbah dihasilkan, yang juga mengandung beberapa residu logam berat. Komposisi unsur tulang dan gigi seseorang dapat memberikan informasi tentang pola makan dan kesehatan orang tersebut serta paparan dari bahan kimia di lingkungan. Hubungan antara konsentrasi elemen logam tertentu pada gigi anak-anak dan perubahan perilaku telah banyak dijelaskan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa risiko paparan logam berat memiliki hubungan yang signifikan dengan sumber kontaminasi.

Metode dan Hasil

Tinjauan naratif literatur dilakukan berdasarkan database dari tahun 2000 hingga 2022, seperti Google Scholar, PubMed, Springer, Web of Science, dan Science Direct (Scopus). Semua studi relevan yang diterbitkan tahun 2000 hingga 2022 dikumpulkan. Menurut database, diperoleh 820 artikel. 186 dan 50 artikel ditemukan dan dipilih berdasarkan catatan yang diidentifikasi melalui pencarian basis data dan catatan tambahan yang diidentifikasi melalui sumber lain. Pada tahap selanjutnya, 97 studi disaring setelah direview dan 64 artikel teks lengkap dimasukkan ke dalam proses analisis. Akhirnya, 45 artikel dipilih dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa efek merugikan dari logam berat pada berbagai kondisi dalam tubuh tergantung pada sejumlah faktor, termasuk dosis, rute paparan dan spesies kimia, serta usia, jenis kelamin, genetika, status gizi, dan durasi paparan logam berat. Adanya hubungan yang signifikan antara paparan jangka panjang dan jangka pendek terhadap toksisitas logam berat dan efek sampingnya, termasuk karsinogenisitas, telah dipelajari secara ekstensif dan dibuktikan melalui berbagai eksperimen.

Simpulan

Analisis komprehensif dari data yang dipublikasikan menunjukkan bahwa meskipun logam berat secara alami ada di lingkungan, aktivitas manusia dan ekspansi pabrik yang terus-menerus dari waktu ke waktu telah menyebabkan masuknya logam berat dalam jumlah besar ke alam. Paparan suatu logam berat terhadap organisme dapat dinilai dengan menganalisis berbagai jaringan. Sebagian besar jaringan, terutama memberikan informasi tentang paparan baru-baru ini, dan konsentrasi logam dapat sangat bervariasi tergantung pada waktu antara paparan dan pengumpulan sampel. Untuk biomonitoring lingkungan, penting untuk menganalisis jaringan yang mencerminkan paparan kronis, sehingga dalam penelitian ke depan, ada kebutuhan besar untuk studi komprehensif tentang karsinogenisitas dari logam berat.

Penulis: Dr. Hendrik Setia Budi, drg., M.Kes.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.degruyter.com/document/doi/10.1515/reveh-2022-0096/html

Budi, Hendrik Setia, Catalan Opulencia , Maria Jade, Afra, Arghavan, Abdelbasset , Walid Kamal, Abdullaev, Dilmrod , Majdi, Ali, Taherian, Masoume , Ekrami , Hafez Ajam and Mohammadi, Mohammad Javad. “Sumber, toksisitas, dan penilaian risiko kesehatan karsinogenik logam berat” Ulasan tentang Kesehatan Lingkungan, 2022. https://doi.org/10.1515/reveh-2022-0096

Perlunya Alat Diagnostik Vitalitas Pulpa Gigi yang Akurat dalam Menentukan Diagnosis dan Rencana Perawatan Gigi

Alat diagnostic vitalitas pulpa gigi berpengaruh terhadap keakurasian penentuan diagnosis dan rencana perawatan gigi, terutama ketika dokter gigi akan melakukan perawatan saraf gigi (endodontik) karena merupakan bagian integral yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan rencana perawatan, bahkan vitalitas saraf gigi merupakan gold standard dalam menentukan status vitalitas pulpa. Terdapat dua jenis metode untuk menentukan status vitalitas pulpa, yaitu: dengan cara langsung (menggunakan pemeriksaan histologi) dan tidak langsung (mengakses keadaan saraf di dalam pulpa gigi, termasuk: tes sensibilitas pada pulpa gigi).  

Sejak pulpa gigi terdapat di dalam jaringan keras gigi, maka pulpa gigi tidak dapat dilakukan inspeksi secara langsung untuk menentukan status vitalitasnya sehingga perlu digunakan alat bantu tes vitalitas pulpa gigi. Beberapa jenis alat tes vitalitas pulpa gigi dapat mengidentifikasikan vitalitas pulpa yang beredar di pasaran, yaitu: pulse oximeter (PO), electric pulp tester (EPT), cold test (CT), dan heat test (HT). Evaluasi hasil ukur alat-alat tes vitalitas pulpa gigi tersebut yaitu: positif asli, positif palsu, negative asli, negative palsu, dan penghitungan data hasil tes sensitivitas-spesifisitas pulpa. Evaluasi menggunakan alat PO memiliki tingkat spesifisitas yang paling tinggi yaitu 628.5 yang diikuti dengan EPT dengan nilai sebesar 10.75, CT dengan nilai 17.24, dan HT dengan nilai 3.47.

Seorang dokter gigi perlu memahami keadaan vitalitas pulpa secara komprehensif karena akan mempengaruhi diagnosis dan rencana perawatan yang akan diberikan kepada pasiennya. Vitalitas pulpa dipengaruhi oleh seberapa dalam jaringan pulpa terpapar oleh karies, bakteri penyebab karies, atau sistem imunitas tubuh yang selanjutnya dari vitalitas pulpa tersebut dapat mengindikasikan keadaan pulpa dan memprediksi rencana perawatan apakah dengan menggunakan amputasi pulpa atau menggunakan bahan tambal yang merangsang terbentuknya dentin sekunder-tersier pada gigi.

Ketidak pahaman dan ketidakakuratan terhadap vitalitas pulpa secara komprehensif akan meningkatkan kesalahan diagnosis dan rencana perawatan terhadap gigi pasien yang datang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang kami lakukan dengan cara mengevaluasi keadaan vitalitas pulpa dengan menggunakan beberapa alat vitalitas tes pulpa, yaitu: PO, EPT, CT, dan HT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PO memiliki tingkat akurasi yang paling akurat menentukan status vitalitas pulpa. Namun, terdapat beberapa faktor tambahan yang harus diperhatikan oleh dokter gigi ketika melakukan tes vitalitas pulpa, yaitu: keadaan umur dan jenis kelamin pasien yang datang. Keakurasian dalam menentukan keadaan vitalitas pulpa merupakan hal yang dapat mempengaruhi penegakan diagnosis, maintenance, dan rencana perawatan terhadap pasien yang datang ke dokter gigi.

Penulis: Dr. Dian Agustin Wahjuningrum, drg., Sp.KG(K)

Informasi lebih detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://doi.org/10.3390/ijerph19159599  

Swadheena Patro, Agron Meto, Ankita Mohanty, Viresh Chopra, Sanjay Miglani, Antarikshya Das, Alexander Maniangat Luke, Dunia Al Hadi, Aida Meto, Luca Fiorillo, Mohmed Isaqali Karobari, Dian Agustin Wahjuningrum, and Ajinkya M. Pawar. [2022] Diagnostic Accuracy of Pulp Vitality Tests and Pulp Sensibility Tests for Assessing Pulpal Health in Permanent Teeth: A Systematic Review and Meta-Analysis. International Journal of Environmental Research and Public Health Vol. 19, pp: 1-20.

Profil Sensitivitas Antibiotik dari Multidrug-Resistant Escherichia coli yang Diisolasi dari Susu Sapi Perah di Probolinggo

Infeksi Escherichia coli yang patogen pada manusia dari susu telah dilaporkan dalam beberapa kasus di negara berkembang negara. Kontaminasi susu dengan E. coli resisten telah dipelajari secara luas. Saat ini, fokus kesehatan masyarakat sedang dikembangkan mengenai antibiotik resistensi karena penggunaannya dalam pengobatan ternak, menyebabkan penyakit pada manusia di negara berkembang. Antibiotik digunakan untuk pencegahan dan pengobatan berbagai kasus infeksi E.coli yang menyerang ternak. Namun, tidak tepat dan pemberian antibiotik yang tidak rasional telah mengakibatkan munculnya resistensi antibiotik E. coli. E.coli dapat menjadi reservoir berbagai antibiotik gen resistensi, yang dapat ditransmisikan ke bakteri, terutama dalam kasus penyebaran bakteri multidrugresistant. E. coli adalah polutan utama di lingkungan yang sering dikaitkan dengan Gen penyandi extended spectrum beta-laktamase (ESBL), yaitu blaCTX-M dan blaTEM.

Sumber potensial utama penyebaran bakteri berbahaya berasal dari mentah susu. Wabah penyakit bawaan makanan telah dilaporkan karena konsumsi susu mentah dan mentah yang terkontaminasi pada produk susu di Indonesia. E.coli adalah salah satunya bakteri patogen terpenting, penghuni normal usus besar pada manusia dan hewan. Ini dapat ditularkan ke susu mentah dan produk susu karena kontaminasi tinja dan praktik kebersihan yang buruk selama proses pemerahan. Sumber susu potensial kontaminasi adalah kaleng susu, kandang, lingkungan peternakan, sapi rambut, pupuk kandang, pakan, peralatan pemerahan, dan pekerja.

Penyakit manusia yang berasal dari produk pangan asal hewan dapat dikategorikan sebagai penyakit bawaan makanan. Salah satu dari ini penyakit adalah konsumsi susu mentah. susu mentah terkontaminasi bakteri E. coli yang resisten dapat menularkannya dari hewan ke manusia melalui jalur rantai makanan atau langsung kontak. Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dapat mempengaruhi resistensi bakteri, baik patogen maupun normal mikroflora dalam tubuh makhluk hidup. Pola distribusi bakteri resisten pada manusia dan hewan secara global dapat menjadi acuan dan pertimbangan dalam upaya mencegah dan mengobati infeksi bakteri yang resisten.

Kajian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang profil resistensi antibiotik E. coli yang diisolasi dari produk susu sapi. Hal ini didasarkan pada tingginya kasus E.coli resistensi antibiotik pada manusia yang dapat ditularkan dari susu mentah. Penyakit bawaan makanan merupakan tantangan penting bagi masyarakat kesehatan dan menyebabkan masalah ekonomi yang signifikan di banyak negara. Masalah kesehatan masyarakat tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia tetapi juga memiliki berdampak pada kesehatan sapi perah. Program keamanan pangan bertujuan untuk mencegah produk pangan dari terkontaminasi oleh patogen yang potensial. Susu adalah media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri, yang tidak hanya merusak kualitas susu tetapi juga menjadi media infeksi bagi manusia. Sejumlah besar mikroba patogen dapat memperoleh akses ke susu dan berbagai produk susu. Tidak tepat dan penanganan susu yang tidak higienis, terutama selama pemerahan proses, memainkan peran penting dalam kontaminasi susu. Tingkat tinggi E. coli dalam sampel susu menunjukkan praktik sanitasi petani yang buruk selama proses pemerahan.

Konsumsi makanan setengah matang, kebiasaan bepergian antara wilayah, dan kontak dengan hewan reservoir terkait dengan peningkatan risiko infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh MDR E. coli. Resistensi multi-obat dilaporkan dalam penelitian ini adalah karena penggunaan irasional yang tinggi dari antimikroba pada individu sapi untuk mengobati berbagai penyakit mempengaruhi kualitas susu. Insiden multidrug  resistensi merupakan masalah kesehatan masyarakat. Wabah bawaan makanan bisa sulit untuk dideteksi dan diobati. Kehadiran MDR E.coli dalam makanan merupakan sumber gen resisten yang dapat menyebar dengan cepat.

Penggunaan antibiotik spektrum luas seperti tetrasiklin dan beta-laktam lebih sering terjadi pada kasus mastitis klinis pada sapi perah di Eropa, karena hasil yang efektif. Untuk saluran pernapasan dan pencernaan masalah, kelompok tetrasiklin dan aminoglikosida adalah antibiotik pilihan pertama, sedangkan pilihan kedua adalah kombinasi obat sulfonamida-trimetoprim yang secara signifikan mempengaruhi aktivitas mikroba rumen, dan yang terakhir pilihan adalah antibiotik kelompok sefalosporin generasi ketiga. Dalam penelitian ini, delapan isolat MDR dan satu diduga menghasilkan enzim ESBL

Meskipun, tingkat resistensi obat tetrasiklin, streptomisin, dan trimetoprim masih relatif rendah, evaluasi penggunaan antibiotik pada sapi perah harus tetap dilakukan secara rutin. Berdasarkan temuan resistensi antibiotik aztreonam dan konfirmasi E. coli ESBL dari susu, perlu diperhatikan potensi susu sebagai sumber bakteri zoonosis infeksi yang dapat bermanifestasi dan menyerang manusia. Zoonosis penyakit bakteri dapat ditularkan dari hewan ke manusia dengan berbagai cara, termasuk hewan yang terkontaminasi produk seperti susu, rute fekal-oral langsung, penanganan makanan yang tidak tepat, dan memasak.

Dengan demikian, dalam konsep satu kesehatan, manusia yang dekat dengan hewan dapat mengontrak bakteri patogen zoonosis yang dapat menyebar ke manusia lain dalam komunitas.

Kesimpulannya, multidrug-resistant (MDR) E. coli adalah ancaman kesehatan masyarakat akibat konsumsi makanan yang berasal dari hewan termasuk susu. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa isolat E. coli bersifat multidrug-resistant (MDR) dan diantara isolat tersebut, satu isolat diduga ESBL yang dihasilkan E. coli resisten terhadap antibiotik aztreonam.

Penerapan sanitasi dan pemantauan penggunaan antibiotik diperlukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian menekan penyebaran multidrug-resistant (MDR) E. coli di peternakan sapi perah di Probolinggo, Jawa Timur, Indonesia.

Penulis korespondensi: Prof. Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh., DTAPH

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Widodo A, Lamid M, Effendi MH, Khairullah AR, Riwu KHP, Yustinasari LR, Kurniawan SC, Ansori ANM, Silaen OSM, Dameanti FNAEP. 2022. Antibiotic sensitivity profile of multidrug-resistant (MDR) Escherichia coli isolated from dairy cow’s milk in Probolinggo, Indonesia. Biodiversitas 23: 4971-4976.

https://smujo.id/biodiv/article/view/11896/6156

Prevalensi dan Resistensi Antimikroba pada Streptococcus agalactiae yang Diisolasi dari Susu Mentah di Kabupaten Pasuruan dan Lumajang

Kasus mastitis pada sapi perah sering menggunakan obat antimikroba, di mana mastitis adalah salah satu penyakit menular yang paling umum pada sapi perah. Bakteri yang terlibat dalam mastitis sapi diklasifikasikan sebagai: patogen infeksius atau lingkungan berdasarkan hubungan epidemiologis dengan penyakit. Streptokokus spesies adalah patogen mastitis utama, bersama dengan Staphylococcus aureus dan coliform. Streptococcus agalactiae berasosiasi dengan sapi dan beradaptasi dengan baik kelenjar susu. Tanda-tanda mastitis adalah radang ambing dan susu tidak normal. Menemukan penanda mastitis baru yang dapat mengidentifikasi kondisi pada tahap awal sangat penting untuk produksi susu.

Streptococcus agalactiae, anggota kelompok Lancefield B, merupakan penyebab penting dari mastitis sapi yang bersifat menular dan kronis. Patogen ini sering dikaitkan dengan jumlah sel somatik dalam susu dan penurunan produksi susu. Infeksi Streptococcus agalactiae memiliki efek kesehatan masyarakat yang besar, karena dapat menyebabkan masalah neurologis pada bayi baru lahir manusia dan endometritis dan infertilitas pada ibu.

Protein susu dikategorikan berdasarkan masing-masing mekanisme pertahanan: terkait peradangan atau respon antimikroba terhadap patogen mastitis. Terapi mastitis adalah biasanya dimulai sebelum pengujian kerentanan patogen. Pengobatan mastitis streptokokus sering menggunakan beta-laktam dan makrolida pada kelas antimikroba. Karena munculnya patogen resisten adalah menumbuhkan kekhawatiran dalam kedokteran hewan, melakukan uji kepekaan selama pemeriksaan bakteriologis sampel susu mastitis merupakan dasar penting untuk pemilihan agen kemoterapi yang tepat.

Resistensi antimikroba saat ini merupakan bidang yang menarik dalam kedokteran manusia dan hewan, menggarisbawahi pentingnya pemantauan resistensi antimikroba untuk mendapatkan informasi tentang tingkat resistensi dan mengamati efek dari intervensi.

