Kumpulan Hot News Dunia & Informasi Terupdate dan Viral di Indonesia

Perlunya Alat Diagnostik Vitalitas Pulpa Gigi yang Akurat dalam Menentukan Diagnosis dan Rencana Perawatan Gigi

Alat diagnostic vitalitas pulpa gigi berpengaruh terhadap keakurasian penentuan diagnosis dan rencana perawatan gigi, terutama ketika dokter gigi akan melakukan perawatan saraf gigi (endodontik) karena merupakan bagian integral yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan rencana perawatan, bahkan vitalitas saraf gigi merupakan gold standard dalam menentukan status vitalitas pulpa. Terdapat dua jenis metode untuk menentukan status vitalitas pulpa, yaitu: dengan cara langsung (menggunakan pemeriksaan histologi) dan tidak langsung (mengakses keadaan saraf di dalam pulpa gigi, termasuk: tes sensibilitas pada pulpa gigi).  

Sejak pulpa gigi terdapat di dalam jaringan keras gigi, maka pulpa gigi tidak dapat dilakukan inspeksi secara langsung untuk menentukan status vitalitasnya sehingga perlu digunakan alat bantu tes vitalitas pulpa gigi. Beberapa jenis alat tes vitalitas pulpa gigi dapat mengidentifikasikan vitalitas pulpa yang beredar di pasaran, yaitu: pulse oximeter (PO), electric pulp tester (EPT), cold test (CT), dan heat test (HT). Evaluasi hasil ukur alat-alat tes vitalitas pulpa gigi tersebut yaitu: positif asli, positif palsu, negative asli, negative palsu, dan penghitungan data hasil tes sensitivitas-spesifisitas pulpa. Evaluasi menggunakan alat PO memiliki tingkat spesifisitas yang paling tinggi yaitu 628.5 yang diikuti dengan EPT dengan nilai sebesar 10.75, CT dengan nilai 17.24, dan HT dengan nilai 3.47.

Seorang dokter gigi perlu memahami keadaan vitalitas pulpa secara komprehensif karena akan mempengaruhi diagnosis dan rencana perawatan yang akan diberikan kepada pasiennya. Vitalitas pulpa dipengaruhi oleh seberapa dalam jaringan pulpa terpapar oleh karies, bakteri penyebab karies, atau sistem imunitas tubuh yang selanjutnya dari vitalitas pulpa tersebut dapat mengindikasikan keadaan pulpa dan memprediksi rencana perawatan apakah dengan menggunakan amputasi pulpa atau menggunakan bahan tambal yang merangsang terbentuknya dentin sekunder-tersier pada gigi.

Ketidak pahaman dan ketidakakuratan terhadap vitalitas pulpa secara komprehensif akan meningkatkan kesalahan diagnosis dan rencana perawatan terhadap gigi pasien yang datang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang kami lakukan dengan cara mengevaluasi keadaan vitalitas pulpa dengan menggunakan beberapa alat vitalitas tes pulpa, yaitu: PO, EPT, CT, dan HT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PO memiliki tingkat akurasi yang paling akurat menentukan status vitalitas pulpa. Namun, terdapat beberapa faktor tambahan yang harus diperhatikan oleh dokter gigi ketika melakukan tes vitalitas pulpa, yaitu: keadaan umur dan jenis kelamin pasien yang datang. Keakurasian dalam menentukan keadaan vitalitas pulpa merupakan hal yang dapat mempengaruhi penegakan diagnosis, maintenance, dan rencana perawatan terhadap pasien yang datang ke dokter gigi.

Penulis: Dr. Dian Agustin Wahjuningrum, drg., Sp.KG(K)

Informasi lebih detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://doi.org/10.3390/ijerph19159599  

Swadheena Patro, Agron Meto, Ankita Mohanty, Viresh Chopra, Sanjay Miglani, Antarikshya Das, Alexander Maniangat Luke, Dunia Al Hadi, Aida Meto, Luca Fiorillo, Mohmed Isaqali Karobari, Dian Agustin Wahjuningrum, and Ajinkya M. Pawar. [2022] Diagnostic Accuracy of Pulp Vitality Tests and Pulp Sensibility Tests for Assessing Pulpal Health in Permanent Teeth: A Systematic Review and Meta-Analysis. International Journal of Environmental Research and Public Health Vol. 19, pp: 1-20.

Exit mobile version