Konflik Rusia dan Ukraina Berdampak ke Inflasi Perekonomian Dunia

Konflik Rusia dan Ukraina Berdampak ke Inflasi Perekonomian Dunia – Hot News Dunia Konflik antara Rusia dan Ukraina menjadikan tingkat inflasi tahunan dari Amerika Serikat mencapai sebesar 10% dari pada bulan januari yang sebesar 7,5%. Invasi antara Rusia terhadap Ukraina meningkatkan risiko besar dalam perekonomian Amerika Serikat.

Konflik yang semakin memanas antara Rusia dan Ukraina ini membuat Amerika dan negara bagian barat memberlakukan sanksi pada bank-bank Rusia. Dampak terjadinya inflasi ini juga berpengaruh pada perekonomian indonesia terutama sektor minyak yang melambung tinggi. Perang ini mendorong harga minyak dunia semakin naik hingga menyentuh 100$ US Dollar per barrel nya.

Dampak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terancam pada tahun ini jika masih terjadi peperangan antara kedua negara tersebut. Jika selama pemerintahan tidak menaikkan sejumlah harga bahan bakar minyak maka dampak inflasi di perkirakan akan stabil sekitar 0,07%. Namun jika pemerintahan sudah menyesuaikan harga minyak terutama RON 90-92, Dampak inflasi akan cukup meningkat. 

Jika terjadinya kenaikan BBM RON 90 naik Rp 500 per liter, inflasi juga akan naik sebesar 0,69%. Bila BBM RON 90 naik sekitar Rp 1.000 per liter, inflasi bisa naik 1,44%, dan seterusnya. Dalam faktor pangan pun Ukraina menjadi salah satu negara dengan sumber impor gandum terbesar Indonesia. Tetapi Indonesia masih bisa mencari negara lain untuk kebutuhan akan substitusi gandum. Selain itu, bahan pokok konsumsi utama Indonesia masih beras sehingga akan berdampak minimum terjadi nya kenaikan harga gandum.

Data Inflasi Dolar AS

Bank Central Eropa (ECB) membuat suatu kebijakan dalam situasi tersebut. Ukraina bisa saja memperlambat keluar nya langkah langkah stimulus dalam peran nya. Dan investor hanya bisa melihat 4,0% Bank Central Eropa dalam meningkatkan suku bunga dalam acuan sebesar 10 poin pada sebuah pertemuan kebijakan 10 maret.

Mata uang Rusia yaitu Rubel pun menguat sebesar 1,67% vs Greenback menjadi 83,04 per dollar yang setelah mecapai rekor terendah pada 89,986 sehari sebelum nya. Dalam mata uang Crypto Bitcoin terakhir naik 1,4% menjadi 38.937,21 dolar AS dan Ethereum pada 2,58% menjadi 2.703,53 dolar As.