Adanya isolat multidrug-resistant (MDR) mengacu pada strain yang resisten terhadap tiga atau lebih jenis obat antimikroba secara bersamaan. Munculnya resistensi antimikroba secara klinis, lingkungan masyarakat dan veteriner telah menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya tentang resistensi antimikroba S. agalactiae telah dilakukan di Surabaya. Hasilnya sensitif terhadap eritromisin dan resisten terhadap ampisilin, penisilin, dan tetrasiklin.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi dan resistensi antimikroba S. agalactiae dari susu mentah di Pasuruan dan Lumajang, Jawa Timur, Indonesia.

Mastitis yang disebabkan oleh streptokokus adalah infeksi superfisial karena patogen tetap berada di saluran susu. Streptococcus agalactiae adalah patogen ambing dan sangat menular. Ini menyebar terutama selama pemerahan. Mastitis subklinis pada sapi perah merupakan penyebab utama masalah dan sering menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih tinggi bagi petani. Ini adalah salah satu alasan utama untuk hasil yang rendah dan kualitas susu yang buruk dan menempati urutan pertama di antara penyakit yang menyebabkan kerugian besar bagi pemilik.

Tindakan pencegahan, peningkatan manajemen, dan lebih baik sanitasi telah mengurangi jumlah kasus infeksi mastitis dan telah menyebabkan perubahan dalam etiologi penyakit dalam dekade terakhir.

Masalah kesehatan masyarakat lain yang terkait dengan mastitis adalah residu antibiotik dalam susu karena penggunaan antibiotik secara ekstensif dalam pengobatan dan pengendalian penyakit. Residu antibiotik dalam makanan dapat menyebabkan reaksi pada orang yang alergi terhadap antibiotik dan, pada tingkat rendah, dapat menyebabkan sensitisasi pada individu normal dan pengembangan strain bakteri resisten antibiotik.

Uji resistensi Streptococcus agalactiae menunjukkan cukup resistensi yang tinggi terhadap ampisilin. Hasil ini berbanding terbalik dengan uji kepekaan antimikroba terhadap S. agalactiae di Wilayah Campo das Vertentes, Brasil yang menunjukkan hal ini bakteri sensitif terhadap ampisilin (63%). Resistensi ampisilin dapat berkembang dengan resistensi silang. Resistensi silang adalah obat spesifik resistensi yang dapat terjadi pada obat lain dengan retensi mekanisme. Ampisilin adalah penisilin spektrum luas yang mempertahankan sifat antibakteri spektrum penisilin dan rentan terhadap hidrolisis oleh laktamase. Meningkatnya resistensi terhadap makrolida di antara Isolat Streptokokus grup B merupakan masalah terapeutik untuk mereka yang alergi terhadap beta-laktam.

Dalam kedokteran manusia dan hewan, antimikroba resistensi pada bakteri adalah masalah yang meningkat. Penggunaan terapi antimikroba secara hati-hati dan pemantauan kerentanan antimikroba dari flora bakteri pada hewan adalah dua contoh rekomendasi untuk mencapai tujuan ini.

Penelitian ini menunjukkan bahwa S. agalactiae menunjukkan 50% resistensi terhadap eritromisin. Resistensi eritromisin dalam Streptococci disebabkan oleh penyebaran yang luas dari gen eritromisin ribosom methylase dan kemungkinan pengembangan resistensi silang lengkap. Streptokokus agalactiae infeksi pada manusia dan sapi adalah diobati dengan pemberian antibiotik. Peningkatan resistensi antibiotik di antara populasi bakteri sering karena penggunaan antibiotik yang ekstensif dalam pengobatan dan peternakan.

Penelitian ini melaporkan 4,49% prevalensi organisme S. agalactiae dalam susu mentah dari sapi perah. Diamati juga bahwa S. agalactiae adalah salah satu dari bakteri yang terlibat dalam infeksi mastitis dan melaporkan adanya mastitis di 89 (79,46%) dari 112 susu sapi perah mentah diteliti. Tingkat resistensi yang tinggi terhadap S. agalactiae diamati pada ampisilin, diikuti oleh antibiotik eritromisin. Adanya resistensi antibiotik seperti yang diamati pada S. agalactiae merupakan ancaman bagi publik dan kesehatan hewan. Dampak dari kondisi ini terbatas dan memperumit obat pilihan pada S. agalactiae infeksi seperti kasus mastitis di peternakan sapi perah. Oleh karena itu, kebijakan dan pengawasan dokter hewan menjadi penting untuk melaksanakan pengendalian penyakit, pengobatan, dan manajemen penggunaan antibiotik dalam peternakan.

Penulis korespondensi: Prof. Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh., DTAPH

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

Permatasari DA, Anggraeni F, Budiarto, Meles DK, Hamid IS, Puspitasari Y, Effendi MH, Khairullah AR, Wardhana DK, Ugbo EN. 2022. Prevalence and antimicrobial resistance in Streptococcus agalactiae isolated from raw milk in Pasuruan and Lumajang districts, East Java, Indonesia. Biodiversitas 23: 5050-5055

https://smujo.id/biodiv/article/view/11996/6158

Indikator Ekonomi Makro sebagai Sinyal Krisis Mata Uang dalam Ekonomi Indonesia

Krisis mata uang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro). Variabel ekonomi makro memiliki tingkat kerentanan yang berbeda sebagai indikator krisis mata uang. Sekelompok indikator ekonomi makro yang sangat rentan terhadap krisis umumnya dikenal sebagai indikator utama. Karena beberapa penelitian telah memilih banyak indikator ekonomi makro, indikator utama mengumpulkan empat indikator ekonomi makro yang paling rentan. Krisis mata uang adalah depresiasi tajam mata uang suatu negara karena serangan spekulatif. Krisis biasanya diikuti oleh penipisan cadangan valuta asing karena penjualan mata uang asing dan kenaikan suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

Kasus Indonesia menarik untuk dipelajari karena salah satu indikator dengan probabilitas yang relatif kecil (di bawah ambang batas) adalah nilai tukar riil, yang mungkin telah berkontribusi besar terhadap krisis mata uang. Pertanyaannya adalah mengapa nilai tukar riil, indikator utama berkontribusi secara signifikan terhadap krisis, tidak menunjukkan sinyal selama periode windows. Di negara -negara lain di wilayah yang sama mengalami krisis, nilai tukar riil selalu menciptakan sinyal krisis. Penelitian untuk menentukan kontribusi efek fundamental dan penularan terhadap krisis mata uan. Studi -studi ini meneliti seberapa banyak setiap variabel berkontribusi pada krisis mata uang secara bersamaan. Studi cross-sectional secara bersamaan mengukur pengamatan dan pengaruh indikator ekonomi makro fundamental dan efek penularan pada krisis mata uang. Namun, model ini tidak dapat mengidentifikasi awal ketika guncangan awal dimulai, menghasilkan krisis.

Hasil yang melibatkan efek fundamental (15 indikator) dan penularan dalam polinomial terdistribusi-lag menunjukkan bahwa fundamental berkontribusi secara signifikan terhadap EMPI karena waktu adalah T-2, sedangkan efek penularan berkontribusi secara signifikan terhadap T-3. Oleh karena itu, semakin dekat koefisien waktu dari setiap variabel penjelas, semakin tinggi nilainya. Pendekatan yang sama menggunakan efek fundamental (4 indikator terkemuka) dan penularan karena variabel penjelas menunjukkan bahwa fundamental memiliki kontribusi yang signifikan terhadap EMPI untuk waktu T-2. Pada saat yang sama, efek penularan tidak berkontribusi secara signifikan, dan sebagai hasilnya, dihilangkan dari fungsi regresi atau indikator utama. Oleh karena itu variabel dasar memiliki dominasi yang lebih signifikan pada perilaku EMPI.

Hasil pemodelan dapat dibandingkan dengan peran menggunakan indikator dalam model. Menggunakan lebih banyak indikator menghasilkan lebih banyak informasi karena sinyal yang dihasilkan dapat mendeteksi sektor -sektor tertentu yang membutuhkan perbaikan. Namun, lebih banyak data diperlukan untuk mendapatkan indikator ini, yang mungkin sudah diwakili oleh indikator lain. Selain itu, ada kemungkinan banyak indikator yang berkontribusi untuk membentuk sinyal kecil, yang mengarah pada inefisiensi. Menggunakan lebih sedikit indikator, ada kemudahan dalam mendapatkan data. Oleh karena itu lebih efisien, praktis dalam hal pemodelan dan mempercepat menyimpulkan. Namun, ada sedikit data, yang menyebabkan informasi yang relatif terbatas diserap. Ini berarti sektor -sektor yang membutuhkan perhatian mungkin tidak terdeteksi dengan benar. Perkiraan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat mendeteksi guncangan awal, menunjukkan kapan krisis nilai tukar dimulai. Ini dapat membantu para pembuat kebijakan mengambil tindakan segera untuk mengantisipasi apakah krisis akan berulang atau mengurangi itu. Kebijakan yang terkait dengan nilai tukar memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi.

Penulis: Hadi Sutrisno, Dyah Wulansari, and Rossanto Dwi Handoyo

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/macroeconomic-indicators-as-a-signal-of-the-currency-crisis-in-th

FTMM Sukses Gelar Pengabdian Masyarakat Gandeng Mahasiswa dari 17 Negara

UNAIR NEWS – Berakhir sudah program pengabdian masyarakat bertajuk Sustainable Energy and Green Technology Applications Fall (SEGTA) 2022. Selama 6 hari, mulai Selasa (8/11) hingga Minggu (13/11), SEGTA Fall 2022 sukses memboyong 31 mahasiswa dari 17 negara, dengan sejumlah kegiatan baik di Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.

SEGTA Fall 2022 merupakan program Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga berkolaborasi dengan World University Association for Community Development (WUACD). SEGTA Fall 2022 berisi sejumlah kegiatan yang berfokus pada pelatihan dan pengabdian masyarakat dengan eksplorasi pengembangan teknologi hasil riset energi terbarukan. Program itu juga sevisi dengan perwujudkan program berkelanjutan SDGs, khususnya poin 7 (Affordable and Clean Energy), poin 9 (Industry, Innovation and Infrastructure), dan poin 13 (Climate Action).

“Peserta mendapatkan pendidikan akademik dari pakar teknik dan energi, seperti solar hydroponic and technology support, Indonesia plants for green synthesis nanomaterial, natural aromatherapy mask filter,” ujar Prof Dr Retna Apsari MSi Wakil Dekan III FTMM.

Sabtu (13/11) peserta diajak ke Dusun Karangploso, Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan untuk melihat lebih dekat bagaimana aplikasi pengembangan teknologi hasil riset bernama ARSENIK  (Airlangga Sahabat Petani Hidroponik). ARSENIK merupakan platform piranti monitoring hidroponik berbasis IoT.

Menurut  Rizki Putra Prastio SSi MT Dosen Prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, ARSENIK bisa memantau konsentrasi nutrisi air, ph, kelembaban udara, dan suhu udara sekitar kapanpun dan dimanapun lewat ponsel petani. Tiap instalasi hidropnik juga mendapatkan energi yang disuplai dari instalasi solar panel.

“Dengan model kemitraan dan komunitas, pemanfaatan hidroponik berbasis IoT sejatinya dimulai seak 2021 lalu. Kemitraan tersebut menjadi lebih besar dan semakin kuat dengan dilanjutkannya pengabdian masyarakat lanjutan di tahun ini,” ungkap Rizki.

Dalam program itu, FTMM juga melakukan pemetaan kawasan menggunakan drone multispektral, dimana salah satu fungsinya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan tanaman. Cara kerjanya, kamera akan menangkap spektrum panjang gelombang yang diserap dan dipantulkan.

“Nantinya hasil pemetaan ini bisa untuk mengetahui bagian lahan mana yang perlu dikembangkan supaya tanaman sehat merata,” jelas Tio. (*)

Penulis : Andri Hariyanto

Editor: Binti Q. Masruroh

Teater Gapus FIB UNAIR Gelar Pentas Keliling di Kota Pasuruan 

UNAIR NEWS – Teater Gapus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) kembali mengadakan pentas keliling di Gedung UNIWARA Kota Pasuruan pada Rabu (16/11/2022). Pentas itu diadakan dalam rangka menyambut Festival Seni Sastra Pertunjukan Avant-Garde (FESSPA) yang akan dilaksanakan pada akhir Desember mendatang. FESSPA sendiri dilaksanakan setiap dua tahun sekali sebagai agenda perayaan ulang tahun Teater Gapus FIB UNAIR.

Naskah C4 Bertema Absurditas dan Eksistensial

Dalam pentas keliling di Kota Pasuruan tersebut, Teater Gapus FIB UNAIR membawakan naskah C4 yang mengusung tema absurditas dan eksistensial. Naskah yang dikerjakan selama tiga bulan itu disutradarai oleh Adnan Guntur dan asisten sutradara Meilisa Dwi Ervinda. Selain itu, aktor dalam naskah tersebut yaitu Regina Nirmala Jawa dan Jagad Marsela Eka Puti.

Di balik naskah C4 yang unik itu terdapat tim artistik dan tim wardrobe yang handal. Anggota tim artistik antara lain Aulia Destya Putri, Fitri Aljazera, Mushokhifa, dan Henik Fuji Rahmawati. Sedangkan anggota tim wardrobe yaitu Retno Asih Firnanda dan Azzahra Dewa Isatilova.

Selain itu, terdapat juga tim tata panggung dan lampu yaitu Abdul Rahma Oka Fahrudzin, Velina Chandra Azzahra, dan Navara Darisya Salma. Terakhir, terdapat pula tim kreatif yaitu Tsai’in Raihan Frimansyah.

“Kami menceritakan tentang pengembalian kekuasaan dalam kebijaksanaan sebagai makhluk yang datang dari suatu yang tak berbentuk hingga ke berbentuk. Pemikiran dan gerak menjadi titik pusat yang padu dan stabil, membuat gerak stagnasi menjadi geseran arah dalam menentukan pola-pola. Dobrakan, penantian, dan kembali,” terang Adnan

Pentas Keliling Selanjutnya

Selain Teater Gapus FIB UNAIR, terdapat sejumlah grup teater lain yang ikut tampil dalam pentas keliling. Mereka adalah Teater Akal, Teater Otak Kanan Laboratory, Teater Srikandi, dan Teater On.

Meskipun Teater Gapus FIB UNAIR menjadi satu-satunya grup teater yang berasal dari luar Kota Pasuruan, sambutan penonton sangat meriah.

“Kami tidak pernah membayangkan akan begitu ramai, karena bentuk pementasan yang dihadirkan berbeda dengan kelompok lain. Namun dari segi antusiasme penonton sangat bagus dan terhibur,” jelas Adnan.

Oleh karena itu, Adnan menyampaikan bahwa kedepannya Teater Gapus akan melakukan pentas keliling di Kota Sidoarjo dan Kota Surabaya. “Tempat pentas keliling lainnya akan segera kami kabarkan melalui laman Instagram @teatergapussby,” terangnya. (*)

Penulis : Tristania Faisa Adam

Editor : Binti Q Masruroh

Penggunaan Opioid pada Gagal Jantung Akut dan Kronis, Apakah Bermanfaat?

Gagal jantung merupakan beban kesehatan global yang mengenai sekitar 26 juta jiwa penduduk dunia. Pada tahun 2030, diperkirakan lebih dari delapan juta orang di Amerika Serikat akan terkena gagal jantung dan meningkatkan beban pengeluaran anggaran kesehatan negara hingga lebih dari dua kali lipat. Terdapat dua jenis gagal jantung, yaitu gagal jantung akut dan kronis. Prinsip terapi antara kedua jenis gagal jantung tersebut berbeda. Akan tetapi, pada kondisi tertentu, gagal jantung kronis juga dapat mengalami dekompensasi akut yang membutuhkan penanganan segera. Terapi pada gagal jantung akut didasarkan pada perbaikan kondisi hemodinamik dan mengatasi adanya kongesti atau kelebihan cairan tubuh. Pemberian obat-obatan vasoaktif, seperti inotropik dan vasopresor, sangat diperlukan pada kondisi yang mengancam jiwa, misalnya pada gangguan perfusi atau syok kardiogenik. Di satu sisi yang lain, prinsip terapi pada gagal jantung kronis umumnya didasarkan pada fraksi ejeksi ventrikel kiri pasien.

Obat golongan opioid seperti morfin terkadang digunakan pada kondisi kegawatan kardiovaskular, termasuk gagal jantung. Akan tetapi, penggunaan rutin opioid tidak lagi direkomendasikan oleh pedoman praktik klinis European Society of Cardiology (ESC) tahun 2021, dikarenakan banyak laporan bahwa morfin meningkatkan angka kematian dan kebutuhan ventilator. Walaupun demikian, penggunaan morfin masih dipertimbangkan untuk nyeri berat, kecemasan berlebih, atau paliatif.

