Chief Financial Officer (CFO) terlibat dalam pertimbangan keuangan yang membantu eksekutif dalam membuat keputusan strategis setelah Chief Executive Officer (CEO). Selama dekade terakhir, popularitas peran CFO telah meningkat dalam menanggapi perubahan peraturan yang tidak jelas dalam standar akuntansi, yang mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam laba yang dilaporkan dalam pelaporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, CFO merupakan salah satu pemain kunci dalam mengelola dan menangani kegiatan bisnis dan pertimbangan keuangan suatu perusahaan. CFO diharapkan untuk memanfaatkan hasil keuangan dengan cara yang seefisien mungkin. Namun, masalah muncul karena tidak semua CFO kompeten. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan harus mempekerjakan CFO yang sangat terampil. Kemampuan ini dapat diukur dari beberapa faktor, seperti kualitas kepemimpinan, preferensi risiko, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan soft skill lain yang diperlukan. Saat ini, karakteristik terukur, seperti latar belakang pendidikan, banyak digunakan untuk mengukur kemampuan CFO dalam proses rekrutmen. Dengan demikian, tidak mengherankan jika pendidikan dengan kualitas yang lebih baik menjadi semakin penting. Secara khusus, reputasi yang menjadi ciri utama pendidikan tinggi membedakan institusi (Bourdieu, 2018). Oleh karena itu, pemeringkatan universitas dapat digunakan untuk mengukur reputasi pendidikan yang baik. Selain itu, peringkat universitas memiliki pengaruh yang kuat terhadap perekrutan pekerja (Hazelkorn, 2008).
Sebagian besar universitas peringkat teratas berasal dari negara maju. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, kuliah di perguruan tinggi di negara maju biasanya dipandang sebagai prestasi yang bergengsi dan elit (Darmadi, 2013). Lulusan dengan eksposur internasional seperti itu, menurut Hannigan (2001), cenderung membuat mereka lebih menarik bagi perekrut perusahaan multinasional. Hal ini karena pengalaman internasional para lulusan mencerminkan etos kerja yang lebih baik, keterampilan kerja tim, sifat inisiatif yang tinggi, kemampuan memecahkan masalah, dan keterampilan kepemimpinan (National Association of Colleges and Employers, 2015). Dalam konteks negara maju, Gul et al. (2013) menjelaskan bahwa latar belakang pendidikan seorang auditor individu sangat mempengaruhi kualitas audit yang diberikan. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan dari universitas ternama di negara maju dikaitkan dengan kualitas pendidikan yang lebih tinggi. Dalam konteks penelitian ini, sebagian besar perguruan tinggi yang masuk dalam pemeringkatan dunia berada di negara maju. Dengan demikian, pendidikan tinggi yang diterima oleh CFO individu di negara maju (dan bereputasi) dapat menjadi nilai tambah dan dikaitkan dengan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Iman Harymawan, Adib Minanurohman, Mohammad Nasih, Rohami Shafie, dan Ismaanzira Ismail melalui penelitiannya ingin mengumpulkan bukti tentang CFO dari universitas bereputasi yang terkait dengan kualitas pelaporan keuangan. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji apakah gelar Master of Business Administration (MBA) yang diperoleh CFO dari universitas bereputasi terkait dengan kualitas pelaporan keuangan. Penelitian ini menggunakan data untuk semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010–2019, kecuali sektor keuangan.
Studi ini menemukan bahwa latar belakang pendidikan CFO dengan gelar undergraduate dan MBA yang berasal dari universitas bereputasi menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan kualitas pelaporan keuangan. Uji ketahanan tambahan dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil analisis utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah robust. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi peringkat CFO universitas (lebih bereputasi), semakin baik menghasilkan pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi. Temuan ini menyiratkan bahwa CFO dengan gelar MBA dari universitas bereputasi memiliki keunggulan dibandingkan mereka yang tidak memiliki gelar MBA. Apalagi, jika seorang CFO memiliki gelar undergraduate dan MBA dari universitas terkemuka, penelitian ini menemukan bahwa kelebihannya akan meningkat.
Studi ini memberikan kontribusi teoritis untuk pengayaan literatur tata kelola perusahaan mengenai latar belakang pendidikan CFO. Secara khusus, penelitian ini memperluas studi tentang latar belakang pendidikan dengan menggunakan sistem peringkat universitas terkemuka. Lebih jauh, secara praktis, penelitian ini memberikan perspektif baru tentang hubungan antara latar belakang pendidikan bereputasi dan kualitas pelaporan keuangan. Regulator dan perusahaan juga dapat menggunakan penelitian ini untuk lebih mempertimbangkan latar belakang pendidikan CFO karena terkait dengan kualitas pelaporan keuangan yang dihasilkan.
Penulis: Iman Harymawan, S.E., MBA., Ph.D
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:
https://doi.org/10.1108/JAOC-12-2021-0195