UNAIR NEWS – Bekali mahasiswa baru penerima KIP-K untuk semangat berkuliah. Direktorat Kemahasiswaan bersama dengan Organisasi Bidikmisi dan KIP-K (AUBMO) Universitas Airlangga mengadakan Pembekalan Mahasiswa Baru Penerima KIP-K 2022 secara daring pada Sabtu (12/11/2022).
Dorong Lulus Tepat Waktu
Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Prof Dr M Hadi Shubhan SH MH CN mendorong mahasiswa baru agar dapat lulus tepat waktu. Ditambah dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari KEMENDIKBUD RISTEK yang memudahkan mahasiswa untuk lulus lebih cepat lagi. Karena kegiatan non akademik akan di rekognisi menjadi SKS.
“Sejak awal di program paling lama maksimal 8 semester. Memang bukan yang paling istimewa dan itu menjadi standar. Manfaatkan program MBKM untuk mempercepat kelulusan,” tuturnya.
Hambatan untuk Lulus
Dalam agenda tersebut Prof Hadi mengungkap terdapat dua hambatan yang sering ditemui mahasiswa dalam menuju jenjang wisuda. Hambatan tersebut terjadi pada saat proses pengerjaan skripsi dan Tes Toefl.
“Hambatan mahasiswa biasanya ada dua, yaitu di skripsi dan toefl,” ungkapnya.
Dalam perkembangan kurikulum UNAIR sekarang ini, skripsi bisa digantikan beberapa skema diantaranya adalah penelitian dosen dan lolos pendanaan PKM. Untuk tes elpt dapat disiapkan di Pusat Bahasa Universitas Airlangga.
KIP-K Cakup 20% Mahasiswa Baru UNAIR
Prof Hadi mengungkapkan bahwa mahasiswa baru UNAIR yang mendapatkan KIP Kuliah kuliah sangat besar. Skema datang sesuai jalur penerimaan PPMB UNAIR mulai dari SNMPTN, SBMPTN hingga jalur Mandiri. Bahkan presentasi skema terbanyak adalah mahasiswa baru dari jalur mandiri.
“20% mahasiswa tercover Bidikmisi- KIP K. KIP-K juga merupakan beasiswa yang memiliki nilai cukup besar. Sepertinya tidak ada yang lebih besar dari KIP-K, karena tercover mulai dari uang kuliah tunggal, biaya hidup hingga co-ass,” ungkapnya.
Ajak Mahasiswa Bersyukur
Direktur Kemahasiswaan UNAIR tersebut mengajak mahasiswa baru untuk bersyukur karena dapat masuk ke UNAIR. Sebab UNAIR telah menjadi universitas kelas dunia yang masuk kedalam peringkat 300an dunia. Ungkapan rasa syukur tersebut dapat diungkapkan melalui perkataan dan bijak menggunakan dana beasiswa yang didapatkan. Beliau juga menekankan bahwa bagi mahasiswa yang tidak berhak dan dirasa mampu untuk segera mengundurkan diri dari perolehan KIP-K.
“Pesan saya adalah bersyukur dari 2 aspek mulai ucapan alhamdulillah hingga menggunakan beasiswa untuk peruntukannya,” ajaknya.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Feri Fenoria