Penelitian yang kami lakukan dengan menggunakan metode telaah sistematis dan meta analisis pada 21 studi (154.748 pasien) menunjukkan bahwa pemberian morfin pada gagal jantung akut meningkatkan risiko kematian di rumah sakit hingga lebih dari dua kali lipat. Selain itu, pemberian morfin juga meningkatkan risiko penggunaan ventilator, perawatan intensive care unit (ICU), dan penggunaan obat-obatan inotropik. Sebaliknya, pada pasien dengan gagal jantung kronis kelas fungsional II/III, penggunaan opioid dapat meningkatkan efisiensi ventilasi dan durasi latihan fisik.

Pada pasien dengan gagal jantung akut, pengaruh negatif pemberian morfin dapat meningkatkan insiden aspirasi, risiko pembekuan darah, depresi otot jantung, dan depresi napas yang akan memperburuk kondisi klinis pasien. Akan tetapi, efeknya berbeda pada pasien dengan gagal jantung kronis. Secara fisiologis, morfin dapat berikatan dengan reseptor μ-opioid di sistem saraf yang akan menyebabkan pelepasan histamin dari sel mast. Hal ini akan memunculkan efek antinyeri dan penurunan tekanan darah akibat adanya pelebaran pembuluh darah. Morfin dapat menurunkan output ventrikel kanan dan tekanan pembuluh darah paru, sehingga akan menurunkan beban cairan pada pembuluh darah paru. Hal ini akan berpengaruh terhadap perbaikan klinis sesak pada pasien. Morfin juga dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki efek samping yang sedikit pada pasien dengan agagal jantung kronis. Keunggulan morfin lainnya adalah dapat diberikan pada pasien dengan nyeri dada karena infark miokard yang resisten terhadap nitrat. Aktivasi reseptor δ-opioid dapat menurunkan luas area jantung yang mengalami kerusakan dan mencegah kemungkinan kejadian gagal jantung. Aktivasi reseptor δ-opioid dapat memicu mekanisme stres adaptif  untuk meningkatkan ketahanan jantung, sekaligus berperan sebagai pengendali irama jantung dan pencegah kerusakan sel jantung.

Berdasarkan mekanisme yang berbeda tersebut, studi kami menemukan bahwa pemberian opioid tidak direkomendasikan untuk pasien dengan gagal jantung akut. Namun demikian, pada pasien dengan gagal jantung kronis yang stabil, penggunaan opioid dapat meningkatkan efisiensi ventilasi, kemosensitivitas, dan durasi latihan fisik.

Penulis: Citrawati Dyah Kencono Wungu dan Hendri Susilo

Dosen Fakultas Kedokteran Unair – Rumah Sakit Unair

Artikel Ilmiah Populer ini diambil dari artikel dengan judul: Clinical outcomes of opioid administration in acute and chronic heart failure: A meta-analysis yang dimuat pada jurnal ilmiah Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews (Elsevier), 16(2022):102636.

Link artikel asli dapat dilihat pada: https://doi.org/10.1016/j.dsx.2022.102636

Pakan Alami Potensial untuk Benih Lobster Mutiara

Permintaan pasar akan komoditas lobster terus meningkat dari waktu ke waktu karena nutrisinya yang tinggi isi dan cita rasa yang kaya. Oleh karenanya, lobster telah menjadi pilihan utama spesies yang dibudidayakan di beberapa negara termasuk Indonesia. Namun, pengembangan budidaya lobster masih mengalami beberapa hambatan seperti ketersediaan benih, masih sangat bergantung pada stok alam karena produksi buatan benih lobster masih belum behasil dikembangkan. Untuk menanggapi masalah tersebut, banyak peneliti telah mengarahkan studi mereka untuk pengembangan pembenihan lobster dan produksi benih lobster.

Beberapa peneliti telah berhasil membiakkan dan menghasilkan lobster larva di tempat penetasan. Namun, larva yang dihasilkan hanya mampu bertahan hidup maksimal 2 minggu. Pada tahap ini, kuning telur sebagai cadangan makanan utama untuk larva telah habis, dan larva mulai memakan sumber eksternal. Sehingga peneliti berasumsi bahwa salah satu penyebab utama kematian massal adalah ketersediaan jenis pakan yang sesuai pakan larva lobster. Oleh karena itu, mengetahui jenis pakan yang cocok untuk lobster larva bisa menjadi salah satu faktor kunci dalam pengembangan lobster tempat penetasan. Namun, penelitian yang mengkaji jenis pakan khususnya pada stadia larva masih sangat terbatas. Salah satu cara untuk mengetahui pola makan organisme akuatik tertentu adalah dengan menyelidiki isi perut mereka. Metode untuk mengidentifikasi isi lambung hewan perairan yaitu pengamatan mikroskopis dan lingkungan Metabarkode DNA (eDNA) dengan tingkat akurasi yang cukup baik. Oleh karenanya, penelitian ini difokuskan pada mengidentifikasi jenis isi lambung lobster pada tiga stadia (puerulus, pasca-puerulus dan adult) menggunakan metabarcoding eDNA.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 jenis plankton teridentifikasi pada tahap puerulus, dan lima besar adalah Oithona sp. (36,30% dari jumlah relatif eDNA), Macropthalmus setous (19,18%), Audacallichirus mirim (13,01%), Oithona simplex (5,48%), dan Pseudodiaptomus euryhalinus (4,11%). Selanjutnya, 17 spesies diidentifikasi dari stadia pasca puerulus, dan lima spesies yang paling dominan adalah Audacallichirus mirim (28,60%), Oithona sp. (19,36%), Pichia sp. (5,96%), Helice tientsinensis (5,86%), dan Oithona simplex (5,36%). Pada tahap remaja (adult), 34 spesies diet diidentifikasi, di mana lima spesies paling dominan adalah Oithona sp. (80,88%), diikuti oleh Canthocalanus pauper (5,66%), Acartia bispinosa (4,02%), Longipedia koreana (2,30%), dan Oithona davisae (1,92%). Selain itu, 56 spesies plankton diidentifikasi dari habitat alami termasuk Sicyonia laevigata (33,73%), Oithona simpleks (23,70%), Oithona sp. (17,70%), dan Acartia tonsa (11,89%). Dari spesies yang teridentifikasi, lima yang dinilai sangat potensial untuk dikembangkan secara artifisial memproduksi benih lobster yaitu Oithona sp., Oithona simplex, Acartia bispinosa, Acartia tonsa dan Pseudodiaptomus euryhalinu.

Penulis

Muhamad Amin, Ph.D
Dosen magister Ilmu Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Sumber: Amin, M., Taha, H., Samara, S. H., Fitria, A., Muslichah, N. A., Musdalifah, L., Odeyemi, O. A., Alimuddin, A., and  Arai, T. 2022. Revealing diets of wild-caught ornate spiny lobster, Panulirus ornatus, at puerulus, post-puerulus and juvenile stages using environmental DNA (eDNA) metabarcoding. Aquaculture Reports, 27, 101361. doi: https://doi.org/10.1016/j.aqrep.2022.101361

Stress Kusta sebagai Fasilitator dari Hubungan antara Sumber Daya Koping, Strategi Koping dan Kesejahteraan Psikologis pada Penderita Kusta

Mencegah kejadian yang lebih parah diantara individu merupakan salah satu upaya yang terpenting terkait penyakit kusta. Penelitian epidemiologis yang dilakukan di India menunjukkan bahwa kecacatan permanen menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dan ini menjadi ciri tambahan dari penderita kusta. Label kusta yang melekat pada penderitanya memicu kepanikan dan ketakutan diantara beberapa masyarakat di lingkungan mereka, dan perasaan ini bisa timbul karena adanya rasa takut tertular. Stigma kusta sebagai penyakit dengan kutukan Tuhan, karma dan dosa menjijikkan dan kotor, semakin menjauhkan diri dari lingkungan mereka, dan ini menambah beban penderitaannya. Selain itu, jauh dari pekerjaan yang layak, sulit mendapatkan pekerjaan dan ditinggal pasangan merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan, dan ini akibat dari diskriminasi oleh masyarakat terhadap mereka. Situasi lain yang menyebabkan kusta semakin parah dipicu dari stigmatisasi diri, sehingga penderitanya merasa stress, cemas, rendah diri, maupun depresi.

Penderita kusta mengalami stres yang sangat kuat, tidak hanya dari dalam diri mereka sendiri tetapi juga stigma yang diterima dari masyarakat dimana kasus tersebut menambah penderitaan mereka. Stres menurut pandangan psikologis Lazarus dan Folkman didefinisikan sebagai suatu hubungan tertentu antara manusia dengan lingkungan yang dinilai oleh manusia sebagai hal yang harus dipenuhi karena tuntutannya melebihi sumber dayanya dan membahayakan kesejahteraannya. Kompleksitas yang dialami oleh penderita kusta tidak diimbangi dengan pemanfaatan sumber daya koping mereka dan penggunaan strategi koping yang efektif untuk mengimbangi tekanan psikologis mereka.

Kesehatan jiwa untuk melindungi dan mencegah individu dari gangguan psikologis merupakan kekuatan penting dalam menjamin kesejahteraan psikologis penderita kusta. Suasana stres berdampak negatif pada pola kehidupan masyarakat dan sosial ekonomi, dan hal ini mempengaruhi kesejahteraan mereka karena selama ini perhatian diberikan pada pengobatan definitif, yang utama tanpa mempertimbangkan masalah psikologis.

Sebanyak 125 pasien kusta dilibatkan dalam penelitian ini dengan menggunakan convenience sampling dimana partisipan pria dan dewasa sangat dominan dalam penelitian ini. Peserta menyelesaikan empat langkah laporan diri secara anonim, dan butuh 20 hingga 25 menit untuk mengisi kuesioner.

Secara khusus, sumber daya koping dan strategi koping dapat menurunkan stres pada penderita kusta yang keduanya berkaitan erat dengan kesejahteraan psikologis. Akibatnya, situasi stres yang menurun ini dapat meningkatkan kesejahteraan penderita kusta. Selain itu, sumber daya koping dan strategi koping menjadi faktor protektif dalam mencegah berkembangnya gangguan jiwa, dan hal ini memiliki hubungan positif dengan peningkatan kesejahteraan psikologis penderita kusta. Sangat mungkin, ketika seseorang terinfeksi kusta, mereka telah mengembangkan gejala yang berkaitan dengan tekanan psikologis seperti stres, kecemasan, ketakutan, dan depresi yang sangat mengganggu kesejahteraan mereka, yang umumnya mengganggu perlindungan diri mereka.

Dan terakhir, sumber daya koping dan strategi koping, dengan tingkat stres yang rendah pada kusta sebagai fasilitator, terbukti dapat memprediksi tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi.

Studi ini memberikan wawasan baru terkait pencegahan dan pengobatan secara konferhensif pada penderita kusta dan menawarkan saran untuk keterlibatan psikologi positif disamping pengobatan yang definitif yang secara bersama-sama memberikan pelayanan kepada penderita kusta. Temuan ini dapat menginformasikan kepada semua yang terlibat dalam pengobatan kusta keluarga terkait strategi yang efektif untuk mengatasi keparahan penyakit kusta dalam keluarga dan mendukung upaya partisipasi diantara anggota keluarga untuk mengurangi disharmoni dalam keluarga. Studi ini juga menyoroti peran penting keterlibatan ruang lingkup psikologi positif untuk memberikan penanganan terkait masalah-masalah psikososial yang terjadi pada penderita kusta, dan melalui therapi psikologis dapat meningkatkan perluasan terhadap identifikasi sumber daya koping dan mampu menentukan strategi koping yang dipilih sesuai dengan kondisi mereka, dan dengan demikian akan menjamin kesejahteraan yang lebih baik.

Penulis: Muhammad Yulianto Listiawan, DR., dr., Sp. KK(K), FINSDV, FAADV

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://doi.org/10.2147/JMDH.S382723

Muhammad Yulianto Listiawan, Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Medhi Denisa Alinda, Bagus Haryo Kusumaputra, Felix Hartanto, Abd Nasir, Ah Yusuf (2022), The Stress of Leprosy as a Mediator of the Relationship Between Coping Resources, Coping Strategies, and Psychological Well-Being in Persons Affected by Leprosy. The Structural Equation Models Through a Correlation Study. ournal of Multidisciplinary Healthcare 2022:15 2189–2202  

https://doi.org/10.2147/JMDH.S382723

alamat link:

The Stress of Leprosy as a Mediator of the Relationship Between Coping | JMDH (dovepress.com)

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36200001/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9528912/

chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9528912/pdf/jmdh-15-2189.pdf

Respon Pasar Keuangan Terhadap Pandemi COVID-19

Fluktuasi pada pasar saham dipengaruhi oleh peristiwa besar dan tingginya ketidakpastian, salah satunya adalah pandemi COVID-19. Dampak pandemi terhadap pasar saham telah dibahas pada berbagai penelitian. Namun, terdapat kebutuhan untuk menentukan sejauh mana perkembangan penelitian pada pasar saham serta membuat pemetaan pada penelitian kontemporer dengan mengambil perspektif holistik dari penelitian terdahulu. Hal ini penting karena pasar saham sensitif terhadap guncangan dan ketidakpastian ekonomi, sosial, alam, politik, dan lingkungan. Informasi tentang tren, tema/perdebatan terkini, dan prediksi masa depan menjadi penting untuk diketahui demi membantu para investor mengambil keputusan yang tepat dalam membeli, menjual, atau menahan portofolio investasi sesuai dengan situasi dan kondisi pasar. Selain itu, proyeksi terhadap pasar saham dapat membantu pemerintah dalam membuat kebijakan terbaik demi menciptakan stabilitas keuangan dan ekonomi negara.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkonsolidasikan dan membuat pemetaan literatur yang diterbitkan tentang dampak krisis COVID-19 di pasar saham global untuk mendapatkan implikasi manajerial dari krisis tersebut. Dalam rangka menjawab tujuan penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan tinjauan bibliometrik tematik dari literatur yang diterbitkan di jurnal terindeks Scopus yang terbit sejak awal pandemi menggunakan Metadata, Pie Charts, dan VOSViewer. Penelitian ini kemudian mengidentifikasi wilayah (regions) yang paling banyak diteliti dan memetakan konsentrasi topik/tema penelitian pada penelitian terdahulu.

Studi ini memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengembangan literatur. Pertama, penelitian ini merupakan penelitian pionir untuk mengkonsolidasikan literatur berkualitas tentang dampak COVID-19 di pasar saham. Selain itu, penelitian ini membuat rekomendasi kebijakan konsolidasi dalam upaya koordinasi global terhadap penanganan dampak krisis COVID-19 terhadap pasar saham.

Penelitian ini menemukan delapan sub-tema yang menjadi perkembangan terkini penelitian pada pasar modal serta arah penelitian masa depan khususnya di wilayah Amerika Selatan, Afrika, Asia Tenggara, dan Oseania sampai krisis berlanjut. Kedelapan sub-tema tersebut meliputi “Market Behavior Return, Liquidity & Volatility”, “Forecasting”, “Corporate Moves and Stock Returns”, “COVID News & Media”, “Safe Haven”, “Culture and COVID-19”, “Herding Spill Over & Connectedness”, dan “Government Reaction”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema yang menjadi benchmark pada topik ini adalah perilaku pasar selama krisis COVID-19, sedangkan tema yang sedang berkembang adalah pasar dan yang akan berkembangan di masa depan adalah topik pasar saham pasca krisis COVID-19. Selain itu, pandangan holistik hasil analisis literatur yang terdiri dari delapan subtema menunjukkan bahwa peran pemerintah sangat penting untuk menangani dampak krisis COVID-19. 

Selain itu, hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah yang paling banyak diteliti adalah Amerika Utara, diikuti oleh Asia Timur, dengan mayoritas penelitian berfokus pada Cina. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa penelitian kontemporer lebih berfokus pada periode awal pandemi, yaitu periode antara Januari hingga Mei 2020. Lebih lanjut, masih sedikit penelitian dilakukan untuk membuat perbandingan krisis COVID-19 dengan krisis global, seperti krisis keuangan tahun 2008 dan krisis lainnya.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan diantaranya adalah penggunaan database yang hanya berfokus pada Scopus dan Web of Science (WOS). Penelitian lanjutan dapat mengambil database yang lebih komprehensif, seperti pengambilan manuskrip dari Google Scholar. Keterbatasan lainnya adalah periode penelitian yang terbatas. Karena sifat pandemi yang kurang dari 2 tahun saat ini, maka naskah yang diterbitkan hanya antara tahun 2020 dan 2021. Oleh karenanya, diperlukan upaya yang kontinu untuk selalu melakukan pembaharuan topik di tahun-tahun mendatang.

Penulis: Bayu Arie Fianto, S.E., MBA., Ph.D.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat membaca penelitian ini pada link berikut:

http://dx.doi.org/10.28991/ESJ-2023-SPER-03

Fianto, B.A., Ridhwan, M.M., Shah, S.A.A., Faris, M., Ruslan, R.A.H.M. Response of Financial Markets to COVID-19 Pandemic: A Review of Literature on Stock Markets. Emerging Science Journal. http://dx.doi.org/10.28991/ESJ-2023-SPER-03

Jasad Dijadikan Kompos, Pakar Lingkungan UNAIR: Beresiko Tularkan Penyakit

UNAIR NEWS – Melansir akun Instgaram mola news id, pengomposan manusia adalah metode baru dalam menangani orang mati. Metode itu dianggap unggul jika dibandingkan dengan pemakaman tradisional dan kremasi dari sisi dampaknya terhadap lingkungan. Metode baru tersebut telah legal di negara Colorado, Oregon, Vermont, Washington, dan Amerika.

Pengomposan manusia dilakukan dengan meninggalkan tubuh dalam wadah berisikan serpihan kayu dan bahan organik lainnya selama sekitar satu bulan. Kemudian memanfaatkan bakteri untuk menjadi kompos.

Dari Gizmodo, proses penguburan di California membutuhkan tiga galon bahan pembalseman untuk tiap jasadnya seperti formaldehida, metanol, and etanol. Sedangkan proses kremasi menghasilkan lebih dari 500 pound (227 kilogram) karbondioksida dari proses pembakaran satu jasad.

Pembakaran itu sendiri menghabiskan energi yang setara dengan dua tangki bensin. Di Amerika Serikat, kremasi menghasilkan sekitar 360.000 metrik ton karbondioksida setiap tahun.

Menurut Profesor Kesehatan Lingkungan UNAIR Prof Dr Ririh Yudhastuti drh M Sc pengomposan manusia terdapat resiko menularkan penyakit yang dibawa jasad. Selain itu, Prof Ririh mengatakan itu tidaklah lazim di agama Islam.

“Karena takutnya akan menyebarkan penyakit. Contohnya hewan yang kena penyakit antraks, rabies, atau penyakit ini (lain, Red) itu menguburnya pun kalau orang dulu menggunakan gamping. Itu artinya apa? kita mematikan mikroorganisme, parasit atau apa (dan sejenisnya. Red) baru kita kubur. Atau kalau bisa kita bakar atau kremasi. Itu fungsinya mematikan kuman-kuman yang nanti bisa tumbuh pada tanaman,” katanya.

Prof Dr Ririh Yudhastuti drh M Sc, profesor bidang kesehatan lingkungan.

Prof Ririh menerangkan dalam penanganan jasad terinfeksi Covid-19, tingkat penularannya tinggi. Yakni, jasad tersebut harus dikubur sedalam 3 meter atau lebih serta tidak berada di sekitar sumber air.

“Itu baru satu penyakit, penyakit lain banyak seperti HIV/AIDS dan antraks. Itu bisa menularkan pada tanaman di atasnya. Terus beberapa ayam (burung unta) yang memakan di situ seperti biji-bijian itu ada antraksnya. Walaupun dia tidak terkena antraks, tapi DNA-nya ada (antraks. Red),” katanya.

Menurut Prof Ririh, negara seperti Colorado kemungkinan memiliki budaya dan kondisi lingkungan yang mendukung legalisasi metode pengomposan manusia. “Jadi, mungkin hal semacam itu (pengomposan manusia) biasa disana. Dan, di sana tanahnya kan kering jadi tidak banyak ini (unsur hara),” ucapnya.

Penulis: Muhammad Mu’afa Rahman

Editor: Feri Fenoria

Penghindaran Pajak dan Efisiensi Investasi Perusahaan-Perusahaan di Indonesia

Penelitian ini menguji efisiensi investasi pada perusahaan yang melakukan praktik penghindaran pajak pada perusahaan-perusahaan publik di Indonesia. Studi ini dilakukan dengan mempertimbangkan setting unik di Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang yang mengimplementasikan kebijakan tax amnesty. Oleh karena itu, studi ini juga melakukan pengujian variabel penghindaran pajak dan efisiensi investasi pada periode implementasi kebijakan tax amnesty di Indonesia.

Penelitian ini berbeda dari penelitian yang ada sebelumnya karena kami memperluas penelitian dengan mempertimbangkan periode pelaksanaan tax amnesty di Indonesia, yang dapat dikatakan sukses terimplementasi di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 2016-2017. Situasi penerapan kebijakan tax amnesty di Indonesia menjadi penting dalam penelitian ini karena program tax amnesty dimaksudkan untuk memberikan pengampunan bagi wajib pajak yang tidak patuh. Penetapan tax amnesty banyak menarik perhatian publik, yang dapat mempengaruhi bagaimana perusahaan yang melakukan penghindar pajak mengelola dana investasinya untuk menarik minat pemegang saham.

Studi ini penting karena pajak perusahaan juga merupakan bagian dari keputusan investasi di perusahaan, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan (Graham 2003). Maka penting juga untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dapat dikaitkan dengan investasinya pengambilan keputusan karena aktivitas investasi sangat penting untuk keberlanjutan perusahaan dan terkait dengan kinerja perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, tingkat investasi yang optimal menjadi penting untuk meningkatkan nilai perusahaan (Bailing dan Rui 2018; Lara et al. 2016). Kami juga melakukan penelitian ini karena terbatasnya literatur yang meneliti hubungan antara penghindaran pajak dan efisiensi investasi pada masa pengampunan pajak.

Saya berkolaborasi dengan Agnes Aurora Ngelo, Yani Permatasari, Iman Harymawan, dan Khairul Anuar Kamaurdin menggunakan data sampel sebanyak 2.064 dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di IDX pada tahun 2010-2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan yang melakukan penghindaran pajak cenderung memiliki level investasi yang lebih efisien. Namun hasil tersebut hanya terjadi pada perusahaan-perusahaan yang tidak ikut serta pada program tax amnesty pada periode tax amnesty di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan penghindaran pajak kemungkinan memiliki dana cadangan lebih besar yang dapat digunakan untuk mengelola investasi perusahaan. Hal ini didukung dari penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa arus kas dari tindakan penghindaran pajak dapat menjadi sumber modal penting bagi perusahaan (Edwards et al. 2016). Kelebihan arus kas pada perusahaan yang melakukan penghindaran pajak dapat memfasilitasi mereka untuk melakukan proyek investasi yang efisien. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang melakukan penghindaran pajak terbiasa dalam strategi perencanaan pajak yang kompleks, dan strategi terkait pajak ini juga dianggap sebagai bagian dari keputusan investasi (Graham 2003). Oleh karena itu, perusahaan dengan penghindaran pajak yang terbiasa menjalankan strategi pajak yang kompleks dapat secara strategis menentukan level investasi yang optimal.

Hasil penelitian kami juga bertentangan dengan penelitian Asiri et al. (2020), karena kami menemukan bahwa perusahaan yang melakukan penghindaran pajak di Indonesia menggunakan dana yang tersedia untuk diinvestasikan pada proyek yang meningkatkan value bagi perusahaan secara efisien. Namun, kami mengamati hasil yang tidak signifikan ketika perusahaan-perusahaan ini berpartisipasi dalam program pengampunan pajak selama pelaksanaan pengampunan pajak.

Namun demikian, kami memperoleh hasil yang signifikan hanya ketika perusahaan-perusahaan ini tidak berpartisipasi dalam pengampunan pajak dalam masa pelaksanaan. Hasilnya juga menyiratkan bahwa hubungan positif antara agresivitas pajak perusahaan dan efisiensi investasi perusahaan didorong oleh periode dan pasca periode penerapan program tax amnesty di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena keberhasilan implementasi pengampunan pajak pertama kali di Indonesia dapat menarik banyak perhatian publik dan dikaitkan dengan lebih banyak pengawasan. Oleh karena itu, pada periode ini, perusahaan yang telah berkomitmen untuk melakukan penghindaran pajak mencoba mengelola arus kas dan investasi secara efisien karena akan menarik banyak perhatian publik.

Penulis: Nadia Anridho, S.Ak., MBA., Ph.D.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://www.mdpi.com/2227-7099/10/10/251

Ngelo, A.A.; Permatasari, Y.; Harymawan, I.; Anridho, N.; Kamarudin, K.A. Corporate Tax Avoidance and Investment Efficiency: Evidence from the Enforcement of Tax Amnesty in Indonesia. Economies 202210, 251. https://doi.org/10.3390/economies10100251

Variasi Waktu serta Hubungannya dengan Pasar Modal Syariah

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia serta ekonomi terbesar di Asia Tenggara, merupakan negara dengan potensi pengembangan pasar modal syariah. Pada tahun 2018, Islamic Finance News (IFN) melaporkan bahwa Indonesia telah menjadi pasar modal ritel syariah paling terkemuka di dunia. Selain itu, kapitalisasi pasar modal syariah patut untuk dipertimbangkan. Otoritas Jasa Keuangan mencatat, per akhir Juni 2022 kapitalisasi saham yang tergabung dalam Indeks Saham Syariah Indonesia mencapai Rp. 4.259,24 triliun, meningkat sebesar 6,92% dibandingkan akhir tahun 2021. Revitalisasi dan kebangkitan kembali pasar modal syariah di Indonesia telah meningkatkan minat para pemangku kepentingan untuk mengembangkan berbagai penelitian dan kebijakan guna menciptakan lingkungan yang kondusif untuk para investor dalam melakukan investasi sesuai dengan syariah.

Pada prinsipnya, saham syariah merupakan saham yang mengikuti standar Syariah, sesuai dengan fatwa dan ketetapan yang telah ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia, seperti menghindari aspek perjudian (maisir) dalam bisnis, ketidakpastian (gharar) dan penipuan (tadlis/ghisy) seperti perdagangan dengan penawaran atau permintaan fiktif. Selain itu, di Indonesia, investor yang ingin melakukan investasi berbasis syariah hanya dapat membeli saham perusahaan dengan rasio liabilitas berbasis bunga terhadap total aset tidak lebih dari 45% dan rasio pendapatan dari bisnis berbasis bunga (riba) terhadap total pendapatan kurang dari 10%.

Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia dimulai setelah munculnya reksa dana syariah milik P.T. Manajemen Investasi Danareksa pada tahun 1997. Selanjutnya pada tahun 2000, Bursa Efek Indonesia (yang dahulu dikenal dengan Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII). Tujuan dari peluncuran indeks syariah ini adalah untuk memberikan panduan kepada para investor yang ingin menginvestasikan aset mereka secara syariah. Saat ini, JII merupakan indeks yang terdiri dari 30 saham syariah pilihan. JII menyentuh angka terendahnya pada tahun 2008, yang merupakan imbas dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat.

Pasar saham Indonesia dipengaruhi oleh kondisi perekonomian domestik dan global. Pertumbuhan ekonomi dan kinerja pasar saham cenderung bergerak ke arah yang sama. Keputusan investasi oleh pengelola dana dan investor didasarkan pada kinerja pasar saham dimana, ketika kondisi pasar saham memburuk, investor cenderung bereaksi negatif, yaitu menjual saham, yang dapat memicu penurunan harga saham dan pengembalian saham. Di sisi lain, pertumbuhan pasar saham menyebabkan respon positif investor untuk membeli saham dan berkespektasi terhadap pengembalian yang lebih tinggi.

Interaksi pasar modal merupakan salah satu topik penelitian paling populer di bidang keuangan. Banyak penelitian dilakukan untuk menganalisis interaksi dan hubungan antara kinerja pasar saham syariah dan kondisi makroekonomi, namun menghasilkan hasil yang beragam dan berbeda. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan komprehensif mengenai hubungan antara pasar modal syariah dengan kondisi perekonomian suatu negara. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi return saham di JII. Faktor tersebut terdiri dari data variabel makroekonomi yaitu, tingkat inflasi, nilai tukar, harga minyak dunia, harga emas dunia dan Dow Jones Islamic Market Index (DJIM) dari Januari 2008 sampai dengan Desember 2018 dengan metode Quantile Bounded Autoregressive Distributed Lag (QBARDL).

Penelitian ini menemukan bahwa fluktuasi pada Dow Jones Islamic Market Index, pengembalian emas, harga minyak dunia dan nilai tukar merupakan determinan dari return saham syariah Indonesia. Namun, hubungan antar variabel tersebut terindikasi time varying developing intra-/inter-quantile bounded. Hal ini berarti, hubungan antar variabel tersebut dapat berubah dengan berubahnya waktu dan sampel, dimana interaksi pengembalian saham syariah dengan indikator ekonomi riil berubah dari waktu ke waktu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peningkatan kerangka regulasi pasar modal syariah menuju kebijakan dan praktik yang lebih baik. Studi ini juga memberikan panduan praktis untuk meningkatkan kemampuan investor dalam memperoleh return yang maksimal.

Penulis: Bayu Arie Fianto, S.E., MBA., Ph.D.

Artikel lengkap dari penelitian ini dapat diakses melalui link berikut:

https://doi.org/10.1108/JM2-12-2021-0310

Fianto, B.A., Shah, S.A.A., Sukmana, R. Time Varying Intra/Inter Quantile Developing Relationship of Islamic Stock Returns: Empirical Evidence from Indonesia using QBARDL. Journal of Modelling in Management. https://doi.org/10.1108/JM2-12-2021-0310

ATR/BPN Goes to Campus With Universitas Brawijaya



Land Conflict and Dispute Resolution through Fair Agraria Reform

Wednesday, October 19, 2022
08.00 WIB – Finish

Keynote Speaker:

  • Raja Juli Antoni, Ph.D.
    Vice Minister, ATR/Vice Chief, BPN

Reception:

  • Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc.
    Rector, Universitas Brawijaya

Speaker:

  • Dr. Andi Tenrisau, S.H., M.Hum
    Plt. Directorate General, Agrarian Arrangement
  • RB Agus Widjayanto, S.H., M.Hum
    Directorate General, Land Conflict and Disputes

Moderator:

  • Muhammad Barqah Prantama, S.AP.,M.AP
    Public Administration Lecturer, Universitas Brawijaya

Venue:
Widyaloka Building

Registration:
https://bit.ly/PresensiGTCUB

Free of Charge!
Benefit:

  • Certificate
  • Lunch
  • Snack
  • Doorprize

*Please note that this activity will be held using Indonesian language.

Graduation Period V and VI 2022/2023



 

Considering:

  1. Level of Enforcement of Community Activity Restrictions (PPKM) in East Java in particular and throughout Indonesia in general;
  2. Face-to-face learning plan at Universitas Brawijaya Odd Semester Academic Year 2022/2023;

with reference to:

  1. Letter from Plt. Director General of the Directorate General of Higher Education, Research, and Technology Number 0431/E/KM.00.02/2022 regarding the Implementation of Learning in 2022;
  2. Rector’s Circular Number 7636/UN10/TU/2022 concerning Lectures for the Academic Year 2022/2023 to be held Offline/Face-to-Face Learning (PTM) while still implementing the Health protocol.

On the basis of the above, we inform you of the schedule and procedures for the implementation of Universitas Brawijaya Graduation for Academic Year 2022/2023 as follows:

  1. Brawijaya University’s graduation procession for now will be held offline/on-site.
  2. The offline Graduation event will be scheduled as follows:
Period Day/Date/Time Period Activity
PERIOD V Friday / 25 November 2022 /

15.15 WIB – finished

Rehearsal
Saturday / 26 November 2022 /

08.00 WIB – finished

Graduation Procession
PERIOD IV Saturday / 26 November 2022 /

15.15 WIB – finished

Rehearsal
Sunday / 27 November 2022 /

08.00 WIB – finished

Graduation Procession
  1. Graduates who are registered in Periods III and IV at SIAM, MUST fill out the confirmation form for Graduation Implementation completely and correctly via the link: http://bit.ly/wisudaUB using the same NIM and Telephone Number when registering for graduation on the SIAM application. Fill in the confirmation form starting on November 10-19, 23.59 WIB, after that date there will be no cancellation and addition services. Failure to confirm is considered to have resigned from the scheduled graduation procession. If graduates are having problems logging in, please send an email to: [email protected] / call WA 082131424040;
  2. Graduates who cannot attend the graduation procession in the previous period and plan to repeat in the current periods of 2022/2023, do not need to fill out the graduation confirmation form at the link in point c. Graduates repeat that it is enough to confirm with the staff of the Faculty/Postgraduate School to be further reported to the graduation committee while still paying attention to the maximum quota of the building;
  3. The Graduation Procession in that period used a “Toga” which had been taken by the participants or sent by the Faculty/Postgraduate School. Graduates who have not received the Toga are expected to immediately confirm with their respective Faculties/ Postgraduate Schools. The provisions for clothing at the time of the procession are as follows:
    • Male graduates wear white shirts with black ties / adjust, neat and in a toga without a faculty necklace (gordon).
    • Female graduates wear national clothes if possible or adjust to existing conditions but remain neat and in a toga without a faculty necklace (gordon).
  4. The distribution of diplomas to graduates will be carried out during the Graduation Procession at the Samanta Krida Building.
    In addition to the graduates who are present, they also invite parents or companions for each graduate, a maximum of two people.

We hope for the cooperation of the Faculty/Postgraduate School Leaders to inform and coordinate the graduates so that the offline graduation procession and the distribution of diplomas can run in an orderly, smooth manner and still comply with the Covid-19 Health protocol.

Thus, for your attention and good cooperation, we thank you.

 

a.n. Rector

Vice Chancellor I,

Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES

Para Warga Kendari Mengantri Panjang Untuk Beli Minyak Goreng

Para Warga Kendari Mengantri Panjang Untuk Beli Minyak Goreng

Para Warga Kendari Mengantri Panjang Untuk Beli Minyak Goreng – Banyak cara yang di lakukan oleh warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara untuk bisa mendapatkan minyak goreng yang kini mulai langka dan mahal. Pengolahan santan menjadi minyak goreng juga menjadi salah satu alternatif sementara di tengah langkanya minyak goreng di pasaran. Selain itu, syarat untuk dapat membeli minyak goreng, setiap warga di wajibkan membawa fotocopy kartu keluarga.

Di ketahui operasi pasar murah minyak goreng yang di gelar oleh Disperindag Sultra di gelar mulai 15-20 Maret 2022. Minyak goreng yang di sediakan berukuran 1 liter harga Rp14 ribu dan ukuran 2 liter Rp28 ribu. Sementara Berita tentang harga minyak goreng di pasar tradisional di Kendari sudah mencapai Rp70 ribu per liternya.

Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng

Kelangkaan minyak goreng di pasaran ternyata di pengaruhi oleh beberapa sebab, mulai dari panic buying hingga masalah di distribusi. Hal itu bukan karena tanpa alasan, melainkan akibat dari krisisnya pasokan minyak goreng yang terjadi dalam sepekan terakhir ini. Kalaupun ada, jarang yang gratisan atau di banderol dengan harga di luar nalar.

Pada kenaikan harga minyak goreng lebih di karenakan harga internasional yang naik cukup tajam. Selain itu, faktor yang menyebabkan harga minyak di Indonesia mahal adalah turunnya panen sawit kedua. Hingga saat ini, minyak goreng masih menjadi barang langka di pasaran. Sehingga, kenapa harga minyak goreng mahal dan langka menjadi pertanyaan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Kenaikan harga minyak goreng telah terjadi sejak akhir 2021 dan sampai saat ini belum terselesaikan. Dinas Perindustrian dan Pedagangan Kendari menyiapkan tujuh ribu liter minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter yang di peruntukan untuk masyarakat. Kegiatan yang di lakukan oleh pemili di bina oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia atau KNPI Sulawesi Tenggara sebagai salah satu langkah untuk menghidupkan UMKM di Kota Kendari. Di mulai sejak November 2021, harga minyak goreng kemasan bermerek sempat naik hingga Rp 24.000 per liter.

KEUNTUNGAN LAMPU TIDUR YANG REDUP

KEUNTUNGAN LAMPU TIDUR YANG REDUP

Grub yang mana nih? Tidur dengan kondisi kamar yang redup bahkan gelap atau tidur harus dengan lampu yang terang? Sekarang sedang sangat tren memasang lampu kamar tidur pada kamar bukan? Selain untuk kecantikan kamar Anda, lampu kamar tidur yang redup ini memiliki beberapa manfaat atau keuntungannya. Lantas apa saja? Simak langsung ulasan berikut ini.

Baca juga artikel lainnya : KENALI VENTILASI IDEAL

Manfaat Lampu Kamar Tidur

Anda pernah merasakan ngantuk? Mengantuk merupakan suatu indikasi bahwa tubuh anda membutuhkan istirahat. Sudah waktunya untuk merilekskan diri, setelah seharian melakukan aktivitas. Maka sangat di sarankan untuk meredupkan lampu ketika anda tidur. Malah sangat di sarankan untuk tidur dalam keadaan gelap gulita. Sebab ada beberapa hormon yang hanya mampu di produksi dalam keadaan gelap. Manfaat lampu tidur bisa membantu anda yang tidak bisa tidur dalam keadaan gelap tanpa cahaya, seperti berikut ini :

1. Tidur lebih nyenyak

Banyak orang yang mengakui bahwa tidur menggunakan lampu tidur merasa lebih nyenyak. Sebab mereka mampu tidur dalam keadaan rileks, tanpa ada penerangan yang menyilaukan. Bahkan adanya lampu baca yang terang, hanya membangunkan dari mimpi gelap. Menggunakan lampu tidur yang sifatnya remang remang, membantu kita untuk lebih nyenayak tidur. Dan ketika bangun, anda juga tidak merasa terlalu gelap

2. Merilekskan pikiran

Orang sibuk atau mereka yang sudah terlalu banyak menghabiskan waktu dengan bekerja akan merasa lebih tenang dengan lampu remang. Sebab pikiran pada lampu terang memberikan efek crowded dan padat. Akhirnya otak anda tidak lekas menemukan jalan pemecahan masalah. Berbeda ketika anda berada di ruangan remang remang. Sedikit cahaya member peluang anda untuk lebih santai secara psikologis

3. Mengurangi kelelahan

Kelelahan adalah salah satu hal yang paling tak bisa anda tolak. Sebab banyaknya aktivitas fisik memberikan hasil linier dengan keadaan fisik lelah. Maka kala itu anda membutuhkan istirahat yang cukup, serta tempat yang menenangkan. Maka salah satu solusinya adalah menggunakan kamar tidur ada yang sudah di kengkapi sistem lampu kamar. Di sarankann untuk yang memiliki dimmer, sehingga anda bisa mengatur intensitas mana yang cocok untuk kondisi anda saat itu.

4. Mengurangi kenaikan minus mata

Orang yang memiliki minus mata, maka semakin cepat mereka lebih terkena kelelahan mata. Oleh sebab itu dengan menggunakan lampu remang remang memiliki fungsi lebih menenangkan dan merilekskan. Mata yang minus akan lebih terkurangi dengan keadaan lampu yang tidak terlalu silau serta tidak tidur terlalu malam.

5. Meningkatkan imunnitas

Ketika anda tidur dalam keadaan remang remang bahkan gelap, tubuh anda secara signifikan menghasilkan hormone yang baik untuk sistem kekebalan tubuh. Biasanya hormon ini di sebut dengan hormone melatonin. Untuk itulah mengapa orang yang tidur dalam keadaan remang lebih rentan terhadap penyakit. Baca juga : Jasa Arsitek Malang

6. Menurunkan berat badan

Orang yang memiliki berat badan sangat di sarankan untuk tidur dalam keadaan gelap atau remang remang. Mengapa? Menurut penelitian terakhir, orang yang tidur dalam keadaan gelap, mampu membakar kalori dalam tubuhnya. Sehingga lemak yang ada dalam tubuhnya akan terbakar.

7. Meningkatkan kerja otak

Dengan mematikan lampu tidur atau manfaat lampu tidur yang tetap menyala dalam keadaan remang remang, ternyata mampu memaksimalkan kerja otak. Pasalnya dalam keadaan tersebut, otak akan bekerja lebih optimal. Sehingga secara tidak langsung, anda mengurangi kemungkinan penyakit demensia atau kepikunan di usia lanjut nanti.

8. Media menstabilkan emosi

Dalam keadaan gelap maupun remang remang, ternyata di nilai ampuh untuk membantu menstabilkan emosi. Sebab pada saat itu, anda bisa lebih tenang, nyaman, sehingga emosi yang meluap luap bisa turun dan berkurang. Hal ini kerap di jadikan sarana meditasi dan terapi yang ampuh.

9. Menghemat listrik

Voltase lampu tidur tergolong kecil, lebih kecil dari pada lampu terang yang biasa menerangi ruangan anda. Oleh sebab itu, tegangan yang di perlukan juga tidak besar. Dengan keadaan anda mematikan lampu terang dan menggantinya dengan lampu tidur, maka secara otomatis anda sudah melakukan satu penghematan.

10. Mengurangi resiko global warming

Mematikan lampu terang dan menggantinya dengan lampu yang remang remang mampu menurunkan resiko global warming. Pasalnya menggunakan lampu yang terang, selain memakan listrik yang banyak, pengaruhnya terhadap pemanasan suhu lebih besar. Oleh sebab itu dengan mengurangi penggunaan lampu terang, secara otomatis anda bisa mengurangi pemanasan bumi.

11. Mengurangi resiko kanker prostat

Sangat di anggap wajar jika seorang pria merasa khawatir terkena kanker prostat. Sebab penyakit ini memang kerap mengenai laki laki yang bermasalah dengan organ vitalnya. Ada beberapa cara dan solusi untuk mengurangi resiko kanker prostat, salah satunya dengan mematikan lampu saat tidur atau membiarkanya remang remang. Sebab pada kala itu tubuh akan mengeluarkan hormone melatonin

12. Mengurangi resiko kanker payudara

Tidur dalam keadaan gelap juga mampu membantu anda mengurangi resiko kanker payudara. Penjelasan ini mirip dengan resiko kanker prostat. Dengan mematikan lampu saat tidur atau membiarkanya remang remang, akan membantu tubuh anda memproduksi hormone melatonin. Hormone ini sangat ampuh bekerja untuk mematikan sel kanker.

13. Mencegah kerusakan DNA

Keadaan lampu remang remang atau mati mampu mengurangi kemungkinan pada kerusakan DNA. Sebab pada kondisi gelap, sel imunnitas tubuh akan membaik. Adanya kerusakan DNA pada tubuh, sanagt riskan sekali seseorang terkena penyakit leukemia. Professor Russle dari Texas University sudah mewanti wanti anak anak untuk tidur dalam keadaan remang, bahkan lebih baik dalam keadaan gelap.

Itulah beberapa manfaat lampu tidur yang bisa saja sering anda gunakan. Usahakan membali yang ada dimmernya untuk mengatur intensitas penerangan sesuai kebutuhan.

Nah diatas adalah ulasan mengenai info Jasa Arsitek Malang. Untuk info mengenai portofolio dan track record pembangunan kami jasa arsitek Malang, bisa Anda cek DISINI. Semoga bermanfaat 🙂

KENALI VENTILASI IDEAL

KENALI VENTILASI IDEAL

Arsitek Malang – Pada artikel sebelumnya sudah kami bahas mengenai ciri rumah sehat, dimana rumah sehat bisa diciptakan dengan penggunakan atau pemasangan ventilasi yang ideal. Nah membahas soal ventilasi, bagaimana dan seperti apa ventilasi yang ideal? Untuk lebih jelasnya sahabat Arsitek Malang, berikut adalah ventilasi ideal yang bisa Anda gunakan pada rumah Anda.

Baca juga artikel lainnya :  Kenali Apa Saja Jenis Keran Air

Ciri Ventilasi Ideal

Memang terdapat beberapa cara yang mudah untuk membuat ruangan menjadi nyaman untuk rumah di daerah tropis seperti Negara Indonesia ini. Contohnya penggunaan Air Conditioning (AC) ataupun  kipas angin di langit-langit rumah  merupakan solusi tercepat dan termudah saat ini, tetapi hal itu merupakan jalan keluar yang membutuhkan biaya listrik dan perawatan , belum termasuk masalah lingkungan yang timbul  seperti terjadinya global warming (pemanasan global).

Menurut beberapa ahli sahabat Arsitek Malang, penyebab ruangan  terasa panas adalah kurangnya ventilasi (penghawaan)  ataupun akibat dari jumlah ventilasi yang minim, sehingga tidak terjadi pertukaran udara dari dalam ruangan ke luar ruangan. Inilah yang menjadi penyebab suhu dalam ruangan terasa panas.

Udara yang masuk dari satu jendela, akan langsung dialirkan ataupun diteruskan keluar oleh jendela yang berada di hadapannya, sehingga akan terjadi pergantian udara baru, begitu seterusnya. Sehingga, tanpa AC pun ruangan tetap terasa sejuk. Selain itu hal lain yang perlu kita diperhatikan yaitu  besar kecilnya ukuran jendela yang harus sesuai dengan ukuran ruangan. Ruangan yang mempunyai ukuran besar sudah tentu membutuhkan ventilasi yang besar pula.

Bagaimana Ventilasi Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan ?

Ventilasi yang baik dalam uangan harus memenuhi syarat-syarat, antara lain :

  1. Luas lubang ventilasi tetap (permanen) minimal 5% dari luas lantai ruangan dan  luas lubang ventilasi insidentil yaitu ventilasi yang dapat dibuka  dan ditutup minimal 5% dari luas lantai, sehingga luas ventilasi permanen dan isedentil adalah 10%  dari  luas  lantai  ruangan.
  2. Udara yang masuk ke dalam ruangan harus udara yang bersih, tidak dicemari oleh asap dari sampah. pabrik, knalpot, debu dan lain-lain.
  3. Udara diusahakan mengalir secara cross ventilation yaitu dengan menempatkan lubang hawa yang saling berhadapan  antara dua dinding ruangan

Seperti yang di uraikan dalam syarat ventilasi diatas sahabat Arsitek Malang. Sistem ventilasi silang yaitu menempatkan dua buah jendela yang saling berhadapan dalam satu ruangan. Ventilasi system ini memungkinkan udara dapat mengalir dari dalam ke luar dan sebaliknya, tanpa harus mengendapkanya terlebih dahulu  di dalam  ruangan.

Udara yang masuk dari satu jendela, akan langsung dialirkan ataupun diteruskan keluar oleh jendela yang berada di hadapannya sahabat Arsitek Malang, sehingga akan terjadi pergantian udara baru, begitu seterusnya.

Apa Manfaat  atau Tujuan  Ventilasi ?

Menurut beberapa sumber literature bahwa manfaat ataupun tujuan ventilasi adalah

  1. Menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh keringat maupun gas-gas dari hasil pengeluaran (CO2) yang ditimbulkan dalam proses pernafasan
  2. Menghilangkan uap air yang timbul sewaktu memasak, mandi dan sebagainya.
  3. Menghilangkan kalor yang berlebihan dalam ruangan
  4. membantu mendapatkan kenyamanan dalam ruangan
Upaya Penyehatan Ruangan Rumah

Kurangnya ventilasi  baik berupa jumlah dan luas ventilasi yang tidak sesuai dengan  persyaratan kesehatan  hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme semakin meningkat sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia..

Menurut Permenkes tentang pedoman penyehatan udara ruangan rumah tahun 2011. Bahwa upaya penyehatan udara dalam ruangan rumah dapat dilakukan dengan penerapan pengaturan  pertukaran udara, antara lain  :

  1. Rumah  seharusnya dilengkapi dengan ventilasi, minimal 10% dari luas lantai dengan penggunaan sistem ventilasi silang/cross ventilation
  2. Untuk rumah yang menggunakan AC (Air Condition) perawatan AC  perlu dilakukan secara teratur sesuai dengan buku petunjuk pemeliharaan, serta harus melakukan pergantian udara yaitu dengan cara membuka jendela minimal pada pagi hari secara rutin
  3. Menggunakan exhaust fan
  4.  Mengatur letak ruangan

Kenali Manfaat Roster Beton

Kenali Manfaat Roster Beton

Kenali Manfaat Roster Beton – Roster merupakan lubang angin yang berfungsi menyalurkan udara, dapat mengahalau terik sinar matahari dan dapat memberikan kesan unik pada rumah. kemudian masih banyak manfaat lain dari roster beton ini. Mari simak saja selengkapnya!

Lebih kuat dibandingkan dengan roster jenis lainnya

Terbuat dari campuran material semen, pasir dan kerikil membuat roster beton memiliki ketahanan yang lebih kuat dibandingkan dengan roster yang terbuat dari kayu, tanah liat, dan semen. Dengan komposisi material penyusun yang lebih kompleks, roster beton resistan terhadap pelapukan yang disebabkan oleh perubahan cuaca.

Baca juga artikel lainnya : CAT ANTI KARAT PADA PAGAR BESI

Meskipun begitu, roster beton sebaiknya tidak digunakan sebagai penahan struktur bangunan. Rongga yang terdapat di bagian tengahnya membuat roster beton tidak cukup seimbang untuk menahan beban atau tumpuan yang berat.

Siasat mengoptimalkan potensi alam di wilayah tropis

Tinggal di wilayah tropis dengan cahaya matahari yang berlimpah bisa menjadi sebuah keuntungan. Namun disisi lain, kelebihan cahaya matahari ini malah dapat mengganggu aktivitas yang dilakukan di dalam rumah. Terlalu banyaknya cahaya alami yang masuk menyebabkan suhu ruangan di dalam rumah menjadi panas.

Dengan memasang roster beton sebagai kulit kedua bangunan (secondary skin) pada fasad rumah, cahaya matahari dapat tersaring sehingga hanya sebagian saja yang diteruskan di dalam rumah. Begitupun dengan udara dan angin yang ada di sekitar rumah, roster beton merupakan jalur sirkulasi yang baik untuk kedua elemen ini sehingga suhu di dalam rumah terasa lebih sejuk dan adem.

Hemat energi dengan roster beton

Penggunaan roster beton bisa berdampak baik untuk kelestarian lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi cahaya alami, udara, dan angin secara maksimal, kamu berarti telah melakukan penghematan energi.

Ruangan yang terisi oleh cahaya alami yang optimal dan pertukaran udara yang lancar sama dengan mengurangi penggunaan listrik dan pendingin ruangan. Roster beton jadi salah satu cara untuk menciptakan hunian nyaman dengan cara yang alami

Nuansa berbeda di fasad rumah dengan roster beton

Roster beton yang dipasang sebagai tabir surya yang terpasang di fasad rumah tidak hanya menjadi pelindung bagi rumahmu, namun permainan pola pada rongganya juga dapat menghasilkan visual bayangan yang atraktif. Alhasil, tampilan fasad rumah pun terasa lebih ekspresif. Meksi kaya akan fungsi, roster beton tetap menampilkan keindahan yang estetis.

Bisa jadi dekorasi interior yang menarik

Layaknya roster jenis lain, roster beton juga dapat difungsikan sebagai elemen hias inetrior. Beberapa gaya interior rumah yang dapat disempurnakan melalui penggunaan roster beton adalah interior industrialis dan modern.

Karena bentuknya yang masif, roster beton bisa disusun dengan mudah menjadi pernik hias taman dalam rumah, seperti bangku dan pot tanaman. Roster beton yang disusun secara vertikal dapat berfungsi sebagai penyekat antara dua ruangan atau sebagai transisi area indoor dan outdoor.

Mengombinasikan roster beton dengan material lain yang lebih soid, seperti tembok dan kayu, akan menghasilkan perpaduan tekstur yang apik.

Beberapa kegunaan yang dimiliki roster beton ini dapat mewujudkan konsep hunian cantik yang sejuk dan nyaman untuk ditinggali. Tertarik untuk mengaplikasikan roster beton di rumah?

4 Aplikasi Trading Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

4 Aplikasi Trading Terbaik dan Terpercaya di Indonesia

4 Aplikasi Trading Terbaik dan Terpercaya di Indonesia – Akhir-akhir ini banyak sekali kasus tentang aplikasi Trading yang bodong dan tidak resmi dan sudah banyak korban nya. Untuk generasi milenial Trading merupakan sebuah bidang yang sangat di gemari. Karena begitu banyak keuntungan yang bisa di raih dan memiliki peluang menjadi seorang miliarder yang sangat besar.

Forex merupakan sebuah instrumen keuangan dengan nilai perdagangan trading terbesar di dunia. Pada investasi pasar forex ini juga sangat besar di internasional, terutama di indonesia. Dengan maraknya perkembangan Teknologi investasi online kalian bisa dengan mudah berinvestasi di platform terpercaya. Pemanfaatan suatu platform yang terpercaya dan resmi menjadi kan sebuah investasi trading menjadi daya tarik pada setiap kalangan.

Makanya pada waktu sekarang ini banyak sekali aplikasi trading terbaik dan terpercaya yang bisa kamu manfaatkan. Sebuah aplikasi trading saham memang sedang sangat di gemari oleh masyarakat saat ini. Dengan alasan praktis, kesadaran akan pentingnya berinvestasi juga mulai meningkat dalam pola pikir masyarakat. Jika kalian ingin lebih mengenal investasi forex, kamu harus mempelajari bagaimana cara dan memahami tentang memilih broker terbaik dan terpercaya seperti :

FXTM (ForexTime)

FXTM (ForexTime) adalah sebuah software yang aman untuk trading pada valuta asing.
aplikasi ForexTime ini di rancang untuk pemula maupun yang sudah profesional. Maka akan sangat cocok untuk meningkatkan perkembangan investasi dan penghasilan kamu. Tetapi ini hanya jika kamu  memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam berinvestasi di sini. jika kamu sudah melakukan trading dan mendapat keuntungan maka kalian bisa segera memproses penarikan uang tersebut.

Hanson Forex Investing

Aplikasi Hanson Forex Investing yang di kembangkan pada tahun 2018 sudah menjadi aplikasi trading terpercaya yang bisa kalian download. Kelengkapan fitur dan keseimbangan dalam harga pasaran digital menjadikan Apk ini menjadi favorit para trader. Tidak hanya di situ, banyak fasilitas lainnya yang bisa di gunakan pada aplikasi ini. Contoh nya seperti open posisi, sampai dengan Stop Loss dan Take Profit. Berikut kami sampaikan informasi aplikasinya.

Agrodana Futures News

Agrodana merupakan aplikasi Trading Forex lokal yang di kembangkan oleh broker Agrodana Futures. Kelebihan dari aplikasi ini adalah pelayanan berbasis analistik teknikal serta fundamental yang sangat mudah di akses oleh pengguna baru dan pro. Ada beberapa fitur pendukung seperti kalender ekonomi, data ekonomi, kuotasi harga live, serta materi edukatif. Anda juga bisa mengakses berbagai berita dari CNBC, Bloomberg, maupun Reuters.

Netdania

Sebuah aplikasi trading Netdania dapat memberikan sebuah ide pada strategi trading anda. Netdania mampu mengumpulkan data dari lebih dari 20.000 instrumen keuangan pada waktu asli.
Selain mudah di pakai, aplikasi trading ini juga dapat memberikan berita pasar terkini serta pembaruan dalam kalender ekonomi. Bahkan, Anda juga dapat berbagi strategi dengan sesama trader.

KELEBIHAN RUSUN

KELEBIHAN RUSUN (RUMAH SUSUN)

Kelebihan Rumah Susun – Pernahkah Anda melihat rumah susun? Rumah susun ini lebih sering disebut dengan istilah rusun. Rumah susun menjadi jawaban atas terbatasnya lahan untuk pemukiman di daerah perkotaan.

KELEBIHAN RUSUN

Rusun (Rumah Susun)

Karena mahalnya harga tanah di kota besar maka masyarakat terpaksa membeli rumah di luar kota. Hal ini adalah pemborosan. Pemborosan terjadi pada:

  • pemborosan waktu
  • pemborosan biaya
  • pemborosan lingkungan (karena pencemaran)
  • pemborosan sosial (karena tersitanya waktu untuk bersosialisasi)

(Baca juga : Jasa arsitek Malang)

Pada dasarnya rumah susun dibangun sebagai sarana masyarakat agar bisa saling berinteraksi satu sama lain tanpa harus keluar bangunan. Pada zaman yang cukup padat seperti sekarang untuk membangun rumah secara horizontal sudah minim karena ketidak sediaan lahan tanah yang kosong untuk dibangun diatasnya. Konsep Rumah susunlah yang sedang di bangun oleh pemerintah untuk membantu masyarakat-masyarakat menengah ke bawah agar tetap bisa mempunyai rumah tinggal.

Berikut beberapa Manfaat Rumah susun untuk masyarakat:

  1. Menjadi tempat tinggal bagi penghuninya.
  2. Menghemat lahan agar tidak terjadi kepadatan.
  3. Mempermudah masyarakat berinteraksi satu sama lain.
  4. Keteraturan Dalam bermasyarakat.
  5. Dapat memperluas area RTH

Jasa Arsitek Batu

Jasa Arsitek Batu – Jasa Desain, Renovasi Dan Bangun Rumah

Jasa Arsitek Batu

Jasa Arsitek Batu Jawa Timur

Jasa Arsitek  Batu Jawa Timur by CV. Arsitek Indo Kontraktor, didukung tim ahli arsitektur gambar bangunan yang berpengalaman, banyak klien yang telah mengunakan jasa kami dalam pembuatan desain rumah (interior dan eksterior) dan konstruksi pembangunan rumah, gedung, kost, hotel, perumahan dan lainnya.

Baca juga artikel lainnya : Desain Kamar Tidur untuk Anak Laki-laki

  • Semua pekerjaan terinci dalam SPK secara jelas
  • Budget bangunan dapat disesuaikan keinginan klien
  • Pembayaran termyn sesuai progress bangunan
  • Garansi bangunan 1 tahun
  • Biaya desain gratis dan sesuai keinginan klien (s&k berlaku)

Atau Anda juga bisa memesan layanan kami lainya, karena kami tidak hanya memiliki layanan jasa arsitek, Berikut layanan kami:

  • Desain Eksterior
  • Jasa Bangun Rumah
  • Jasa Renovasi Rumah
  • Desain Interior
  • Gambar 3D
  • Gambar Denah
  • Gambar kerja, struktur
  • RAB
  • Custom Mebel/Furniture
  • Kitchenset, backdrop

Layanan Terbaik Untuk Jasa Arsitek Batu di JasaArsitekMalang.net

Sebagai website penyedia jasa arsitek Malang, kami mengerti pentingnya berkomunikasi bagi Anda. Untuk itu, JasaArsitekMalang.net memiliki komitmen penuh dalam memberikan konsultasi terkait layanan yang kami berikan, sehingga apa yang menjadi masalah Anda dapat kami bantu carikan solusinya dengan seefektif mungkin.

  • Konsultasi dengan Admin Arsitek Online Batu Jawa Timur via WhatsApp : +62-857-1282-8688

“Ketika Anda dan arsitek kami memiliki pandangan dan opini yang selaras, maka perencanaan pembangunan pun akan berjalan lebih mudah dan minim resiko.”

Desain Kamar Tidur untuk Anak Laki-laki

Desain Kamar Tidur untuk Anak Laki-laki

Jika anak lelaki Anda senang berolah raga, Anda dapat memberikan anak Anda space untuk memajang barang-barang olah raga mereka, seperti gantungan topi atau skateboard. Baca juga : Perhatikan Sebelum Renovasi Rumah

Untuk anak lelaki yang mulai beranjak remaja yang dalam masanya mengekspresikan diri, Anda dapat mendesain kamarnya dengan warna dan furnitur yang lebih simpel. Sisanya biarkan mereka menaruh dan mendekorasi ruangan privat mereka sesuai keinginannya.

Buat kamar anak Anda lebih menarik agar mereka lebih nyaman berada di rumah.

Nah diatas adalah ulasan mengenai info Jasa Arsitek Malang. Untuk info mengenai portofolio dan track record pembangunan kami jasa arsitek Malang, bisa Anda cek DISINI. Semoga bermanfaat 🙂

Perhatikan Sebelum Renovasi Rumah

Perhatikan Sebelum Renovasi Rumah

Perhatikan Sebelum Renovasi Rumah – Merenovasi rumah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu renovasi sebagian dan renovasi total. Renovasi sebagian tentunya tidak memakan waktu dan biaya yang banyak dibandingkan dengan renovasi total. Jika anda akan merenovasi rumah, perhatikan beberapa hal di bawah ini!

Baca juga artikel lainnya : Renovasi Ruang Tamu Sesuai Budget

  1. Merencanakan renovasi rumah minimalis lebih awal

Renovasi rumah minimalis baik ringan atau total tentu akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mulai merencanakan segalanya dari awal. Misalnya mulai membuat anggaran renovasi, pemilihan material bangunan, serta menabung supaya tidak merasa kesulitan saat tiba waktunya untuk renovasi rumah.

  1. Mempelajari lingkungan sekitar sebelum renovasi rumah minimalis

Saat merenovasi rumah, anda perlu mempelajari keadaan lingkungan sekitar terlebih dahulu dan menyesuaikan diri. Bukannya bertindak sesuka hati. Misalnya anda memiliki uang lebih dan ingin merenovasi rumah agar terlihat mewah dari luar. Hal ini memang sah-sah saja. Tapi, apa jadinya jika rumah-rumah di lingkungan anda hanya rumah minimalis yang sederhana? Rumah milik anda bisa terlihat menonjol sendiri dan bukan tidak mungkin akan menjadi incaran penjahat.

  1. Memahami karakteristik lahan untuk renovasi rumah minimalis

Karakteristik masing-masing lahan berbeda-beda. Jika sebelumnya rumah anda terasa sangat bising karena berada di pinggir jalan, ada baiknya saat renovasi rumah minimalis nanti anda membuat jalur masuk yang dipenuhi oleh tanaman hijau atau sekedar taman depan rumah yang simpel untuk meredam suara sekaligus menghalau polusi udara. Jika sebelumnya lingkungan rumah anda sering kebanjiran, pastikan untuk meninggikan lahan rumah atau menambahkan penghalang supaya saat banjir rumah anda tidak kemasukan air.

  1. Pertimbangkan kebutuhan penghuni sebelum renovasi rumah minimalis

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan orang juga bisa mengalami perubahan. Ibu yang tadinya jarang memasak, bisa jadi kini hobi memasak dan membutuhkan dapur yang lebih luas lengkap dengan segala perlengkapan memasak. Awalnya keluarga kecil ini hanya memiliki satu anak, sekarang ada tiga sehingga membutuhkan 2 kamar lagi.

Para penggemar buku mungkin akan membutuhkan ruang baca yang nyaman dan luas untuk menyimpan semua koleksi bukunya. Oleh karena itu, sebelum renovasi rumah minimalis milikmu, pertimbangkan dulu kebutuhan semua penghuni rumah agar bisa menempatinya dengan nyaman di kemudian hari.

  1. Mempelajari struktur lama bangunan sebelum renovasi rumah minimalis

Jika anda berencana untuk melakukan renovasi rumah minimalis yang sifatnya ringan atau sebagian saja, supaya bisa melakukan renovasi rumah sesuai budget anda, pelajari dulu struktur bangunan. Ketahui bagian mana saja yang masih bisa dipertahankan dan tidak. Pertimbangkan juga apakah desain yang baru bisa menyatu dengan struktur lama bangunan. Agar hasil renovasinya lebih aman, konsultasikan hal ini kepada profesional. Anda bisa berkonsultasi dengan jasa desain interior profesional.

  1. Memilih material tahan lama untuk renovasi rumah minimalis

Pemilihan material bangunan untuk renovasi rumah minimalis tidak hanya berdasarkan pada keindahan dan keseimbangan penampilan secara keseluruhan, tetapi juga harus tahan lama. Anda tidak mau kan jika harus melakukan renovasi rumah minimalis berulang kali? Daripada repot di kemudian hari, mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan material yang berkualitas saat ini merupakan keputusan yang tepat.

  1. Mempertimbangkan saluran air ketika renovasi rumah minimalis

Air merupakan elemen wajib dalam rumah tangga. Beberapa ruang yang membutuhkan air di antaranya adalah kamar mandi dan dapur. Ketika ingin menambah kamar mandi atau memindahkan lokasi kamar mandi, anda harus mempertimbangkan keadaan saluran air ketika renovasi rumah minimalis nanti. Apakah jalur pipanya bisa disambungkan hingga ke tempat yang diinginkan? Atau apa persediaan air akan cukup untuk seluruh ruangan tersebut?

  1. Memperbarui panel listrik ketika renovasi rumah minimalis

Selain air, listrik juga memegang peran penting untuk sebuah rumah. Tanpa listrik, anda tidak bisa melihat dengan nyaman, menonton TV, bermain game, atau bekerja. Pastikan panel listrik bisa memenuhi kebutuhan penghuni rumah setelah renovasi nanti.

Jika sebelumnya rumah anda menggunakan panel listrik lama, ketika renovasi rumah minimalis, sebaiknya gantilah panel listrik tersebut dengan yang baru. Hal ini untuk mencegah terjadinya konslet listrik. Sebagai salah satu penyebab umum kebakaran, menjaga terhindarnya konslet listrik penting untuk mencegah terjadinya kebakaran rumah. Untuk hal ini, sebaiknya serahkan kepada petugas profesional dan beri tahu kebutuhanmu kepada mereka.

  1. Renovasi rumah minimalis menjadi rumah segala zaman

Rumah bukanlah sebuah barang murah yang bertahan sebentar, melainkan barang mahal yang bisa bertahan dalam waktu puluhan tahun bahkan lebih. Oleh karena itu, anda harus mempertimbangkan model rumah yang sesuai untuk segala zaman.

Selain memilih gaya arsitektur yang tak lekang oleh waktu sehingga mudah dijual kembali di masa mendatang, anda juga harus mempertimbangkan fungsinya. Bayangkanlah seperti apa keadaan para penghuni dalam waktu beberapa tahun ke depan.

  1. Melibatkan jasa renovasi rumah minimalis

Sebagian besar orang akan merasa kebingungan dan takut salah mengambil keputusan saat hendak melakukan renovasi rumah minimalis. Oleh karena itu, jangan segan untuk meminta bantuan dari penyedia jasa renovasi rumah. Banyak kok keuntungan bekerjasama dengan jasa desain rumah. Mereka tentu lebih paham dengan material bangunan dan desain ruangan untuk kebutuhan penghuni. Konsultasikan semua kebutuhan dan keinginanmu agar mereka bisa membantu mewujudkannya.

Renovasi Ruang Tamu Sesuai Budget

Renovasi Ruang Tamu Sesuai Budget

Renovasi Ruang Tamu Sesuai Budget – Ruang tamu menjadi ruangan yang sering digunakan untuk menjamu tamu, bersantai atau bersosialisasi. Oleh karena itu, banyak para pemilik rumah melakukan renovasi ruang tamu demi mencapai ruang tamu yang apik dan sesuai dengan impian. Dan berikut ini kami akan memberikan cara mudah renovasi ruang tamu sesuai dengan budget. Simak yuk!

Baca juga artikel lainnya : 5 Fungsi Utama Kanopi

1.Pikirkan kembali tata letak ruang tamu

Terkadang, semua kebutuhan dalam merenovasi ruangan adalah sebuah tata letak baru. Dengan memindahkan posisi beberapa furnitur atau bahkan memindahkannya ke dalam ruangan lain di rumah anda dapat memberi tampilan baru ke dalam ruang tamu. Pastikan anda puas dengan posisi furnitur atau perabotan yang dapat di jangkau secara optimal.

2.Warna ruangan

Cat menjadi salah satu cara paling hemat biaya untuk membuat ruangan terasa menjadi baru dan berbeda tanpa berlebihan. Baik mengubahnya dengan mengecat semua dinding, satu dinding sebagai fokus atau pada bagian atas ruangan. Karena memiliki sifat yang transformatif, warna cat ruang tamu selalu menjadi pukulan serius untuk memberi ruangan kesan yang baru.

3.Fokus pada lantai

Melakukan renovasi pada lantai tidak harus menjadi hal yang mahal dan menguras kantong. Anda dapat merenovasi ruang tamu dengan mengganti karpet ataupun beberapa ubin yang rusak. Pelapis lantai yang baru akan memberikan keajaiban yang maksimal ke dalam sebuah ruangan. Oleh karena itu, anda dapat mengganti karpet dengan warna, ukuran serta variasi yang berbeda yang pasti memenuhi semua anggaran yang anda tetapkan. Penggunaan ubin vinil atau laminasi kayu juga dapat menjadi salah satu opsi terbaik untuk menghemat biaya dalam merenovasi  lantai ruang tamu.

4.Perbaiki kondisi furnitur

Perbaikan furnitur yang ada tidak hanya murah dibandingkan dengan membeli perabotan yang baru. Selain itu perbaikan perabotan lama menjadi pilihan terbaik dan juga sangat ramah lingkungan. Cukup masuk akal jika kita menghabiskan uang untuk memperbaiki perabotan dengan bahan yang berkualitas baik. Namun, jika anda tidak yakin akan lebih baik untuk menutup beberapa noda, mengganti kain ataupun mengecat ulang perabotan lama anda.

5.Mengganti aksesoris ruang tamu

Terdapat banyak ide desain ruang tamu di luar sana, namun penggunaan asesoris menjadi cara termudah dan tercepat untuk memberi ruang tamu anda sebuah penyegaran sejauh ini. Ganti beberapa asesoris ruang tamu sesuai dengan musim atau dengan sesuatu yang dapat dengan mudah mengikuti musim yang ada dan selalu terlihat on poin setiap saat. Selain itu dengan mengganti asesoris menjadi cara yang mudah dan on budget namun tetap memastikan ruangan selalu terlihat bagus dan on poin.

6.Pencahayaan ruang tamu

Banyak pemilik rumah yang sering lupa tentang pentingnya sebuah pencahayaan di dalam sebuah ruangan dalam menciptakan kesan yang maksimal. Pencahayaan menjadi cara fantastis untuk menambah suasana baik menggunakan beberapa lampu meja atau penempatannya yang dengan baik dapat menambah keanggunan instan di sebuah ruangan. Oleh karena itu, anda dapat berpikir ulang tentang pencahayaan di dalam ruangan anda untuk memulai dilakukannya renovasi ruangan.

Itulah 6 cara mudah dalam renovasi ruang tamu yang dapat anda sesuaikan dengan budget yang anda siapkan. Renovasi ruang tamu tidak harus melakukan sebuah perombakan yang besar sampai dengan menguras kantong. Namun, dapat di lakukan dengan 6 cara sederhana di atas namun tetap memberikan hasil yang maksimal sesuai dengan gaya yang akan anda angkat. Selamat mencoba!

5 Fungsi Utama Kanopi

5 Fungsi Utama Kanopi

5 Fungsi Utama Kanopi – Sebuah hunian memerlukan sebuah pelindung untuk mengurangi masuknya cahaya matahari agar tidak terlalu banyak masuk ke dalam rumah. Manfaat memasang kanopi adalah untuk memberikan keteduhan untuk halaman rumah atau kantor. Berikut fungisi utama kanopi.

1. Sebagai pelindung.
Fungsi pertama kanopi adalah melindungi halaman rumah ataupun teras serta garasi mobil di luar rumah dari sengatan cahaya matahari langsung maupun basah dari guyuran air hujan. Selain itu juga melindungi dari benda-benda yang jatuh dari ketinggian rumah, ataupun dari daun-daun tua serta tangkai yang kering berjatuhan tertiup angin. sehingga halam rumah dan garasi tetap terjaga kebersihannya. Aplikasi kanopi di garasi luar atau halaman rumah dapat melindungi barang-barang berharga di halaman rumah agar tidak tersengat terik sinar matahari secara langsung, dan hujan sekalipun, sehingga mempertahankan warna kondisi barang tersebut tetap baik dan terhindar dari kerusakan akibat air hujan maupun teriknya sinar matahari langsung.
Baca juga artikel lainnya : Rekomendasi Wisata Alam Bogor Yang Populer
2. Menciptakan suhu udara dan suasana lebih teduh.
Fungsi kanopi disamping melindungi juga menyaring dan menyerap panas dari sinar matahari langsung, sehingga cahaya silau dan panas yang masuk ke halaman rumah sudah dikurangi dan difilter oleh kanopi. Terutama jika kanopi itu didesain seperti atap yang menutupi rumah dengan baik, maka udara akan terasa lebih sejuk dan tidak terlalu panas pada siang hari.
3. Melengkapi desain eksterior.
Mungkin Anda pernah mengalami, yang baru saja menyelesaikan pembangunan rumah merasa ada yang kurang dengan bangunan luar di rumah Anda? Atau Anda ingin memiliki desain eksterior rumah yang berbeda dengan rumah tetangga di samping Anda? Nah, dengan mendesain rangka kanopi seunik mungkin dengan model yang minimalis untuk atap halaman rumah Anda atau garasi luar dan juga balkon. Atau jika jemuran berada di halaman rumah, pasanglah kanopi sebagai percantik desain eksterior rumah minimalis Anda agar lebih lengkap dan modern.
4. Mempercantik tampilan luar rumah.
Buatlah teras dan halaman rumah Anda lebih menarik serta terlindungi dengan rangka kanopi yang minimalis dengan desain ideal sesuai dengan fasad rumah Anda. Dengan demikian, rumah Anda akan terlihat lebih indah, lebih elegan dan akan sangat berbeda dengan rumah tanpa kanopi.
5. Menghemat material bangunan bagian atap.
Menghemat material bangunan atap sangat penting, untuk meminimalisir pengeluaran dalam pembangungan rumah, bayangkan jika tidak ada kanopi dalam kombinasi bahan material atap bangunan rumah Anda, menggunakan genting secara keseluruhan bagian atap rumah dan halaman mungkin akan lebih mahal. Saat ini kanopi banyak sekali jenisnya, harga sesuai dengan bahan material yang dipakai dan sangat bervariasi mulai dari berbahan material besi, stainless steel, baja ringan dll.

India Menembakan Rudal ke Pakistan Secara Tidak Sengaja

India Menembakan Rudal ke Pakistan Secara Tidak Sengaja

India Menembakan Rudal ke Pakistan Secara Tidak Sengaja – Pada tanggal 9 Maret 2022, Pernyataan Kementrian Pertahanan India mengatakan sedang melakukan pemeliharaan rutin pada rudal. Kerusakan teknis yang menyebabkan meluncurnya rudal yang di lakukan secara tidak sengaja. Dan militer pakistan pun melihat sebuah benda yang terbang dengan kecepatan tinggi dan terjatuh di dekat kota timur Mian Channu.

Pemerintahan menganggap kejadian ini sangat serius dan mengambil langkah untuk memerintahkan penyelidikan hukum pada tingkat tinggi. Kelalaian ini mendapat peringatan dari Islamabad terhadap Delhi untuk mewaspadai hal yang sama terulang kembali. Objek rudal tersebut di luncurkan dari sirsa bagian negara Haryana.

Ketegangan Antar Dua Negara

Rudal ini memasuki jalur penerbangan yang membahayakan banyak penerbangan penumpang nasional dan internasional di wilayah udara India dan Pakistan, dan kehidupan manusia dan harta benda di darat. Berita tentang kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan telah memanggil kuasa usaha India untuk mengadukan insiden tersebut. Pakistan juga mendesak India untuk berbagi temuan penyelidikannya tentang apa yang terjadi.

Di ketahui Negara India dan Pakistan sering di kenal dengan ketegangan antara dua negara tersebut. Masing masing negara mereka pun di ketahui memiliki senjata nuklir. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, dan pemerintahan pakistan memberi anggapan sebagai pelanggaran tak beralasan pada india .

Properti darat yang terkena dampak dari peluncuran rudal dan dapat membahayakan nyawa warga sipil di wilayah udara pakistan . Tindak lanjut dari ketidak sengajaan tersebut, Kemlu Pakistan memanggil kuasa usaha india di Islamabad untuk ke kantor luar negri dalam protes keras.

Kekuatan Negara India

Pada perbatasan antara kedua negara tersebut memang memiliki masing masing kekuatan militer yang sangat kuat. Ketegangan antara kedua negara ini menimbulkan ke khawatiran akan terjadi nya perang senjata nuklir yang akan terjadi.

New Delhi di ketahuo memiliki lebih dari 500.000 tentara yang di gelar di Kashmir pada pengelolaan India, kelompok pemberontak berjuang selama beberapa dekade untuk kemerdekaan kawasan itu atau penggabungannya dengan Pakistan.

Tips Memilih Teralis Jendela Rumah Yang Aman

Tips Memilih Teralis Jendela Rumah Yang Aman

Tips Memilih Teralis Jendela Rumah Yang Aman – Kekuatan teralis bisa dilihat dari bahan pembuatannya, untuk teralis yang terbuat dari logam, besi dan baja pastinya lebih kuat dibandingkan dengan kayu. Nah, jika anda berencana menggunakan teralis untuk jendela rumah anda? Berikut adalah tips jitu yang bisa anda terapkan sebelum memilih teralis.

Tips Memilih Teralis Jendela Rumah Yang Aman

  1. Sesuaikan Desain Teralis Dengan Tema Penataan Interior

Untuk membuat rumah dengan desain yang terpadu, tentunya seluruh unsur rumah tersebut harus bisa saling melengkapi. Tidak terkecuali dalam pemilihan teralis untuk jendela. Teralis mampu meningkatkan karakter jendela sehingga pesona yang dimiliki jendela bisa lebih tampak. Jika anda berniat membangun rumah klasik, maka teralis yang tepat adalah teralis yang berbentuk rumit dengan perpaduan warna cokelat tua dan emas.

Baca juga artikel lainnya : Desain Rumah Ala Jepang

  1. Gunakan Material Teralis Yang Kokoh

Menggunakan material teralis yang kokoh misalnya besi beton, besi ulir, dan besi tempa, serta bentuknya bisa bulat, persegi atau kombinasi.

  1. Utamakan Aspek Keamanan

Fungsi utama teralis adalah untuk menutup jalur jendela sehingga tidak bisa disusupi oleh orang lain. Aspek keamanan teralis jendela ini menjadi lebih penting daripada aspek keindahannya. Maksimal jarak antar jeruji teralis yang aman adalah 20 cm. Lebih dari itu, ruang yang tercipta di sela-sela besi dapat dimasuki orang, meskipun harus bersusah payah.

  1. Hindari Teralis yang Tampak Seperti Jeruji Penjara

Dengan maksud ingin terlihat sederhana, Anda memasang teralis yang tampak seperti jeruji penjara. Sebaiknya hindarilah memasang teralis jendela dengan bentuk seperti ini. Masih banyak model lain yang jauh tampak menarik namun tetap terlihat sederhana.

  1. Pasang Baut Secara Tersembunyi

Pada umumnya produk teralis dijual terpisah dengan kusen dan jendela, dan pemasangan teralis dilakukan dengan menempelkannya ke kusen jendela memakai baut. Kelemahan teralisnya terletak disini, yakni baut bisa dicongkel dari luar sehingga teralis bisa dilepas dengan mudah. Agar hal ini tidak terjadi, usahakan model teralis yang dibeli memiliki desain yang unik dengan letak dan pemasangan baut yang tersembunyi. Bisa juga dengan meminta bantuan tukang untuk menanamkan besi-besi teralis tersebut pada kusen jendela.

  1. Pasang Teralis Antisipasi Darurat

Ada baiknya Anda memasang satu teralis yang dapat dibuka-tutup yang dilengkapi kunci untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran dan penghuni rumah butuh jalan  keluar.

Tips Tambahan Untuk Teralis Jendela Rumah Yang Aman

  • Ruang antar jeruji harus cukup untuk dimasuki satu tangan, agar buka tutup jendela tidak terganggu.
  • Pastikan kunci disimpan di tempat yang mudah diingat.
  • Pastikan kunci lancar dibuka dengan cara meminyakinya secara teratur atau sering mencoba membuka dan menutupnya.
  • Rumah tidak saja aman dari orang luar, tetapi juga aman saat terjadi kondisi darurat.

Terima Uang Dari Doni Salmanan, Reza Arap Akan Diperiksa Kepolisian

Terima Uang Dari Doni Salmanan, Reza Arap Akan Diperiksa Kepolisian

Terima Uang Dari Doni Salmanan, Reza Arap Akan Di periksa Kepolisian – Reza Arap baru baru ini menjadi sorotan kembali. Karena Reza Arap sempat mendapat uang total Rp1 miliar dari Doni Salmanan ketika melakukan live streaming pada Juli 2021 lalu. Di ketahui Crazy Rich asal Bandung yang bernama Doni Salmanan ini di tetapkan sebagi tersangka kasus Quotex. Imbas dari kasus tersebut menyebar dan salah satunya youtuber Reza Arap berpeluang akan di periksa polisi dari hal tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan “Kami akan melakukan penyelidikan. Apakah yang menerima tahu atau tidak soal ini,”. Pemeriksaan ini bisa terjadi sebab Reza Arap pernah menerima duit secara cuma-cuma dari Doni Salmanan sebesar Rp1 miliar pada tahun 2021.

Pemeriksaan Pihak Keluarga Doni Salmanan

Selain Youtuber Reza Arap, polisi juga sedang menelusuri aliran dana pada keluarga Doni Salmanan. Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan, istri Doni, Dinan Nurfajrina Salmanan akan di panggil pihak penyidik dalam waktu dekat untuk di mintai keterangan yang mengusut aliran dana tersebut.

“Jadi terkait tindak pidana pencucian uang artinya semua aliran dana yang di berikan dari tersangka kepada siapapun atau kepada keluarga orang lain akan di usut, dana yang bersumber dari tindak pidana,” kata Ramadhan.

Sebelumnya Reza Arap takut dengan aksi Doni saat menyumbang 1 miliar tersebut dan berencana untuk mengembalikan uang tersebut. Tetapi Doni Salmanan mengikhlaskan uang tersebut dan menggagalkan Reza Arap untuk mengembalikan uang 1 miliar tersebut.

Kasus Binary Option Doni Salmanan

Doni Salmanan menjadi tersangka kasus penipuan berkedok binary option di aplikasi Binomo pada 8 Maret 2022 setelah di periksa selama 13 jam. Dan kemudian Doni langsung di tahan oleh Bareskrim Polri.

Doni terjerat pasal Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 28 ayat (1) UU ITE, Pasal 378 KUHP dan Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman 20 tahun penjara.

Manfaat Pantry Pada Kantor

Manfaat Pantry Pada Kantor

Manfaat Pantry Pada Kantor

Manfaat Pantry Pada Kantor – Keberadaan pantry pada kantor tak kalah pentingnya juga dengan ruangan kerja.  Pantry berasal dari bahasa Prancis ‘paneterie’ yang berarti tempat menyimpan bahan-bahan makanan sebelum diolah di dapur. Pantry https://jasaarsitekmalang.net/ tak sekadar berfungsi sebagai dapur bersih.

Nah, beberapa hal berikut ini membuat perusahaan wajib lebih memperhatikan keberadaan pantry kantor. Mari simak saja yuk!

  1. Mendukung Kebutuhan Karyawan

Kini, banyak karyawan yang memilih membawa bekal makanan atau minuman dari rumah. Keberadaan pantry dengan fasilitas lengkap di kantor bisa mendukung gaya hidup tersebut. Karyawan tak akan kesulitan menghangatkan makanan atau menyimpan makanan di kulkas bila pantry di kantor memiliki fasilitas memadai. Beberapa peralatan dapur seperti kulkas, microwave, dan kompor memang wajib ada di pantry kantor. Supaya karyawan pun tak kesulitan menyimpan atau menghangatkan bekalnya.

  1. Menjadi Salah Satu Tempat Bersantai Favorit

Pantry kantor yang bersih dan nyaman kerap membuat karyawan merasa betah. Itulah sebabnya banyak karyawan suka bersantai di pantry ketika mulai merasa penat dengan pekerjaan. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan Anda tak harus memiliki ruang santai khusus yang bergaya mewah. Pantry yang nyaman bahkan lebih dari cukup untuk menjadi tempat bersantai favorit. Minum kopi sembari beristirahat sebentar di pantry membuat para karyawan siap kembali ke rutinitas kerja.

  1. Membantu Mengembalikan Semangat Kerja

Karyawan yang sedang kelelahan membutuhkan sedikit waktu untuk beristirahat. Itulah sebabnya pantry kantor juga harus bisa difungsikan sebagai tempat istirahat yang nyaman. Tak ada salahnya bila pantry dilengkapi dengan sofa dan beberapa fasilitas sederhana lainnya. Usai beristirahat sejenak, para karyawan pun akan kembali bersemangat melanjutkan pekerjaan.

  1. Menjaga Kesehatan Karyawan

Urusan pantry di kantor juga erat kaitannya dengan kesehatan karyawan. Pantry harus menyiapkan makanan dan minuman bergizi untuk mendukung kebutuhan karyawan. Dengan demikian, lama-kelamaan karyawan akan terbiasa menjalani pola makan sehat. Jadi, kurangilah persediaan makanan instan di pantry kantor dan gantilah dengan bahan makanan yang lebih sehat.

Ketahui Penyebab Pipa Bocor

Ketahui Penyebab Pipa Bocor

Ketahui Penyebab Pipa Bocor – Anda harus mengetahui penyebab apa yang membuat pipa rumah anda mengalami kebocoran. Karena pipa yang bocor merupakan hal yang sangat merepotkan, maka dari itu ada perlu mengetahui penyebabnya agar bisa memperbaikinya dengan cara yang benar. Untuk itu, mari simak saja yuk artikel berikut ini!

Baca juga artikel lainnya : Keuntungan Tinggal Di Rumah Ramah Lingkungan

  1. Proses Korosi

Kualitas pipa tidak akan selamanya bertahan baik. Korosi adalah hal yang tidak bisa dihindari terutama jika sudah belasan tahun lamanya berlalu sejak pipa di rumah Anda dipasang untuk pertama kalinya. Proses korosi, yang umumnya sulit dideteksi, lama kelamaan akan membentuk bukaan yang berujung terjadinya kebocoran pada pipa saluran air. Selain dipengaruhi oleh umur pipa, senyawa kimiawi yang terkandung dalam air di rumah Anda juga turut diperhatikan. Mineral dan pH yang tidak seimbang akan mempercepat proses korosi tersebut terjadi.

  1. Penyumbatan

Adanya penyumbatan, khususnya di bagian yang memiliki tekanan air tinggi, berpotensi menyebabkan keretakan yang berujung kebocoran di saluran air. Inilah mengapa Anda perlu selalu memastikan bahwa saluran air di rumah bebas dari berbagai masalah penyumbatan. Lakukan pembersihan secara rutin dan waspada terhadap benda yang rawan menyumbat hingga menjadi penyebab pipa air bocor.

  1. Tekanan Air

Jangan terlena dengan kenyamanan akan tingginya tekanan air di rumah. Hal itu mungkin menjadi hal yang baik bagi Anda namun perlu Anda ketahui, semakin tinggi tekanan air semakin tinggi pula resiko keretakan pada pipa saluran dapat terjadi. Jika sudah retak, hal seperti kebocoran pun akan sulit untuk dihindari. Atur agar tekanan air di rumah tetap dalam batas wajar.

  1. Kualitas Plester Tembok

Kasus yang cukup umum terjadi adalah ketika plester tembok yang digunakan berkualitas buruk dan terlalu keras menekan permukaan pipa saluran. Pipa yang tertekan lama kelamaan pun akan retak dan tidak menutup kemungkinan untuk pada akhirnya pecah. Disitulah kebocoran yang tidak diinginkan dapat mutlak terjadi.

  1. Jenis Pipa

Jenis pipa yang dapat Anda peroleh di pasaran sangatlah beragam. Rule of thumb: jangan beli pipa dengan harga termurah khususnya untuk pemasangan di balik tembok. Untuk pemasangan di luar tembok, bukan masalah jika Anda ingin menggunakan jenis pipa dengan harga yang lebih ekonomis karena tidak akan sulit bagi Anda untuk memonitor dan bertindak jika sewaktu-waktu terjadi gangguan atau kerusakan.

  1. Bergesernya Pipa

Bergesernya pipa dapat diakibatkan oleh banyak hal, antara lain: fondasi rumah yang tidak kokoh, erosi, serta bencana alam khususnya banjir atau gempa bumi. Sebelum mencapai tahap kebocoran, umumnya Anda menemukan kasus seperti rendahnya tekanan air, keruhnya warna air yang mengalir, dan terdengarnya bunyi air mengalir dari balik tembok rumah.

  1. Buruknya Kualitas Pemasangan

Pemasangan pipa saluran air wajib dilakukan oleh tenaga profesional terpercaya. Strategi pemasangan yang benar bukanlah hal yang remeh karena jika salah perhitungan, kebocoran dapat terjadi kapan saja. Jika Anda bukanlah orang pertama yang menjadi pemilik dari hunian Anda saat ini, ada baiknya Anda menggunakan jasa profesional yang memeriksa kelayakan pipa yang terpasang dan mengukur potensi terjadinya kebocoran sebelum itu terjadi.

Keuntungan Tinggal Di Rumah Ramah Lingkungan

Keuntungan Tinggal Di Rumah Ramah Lingkungan

Keuntungan Tinggal Di Rumah Ramah Lingkungan – Global warming terjadi karena meningkatnya suhu atmosfer, laut dan daratan bumi, hal tersebut terjadi karena polusi yang meningkat dari aktivitas pabrikasi, pembangunan rumah kaca dan penebangan hutan secara liar. Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat berusaha mengubah gaya hidup ramah lingkungan.

Ternyata tinggal di rumah yang ramah lingkungan memiliki banyak keuntungan. Kira-kira apa saja ya keuntungannya? Mari simak saja yuk artikel berikut ini.

Baca juga artikel lainnya : Ide Kabin Penyimpan Peralatan Dapur

Keuntungan Rumah Ramah Lingkungan

  1. Suasana Lingkungan Tenang dan Nyaman

Suasana di lingkungan yang padat sangat kacau, ribut, dan tidak teratur. Hal ini akan mempengaruhi aktivitas dan utilitas masyarakat yang tinggal di dalamnya. Lingkungan seperti ini juga berpotensi menimbulkan berbagai masalah, seperti kemacetan, kecelakaan, perampokan, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan rumah ramah lingkungan yang menawarkan suasana tenang, asri, dan nyaman. Karena memang jumlah kendaraan bermotor masih minim, bangunan rumah tidak berhimpitan, dan pencahayaan yang alami. Rumah ramah lingkungan dianggap dapat meningkatkan privasi bagi penghuni yang tinggal di dalamnya.

  1. Biaya Membangun Rumah Lebih Murah

Membangun rumah ramah lingkungan tidak semahal rumah pada umumnya, karena bahan yang digunakan selama proses konstruksi memakai produk daur ulang atau tradisional. Jika umumnya masyarakat menggunakan material kaca dan logam pada rumah modern, nah, rumah ramah lingkungan hanya memakai kayu atau batu-bata yang biayanya jauh lebih murah.

Banyak alternatif bahan yang bisa digunakan untuk membangun rumah. Tidak harus yang mahal, yang penting bangunan bisa berdiri kokoh dan kelihatan menarik.

  1. Kadar Karbondioksida Sangat Kecil

Mengingat jumlah polusi udara sangat minim, wajar jika kadar karbondioksida di perumahan ramah lingkungan juga sedikit, karena jumlah kendaraan bermotor bisa dihitung pakai jari. Sebagai gantinya, masyarakat kini beralih ke kendaraan ramah lingkungan, seperti sepeda, motor, atau mobil yang menggunakan tenaga batu baterai atau listrik.

Selain itu, masyarakat juga berlomba-lomba untuk menanam pohon di teras rumahnya, sehingga udara di sekitar perumahan tetap sejuk meskipun di siang hari.

  1. Menghemat Pengeluaran Bulanan

Selain menghemat biaya konstruksi, rumah ramah lingkungan juga menghemat biaya bulanan. Kebanyakan green-building mengandalkan tenaga panel surya atau pemanasan geothermal untuk menghemat penggunaan listrik sehari-hari. Ketika penggunaan listrik dihemat, jumlah tagihan listrik per bulan otomatis akan hemat juga, kan?

Selain itu, perumahan ramah lingkungan memiliki sistem pengolahan limbah yang sangat baik. Setiap rumah telah memilah sampah sesuai dengan jenis-jenisnya. Jika sudah penuh, sampah akan didaur ulang atau diolah menjadi pupuk kompos. Hasil pengolahan ini bisa dijual untuk menghasilkan uang atau digunakan kembali untuk mengurangi pengeluaran.

  1. Kualitas Kesehatan Masyarakat Meningkat

Rumah ramah lingkungan memiliki sistem sirkulasi udara yang baik, sehingga penghuninya memperoleh udara yang cukup setiap hari. Kualitas udara yang dihirup juga terjamin karena minimnya zat-zat beracun yang tersebar di udara. Tersedianya udara yang cukup dan bersih tentu saja membuat penghuni menjadi lebih sehat.

Di samping itu, pembangunan aksesibilitas jalur khusus bagi para pejalan kaki juga sudah disediakan, sehingga minat untuk jalan kaki semakin meningkat. Dengan jalan kaki setiap hari, masyarakat menjadi lebih sehat karena jalan kaki merupakan olahraga ringan.

  1. Meningkatkan Produktivitas Kerja

Tinggal di rumah ramah lingkungan dapat meningkatkan produktivitas kerja karena sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang. Sebut saja supermarket, taman bermain, kolam berenang, dan mall yang bisa diakses hanya dengan bersepeda atau jalan kaki, karena jarak antar tempat yang berdekatan.

Meskipun memiliki fasilitas lengkap, tingkat polusi udara di sekitar sangat kecil karena tumbuh-tumbuhan hijau di sekitarnya mampu menangkal polusi tersebut. Tak heran kalau banyak orang senang bila beraktivitas di area ramah lingkungan.

  1. Memiliki Nilai Jual yang Tinggi

Dalam beberapa tahun ke depan, harga jual rumah di area ramah lingkungan ditaksir lebih mahal daripada di lokasi yang padat penduduk. Alasannya karena peminat rumah ramah lingkungan semakin bertambah, apalagi jika disertai dengan terobosan-terobosan fasilitas baru yang menarik dan berdaya guna.

Selain itu, biaya pemeliharaan rumah ramah lingkungan juga lebih murah daripada rumah biasa. Sebab, produk yang digunakan terbuat dari bahan daur ulang.

  1. Mengurangi Limbah Air

Bangunan ramah lingkungan biasanya memanfaatkan limbah air menjadi sesuatu yang lebih berguna. Misalnya, sisa air limbah yang diolah kembali bisa digunakan untuk menyiram tanaman.

  1. Daur Ulang Limbah

Selain mengurangi limbah air, konsep bangunan ramah lingkungan juga biasanya bisa mengurangi dampak lingkungan negatif. Misalnya, sampah dimanfaatkan sebagai pupuk.

Kebijakan Pemerintah Dalam Penjualan Minyak di Atas Rp 14.000

Kebijakan Pemerintah Dalam Penjualan Minyak di Atas Rp 14.000

Kebijakan Pemerintah Dalam Penjualan Minyak di Atas Rp 14.000 – Indonesia pada masa sekarang ini memang sedang krisis akan minyak goreng di pasaran. Tetapi upaya pemerintah yang memberi kebijakan dalam penjualan minyak dengan harga Rp14.000 menjadi viral di masyarakat. Dengan ada nya kesempatan itu banyak oknum nakal yang sengaja melakukan penimbunan minyak goreng Rp 14.000 per liter.

Menteri Perdagangan mengatakan bahwa pemerintahan tidak akan segan memberikan sanksi terhadap produsen atau perusahaan minyak goreng. Jika menimbun atau menjual produknya di atas Rp 14.000 per liter. Faktor penimbunan minyak goreng kemasan berbagai merek ini sengaja saat terjadi kelangkaan. Dan mahalnya minyak goreng di pasaran pada saat ini.

Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Harga Minyak

Dalam kebijakan tersebut, minyak goreng baik kemasan sederhana atau premium diharuskan dijual Rp14 ribu per liter. Jika melakukan penimbunan akan di berikan sanksi sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014. Yang berisi tentang Perdagangan, khususnya Pasal 107 yang tertulis adanya ancaman sanksi penjara 5 tahun atau denda 50 miliar bagi para penimbun barang kebutuhan pokok.

Berita yang menyebut untuk masyarakat supaya di himbau untuk tidak perlu panik saat terjadi nya kelangkaan ini. Kalian tidak perlu membeli minyak goreng 14rb per liter ini dengan berlebihan di karenakan pemerintah menjamin pasokan stok minyak goreng tersebut. Mentri perdagangan juga menegaskan tidak akan segan dalam pemberian sanksi terhadap perusahaan minyak goreng atau produsen jika menjual produk nya lebih dari Rp 14.000 per liter nya di pasaran.

Pengadaan Subsidi Minyak

Dalam memastikan kelanjutan ketersediaan minyak goreng sederhana pada konsumen. Pemerintah akan menggunakan sebuah instrumen subsidi yang berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit Indonesia.

Kemendag telah melakukan sebuah koordinasi pada produsen dan distributor serta pemerintah daerah untuk terus memastikan ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional. Sehingga tidak terjadi kelangkaan di pasar. Pemerintah, di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian akan menggunakan dana pengelolaan BPDP KS untuk kebutuhan pangan, khususnya dalam rangka menstabilkan harga minyak goreng .

Tiktok Blokir Konten Video dan Live Streaming Rusia

Tiktok Blokir Konten Video dan Live Streaming Rusia

Tiktok Blokir Konten Video dan Live Streaming Rusia – Platform video TikTok memblokir sementara konten video dari Rusia beserta live streaming dari negara tersebut. Alasan penangguhan pada layanan ini di lakukan setelah di sahkannya Undang-undang Berita Pemalsuan oleh Vladimir Putin.

Undang-undang tentang berita palsu tersebut menyebutkan akan menghukum orang dengan denda atau penjara 15 tahun bila menyerukan sebuah aksi terhadap Rusia dan Menyebarkan  informasi palsu